Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI ( IPTEK )


DALAM ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan agama islam

Dosen pengampu: Ina Maryana M.Pd.i

Disusun oleh kelompok 11:

Lisa Natalia

Dela Puspitasari

Dina Marlina

Muhamad Abdul Muthi Shobari

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA

2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT Karena atas berkat
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya penulisan makalah
yang berjudul “IPTEK DALAM ISLAM“.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan agama


islam.Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui peranan iptek dalam
pandangan islam.

Kami selaku kelompok 11 mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ina


Maryana. M.Pd.i. selaku dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam . Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-


kekurangan.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Tasikmalaya,15 Oktober 2022

Penulis

1
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan Masalah .........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)..............................3
B. Paradigma agama dan IPTEK.....................................................................4
C. IPTEK dalam Islam ...................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dizaman modern seperti sekarang ini ilmu sangat


dibutuhkan .Kemajuan suatu bangsa,dan pengetahuan ini akan
mempengaruhi tingkat ekonomi,social dan intelektual seseorang.
Peradaban islam telah mengalami masa masa (Golden Age) ,yaitu ketika
peradaban islam mencapai puncak keberhasilan-Nya. Hal ini ditandai
dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi.

Dari tahun ketahun ilmu pengetahuan dan teknologi telah


berkembang pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) disatu sisi memang berdampak fositif yaitu dapat meningkatkan
kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern seperti
idustri,komunikasi,dan transportasi terbukti sangat berguna. Tapi disisi
lain,tidak jarang ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak negatif
karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan harga diri manusia.

Fakta telah membuktikan bahwa teknologi yang menjadi implikasi


dan penerapan ilmu,telah berkontribusi dan memfasilitasi yang jelas bagi
kemajuan dan kesejahteraan hidup manusia modern. Dengan demikian
penulis akan menggambarkan bagaimana hubungan antara Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dengan islam dengan makalah yang berjudul
“ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) DALAM
ISLAM”

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?


2. Paradigma agama dan IPTEK?
3. Bagaimana IPTEK dalam Islam?

1
2

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian IPTEK.


2. Mengetahui Paradigma agama dengan IPTEK.
3. Mengetahui IPTEK dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

IPTEK adalah akronim dari rangkaian kata-kata Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, asal
kata dari: „alima - ya‟lamu- „ilman yang berarti tahu atau mengetahui.
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Ilmu
menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam, hal ini
terlihat dari banyaknya ayat al-Qur‟an yang memandang orang berilmu
dalam posisi yang tinggi dan mulia, di samping hadits-hadits Nabi yang
banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.

Sedangkan pengertian teknologi Menurut Manuel Castells,


teknologi adalah suatu alat, aturan, dan prosedur penerapan pengetahuan
ilmiah untuk pekerjaan tertentu dalam kondisi yang dapat memungkinkan
pengulangan.

Menurut Merriam Webster, pengertian teknologi adalah penerapan


pengetahuan praktis khususnya di bidang tertentu; cara menyelesaikan
tugas terutama menggunakan proses teknis, metode, atau pengetahuan; dan
aspek khusus dari bidang usaha tertentu.

Kata Teknologi adalah produk dari ilmu pengetahuan. Teknologi


adalah hasil dari penerapan Ilmu Pengetahuan yang dimana teknologi
dapat membawa dampak positif berupa kemajuan peradaban dan
kesejahteraan bagi kehidupan manusia, juga dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpangan bahkan kehancuran kehidupan manusia, alam
lingkungan & alam semesta.
4

Dalam Islam antara wahyu, akal, agama dan ilmu harus sejalan
tidak boleh terpisah satu sama lain, karenanya hakikat agama adalah
membimbing dan mengarahkan akal. Sehingga dari akal allah
menghasilkan ilmu yang tidak boleh lepas dari nilai-nilai.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam bersumber


dari wahyu Allah Swt, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari
pikiran manusia yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan alam, yang
bertujuan mencari kebenaran ilmiah.

IPTEK dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam


rangka mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan memberi kemudahan
pada peningkatan Ubudiyah dan keimanan kepada Allah swt, IPTEK
dalam Islam juga sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia
sebagai makhluk Allah yang berakal. Penghargaan Islam terhadap ilmu
pengetahuan sangat tinggi sekali karena hal ini merupakan cerminan
penghargaan bagi manusia itu sendiri.

B. Paradigma agama dan IPTEK

Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari


hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma. Pertama,
paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek
adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat,
agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din „an alhayah). Agama
tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam
hubungan pribadi manusia dengan tuhannya.

Agama tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini


memandang agama dan iptek tidak bisa mencampuri dan mengintervensi
yang lainnya. Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara ontologis
(berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis
(berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis
(berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
5

Kedua, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi


sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak
ada, dus, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek. Iptek bisa
berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma
ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem.

Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik,


yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam
hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis,
agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan
dibuang sama sekali dari kehidupan. Berdasarkan paradigma sosialis ini,
maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek.

Ketiga, paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa


agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis
dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam , yang terwujud dalam apa-
apa yang ada dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits, menjadi qa’idah fikriyah
(landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh
bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia. Paradigma ini
memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu.

Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu


aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah
paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW.
Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin
saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.

3.IPTEK dalam Islam

Menurut Ali Ashrap dalam bukunya “New Horizon in Muslim


Education” sebagaimana yang dikutip oleh Noeng Muhajir bahwa:
Orinetasi iptek harus diberangkatkan dari moral al-Qur‟an. Juga ia
menganjurkan agar konsep iptek didasarkan pada ketentuan mutlak yang
6

ditetapkan dalam alQur‟an. Sebagai contoh, Nabi Adam AS adalah bapak


sains dalam peradaban manusia dan memperkenalkan ilmu dan
pengetahuan. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah:31

‫ض ُه ْم َعلَى الْ َم ٰلۤ ِٕى َك ِة َف َق َال اَنْۢبُِٔـ ْويِن ْ بِاَمْسَاِۤء ٰهٓ ُؤ اَل ِۤء اِ ْن‬
َ ‫َو َعلَّ َم اٰ َد َم ااْل َمْسَاۤءَ ُكلَّ َه ا مُثَّ َعَر‬
ِِ
َ ‫ُكْنتُ ْم ٰصدقنْي‬

Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-


benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat
lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!".

Kemudian pada masa itu juga nabi Adam AS telah memiliki ilmu,
misalnya bagaimana menciptakan pakaian untuk menutup aurat. Hal ini
dijelaskan dalam QS Thaha: 121.

ِ ْ ‫ت هَل ما سو ٰء ُتهما وطَِف َقا خَي‬


‫ص ٰف ِن َعلَْي ِه َما ِم ْن َّو َر ِق اجْلَن َِّۚة‬ ِ
َ َ ُ ْ َ َُ ْ ‫فَاَ َكاَل مْن َها َفبَ َد‬
ۖ ‫صىٓ اٰ َد ُم َربَّهٗ َفغَ ٰوى‬
ٰ ‫َو َع‬
Artinya: Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga.

Zaman nabi Nuh AS pula telah ada pengetahuan dan teknologi


untuk membuat kapal. Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS Hud: 37

‫اطْبيِن ْ ىِف الَّ ِذيْ َن ظَلَ ُم ْوا ۚاِنَّ ُه ْم ُّم ْغَر ُق ْو َن‬
ِ َ‫ك بِاَ ْعينِنَا ووحيِنَا واَل خُت‬
َ ْ َ َ ُ َ ‫اصنَ ِع الْ ُف ْل‬
ْ ‫َو‬
Artinya : Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk
wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-
orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Anda mungkin juga menyukai