Anda di halaman 1dari 4

Tanggal Pemberian Tugas: Rabu, 30 September 2020

Tanggal Pengumpulan Tugas: Senin, 5 Oktober 2020

TUGAS 6
TEKNIK EKSPLORASI
Eksplorasi Geokimia

OLEH
HELENA JESICA SAVSAVUBUN
D111 18 1322

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2020
TEKNIK EKSPLORASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dispersi primer dan dispersi sekunder.
Jawab:
Disepersi primer adalah suatu kenampakan alterasi dan kondisi zoning yang memiliki dimensi
yang sama, dari beberapa sentimeter hingga beberapa meter di sekitar tubuh bijih, dan
ratusan meter hingga beberapa kilometer di sekitar tubuh bijih yang besar dan areal
tambang. Sedangkan pola dispersi sekunder mengandung sisa-sisa mineralisasi bijih yang
dapat ditemukan dalam conto-conto (samples) batuan, tanah, vegetasi, sedimen, dan air
yang diambil pada jarak beberapa meter sampai puluhan kilometer dari sumber.

2. Jelaskan pengertian eksplorasi/prospeksi geokimia, dan apa yang dimaksud dengan


anomali dan background geokimia.
Jawab:
Prospeksi geokimia dilakukan berdasarkan pengetahuan bahwa mineralisasi primer lebih
banyak terjadi di sekitar endapan/cebakan mineral dan suatu pola dispersi sekunder dari
unsur-unsur kimia sering terbentuk selama terjadinya pelapukan dan erosi dari
endapan/cebakan tersebut.
Eksplorasi geokimia khusus dikonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan, distribusi,
dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih,
dengan tujuan mendeteksi endapan/cebakan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit,
eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak
dalam batuan, tanah (soil), sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk
mendapatkan anomali geokimia. Anomali geokimia adalah konsentrasi abnormal dari
unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background geokimia).

3. Prospeksi geokimia pada dasarnya terdiri atas dua metode, jelaskan.


Jawab:
Prospeksi geokimia pada dasarnya terdiri atas dua metode, yaitu:
a. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis, yang diterapkan pada mineral-
mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina,
kasiterit, kromit, dan mineral-mineral tanah jarang). Metode ini cocok digunakan pada
daerah yang kondisi iklimnya membatasi terjadinya pelapukan kimiawi.
b. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat
ditemukan baik pada endapan/cebakan bijih yang tererosi maupun yang tak tererosi,
baik yang lapuk maupun yang tidak lapur.

4. Sebut dan jelaskan metode-metode sampling dalam propeksi geokimia.


Jawab
a. Sampling batuan dapat dilakukan pada singkapan, dalam tambang, dan inti bor. Dalam
hal ini permukaan batuan dibersihkan melalui penyucian, dan conto chip diambil dalam
areal atau interval/spasi yang standar. Conto batuan 500 gram umumnya diambil pada
batuan berbutir halus, sedangkan pada batuan yang berbutir sangat kasar diambil lebih
dari 2 kg. Pada metode ini data dapat secara langsung berhubungan dengan aureole
primer dalam sampling detail dan terhadap provinsi geokimia dalam sampling
pengamatan awal. Konteks geologi dari conto batuan langsung menggambarkan
struktur, jenis batuan, mineralisasi, dan alterasi pada saat conto tersebut diambil.
b. Sampling tanah berguna untuk daerah-daerah di mana jarang ditemukan singkapan.
Lubang untuk sampling dapat digali secara manual maupun mekanis. Setelah conto
tanah diambil, kemudian diayak sampai ukuran -80 mesh, dan 20-50 gr fraksi halus
dikumpulkan untuk dianalisis. Survei tanah umumnya dilakukan pada pola lintasan
dengan jarak lokasi antar titik conto 300-1500 m pada pengamatan awal, dan 15-60
m pada survei selanjutnya.
c. Sampling sedimen sungai merupakan komposit alami dari material di bagian atas
(hulu) sampai lokasi sampling di bagian hilir. Sampling jenis ini efektif pada
pekerjaan pengamatan awal, di mana lokasi conto tunggal mungkin menunjukkan
areal tangkapan (catchment area) yang sangat luas. Pada survei yang detail, conto
dapat diambil setiap 50-100 m sepanjang aliran sungai, masingmasing sebanyak 50
gr dengan ukuran butir -80 mesh untuk keperluan analisis.
d. Sampling air merupakan salah satu metode geokimia yang paling lama. Metode ini
mudah dilakukan, tetapi conto air tidak stabil untuk waktu yang singkat. Faktor-
faktor yang mengontrol kandungan logam dalam air permukaan seperti dilusi, pH,
temperatur, dan kompleks organik sulit untuk dievaluasi, dan kandungan logamnya
biasanya relatif rendah.
e. Sampling vegetasi diperlukan sebagai koreksi terhadap sampling tanah dan air tanah
untuk analisis kimia. Tumbuhan mengekstrak unsur-unsur logam dari kedalaman
(melalui akar) dan mengirimnya ke daun. Interpretasi yang dhasilkan lebih kompleks
dibandingkan dengan metode lainnya. Sampling yang dilakukan sangat sederhana,
hanya dengan memotong ranting dan daun. Conto yang diambil sekitar 100 gr daun
atau ranting muda pada setiap pohon, kemudian dikirim ke laboratorium untuk
diabukan dan dianalisis, conto abu akhir umumnya sekitar 10-30 gr. Idealnya
vegetasi di-sampling pada lintasan yang seragam.
f. Sampling uap air raksa digunakan untuk petunjuk tubuh bijih sulfida sejak sekitar tahun
1950-an yang diambil dari tanah, udara maupun air. Spektrometer portabel sering
digunakan untuk memompa gas dari lubang bor berdiameter kecil dalam tanah. Conto
yang paling efektif diambil dari tanah di mana konsentrasi gas ribuan kali lebih banyak
daripada di udara. Radon dan helium dikumpulkan dari conto air permukaan dan air
tanah yang terbukti efektif sebagai petunjuk mineralisasi uranium.

5. Jelaskan metode-metode analisis dalam prospeksi


geokimia.
Jawab
Metode analisis yang umum digunakan dalam prospeksi geokimia adalah kromatografi,
kalorimetri, spektroskopi emisi, XRF ( X-Ray Fluorescence), AAS (Atomic Absorption
Spectrometry), dan ICP-MS (inductively coupled – mass spectrometry ). Metode lain yang
juga digunakan dalam kasus khusus, terutama untuk mendeteksi unsur radioaktif adalah
aktifasi netron, radiometri, dan potensiometri.
Metode AAS paling sering digunakan dalam analisis unsur tunggal standar. Sedangkan
peralatan yang lebih canggih dapat menganalisis multi-unsur, seperti:
a. Plasma emission spectrometry menganalisis 12 unsur utama (Cu, Pb, Zn, Ag, W, Sb,
Ba, Ni, Mn, Fe, Cr, Sn) dan 10 unsur jejak sebagai unsur penyerta (V, P, As, Mo, B,
Be, Cd, Co, Ni, Y), maupun untuk pemetaan geologi.
b. Optical emission spectrometry yang langsung dibaca: quantometer, yang mengukur
secara simultan 7 (tujuh) unsur utama dan 26 unsur jejak.

Anda mungkin juga menyukai