1 PB
1 PB
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat tahun 2018 menyatakan prevalensi hipertensi
mempengaruhi jutaan orang. Hipertensi dapat berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur
meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ≥18 tahun 34,1%, pada provinsi kalimantan barat
ginjal, mortalitas awal, dan kecacatan. Tekanan yaitu 36,99%, sedangkan pada kota pontianak yaitu
darah tinggi didefinisikan sebagai tekanan darah 32,82%.(2) Profil kesehatan di Kalimantan Barat
diatas 140/90 milimeter air raksa (mmHg). Didunia pada tahun 2018 memiliki kasus hipertensi
sekitar 970 juta sedangkan 77 juta orang dewasa terbanyak kedua yaitu 44.134 kasus.(3)
Amerika (1 dari 3 orang) orang memiliki tekanan Pengobatan antihipertensi lini pertama
darah tinggi.(1) Prevalensi di Indonesia menurut dikenal dalam empat kelompok yang sering
digunakan yaitu diuretik, penyekat reseptor beta Margareth Crtstina Halim dkk, meneliti tentang
adrenergik (B-blocker), penghambat angiostensin- efek samping obat, namun belum meneliti upaya
corventing enzyme (ACEInhibitor), penghambat penanganannya. Oleh karena itu penelitian ini
(4)
reseptor angiotensin (ARB). Menurut JNC 8 bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek
terapi awal populasi kulit hitam yang umum samping obat (ESO) dan upaya penanganannya
(termasuk mereka yang menderita diabetes) harus agar mengurangi keluhan pasien, mengurangi
mencakup diuretik tiazidetipe atau penghambat gejala, dan memperbaiki perasaan tidak enak pada
saluran kalsium. Rekomendasi populasi kulit hitam berbagai penyakit.
berbeda dari populasi bukan kulit hitam, untuk Bahan dan Metode
populasi bukan kulit hitam pengurangan darah akan Penelitian menggunakan rancangan
lebih tinggi ketika diberikan terapi obat ACEi dan penelitian cross-sectional yang merupakan salah
(1)
ARB. Namun, pengobatan lini pertama memiliki satu studi observasional (non eksperimental).
beberapa efek samping. Efek samping obat (ESO) Penelitian ini menganalisis kejadian batuk kering
atau adverse drug reaction (ADR) adalah respons pada pasien hipertensi menggunakan ACEi di kota
suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan, Pontianak. Instrumen penelitian yang digunakan
yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan yaitu kuesioner yang di Uji Validitas dan
pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, atau Reliabilitas dengan Program Statistical Product and
terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi Service Solutions (SPSS). Uji validitas dianalisis
fisiologik.(5) menggunakan korelasi bivariate person sedangkan
Efek samping yang banyak terjadi pada untuk uji reliabilitas menggunakan Cronbach
penghambatan angiostensin-corventing enzyme Alpha. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
(ACEInhibitor) yaitu hipotesis, batuk kering, dalam bentuk Google form yang jawabannya sudah
hyperkalemia, rash, edema angioneurotik, gagal disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal
ginjal akut, proteinuria, efek teragoneik. Efek memilih. Penelitian ini menggunakan pasien
samping ACEi paling umum terjadi adalah batuk hipertensi yang menggunakan ACEi di Pontianak
kering yang sangat menyulitkan kepatuhan medis. dengan sampel sebanyak 47 orang sampel.
Inhibitor ACE meningkatkan peningkatan zat Pengambilan sampel secara non Probability
bradykinin dan menghasilkan efek samping batuk. Sampling dengan teknik purpossive sampling.
Kejadian batuk yang diinduksi ACE inhibitor telah Purpossive yaitu dengan memilih sampel diantara
dilaporkan 5% - 20%. Ini tidak tergantung dosis populasi sesuai kriteria-kriteria inklusi dan tidak
atau terkait dengan bahan aktif obat. Dalam memenuhi kriteria ekslusi sesuai dengan tujuan
penelitian ditemukan melalui kuesioner ACE atau rumusan masalah. Analisis data dilakukan
inhibitor, bahwa 61,3% pasien melaporkan batuk dengan analisis univariat. Analisis univariat
(4)(6)
kering sebagai efek samping pengobatan. digunakan untuk mengetahui kejadian batuk kering
Beberapa golongan ACEi yang sering terhadap penggunaan ACEi. Ringkasan dapat
digunakan obat golongan ACEi pasien 19,22%. berupa ukuran statistik, tabel, dan grafik. Analisa
Menurut Margareth Christina Halim 2015, univariat dilakukan masing–masing variabel yang
berdasarkan data penelitian, didapatkan subjek diteliti.
masing masing kelompok yaitu kaptopril 50%,
Hasil
lisinopril 28,70%, ramipril 21,30%.(7) Penelitian
Distribusi Penggunaan ACEi
80% 72.34% 50%
60%
40% 18% 20% 20% 18% 24%
15% 8.51% 0%
20% 4.26%
0% Menggunakan obat batuk
Obat Hipertensi ACEi
Ramuan Obat Tradisional
Captopril Lisinopri Ramipril enalapril Tetap melanjutkan
Berhenti mengkonsumsi sementara
Distribusi obat hipertensi golongan ACEi
Berhenti dan mengganti obat lain
yang digunakan Kaptopril 34 responden (72,340%),
Lisinopril 7 responden (14,894%), Ramipril 4 Upaya penanganan batuk kering yang
responden (8,511%), Enalapril 2 responden menggunakan ACEi. Hasil yang diperoleh paling
Antihipertensi ACEi Terhadap Kejadian Efek responden 24%, menggunakan obat tradisional 8