Anda di halaman 1dari 35

APRIL 2015

1. Seorang laki-laki berusia 46 tahun telah diketahui menyandang DM sejak 11 tahun yang
lalu. Pada awalnya glukosa darah dapat terkendali dengan rerata HbA1C antara 5,5-
7,1% dengan menggunakan metformin 2x500 mg dan glimeperid 1x1 mg. Sejak enam
tahun yang lalu, terapi yang diberikan kepada pasien sudah berubah menjadi metformin
3x850 mg dan glimeperid 1x4 mg.
Enam bulan yang lalu, pasien mengalami gagal jantung sehingga harus dirawat di ICCU
selama 2 minggu. Pasien mendapat tambahan pengobatan ASA 1x80 mg, clopidogrel
1x75 mg, atorvastatin 1x20 mg, dan ISDN 2x5 mg. Sejak 3 bulan terakhir, pasien
sering mengeluh kembung, mual dan kadang-kadang
diare yang tidak hilang walaupun sudah minum obat maag. Hasil pemeriksaan glukosa
darah terakhir menunjukkan glukosa darah puasa berkisar antara 180-230 mg/dl dan 2
jam setelah makan 218-293 mg/dL.
Berdasarkan data diatas, rencana terapi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Menghentikan glimeperid dan menggantinya dengan sulfonilurea golongan lain,
serta melanjutkan obat-obat lain
B. Menghentikan metformin dan mengganti dengan pioglitazon serta melanjutkan
obat-obat yang lain
C. Tetap melanjutkan obat-obat diatas, namun menambah dengan insulin kerja
panjang dan obat prokinetik
D. Menghentikan glimeperid dan menggantinya dengan insulin kerja panjang serta
melanjutkan obat-obat yang lain
E. Menghentikan metformin dan menggantinya dengan insulin kerja panjang serta
melanjutkan obat-obat yang lain.

2. Pasien lelaki berusia 45 tahun datang kontrol berobat ke poliklinik. Pasien telah
menderita diabetes mellitus sejak 5 tahun terakhir, mendapat terapi glimeperid 1x1 mg,
metformin 2x500 mg, dan acarbose 2x50 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
2
indeks massa tubuh 23 kg/m ; pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan glukosa darah puasa 203 mg/dL; HbA1C 10%; hasil
laboratorium yang lain dalam batas normal.
Tatalaksana optimal untuk regulasi glukosa darah yang lebih baik untuk pasien adalah:
A. Menaikkan dosis ascarbose 3x50 mg XX
B. Menaikkan dosis ascarbose 3x100 mg XX
C. Menaikkan dosis glimeperide menjadi 1x2 mg XX
D. Menaikkan dosis metformin menjadi 3x500 mg
E. Optimalisasi diet dan olahraga serta meneruskan OHO dengan dosis yang sama

3. Seorang perempuan berusia 59 tahun, diantar oleh anaknya ke poliklinik penyakit


dalam dengan keluhan sering mengalami keringat dingin, lemas dan gemetar yang
membaik setelah minum segelas teh manis. Keluhan tersebut menjadi lebih sering
dialami dalam 2 minggu terakhir. Pasien telah menderita diabetes mellitus sejak 20
tahun disertai retinopati diabetik dan nefropati diabetik. Pasien mengkonsumsi
sulfonilurea, ACE inhibitor, ASA, statin dan nitrat yang dibeli sendiri tanpa kontrol ke
dokter. Glukosa darah sewaktu saat ini 66 mg/dL; kreatinin 2,8 mg/dL.
Setelah sulfonilurea dihentikan kadar glukosa darah menjadi 250 mg/dL. Pilihan terapi
diabetes melitus pada pasien ini adalah:
A. Insulin
B. Acarbose
C. Biguanide
D. Pioglitazon
E. DPP-4 inhibitor

4. Seorang laki‐laki, 45 tahun dibawa ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran
menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering buang air
kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien
menurun 10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi
140x/menit, isi kurang, irama reguler, frekuensi pernafasan 24x/menit, suhu 38,2oC.
pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa darah
996 mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127 mEq/L; pH
7,34; pCO2 23 mmHg; pO‐2 92 mmHg; HCO3 22 mEq/L; BE ‐2,4; Saturasi O2 95%. ß
hidroksi butirat (‐).
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas adalah :
a) Pankreatitis akut
b) Ketoasidosis DM
c) Diabetes insipidus
d) Insufisiensi adrenal XX. Hiponatremia, hiperkalemia.
e) Hiperosmolar non ketotik

5. Seorang laki-laki berusia 55 tahun, dibawa ke UGD dalam keadaan kesadaran menurun.
Istri pasien mengatakan bahwa sejak 2 hari terakhir pasien sangat sering buang air kecil
hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Sejak 5 hari pasien batuk
berdahak warna kuning dan demam, asupan makan jauh berkurang karena mual, berat
badan pasien menurun 3 kg dalam 1 bulan terakhir, tapi pasien tidak mau berobat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi
o
nadi 140 x/mnt, isi kurang, irama reguler, frekuensi pernafasan 24 x/mnt, suhu 38,2 C.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl, hematokrit 54, glukosa
darah 996 mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl, natrium 165 meq/L, kalium 2,8 meq/L
Cl 127 mEq/L; pH 7,35; pCO2 23 mmhg, pO2 92 mmHg; HCO3 19 mEq/L; BE -2,4;
saturasi O2 95%, Betahidroksi butirat negatif
Tatalaksana kedaruratan yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Resusitasi cairan + regulasi glukosa darah+ antibiotik+ natrium bikarbonat. PPK
113. Jika pH letal < 6,9 diberikan bicnat. Ulangi setiap 2 jam hingga pH > 7
B. Regulasi cairan + regulasi glukosa darah + antibiotik + koreksi hipokalemi
C. Regulasi glukosa darah secepatnya + koreksi hipokalemi + pemberian vasopresor
D. Resusitasi cairan + regulasi glukosa + natrium bikarbonat + koreksi hipokalsemi
E. Regulasi glukosa darah + natrium bikarbonat + koreksi hipokalemia + pemberian
vasopresor

6. Seorang perempuan berusia 37 tahun, datang ke poliklinik karena rasa nyeri pada leher,
dua minggu sebelumnya ia mengalami demam dan pembengkakan pada kelenjar
gondok disertai rasa nyeri. Satu minggu terakhir muncul gejala berdebar-debar, banyak
keringat, gemetar, nyeri kepala, dan badan lemah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
struma diffuse, tidak ada eksoftalmus, frekuansi nadi 110x/menit, regular. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 12,8 g/dl; leukosis 6700/ ul; trombosit 271.000/uL, LED
120 mm/jam. FT4 2,2 ng/dl, TSHs 0,3 ml/L.
Dalam jangka panjang komplikasi yang dapat terjadi pada pasien tersebut
A. Hipotiroid ??
B. Krisis tiroid
C. Abses tiroid
D. Nodul tiroid
E. Keganasan tiroid
Pasien ini tiroiditis granulomatosa subakut. PPK PAPDI 148. Mungkin subakut
karena tiroid teraba membesar difus, ada riwayat infeksi 2 minggu sebelumnya.
Normal fT4 : 0,93 – 1,7 ng/dL. TSHs Normal : 0,27 – 4,2 mcIU/L
Hipotiroid dapat terjadi setelah tiroiditis sub akut.

7. Seorang perempuan berusia 32 tahun, sedang hamil trimester III, dikonsulkan ke


poliklinik penyakit dalam dengan keluhan benjolan di leher dan jantung berdebar debar.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi
0
120 x/menit irama teratur; frekuensi napas 20 x/menit; suhu 36,6 C; proptosis pada
kedua mata, struma difus disertai bruit; serta tremor halus pada kedua tangan. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,2 gr/dL; leukosit 12000/uL; trombosit
245.000/ul; FT4 9 mg/dL; TSH < 0,005.
Terapi yang paling disarankan untuk diberikan pada pasien ini adalah :
A. Thiamazol
B. Neomercazol
C. Propiltiourasil ?? Aman untuk ibu hamil
D. Tiroidektomi total atau hampir total
E. Cukup diberikan obat simtomatik propanolol sampai melahirkan. --> Resiko
IUGR, hiperglikemia pada bayi
Trimester pertama wajib PTU, jika ada kelainan hepar atau alergi PTU, switch ke
methimazol. Methimazol kontra indikasi pada trimester 1, boleh 2 dan 3.

8. Seorang wanita 29 tahun datang ke klinik dengan keluhan sulit menelan, nyeri
tenggorokan dan benjolan yg teraba nyeri di leher. pasien juga mengalami demam
intermiten selama 2 minggu terakhir. 5‐6 minggu sebelumnya pasien menderita ISPA.
riwayat penyakit dahulu disangkal. pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran
kelenjar gondok, nyeri tekan.pemeriksaan orofaring dalam batas normal. hasil lab :
WBC 14.000 sel/uL, ESR 53 mm/jam, TSH 21 uIU/ml, antibodi tiroid negatif.
Manakah diagnosis yang paling tepat?
a. hipotiroidis autoimun
b. demam Cat scratch
c. penyakit Grave
d. Ludwig's angina --> angina akibat abses submandibula
e. hipotiroiditis subakut ??

9. Seorang wanita usia 54 tahun dengan glukosa puasa terganggu didiagnosa dengan DM
tipe 2 setelah pada pemeriksaan follow up didapatkan kadar A1C 7,6%. pasien sudah
melakukan diet dan olahraga tanpa hasil yang signifikan. pasien memliki hipertensi yang
terkontrol. obat apa yang anda rekomendasikan sebagai terapi lini pertama?
a. Acarbose
b. Exenatide
c. Gliburide
d. Metformin
e. Sitagliptin

10. Seorang laki‐laki usia 58 tahun dengan DM tipe 2 datang ke klinik anda. Hasil
pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 120/80. Pemeriksaan urin dengan dipstik
didapatkan rasio albumin / kreatinin 100 tetapi protein urin negatif.
Manakah penatalaksanaan yang paling baik?
a. terapi ACE inhibitor ??
b. diet tinggi protein
c. ganti OHO dengan insulin
d. rujuk ke spesialis mata
e. ulang hasil lab urin

11. Pria 45 tahun dengan riwayat hiperparatiroid primer datang ke klinik untuk follow up.
Pasien sudah terdiagnosis sejak 3 tahun yang lalu setelah tes darah rutin didapatkan
peningkatan kadar kalsium. Tidak ada keluhan, pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Riwayat keluarga tidak ada keluhan serupa. Kadar kalsium 11,5mg/dl. DEXA scan hasil
T score -2 pada hip. Tindakan yang tepat pada pasien adalah?
A. Observasi, follow up rutin untuk evaluasi kadar kalsium dan DEXA scan
B. Mulai terapi biphosphonate
C. Rujuk ke ahli bedah untuk operasi paratiroid
D. Terapi kalsium 1000-1500 mg/hari dan vitamin D 400-800 IU/hari
Kadar normal kalsium : 8,4 – 10,2. Pasien tidak ada keluhan, T score didapatkan
hasil osteopenia.

9. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri
di pinggang bawah sejak 1 bulan. Hasil rontgen menunjukkan demineralisasi difus dan
fraktur kompresi vertebra lumbal 3 dan 4. Kadar kalsium serum 11,5 mg/dL. PTH 102
pg/ml, dan hasil laborat lain dalam batas normal.
Berdasarkan data klinis diatas, diagnosis yang paling tepat adalah :
a. Myeloma multiple
b. Hiperparatiroid primer --> paling sering adenoma
c. Osteomalasia sekunder
d. Hiperparatiroid sekunder
e. Osteoporosis pasca menopause
10. Seorang perempuan berusia 63 tahun kontrol berobat ke poliklinik IPD. Pasien dengan
riwayat diabetes melitus sejak 8 tahun yang lalu dengan terapi diet diabetes melitus
1500 Kkal dan secara teratur minum metformin 2x500mg, kaptopril 2x25 mg, ASA
1x80, klopidogrel 1x75 mg, simvastatin 1x20 mg, dan bisoprolol 1x2,5 mg. Enam
bulan yang lalu, pasien dirawat di ICCU karena serangan jantung. Saat ini pasien
tinggal seorang diri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : berat badan 70 kg dan tinggi
badan 150 cm; tekanan darah 140/90 mmHg; glukosa darah puasa 250 mg/dL dan 2
jam post prandial 291 mg/dL, dengan kadar HbA1c 10,1 %; kreatinin serum 1,2 mg/dL.
Pilihan terapi terbaik sebagai kombinasi untuk pasien ini adalah :
A. Insulin basal
B. Glibenklamid

C. DPP4 inhibitor
D. Thiazolidindion
E. Kombinasi insulin basal dan prandial

11. Seorang perempuan berusia 52 tahun, dengan riwayat diabetes melitus selama 15 tahun
berobat secara teratur ke poliklinik. Pada awalnya, pasien mendapat terapi metformin
2x500mg namun kemudian dikombinasikan dengan glibenklamid 1x5mg. Hasil
pemeriksaan laboratorium pasien 1 bulan yang lalu, dijumpai kadar kreatinin 2,5mg/dl,
kadar SGOT 20U/L dan SGPT 24 U/L. Pasien pernah dirawat 1 bulan yang lalu karena
gagal jantung akibat infark miokard. Saat ini pasien kontrol berobat ke poliklinik
dengan membawa hasil laboratorium: kadar glukosa darah puasa 210 mg/dl, dan 2 jam
post prandial 280mg/dl, sedangkan HbA1c 10,2%.
Pilihan terapi yang paling tepat untuk pasien diatas adalah :
A. Mengkombinasi metformin, glibenklamid, dan acarbose.
B. Menaikkan dosis metformin menjadi 3x500mg dan melanjutkan glibenklamidnya.
C. Metformin dan glibenklamid dilanjutkan, serta dikombinasikan dengan insilin
basal.
D. Metformin dan glibenklamid dilanjutkan, serta dikombinasikan dengan insulin
prandial
E. Metformin dan glibenklamid dihentikan, diberikan kombinasi insulin basal
dan insulin prandial.

12. Seorang lelaki berusia 29 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan
kemampuan ereksinya semakin menurun sejak 6 bulan terakhir disertai sakit kepala
yang hilang timbul selama 3 bulan terakhir. Pasien sudah menikah selama 5 tahun dan
sudah mempunyai seorang anak berusia 3 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tinggi badan 170 cm, berat badan 78 kg, pertumbuhan bulu ketiak dan bulu pubis dalam
batas normal, ukuran testis dalam batas normal. Pada pemeriksaaan laboratorium
didapatkan kadar testosterone total 145 ng/dL; LH 0,8 IU/L, FSH 0,3 IU/L. Diagnosis
kerja yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Prolaktinoma
B. Tumor Adrenal
C. Seminoma testis
D. Kallman syndrome.
E. Hipogonadisme – hipergonadotropik

13. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirujuk oleh dokter kebidanan dengan G2 P1 A0.
Sejak 1 tahun yang lalu, pasien sudah di diagnosis hipertiroid dan sedang menjalani
pengobatan dengan PTU. Dosis terakhir PTU 2 x 100 mg. Saat ini tidak ada gejala
hipertiroid. Pemeriksaan penunjang yang anda perlukan untuk mengevaluasi respons
pengobatan hipertiroid selama masa kehamilan tersebut adalah:
A. Kadar T3
B. Kadar fT4
C. Kadar T4 total
D. Kadar tiroglobulin

14. Seorang lelaki berusia 59 tahun datang kontrol berobat ke poliklinik. Dua minggu yang
lalu pasien baru saja menjalani prosedur PTCA ( Percutaneous Trans Coronary
Angiography ) dan pemasangan stent 2 buah. Sejak 10 tahun yang lalu, pasien
menderita hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia. Pemeriksaan laboratorium
sebelum kontrol normal, kecuali kolesterol LDL 200 mg/dL. Untuk kepentingan
pengobatan dislipidemia tersebut, target kolesterol LDL yang akan anda capai adalah:
A. <70 mg/dL
B. <100 mg/dL
C. <130 mg/dL
D. <150 mg/dL
E. <200 mg/dL

15. Seorang perempuan, berusia 37 tahun datang ke poliklinik karena rasa nyeri pada
daerah leher. Dua mingu sebelumnya ia mengalami demam dan pembengkakan pada
daerah kelenjar gondok disertai rasa nyeri. Satu minggu terakhir muncul gejala
berdebar-debar, banyak berkeringat, gemetar, nyeri kepala, dan badan lemah. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan struma difus, tidak ada eksoftalmus, frekeunsi nadi 110x/
menit, irama regular. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 12,8 g/ dl, leukosit 6700/uL,
trombosit 271.000/uL, LED 120 mm/jam fT4 2,2 mg/dL, TSH 0,1 µU/mL, anti TPO
antibodies positif .
Gejala klinis pada kasus di atas paling mungkin disebabkan oleh :
a. Adanya bagian dari kelenjar tiroid yang hiperfungsi
b. Kerusakan folikel tiroid sehingga hormone tiroid terlepas ke sirkulasi berlebihan
c. Inflamasi menyebabkan ambilan yodium meningkat sehingga produksi hormone
tiroid meningkat
d. Peningkatan antibody reseptor tiorid menyebabkan kelenjar tiroid sangat peka
terhadap stimulasi TSH?
e. Peningkatan antibody reseptor menyebabkan ukuran tiroid membesar sehingga
produksinya meningkat.

16. Seorang perempuan berusia 28 tahun, datang berobat ke poliklinik karena rasa nyeri di
leher. Sepuluh hari yang lalu, pasien demam dan pada daerah leher terdapat
pembengkakan disertai rasa nyeri. Lima hari terakhir muncul gejala gemetar, banyak
keringat, berdebar-debar, dan nyeri kepala dan badan lemah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan struma difus, terdapat nyeri tekan dengan visual analog scale (VAS 7/10);
tidak ada eksoftalmus; frekuensi nadi 108x/menit; irama reguler; hasil laboratorium
menunjukkan Hb 12 g/dL; leukosit 5000/uL; trombosit 200.000/uL; LED 150 mm/jam,
ft4 2,5 ng/dL; TSHs 0,01µU/mL.
Terapi yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut ini adalah:
A. PTU
B. Propranolol
C. Antibiotik + PTU
D. Antibiotik + PTU + Asetosal
E. PTU + Kostikosteroid + OAINS

17. Seorang lelaki berusia 57 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri tungkai kiri
yang memberat saat berjalan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes
mellitus, hipertensi yang tidak terkontrol sejak 6 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg, batas jantung 1 cm lateral midklavikula
kiri dan terdapat murmur holosistolik grade 2/6 di apeks. Pada pemeriksaan ekstremitas
didapatkan pulsasi arteri popliteal kiri, arteri tibialis posterior kiri dan arteri dorsalis
pedis kiri melemah.
Hasil pemeriksaan penunjang yang diharapkan sesuai dengan kasus di atas adalah :
a. Peningkatan D-dimer
b. Toe brachial index ekstremitas kiri 0,8
c. Ankle brachial index ekstremitas kiri 0,5
d. Kurva dopler trifasik di arteri tibialis posterior kiri
e. USG Dopler mendapatkan stenosis 30% pada arteri popliteal kiri
17. Seorang perempuan usia 32 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan gatal-
gatal (urtikaria) sejak 2 bulan terakhir. Keluhan ini dirasakan setiap hari. Pasien

didiagnosis hipotiroid 6 minggu yang lalu, dan mendapat terapi L-tiroksin 1x100 ug.
Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama.
Pengkajian masalah pada pasien di atas adalah :
a. Pasien mengalami urtikaria akut
b. Pasien menderita urtikaria herediter
c. Pasien mengalami urtikaria akibat alergi L-tiroksin
d. Pasien mengalami urtikaria kronik akibat penyakit tiroid
e. Pasien mengalami urtikaria akut akibat penyakit tiroid dan alergi L-tiroksin

19. Seorang perempuan berusia 30 tahun, hamil 3 bulan, datang berobat ke poliklinik
dengan keluhan sesak nafas dan batuk sejak tiga hari yang lalu. Pasien menderita asma
sejak kecil, tetapi jarang kambuh. Sejak 2 tahun yang lalu diketahui menderita
hipertiroid namun putus obat sejak 2 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak
sakit sedang; tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110x/menit, irama reguler, nafas
28x/menit. Teraba pembesaran tiroid difus. Pada pemeriksaan paru didapatkan
wheezing di kedua lapang paru, terdapat tremor halus di kedua tangan.
Tatalaksana yang paling tepat sehubungan dengan kasus diatas adalah :
a. B2 agonis oral dan PTU
b. Long acting B2 agonis inhaler dan methimazol
c. Short acting B2 agonis inhaler, propanolol, dan PTU
d. Short acting B2 agonis inhaler, kortikosteroid, dan PTU
e. Short acting B2 agonis inhaler, kortikosteroid, dan methimazol

20. Seorang lelaki berusia 44 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan gelisah,
sering haus, dan BAK dengan jumlah air seni yang banyak, lebih dari 2000 ml/24 jam
sejak 1 bulan terakhir ini. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan osmolaritas urin
620 mosmol/kg berat badan, setelah diberikan desmopressin 20 mikrogram intranasal.
Keadaan tersebut di atas kemungkinan besar disebabkan oleh :
A. Polidipsi primer
B. Penurunan sensitivitas hormon ADH
C. Hipersensitivitas renal terhadap ADH
D. Penurunan sekresi ADH oleh hipofisis
E. Respon ginjal yang terganggu terhadap ADH
21. Seorang ibu rumah tangga, usia 27 tahun datang ke puskemas dengan keluhan sering
berdebar-debar. Lima tahun yang lalu pasien sebenarnya sudah merasakan ada benjolan
di leher depan sebesar telor ayam dan tidak terasa nyeri. Sejak tiga bulan ini pasien
merasakan dada berdebar, badan kurus walapun banyak makan. Setelah dilakukan
pemeriksaan indeks Wayne > 40 dan indeks new Castle 70.
Apa kemungkinan diagnosis yang paling tepat ?
A. Tiroiditis.
B. Hipertiroid.
C. Hipotiroid.
D. Sruma nodosa.
E. Gondok endemis.

22. Seorang ibu rumah tangga, usia 27 tahun datang ke puskemas dengan keluhan sering
berdebar-debar. Lima tahun yang lalu pasien sebenarnya sudah merasakan ada benjolan
di leher depan sebesar telor ayam dan tidak terasa nyeri. Sejak tiga bulan ini pasien
merasakan dada berdebar, badan kurus walapun banyak makan. Setelah dilakukan
pemeriksaan indeks Wayne > 40 dan indeks new Castel 70. Pemerksaan apa yang anda
usulkan untuk memastikan diagnosis ?
A. TSHs.
B. Darah rutin.
C. Rongent leher.
D. Ultrasonografi.
E. Aspirasi jarum halus.

23. Seorang ibu rumah tangga, usia 27 tahun datang ke puskemas dengan keluhan sering
berdebar-debar. Lima tahun yang lalu pasien sebenarnya sudah merasakan ada benjolan
di leher depan sebesar telor ayam dan tidak terasa nyeri. Sejak tiga bulan ini pasien
merasakan dada berdebar, badan kurus walapun banyak makan. Setelah dilakukan
pemeriksaan indeks Wayne > 40 dan indeks new Castel 70.
Jikapadapemeriksaanfisikdidapatkanexopthalmus, Apa diagnosis yang tepat pada
pasien tersebut ?
A. Hashimoto.
B. Tirotoksikosis.
C. Grave’s Disease.
D. Struma difusa.
E. Struma nodosa.
24. Seorang laki-laki usia 20 tahun, Berat badan 100 kg, tinggi badan 189 cm, oleh orang
tuanya dikatakan bahwa anak tersebut pertumbuhan badan cepat setelah 5 tahun
terakhir . Hasil pemeriksaan MRI kepala : ditemukan tumor pada fossa hipofises.
Apa pemeriksaan yang dianjurkan pada pasien tersebut ?
A. LH
B. ADH
C. FSH
D. TSH
E. IGF-1

25. Seorang laki-laki usia 20 tahun, Berat badan 100 kg, tinggi badan 189 cm, oleh orang
tuanya dikatakan bahwa anak tersebut pertumbahan badan cepat setelah 5 tahun
terakhir . Hasil pemeriksaan MRI kepala : ditemukan tumor pada fossa hipofises.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan moon face, striae abdomen, bufalo hump
dan hipertensi.
Apa pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan ?
A. Tiroksin.
B. Prolactin.
C. Testosteron.
D. Kortikosteroid.
E. Antidiuretik hormon.

26. Seorang laki-laki usia 20 tahun, Berat badan 100 kg, tinggi badan 189 cm, oleh orang
tuanya dikatakan bahwa anak tersebut pertumbahan badan cepat setelah 5 tahun
terakhir . Hasil pemeriksaan MRI kepala : ditemukan tumor pada fossa hipofiseos.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan moon face, striae abdomen, bufalo hamp
dan hipertensi.
Apa diagnosis pasien tersebut ?
A. Addison Disease.
B. Cushing’s Disease. ACTH dependent
C. Sindroma Cushing.
D. Sindroma metabolic.
E. Hiperprolactinemia.

27. Seorang laki-laki usia 20 tahun, Berat badan 100 kg, tinggi badan 189 cm, oleh
orang tuanya dikatakan bahwa anak tersebut pertumbahan badan cepat setelah 5
tahun terakhir . Hasil pemeriksaan MRI kepala : ditemukan tumor pada fossa
hipofiseos. Apa hormon yang berperan terhadap hipertensi pada pasien tersebut?
A. Insulin.
B. Testosterone.
C. Glukokortikoid.
D. Growth hormone.
E. Mineralokortikoid

28. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang diantar keluarganya ke RSDM karena tidak
sadar. Remaja tersebut merupakan pasien diabetes mellitus diketahui sejak 3 tahun
yang lalu dan menggunakan insulin sendiri.
Apa pemerksaan yang tepat untuk menentukan diagnosis pada pasien tersebut ?
A. Darah rutin.
B. Glukosa urin
C. Gula darah puasa.
D. Gula darah sewaktu.
E. Gula daran 2 jam post prandial .

29. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang diantar keluarganya ke RSDM karena tidak
sadar. Remaja tersebut merupakan pasien diabetes mellitus diketahui sejak 3 tahun
yang lalu dan menggunakan insulin sendiri.
Jika hasil pemeriksaan glukosa 845 mg/dl, asidosis dan ketonemia. Apa kemungkinan
diagnosis yang paling tepat ?
A. Hiperglikemia.
B. Koma hiperglikemia.
C. Ketoasidosis diabetik.
D. Hiperglikemia hiperosmoler stage.
E. Hiperglikemia hipoosmoler stage.

30. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang diantar keluarganya ke RSDM karena tidak
sadar. Remaja tersebut merupakan pasien diabetes mellitus diketahui sejak 3 tahun
yang lalu dan menggunakan insulin sendiri.
Apa terapi yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
A. Insulin.
B. Tiroksin
C. Aldosterone.
D. Kortikosterod.
E. Obat hiperglikema oral.

UNTUK KASUS 31-33


Seorang wanita 27 tahun datang dengan keluhan lemah pada kedua tungkai yang terjadi
mendadak setelah bangun tidur, tidak terasa nyeri. Pasien menderita kelainan pada
kelenjar gondok sejak satu tahun yang lalu dan minum tablet yang terasa pahit dengan
dosis 3 x 2 tapi tidak teratur. Pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 155 cm, BB 39
kg, tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, teratur, terdapat benjolan
pada bagian depan leher, terlihat tremor, dan banyak keringat. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 13,2 g/dl; lekosit 6300/mm3; trombosit 210.000/mm3; ureum
32 mg/dl; creatinin 0,8 mg/dl; kadar kalium serum 1,9 mEq/L, Na 137 mEq/L, GDS

253 mg/dl, analisis gas darah pH 7,46; pCO 2 30, pO2 90,2; HCO3 22,3 ; Sat O2 98% ,
BE -1, FT4 5,3 uIU/L, albumin 2,5 mg/dl, globulin 3,1 mg/dl, dan TSHs 0,005 . selama
ini tidak diketahui adanya kencing manis.

31. Apa diagnosis utama pada pasien ini?


a. Diabetes mellitus tipe II
b. Struma difusa toksik
c. Alkalosis respiratorik
d. Stroke non hemoragik
e. Hipokalemik periodic paralisis

32. Apa yang menjadi penyebab diagnosis di atas?


a. Dehidrasi
b. Hipokalemia
c. Hiperglikemia
d. Alkalosis respiratorik
e. Miopatia akibat kelelahan

33. Bagaimana mekanisme terjadinya penurunan kadar Kalium sampai 1,9 mEq/L?
a. Kalium hilang akibat keluar banyak keringat
b. Absorbsi Kalium berkurang akibat adanya hipertiroid
c. Kalium berkurang akibat banyak bekerja
d. Kalium berpindah dari ekstrasel ke intrasel akibat hipertiroid
e. Kalium berkurang akibat banyak terbuang lewat urin akibat hipertiroid

34. Seorang wanita berumur 27 tahun, hamil 2 bulan, datang dengan struma yang disadari
sejak dua minggu sebelumnya. Indeks Wayne 20.
Untuk memastikan keadaan toksik tidaknya maka pemeriksaan tunggal yang sebaiknya
saudara pilih ialah :
A. Kadar TSH sensitif,
B. Kadar T3 total,
C. Kadar T4 bebas,
D. Kadar rT3 dan
E. Kadar kholesterol total

35. Apabila ternyata kemudian bahwa penderita dalam keadaan tirotoksik. Untuk
menentukan apakah keadaan tersebut disebabkan oleh tiroiditis, maka pemeriksaan
yang paling tepat untuk membantu ialah :
A. Kadar TSH sensitif
B. Test tangkap iodium (RAIU)
C. kadar T4 bebas + T3 bebas
D. Ultrasonografi (USG)
E. Kadar antibodi antitiroglobulin

36. Seorang perempuan, 34 tahun, dikonsulkan ke bagian penyakit dalam karena hipertensi
(140/100 mmHg) dan hipokalemia berulang. Tidak ada riwayat muntah, diare, atau
minum obat – obatan selain yang diresepkan oleh dokter. Dari pemeriksaan didapatkan
Na 150 mEq/L; K 2,4 mEq/L, K urin dalam urin tampung 24 jam meningkat.
Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
penyebab hipokalemia berulang tersebut ?
A. Kortisol plasma, kortisol urin, aldosteron serum.
B. CT scan abdomen, CT scan kepala, kortisolurin
C. Analisis gas darah, ureum kreatinin, kortisolurin
D. CT scan abdomen, kortisol urin, aldosteron serum
E. Analisis gas darah, kortisol plasma, aldosteron serum

KASUS 37-41
37. Seorang laki – laki, 48 tahun, dikonsultasikan ke poli penyakit dalam dengan
keterangan riwayat diabetes mellitus diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung
koroner dan dislipidemia. Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan: terapi nutrisi,
olahraga teratur, glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50
mg, aspilet 1x80 mg, dan simvastatin 1x20 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan : glukosa darah puasa 145 mg/dl, dan 2 jam post prandial 268 mg/dl, serta
kadar AIC 9,1%. Rekomendasi saudara untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada
pasien ini :
A. Menambahkan dengan obat anti diabetik oral glimepirid XX
B. Menambahkan obat anti diabetik oral golongan tiazolidindion XX
C. Mengganti obat anti diabetik oral dengan fixed dose combination XX
D. Memberikan basal insulin dikombinasikan dengan obat anti diabetik yang sudah
diminum sebelumnya.
E. Menaikkan dosis metformin dan acarbose sampai maksimal, sedangkan
glibenklamid diganti dengan glimepirid.

38. Rencana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini adalah


A. Pemeriksaan gula darah puasa
B. Melakukan pemeriksaan komplikasi kronis
C. Pemeriksaan gula darah rata-rata mingguan
D. Pemeriksaan gula darah 1 jam post prandial
E. Pemeriksaan gula darah 2 jam post prandial

39. Berapa sasaran terapi kadar LDL dan TG pada pasien ini?
A. LDL < 70 mg/dLdan TG < 150 mg/dL
B. LDL < 100 mg/dLdan TG < 150 mg/dL
C. LDL < 130 mg/dLdan TG < 200 mg/dL
D. LDL < 130 mg/dLdan TG < 150 mg/dL
E. LDL < 150 mg/dLdan TG < 200 mg/dL

40. Jika pada penderita ini terdapat edema tungkai maka obat diabetes yang sebaiknya
dihindari adalah
A. Metformin
B. Glibenklamid
C. Human insulin
D. Thiazolidinedione
E. Insulin long acting
41. Jika penderita mau suntik insulin sesuai konsep basal-bolus, maka disarankan
A. Suntik insulin basal (long actiong) ditambah OAD sulfonylurea
B. Semua OAD diteruskan ditambah suntik insulin basal (long acting) dan insulin
prandial (rapid acting) tiga kali sehari
C. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan pagi, siang dan malam
D. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) ditambah OAD.
E. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) dan sebelum tidur

42. Seorang perempuan berusia 32 tahun, sedang hamil trimester II, dikonsulkan ke poli
penyakit dalam dengan keluhan benjolan di leher, dan jantung berdebar – debar. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit
o
irama teratur, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,6 C, proptosis pada kedua mata,
struma difus disertal bruit, serta tremor halus pada kedua tangan. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 10,2 gr/dL, leukosit 12.000/ul,trombosit 245.000/ul, FT4
9ng/dl, TSH <0,005.
Terapi yang sesuai dengan diagnosis di atas adalah: (grave’s disease)
A. Ablasi tiroid
B. Obat anti tiroid
C. Operasi tiroidektomi
D. Pemberian kalium iodida
E. Suplementasi levotiroksin

43. Seorang wanita 64 tahun, perokok, penderita DM 15 tahun, datang dengan keluhan
nyeri dan bengkak pada pergelangan kaki sejak 1 minggu yang lalu, sehingga
menyebabkan jalannya pincang. Pada telapak kaki kanannya, didapatkan kalus
berukuran 2x2 cm yang disertai warna kemerahan pada kulit sekitarnya. Gambaran
radiologi menunjukkan proses degenerative pada daerah midfoot dengan arsitektur
sendi yang menunjukkan disorganisasi yang ekstensif. Pasien mempunyai tinggi badan
160 cm dan berat badan 78 kg. pernyataan berikut yang berhubungan dengan keadaan
pasien ini adalah :
A. Tidak ada risiko osteomielitis yang bermakna
B. Merupakan komplikasi dari neuropati perifer dan trauma
C. Disebabkan oleh vaskularisasi yang buruk dan infark tulang
D. Berhubungan dengan clubbing dan periostitis tulang panjang
E. Ditemukan pada penderita DM dengan berat badan lebih, dengan osteofit yang
besar pada korpus vertebra dan osteofit pada siku dan kalkaneus

KASUS 44-48
44. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan kesadaran makin
menurun sejak 4 jam sebelum masuk RS. Empat hari yang lalu pasien mulai mengeluh
demam disertai batuk, dan sejak itu pasien tidak mau makan dan minum. Satu hari
kemudian pasien mulai sulit diajak berkomunikasi dan pasien terlihat gelisah. Bila
dibangunkan ia hanya membuka mata lalu tidur lagi. Pasien diketahui menderita
diabetes sejak 4 tahun yang lalu, dan mendapat pengobatan gliquidon 2x30 mg,
metformin 2x500 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat,
o
kesadaran somnolen, TD: 90/80, nadi: 90 x/menit, suhu: 39,2 C, frekuensi nafas 24
x/menit. Sklera tampak ikterik, kongjungtiva tidak pucat. Pada paru-paru didapat suara
nafas bronkhovesikuler dan ronkhi basah di bagian basal paru kanan. Jantung masih
dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen didapatkan hati tidak teraba, limfa
membesar sampai SI. Pada tungkai didapatkan kulit hiperpigmentasi, akral dingin, dan
terlihat eritema Palmaris. Diagnosis (D) dan diagnosis banding (DD) untuk masalah
penurunan kesadaran pada pasien diatas adalah
A. D/ Ensefalopati hepatic DD/ Kern icterus
B. D/ Ensefalopati hepatic DD/ Koma hipoglikemia
C. D/ Koma hipoglikemia DD/ Ensefalopati hepatic
D. D/ Stroke non hemoragik DD/ Koma hipoglikemia
E. D/ Ensefalopati hepatic DD/ Stroke non

45. Pemeriksaan yang anda sarankan untuk menegakkan diagnosis bagi masalah penurunan
kesadaran pada pasien ini adalah
A. PET scan kepala
B. Keton dalam darah
C. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
D. Pemeriksaan gula darah sewaktu
E. Pemeriksaan ureum dan kreatinin

46. Tindakan apa yang sebaiknya saudara lakukan di UGD sebelum mendapatkan hasil
pemeriksaan darah
A. Transfusi darah
B. Pemberian insulin
C. Pemberian antibiotik
D. Pemberian glukosa 40% intravena
E. Melakukan bilas lambung dengan air es

47. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah sewaktu 85 gr/dl, SGOT 48,
SGPT 33, albumin 2,8 gr/dl, globulin 3,5 gr/dL, Hb 11,2 gr/dL, leukosit 13.500/uL,
trombosit 76.000/uL. Obat yang saudara berikan adalah
A. Probiotik
B. Kurkuma
C. Laktulosa
D. Piracetam
E. Branched-chain amino acid

48. Bagaimana tindakan saudara terhadap masalah trombositopenia pada pasien tersebut
A. Transfusi trombosit
B. Tidak ada tindakan khusus
C. Memeriksa kadar trombopoitin
D. Melakukan bone marrow puncture (BMP)
E. Memberikan vit K intravena untuk mencegah pendarahan

49. Seorang perempuan, 37 tahun, datang ke poli karena rasa nyeri pada leher. Dua minggu
sebelumnya ia mengalami demam dan pembengkakan pada kelenjar gondok disertai
rasa nyeri. Satu minggu terakhir muncul gejala berdebar – debar, banyak keringat,
gemetar, nyeri kepala dan badan lemah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan struma
difus, tidak ada eksoftalmus, frekuensi nadi 110 x/menit, reguler. Hasil lab : Hb 12,8
g/dl, leukosit 6.700/ul, trombosit 271.000/ul, LED 120 mm/jam, FT4 2,2 ng/dl (normal
0,71-1,8 ng/dl), TSHs 0,3 (normal 0,4-5 mU/l), anti –TPO antibodies positif.
Gejala klinis pada kasus di atas paling mungkin disebabkan oleh :
A. Adanya bagian dari kelenjar tiroid yang hiperfungsi
B. Kerusakan folikel tiroid sehingga hormone tiroid terlepas ke sirkulasi berlebihan
C. Inflamasi menyebabkan ambilan yodium meningkat sehingga produksi hormone
tiroid meningkat.
D. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan kelenjar tiroid sangat peka
terhadap stimulasi TSH.
E. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan ukuran tiroid membesar
sehingga produksinya meningkat.
KASUS 50-54
50. Seorang wanita usia 34 tahun, datang dengan keluhan rasa nyeri di bagian depan leher,
disertai meriang dan demam lebih kurang 7 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga
mengeluh berdebar-debar. Tekanan darah 120/80, nadi 100x per menit. Pada
pemeriksaan fisik teraba adanya massa di bagian depan leher dan pada palpasi ikut
bergerak saat menelan, difus, keras, permukaan berbenjol disertai dengan nyeri saat
ditekan, terdapat tremor halus pada kedua telapak tangan dan reflek fisiologis bisep
meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 12,9 mg/dl, leukosit 8900, trombosit
190.000, FT4 4,4 pmol/L dengan TsHs 0,01 plU/ml. Sebutkan diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini!
A. Tiroditis akut
B. Struma difusa toksik
C. Struma nodosa toksik
D. Kista tiroid terinfeksi
E. Struma difusa dengan nodul toksik

51. Patotisiologi timbulnya keadaan di atas berkaitan dengan?


A. Trauma
B. Proses infeksi
C. Proses degenerasi
D. Proses autoimmune
E. Proses keganasan

52. Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk memastikan diagnosa adalah …
A. USG
B. Thyroid scintigraphy
C. Pemeriksaan anti TpO
D. Pemeriksaan reseptor antibody timid

53. Pasien sudah mendapat pengobatan metimazol 1x10 mg. satu bulan kemudian pasien
datang untuk kontrol, keluhan berdebar-debar berkurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan : tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 70x per menit, tremor tidak ada. Pada
pemeriksaan leher teraba kelenjar gondok dengan permukaan berbenjol keras.
Pemeriksaan laboratorium TSHs 7 Piu/ ml FT4 0,01 pmoI/L, ANTI TPO x 200 nmoI/L.
Apa masalah yang paling utama pada pasien saat ini?
A. Hipotiroid

B. Tiroiditis kronis
C. Tiroiditis hashimoto
D. Hipotiroid akibat obat metimazol
Konfirmasi jawaban C / D

54. Tatalaksana selanjutnya yang anda rencanakan adalah?


A. Total tiroidektomi
B. Parsial toroidektomi
C. Ablasi yodium radioaktif
D. Substitusi hormone tiroksin
E. Suplementasi hormone tiroksin

55. Laki laki usia 34 th , BB 56 kg, TB 160 cm, menderita diabetes sejak 5 th minum obat
gula bila ada keluhan, periksa kedokter karena kaki kanan bengkak dan nyeri bila
digerakan, tidak ada luka. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan ?
A. Hb A1C.
B. PTT & APTT.
C. USG Doppler.
D. Gula darah puasa.
E. Ankle brachial indeks.

56. Laki-laki usia 66 th dirawat dirumah sakit dengan diagnosis critical limb iskemik pada
kaki kanan. Pasien mau dilakukan tindakan amputasi. Apa pemeriksaan yang harus
dilakukan dokter sebelum tindakan ?
a. Lipid.
b. USG Doppler.
c. Arteriografi.
d. Glukosa darah.
e. Ankle brachial indeks.

57. Perempuan usia 70 th menderita diabetes sejak 10 th terapi rutin dan telah mendapatkan
insulin mengeluh kalau istrahat kedua kaki terasa dingin dan nyeri bila berjalan.
Keluhan tersebut hilang timbul. Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
a. Poliathralgia.
b. Neuropatic pain
c. Perifer arteri disease.
d. Deep vena thrombosis.
e. Claudicasio intermeten.
58. Perempuan usia 60 th, BMI 18, 5 kb/m2 menderita dabetes sejak 6 th dan telah
mengalami komplikasi perifer arteri disease. Apa terapi yang paling tepat untuk
mengatasi komplikasi pasien tersebut ?
a. Insulin.
b. Aspilet.
c. Simarc.
d. Clopidrogel.
e. Fraksiparin.

59. Laki-laki usia 64 th terdapat pembesaran tiroid sejak 30 th yang lalu. Datang ke dokter
dengan keluhan sesak napas, suara serak, berdebar debar dan berat badan turun 5 kg
selama 1 th ini. Hasil USG tiroid: multiple nodul kistik dengan hipervaskularisasi. FT4
6,97 mmol/L, TSHs 2,90 U/mL. Tiroglobulin > 3000 ng/mL. Apa pemeriksaan yang
dilakukan untuk mendiagnosis ?
a. MRI.
b. F T3
c. Anti TPO.
d. Sidik tiroid.
e. Aspirasi jarum halus.

60. Laki-laki usia 64 th terdapat pembesaran tiroid sejak 30 th yang lalu. Datang ke dokter
dengan keluhan sesak napas, suara serak, berdebar debar dan berat badan turun 5 kg
selama 1 th ini. Hasil USG tiroid : multiple nodul kistik dengan hipervaskularisasi. FT4
6,97 mmol/L, TSHs 2,90 U/mL. Tiroglobulin > 3000 ng/mL. Hasil PA setelah
tiroidektomi adalah karsinoma tirod papiler varian follikuler. Apa terapi yang
selanjutnya dilakukan dokter ?
a. Eutirak.
b. Radiasi.
c. Iodine 131. --> RAI
d. Iodine 136.
e. Levotiroksin.

61. Pasien perempuan usia 27 th menderita Grave’s disease sejak 2 th kontrol rutin dengan
metimazole 1x20mg. Kontrol ke dokter amenore 1 minggu dan planotes (+). Apa terapi
yang sebaiknya pada pasien tersebut?
a. metimazole di tunda.
b. metimazole 1x10 mg.
c. Propil tiourasil 1x100 mg.
d. Propil tiourasil 2 x 300 mg.
e. Terapi nunggu hasil TSHs, FT4 &FT3.

62. Pasien perempuan usia 25 th berobat ke dokter dengan benjolan di leher sebesar telur
ayam dengan permukaan rata dan tidak nyeri tekan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
bruit (+), nadi 124x/mnt. Apa pemeriksaan yang paling tepat untuk mendiagnosis ?
a. TSHs, FT4.
b. Anti TPO.
c. USG tiroid.
d. Sidik tiroid.
e. Aspirasi jarum halus.

63. Pasien perempuan usia 30 th ke rumah sakit dengan nyeri abdomen dan steatorrhea.
Pemeriksaan BMI 15 kg/m2, Gula darah puasa 250 mg/dL, Foto polos abdomen
terdapat kalsifikasi pancreas. Apa diagnosis yang tepat ?
a. DM tipe 1.
b. DM tipe 2.
c. DM tipe LADA.
d. DM tipe MODY.
e. DM tipe Fibrocalculus Pancreatic.

64. Pasien laki laki 25 th datang ke rumah sakit dengan keluahan penurunan kesadaran,
BMI 20 kg/m2, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/mnt, RR 32 x/mnt, turgor
menurun, jantung dan paru dalam batas normal. Pemeriksaan Lab : gula darah sewaktu

457 mg/dL, PH 7,30, PO2 86,2,PCO2 38,3, HCO2 15,3, Saturasi 98, 5, ketonemia (++),
osmolalitas 360. Hasil pemeriksaan C-peptide < 0,1 mg/ml (N:0.9-7,1), GAD 65 anti
bodi 5,6 μ/ml (N:< 1,1). Apa diagnosis diabetes pada pasien tersebut ?
a. Diabetes mellitus tipe 1.
b. Diabetes mellitus tipe 2.
c. Diabetes mellitus tipe LADA.

d. Diabetes mellitus tipe MODY.


e. Diabetes mellitus tipe MRDM

65. Pasien perempuan 15 th datang ke rumah sakit dengan keluhan penurunan kesadaran,
BMI 20 kg/m2, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/mnt, RR 32 x/mnt, turgor
menurun, jantung dan paru dalam batas normal. Pemerksaan Lab : gula darah sewaktu
457 mg/dL, PH 7,30, PO2 86,2,PCO2 38,3, HCO2 15,3, Saturas 98, 5, ketonemia (++),
osmolalitas 360. Hasil pemeriksaan C-peptide < 0,1 mg/ml (N:0.9-7,1), GAD 65 anti
bodi (+), islet antibodi (+) dan insulin antbodi (+). Apa diagnosis diabetes pada pasien
tersebut ?
a. Diabetes mellitus tipe 1.
b. Diabetes mellitus tipe 2.
c. Diabetes mellitus tipe LADA.
d. Diabetes mellitus tipe MODY.
e. Diabetes mellitus tipe Fibrocalculus Pancreatic.

66. Pasien perempuan 14 th datang ke rumah sakit dengan keluhan penurunan kesadaran,
BMI 20 kg/m2, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/mnt, RR 32 x/mnt, turgor
menurun, jantung dan paru dalam batas normal. Pemerksaan Lab : gula darah sewaktu
457 mg/dL, PH 7,30, PO2 86,2,PCO2 38,3, HCO2 15,3, Saturas 98, 5, ketonemia (++),
osmolalitas 360. Hasil pemeriksaan C-peptide < 0,1 mg/ml (N:0.9-7,1) dan ditemukan
defec pada factor transkripsi. Apa tipe diabetes pada pasen tersebut ?
a. Diabetes mellitus tipe 1.
b. Diabetes mellitus tipe 2.
c. Diabetes mellitus tipe LADA.
d. Diabetes mellitus tipe MODY.
e. Diabetes mellitus tipe lain.

67. Pasien usia 61 th datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala berulang sejak 8 th yang
lalu dan pernah berobat ke neurologi belum sembuh. Setelah dilakukan pemeriksaan CT
scan kepala dengan kontras didapatkan masa di sela tursika. Punya anak 3 dan sudah
menikah. Tidak ada gangguan penglihatan. Hasil pemeriksaan free testosterone 1,26
ng/mL, prolactin 1264 ng/mL. Apa diagnosis yang tepat pada pasien tersebut ?
a. Prolactinoma.
b. Makroadenoma.
c. Tumor hipofisis.
d. Tumor sela tursika.
e. Adenoma hipofisis.
68. Pasien usia 61 th datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala berulang sejak 8 th yang
lalu dan pernah berobat ke neurologi belum sembuh. Setelah dlakukan pemeriksaan CT
scan kepala dengan kontras didapatkan massa di sela tursika. Punya 3 anak dan sudah
menikah. Tidak ada gangguan penglihatan. Hasil pemeriksaan free testosterone 1,26
ng/mL, prolactin 1264 ng/mL. Apa terapi yang paling tepat pada pasien tersebut ?
a. Radiasi.
b. Kemoterapi.
c. Pembedahan.
d. Medika mentosa.
e. Terapi hormonal.

69. Perempuan usia 25 th datang dengan keluhan pusing sejak 1 th yang lalu, belum
menikah, mentruasi tidak teratur. Pertumbuhan seksual sekunder normal. Hasil MRI
lesi masa kistik didaerah sela tursika curiga kista adenoma. Apa pemeriksaan yang tepat
untuk mendiagnosis ?
a. ACTH.
b. MRI adrenal.
c. FSH & LH.
d. Free testosterone.
e. CT scan kepala dengan kontras.

70. Pasien laki-laki usia 50 th pada CT scan kepala ditemukan adenoma hipofisis . Pada
pemeriksaan laboratorium terdapat hiperprolactinoma. Apa terapi yang tepat pada
pasien tersebut ?
a. Radiasi
b. Cabergolin.
c. Kemoterapi.
d. Testosterone.
e. Operasi adenoma.

71. Pasien perempuan usia 50 th dengan keluhan terdapat gangguan penglihatan dengan
hemianopsia bilateral. Pada pemeriksaan MRI didapatkan massa supraselar ukuran
4,1x3x 2 cm. Apa tindakan yang tepat pada pasien tersebut ?
a. Radiasi.
b. Operasi.

c. Kemoterapi.
d. Terapi hormonal.
e. Operasi dilanjutkan kemoterapi.

72. Pasien perempuan usia 50 th dengan keluhan terdapat gangguan penglihatan dengan
heminopia bilateral dan belum menopause. Pada pemeriksaan MRI didapatkan massa
supraselar ukuran 4,1x 3 x 2 cm. Apa pemeriksaan yang dianjurkan untuk mendiagnosis
?
a. GH.
b. TSH.
c. FSH.
d. MSH.
e. ACTH.

73. Pasien perempuan usia 60 th dengan keluhan pusing dan mual selama 1 minggu. oleh
keluarganya diberi paracetamol dan metoclorpramid. Pemeriksaan fisik tidak ada
kelainan. 3 hari kemudan pasien tidak sadar, kemudian dibawa ke emergensi dengan
hasil laboratorium Na+ 110 mmol/L, K + 4,2 mmol/L, Cl- 92 mmol/L, HCO3 26
mmol/L, glukosa darah 108 mg/dL, kreatinin serum 0,8 mg/dL, osmolalitas plasma 228
mOsm/kg, osmolalitas urine 560 mOsm/kg. Apa diagnosis pasien tersebut ?
a. SIADH
b. Hiperadrenalism.
c. Insufisiensi adrenal.
d. Pseudohiponatremia.
e. Defisiensi mineralocortikoid.

74. Pasien perempuan usia 44 th datang ke dokter dengan keluhan mual dan muntah hilang
timbul sejak 6 minggu disertai kelemahan dan kurang tenaga. Oligomenore dan
hiperpigmentasi pada sekitar bibir. Hasil pemeriksaan laboratorium Na+ 114 mmol/L,
K+ 3,1 mmol/L, Cl- 89 mmol/L, Glukosa darah 100,8 mg/dL, creatinin serum 0,6
mg/dL, HCO3 32 mmol/L. setelah dberikan NaCL 0.9% IV dengan kecepatan 100
ml/jam dengan KCL 20 mmol/L hasil pemeriksaan hari berikutnya adalah Na+ 110
mmol/L, K= 3,5 mmol/L Cl- 96 mmol/L, HCO3 29 mmol/L, osmolalitas serum 228
mOsm/kg, osmolalitas urine 565 mOsm/kg. Apa terapi yang sebaiknya diberikan ?
a. NaCL 3% intravena.
b. NaCL 0,9 % intravena diteruskan.
c. NaCL 3% 500 ml diteruskan dengan NaCL 0,9% intravena.
d. Retriksi cairan 500 ml/hari dilanjutkan NaCl 0,9% intravena.
e. Diberikan NaCL 0,9 % 1000 ml dilanjutkan dengan NaCL 3% intravena.
C atau D? Jawaban dr. Heri Nugroho, SpPD, KEMD : Koreksi hiponatremia
lanjutkan. / C
Kenapa perlu restriksi cairan?

75. Pasien perempuan usia 44 th datang ke dokter dengan keluhan mual dan muntah hilang
timbul sejak 6 minggu disertai kelemahan dan kurang tenaga. Oligomenore dan
hiperpigmentasi pada sekitar bibir. Hasil pemeriksaan laboratorium Na+ 114
mmol/L,K+ 3,1 mmol/L, Cl- 89 mmol/L, Glukosa darah 100,8 mg/dL, creatinin serum
0,6 mg/dL, HCO3 32 mmol/L. setelah dberikan NaCL 0.9% IV dengan kecepatan 100
ml/jam dengan KCL 20 mmol/L hasil pemeriksaan hari berikutnya adalah Na+ 110
mmol/L,K= 3,5 mmol/L Cl- 96 mmol/L, HCO3 29 mmol/L, osmolalitas serum 228
mOsm/kg, osmolalitas urine 565 mOsm/kg. Apa pemeriksaan yang dianjurkan ?
a. GH stimulas test.
b. ACTH stimulasi test.
c. Insulin stimulasi test.
d. Adrenal stimulasi test.
e. Synacthen stimulasi tes.

76. Pasien perempuan usia 44 th datang ke dokter dengan keluhan mual dan muntah hilang
timbul sejak 6 minggu disertai kelemahan dan kurang tenaga. Pasien oligomenore sejak
5 bulan terakhir . Hasil pemerksaan laboratorium Na+ 114 mmol/L,K+ 3,1 mmol/L, Cl-
89 mmol/L, Glukosa darah 100,8 mg/dL, creatinin serum 0,6 mg/dL, HCO3 32
mmol/L. setelah dberikan NaCL 0.9% IV dengan kecepatan 100 ml/jam dengan KCL
20 mmol/L hasil pemeriksaan hari berikutnya adalah Na+ 110 mmol/L,K= 3,5 mmol/L
Cl- 96 mmol/L, HCO3 29 mmol/L, osmolalitas serum 228 mOsm/kg, osmolalitas urine
565 mOsm/kg. Hasl pemerksaan darah hari berkutnya adalah cortisol plasma jam ke 0
menit 102 nM (normal 224-532 nM) dan jam ke 30 menit 122 nM. ACTH 2,0
pg/ml .Apa diagnosis yang paling tepat?
a. Addison disease.
b. Adenoma adrenal.
c. Adenoma hipofisis.
d. Insufiasiensi adrenal primer.
e. Insufisensi adrenal sekunder.
77. Pasien diabetes dan hipertensi perempuan usia 60 th BMI 21,4 kg/m2 mengeluh sering
jatuh dan kelemahan kedua kaki. Hasil pemeriksan laboratorium Na + 142 mmol/L, K+
2,3 mmol/L, Cl- 101 mmol/L, Magnesiun 0,9 mmol/L dan Calcium 2,49 mmol/L.Apa
pemeriksaan yang danjurkan untuk mendiagnosis ?
a. TSHs.

b. ACTH.
c. Cortisol.
d. Bicarbonate
e. Osmolalitas.

78. Pasien laki laki usia 46 th periksa dengan keluhan muntah muntah hebat dan penurunan
nafsu makan sejak 1 minggu. Penurunan berat badan 30 kg selama 5 bulan terakhir.
Kulit semakin menghitam mulai wajah dan ibu jari tangan dan kaki. Pasien mendrita
diabetes sejak 10 th gula darah terkontrol dengan obat, riwayat pemakaian steroid tidak
ada. Pemeriksaan fisik tensi 90/60 mmHg, hiperpigmentasi pada wajah, mukosa bibir,
lipatan interphalang region manus dan pedis. Lab : gula darah sewaktu 69 mg/dL, Na+
139 mmol/L,K+ 4,4 mmol/L, Calsium 14,8 mg/dL, HbA1c 6,3%, Apa pemeriksaan
pertama yang dianjurkan ?
a. K urine.
b. Na urine.
c. Calcium urine
d. Paratiroid serum.
e. Kortisol serum.

79. Pasien laki laki usia 46 th periksa dengan keluhan muntah muntah hebat dan penurunan
nafsu makan sejal 1 minggu. Penurunan berat badan 30 kg selama 5 bulan terakhir.
Kulit semakin menghitam mulai wajah dan ibu jari tangan dan kaki. Pasien mendrita
diabetes sejak 10 th gula darah terkontrol dengan obat, riwayat pemakaian steroid tidak
ada. Pemeriksaan fisik tensi 90/60 mmHg, hiperpigmentasi pada wajah, mukosa bibir,
lipatan interphalang region manus dan pedis. Lab : gula darah sewaktu 69 mg/dL, Na+
139 mmol/L,K+ 4,4 mmol/L, Calsium 14,8 mg/dL, HbA1c 6,3%, kortisol jam 8 pagi
0,9 ug/dL, ACTH 496 pg/dL. Apa diagnosis pasien tersebut ?
a. Hipoglikemia.
b. Addison disease.
c. Hiperparatiroid primer.
d. Insufisiensi adrenal primer.
e. Insufisiensi adrenal sekunder.
80. Seorang ibu rumah tangga, usia 27 tahun datang ke puskemas dengan keluhan sering
berdebar-debar. Lima tahun yang lalu pasien sebenarnya sudah merasakan ada benjolan
di leher depan sebesar telor ayam dan tidak terasa nyeri. Sejak tiga bulan ini pasien
merasakan dada berdebar, badan kurus walapun banyak makan. Setelah dilakukan
pemeriksaan indeks Wayne > 40 dan indeks new Castle 70. Pemeriksaan fisik terdapat
opthamopati dan dermatopati. Apa system immune yang berperan terhadap
pathogenesis pasien tersebut ?
a. Imunitas innatif.
b. Immunitas adaptif.
c. Lymfosit T helper 1.
d. Lymfosit T helper 2.
e. Lymfosit polimorfonuklear.

81. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang diantar keluarganya ke RSDM karena tidak
sadar. Remaja tersebut merupakan pasien diabetes mellitus diketahui sejak 3 tahun
yang lalu dan menggunakan insulin sendiri.
Apa terapi pertama yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
a. Insulin
b. NaCL 0,9%
c. Na bikarbonat
d. Ringer lactat.
e. NaCl 0,45%.

82. Pasien laki-laki usia 37 th sering mengalami hipoglikemia berulang. Pasien sering
mengeluh mual dan muntah disertai kulit bertambah hitam sejak 6 bulan terakhir. 4
bulan terakhir pasien terasa lemah sehingga tidak bsa bekerja. Tekanan darah 80/50
mmHg, nadi 90 x/mnt,gula darah sewaktu 47 mg/dL, Na+ 118 mmol/L, K+ 3,5
mmol/L,Cl- 108 mmol/L, kortisol pagi 0,23 ug/dL, TSH 6,29 uI/L dan FT4 1,40
ng/dL,BTA urine (+), Rongent thorak : TB paru moderat lesion, CT scan abdomen
hipoplasia kelenjar adrenal kiri, multiple kiste kelenjar adrenal kanan.
Apa diagnosis pasien tersebut ?
a. Hiperfungsi adrenal.
b. Insufisiensi adrenal primer.
c. Insufisiensi adrenal sekunder.
d. Autoimmune polygrandular syndrome I.
e. Autoimmune polygrandular syndrome II.
83. Pasien laki-laki usia 37 th sering mengalami hipoglikemia berulang. Pasien sering
mengeluh mual dan muntah disertai kulit bertambah hitam sejak 6 bulan terakhir. 4 bulan
terakhir pasien terasa lemah sehingga tidak bsa bekerja. Tekanan darah 80/50 mmHg,
nadi 90 x/mnt, gula darah sewaktu 47 mg/dL, Na+ 118 mmol/L, K+ 3,5 mmol/L,Cl- 108
mmol/L, kortisol pagi 0,23 ug/dL, TSH 6,29 uI/L dan FT4 1,40 ng/dL,BTA urine (+),
Rongent thorak : TB paru moderat lesion, CT scan abdomen hipoplasia kelenjar adrenal
kiri, multiple kiste kelenjar adrenal kanan.
Apa terapi yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
a. Dextrose 40%.
b. Aldosterone.
c. Levotiroksin.
d. ACE inhibitor.
e. Hidrokortison acetat.

84. Pasien perempuan usia 51 th dengan keluhan utama lemah badan, mual dan sering
kencing (> 6 liter/hari). Pemeriksaan fisik struma nodosa , tidak nyeri tekan. Gangguan
syaraf kranial ( N VI,VII dan XII). Laboratorium : TSHs <0,005 U/mL, FT4 69,2
mmol/L, calsium 0,7 mmol/L,K+ 2,5 mmol/L, magnesium 0,2mmol/L, anti TPO (+).
Apa diagnosis yang paling tepat pasien tersebut ?
a. Grave’s disease.
b. Diabetes insipidus.
c. Gitelman syndrome.
d. Tiroditis autoimmune.
e. Struma nodosa dengan hipertiroid.

85. Pasien laki laki usia 26 th dengan keluhan sesak napas sejak 6 bulan terakhir. Tekanan
darah 120/80 mmHg, RR 28x/mnt, nadi 120 x/mnt, terdapat struma difusa disertai tanda
stelwag +/+. Kardiomegali disertai ronchi halus di kedua lapangan paru.TSHs <0,001
U/mL, FT4 50,2 mmol/L
Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien tersebut ?
a. Thyroid crisis.
b. Grave’s disease.
c. Hiperthyroid disease.
d. Hypothyroid disease.
e. Thyroid heart disease.

86. Pasien perempuan hamil 12 minggu usia 27 th datang kedokter takut menderita penyakit
diabetes. Orang tua sakit diabetes pada usia 30 th sampai sekarang masih hidup dan
sudah komplikasi stroke dan usia orang tuanya 56 th. Tekanan darah 140/ 90 mmHg,
BMI 29kg/m2. Pemeriksaan apa yang dianjurkan untuk mendiagnosis diabetes?
a. Reduksi urine.
b. Gula darah sewaktu.
c. Gula darah puasa 8 jam.
d. Gula darah puasa 12 jam.
e. Gula darah 2 jam dengan beban 25 gr glukosa.

87. Pasien perempuan hamil 12 minggu usia 24 th datang kedokter takut menderita penyakit
diabetes oleh karena suka makan es krim. Tekanan darah 140/ 90 mmHG, BMI 29
kg/m2, bayi sehat. Kapan pemeriksaan glukosa yang tepat untuk skrening diabetes ?
a. Minggu ke 12.
b. Minggu ke 16.
c. Minggu ke 20.
d. Minggu ke 24.
e. Minggu ke 30.

88. Pasien perempuan hamil 12 minggu usia 24 th datang kedokter takut menderita penyakit
diabetes oleh karena suka makan es krim. Tekanan darah 140/ 90 mmHG, BMI 29
kg/m2, bayi sehat. Jenis pemeriksaan apa yang disarankan ?
a. Glukosa puasa.
b. Glukosa 2 jam pasca beban 75 gr.
c. Glukosa puasa dan 2 jam pasca beban 50 gr.
d. Glukosa puasa, 1 dan 2 jam pasca beban 75 gr.
e. Glukosa puasa, 1 dan 2 jam pasca beban 50 gr.
89. Pasien perempuan usia 40 th datang ke dokter dengan benjolan leher depan lunak difus,
telah mendapat terapi levothyroksin selama 3 tahun. 6 bulan terakhir benjolan cepat
membesar dan nyeri menelan. Setelah dilakukan ismectomi hasil patologi anatomi
terdapat gambaran: fibrosis dan inflamasi. Apa diagnosa pada pasien tersebut ?
a. Grave’s disease.
b. Riedel thyroditis.
c. Plummer’s disease.
d. Hashimoto’s thyroditis.
e. De Quervain’s thyroiditis.

90. Pasien permpuan 35 th datang dengan keluhan nyeri pinggang tengah dan bahu kanan
yang kumat kumatan. 1 th yang lalu pernah kencing batu dan dilakukan operasi.
Pemeriksaan BMD terdapat osteopenia lumbal 3, 4 dan 5. Calsium 18 mg/dL, phosphat
0,3 mmol/L (N: 0,85-1,45). Parathyroid hormone 12,8 pmol/L (N; 1,3-7,5). Apa
kemungkinan diagnosis yang paling tepat pasien tersebut?
a. Nefrolitiasis.
b. Osteoporosis.
c. Hipercalsemia.
d. Hypophosphatemia
e. Hiperparathyroid primer.

91. Pasien perempuan 35 th datang dengan keluhan nyeri pinggang tengah dan bahu kanan
yang kumat kumatan. 1 th yang lalu pernah kencing batu dan dilakukan operasi.
Pemeriksaan BMD terdapat osteopenia lumbal 3, 4 dan 5. Calsium 18 mg/dL, phosphat
0,3 mmol/L (N: 0,85-1,45). Parathyroid hormone 12,8 pmol/L (N; 1,3-7,5). Hasl
pemerksaan MRI : ditemukan adenoma parathyroid. Apa terapi yang tepat pada pase
tersebut ?
a. Terapi vit D.
b. Biphosphonat.
c. Terapi calcium.
d. Parathyroidektomi.
e. Suplementasi parathyroid.

92. Pasien laki laki usia 40 th menderita diabetes sejak 10 th control tidak rutin datang ke
rumahsakit dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri kumat kumatan. Tekanan darah
160/100 mmHg, gula darah sewaktu 434 mg/dL, LDL-K 134 mg/dL, HDL-K 34 mg/dL,
trigliseride 590 mg/dL. Apa terapi yang tepat untuk memperbaki glukosa ?
a. Sleding scale dengan rapid acting.
b. Sleding scale dengan long acting.
c. Bolus intravena dengan rapid acting.
d. Regulasi cepat dengan insulin rapid acting.
e. Regulasi cepat dengan insulin long acting.

93. Pasien laki laki usia 40 th menderita diabetes sejak 10 th control tidak rutin datang ke
rumahsakit dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri kumat kumatan. Tekanan darah
160/100 mmHg, gula darah sewaktu 434 mg/dL, LDL-K 134 mg/dL, HDL-K 34 mg/dL,
trigliseride 590 mg/dL. Apa terapi yang paling tepat untuk memperbaiki dislipidemia?.
a. Fibrat.
b. Statin.
c. Omega-3.
d. Olah raga.
e. Diet rendah lemak.

94. Pasien laki laki usia 40 th menderita diabetes sejak 10 th control tidak rutin datang ke
rumahsakit dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri kumat kumatan. Tekanan darah
160/100 mmHg, gula darah sewaktu 434 mg/dL, LDL-K 134 mg/dL, HDL-K 34 mg/dL,
trigliseride 590 mg/dL. Berapa target penurunan tekanan darah pada pasien tersebut?
a. 125/75 mmHg.
b. 130/80 mmHg.
c. 130/90 mmHg

d. 140/90 mmHg.
e. 150/90 mmHg.
95. Seorang wanita 64 tahun, perokok, penderita DM 15 tahun, datang dengan keluhan nyeri
dan bengkak pada pergelangan kaki sejak 1 minggu yang lalu, sehingga menyebabkan
jalannya pincang. Pada telapak kaki kanannya, didapatkan kalus berukuran 2x2 cm yang
disertai warna kemerahan pada kulit sekitarnya. Gambaran radiologi menunjukkan proses
degeneratif pada daerah midfoot dengan arsitektur sendi yang menunjukkan disorganisasi
yang ekstensif. Pasien mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 78 kg.
pernyataan berikut yang berhubungan dengan keadaan pasien ini adalah :
A. tidak ada risiko osteomielitis yang bermakna
B. merupakan komplikasi dari neuropati perifer dan trauma
C. disebabkan oleh vaskularisasi yang buruk dan infark tulang
D. berhubungan dengan clubbing dan periostitis tulang panjang
E. ditemukan pada penderita DM dengan berat badan lebih, dengan osteofit yang
besar pada korpus vertebra dan osteofit pada siku dan kalkancus

96. Hormon paratiroid mempunyai efek biologis sebagai berikut :


A. Dalam keadaan hipocalsemia, hormon paratiroid akan distimulasi
B. Dalam keadaan Hipercalsemia, hormone paratiroid akan disupresi
C. Hormon paratiroid menstimulasi resorpsi calsium pada tulang
D. Hormon Paratiroid menstimulasi resorpsi kalsium di tubulus renalis bagian distal

E. Semua Jawaban diatas benar

97. Penatalaksanaan pengobatan Dislipidemia yang diajurkan dibahwa ini, kecuali :


A. Therapeutic lifestyle changes
B. Perencanaan makan
C. Olahraga
D. Berhenti merokok
E. Obat penurun lipid hanya diberikan apabila penderita termasuk resiko tinggi
penyakit Jantung Koroner

98. Seorang lelaki berusias 65 tahun pasca serangan stroke kedua hanya dapat berbaring di
tempat tidur, pasien dibawa oleh keluarga ke IGD karena luka yang semakin luas pada
daerah bokong. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka di region sakrum seperti pada
gambar

Stadium luka tersebut adalah :


69. Stage 1
70. Stage 2
71. Stage 3
72. Stage 4
73. Unstagable
99. Seorang laki-laki 66 tahun dengan riwayat DM dan HT 5 tahun namun pengobatan
tidak teratur, datang ke poliklinik untuk konsultasi. PF TB 160 cm BB 59 kg TD 150/90
mmHg. Hasil Lab GDP 190 mg/dl GD2PP 290 mg/dl Kol tot 289 mg/dl TG 290 mg/dl; HDL
37 mg/dl; LDL 190 mg/dl; Ur 59; Cr 1,8; eGFR 32 ml/menit; HBA1C 8,1% terapi
farmakologis yang paling tepat untuk pasien ini adalah :
A. DPP IV inhibitor, pioglitazon, statin, ARB
B.Metformin, SU, statin, ARB
C. Insulin basal, SU, statin, CCB .
D.Insulin basal, DPP IV inhibitor, fibrat,

Anda mungkin juga menyukai