Anda di halaman 1dari 6

Definisi, prinsip kerja, gambar dan skema kerja dari metode dan alat.

1. Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi cair-cair /Liquid Liquid Extraction (LLE),adalah merupakan system
pemisahan secara kimia- fisika dimana zat yang akan diekstraksi, dalam hal ini asam-
asam karboksilat atau asam-asam lemakbebas yang larut dalam fasa air, dipisahkan
dari fasa airnya dengan menggunakan pelarut organik, yang tidak larut dalam fasa air,
secara kontak langsung baik kontinyu maupun diskontinyu (Coeure et al,1965).
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran
dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila
pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya
karena pembentukan azeotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak
ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksicair-cair selalu terdiri dari sedikitnya
dua tahap, yaitu pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan
pemisahan kedua fase cair itu sesempurna mungkin.
Prinsip-prinsip ekstraksi cair-cair.
Prinsip dari ekstraksi cair-cair adalah berdasarkan hukum Nernst dimana
distribusi solute dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur. Semakin stabil
kompleks khelat (harga Kd semakin besar) maka semakin besar pula efisiensi
ekstraksi. Prinsip tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk pemisahan logam-
logam tanah jarang. (Hartadi, 2006; Mcneice and Ghahreman,2017).
Prinsip dasar ekstrak sicair-cair melibatkan pengontakan suatu larutan dengan
pelarut (solvent) lain yang tidak saling melarut (immisible) dengan pelarut asal yang
mempunya idensitas yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa beberapa saat
setelah penambahan solvent. Hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan massa
dari pelarut asal kepelarut pengekstrak (solvent).
Proses Ekstraksi

Prinsip ekstrasi cair-cair


Pada gambar dapat dilihat yang berwarna biru adalah pelarut yang menggunakan
aquades, yang berwarn aoren pelarut yang menggunakanpelarut organic. Pada pelarut organic
ditambahkan zat terlarut (lingkaranbulat pada pelarut organic), kemudian dimasukkan
kedalam satu wadah dia akan terpisah dan terbentuk dalam dua fase. Setelah masuk didalam
wadah atau disebut dengan corong pisah kemudian di aduk (gambar corong yang berwana
ungu) setelah di aduk zat akan tercampur kemudian setelah di diamkan beberapa saat di
hentikan pengadukan, maka akan terjadi pemisahan kembali berdasarkan indensitas atau
gravitinya. Kemudian yang terjadi berikutnya adalah ternyata zat yang terlaut pada zat
organic akan berpindah atau berdifusi ke arah pelarut aquades (gambar corong ketiga).
Hal penting dalam ekstraksi adalah dilakukan proses ekstraksi di dalam lemari asam.
Dikarenakan pada saat pengocokan sesekali gas yang terdapat di dalam corong harus
dikeluarkan. Kebanyakan gas yang di keluarkan itu adalah gas dari senyawa organic yang
tidak baik untuk tubuh manusia jadi sebaiknya di lakukan di lemari asam dan gas tersebut
dapat langsung keluar dan tidak sampai terhirup oleh manusia.
Alat Ekstraksi cair-cair (Soxhlet)
Berikut skema kerja dari soxhlet:

- Cara memegang corong

1) Pegang bagian penutup corong menggunakan tangan bagian kanan. Tujuannya


penutup dari corong harus di pegang dengan erat, takutnya pada saat pengocokan
tekenan udara yang terdapat dalam corong terlalu tinggi, sehingga ketika penutup
corong kurang kuat maka itu akan terlepas sendiri corong pisahnya, dan itu akan
berbahaya.
2) Bagian keran /klep di pegang menggunakan tangan kiri
3) Kocok corong pisahnya kearah dalam badan

- Cara mengeluarkan gas

1) Corong pisah di balik/ miringkan sedikit. Agar volume atas dari lauratan berada di
bawah klepnya.
2) Saat sudah melakukan ekstrasi dan sudah terbentuk 2 lapisan jangan dipisahkan
terlebih dahulu tetapi letakkan di statip dan klemnya dan di tunggu sampai
membentuk 2 lapisan sempurna.
2. Ekstraksi superkritis
Ekstraksi super kiritis merupakan suatu proses ekstraksi yang memisahkan komponen
suatu sampel dari komponen lainnya menggunakan pelarut superkritis sebagai pelarut
ekstraksinya. Teknologi ekstraksi ini, mengekspoitasi kekuatan pelarut dan properti fisik
tambahan dari komponen pada temperature dan tekanan kritisnya dalam keseimbangan fasa. (
palmer, 1995).
Fluida superkritis
 Fluida superkritis ini adalah zat yang berada pada suhu dan tekanan di atas
titik kritisnya. Dimana ketika fase cair dan gas menjadi tidak bisa dibedakan
itu adalah cairan superkritis
 Dapat berdifusi melalui padatan seperti gas, dan bahan terlarut seperti cairan
 Contohnya: karbondioksida, ammonia, nitogen, oksida, etana, pentane,
diklorodiluoro metana, dieteileter, tetrahydrofuran.
Karbondioksida biasanya digunakan dalam fase ini karena:

 Pelarut yang sangat baik untuk molekul organic


 Dapat menurunkans inar UV
 Tidak berbau dan tidak beracun
 Mudah di peroleh dan murah
Penggunaan
 Mengekstraksi minyak esensial seperti (minyak ikan dan minyak sayur)
 Mengekstraksi rasa suatu sumber daya alam
 Mengekstraksi lemak dari produk makanan
 Decaffeinasi dari kopi dan teh
Contoh aplikasi ekstraksi fluida superkritis

Analit Matriks
Peptisida orgalokori Tumbuhan obat cina
Peptisida karbamat Kertas saring, martrisk sillca gel
10 residu herbisida triazine Telor
Asam aromatis, fenol, peptisida Tanah
Vitamin A dan E Susububuk
P-amino benzoate, cinamat (penyerap UV) Produk farmasi
Lanolin Produk kosmetika
Serat wol
Prinsip Ekstraksi dengan Fluida Superkritik
Pada prinsipnya ekstraksi / pemisahan komponen tertentu dari suatu bahan baku ditentukan
dengan empat tahap perpindahan masa :
1) Difusi pelarut kedalam bahan yang sedang di ekstrak
2) Melarutnya komponen tertentu kedalam pelarut di dalam bahan
3) Difusi komponen yang sudah larut dari dalam bahan ke fasa pelarut di luar bahan
4) Pengangkutan bahan yang telah larut dan keseluruhan pelarut keluar dari zona
ekstraksi.

Ekstraksi dengan fluida superkritik biasanya dilakukan dengan menggunakan


hubungan perbandingan antara pelarut dan bahan yang dilarutkan memiliki laju alir ke atas
yang tinggi, dan kekentalan fluida yang rendah. Oleh karena itu perpindahan massa sangat
dipengaruhi oleh laju difusi pelarut dan komponen terlarut didalamnya melalui struktur media
bahan ketika keluar menuju fase pelarut. Dengan demikian, laju perpindahan massa dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan difusitas pelarut, memperkecil jarak tempuh perpindahan
massa di dalam bahan atau dengan menghilangkan berbagai penghambat terhadap difusi yang
dihadapi
Pada dasarnya berbagai gas, termasuk air dapat sebagai medium fluida superkritis tapi
CO2 adalah yang paling umum digunakan. Suhu CO2 yang mendekati suhu kabar dan dalam
kondisi normal tekanan atmosfer, dapat dengan mudah mencapai titik kontrol superkritis.
Karena itum CO2 pada teknologi fluida superkritis merupakan media terbaik.
Skema Cara Kerja Ekstraksi Fluida Superkritis

Berikut ini adalah cara kerja dari cairan superkritis:


1. Bahan baku yang akan di ekstraksi di masukkan ke dalam tangki ekstraksi
yang dilengkapi dengan pengendali suhu serta katup tekanan di kedua
ujungnya untuk menjaga kondisi ekstraksi yang di inginkan.
2. Tangki ekstraksi di berikan tekanan fluida melalui pompa, yang juga di
butuhkan untuk sirkulasi cairan dalam system.
3. Dari tangki yang berisi fluida CO 2 dan komponen yang di larutkan transfer ke
pemisah dimana kekuatan solvasi cairan tersebut menurun sebesar
pertambahan suhu, atau bias lebih,, dan akan mengurangi tekanan system.
4. Produk kemudian di kumpulkan melalui sebuah katup yang terletak di bagian
baah pemisah.
5. Uap CO2 terkondensasi dan kembali menjadi fluida dan kembali ke tangki.
6. Kemudian dapat dilakuka ekstraksi lagi seperti ssebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai