PENDAHULUAN
kompleks protein. Kecuali asam-asam lemak (fatty acids), yang terutama terikat
pada albumin, lipid dibawa dalam kompleks makromolekuler khusus yang disebut
1.1 Lipid
Trigliserida merupakan lipid yang paling meruah dalam tubuh. Lipid yang ada
a. Asam-asam lemak
Asam lemak berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh. Yang termasuk
b. Trigliserida
Trigliserida merupakan bentuk lipid yang paling meruah dalam tubuh yang
1
c. Fosfolipid
fosfatidilkolin.
d. Kolesterol
merupakan prekursor untuk asam bilus dan sintesis steroid. Beberapa hal
`e. Eicosanoid
2
f. Sphingolipids
a. Katabolisme Lipid
yang bisa dirubah menjadi asam piruvat ataupun masuk ke siklus TCA
tiga molekul asam lemak. Gliserol masuk ke dalam siklus TCA setelah
3
Menghasilkan proses sekresi
untuk menjaga membran-membran sel yang tetap utuh dan menyediakan hormon-
hormon steroid yang harus mencapai target dalam berbagai jaringan dalam tubuh.
Sebagian besar lipid beredar dalam darah dalam bentuk lipotein, yaitu suatu
yang mengandung sejumlah gliserida tak larut air dan kolesterol dengan
Apolipoprotein Fungsi
menghambat LCAT
Apo B – 100 Komponen struktural VLDL, IDL, LDL, ligan untuk reseptor
Apo B – 48 LDL
4
Apo C – III Aktivasi lipoprotein lipase (LPL)
VLDL remnant
relatif lipid terhadap protein. Berikut ini lima grup lipoprotein yang sudah dikenal :
a. Kilomikron
5
kolesterol, Apo E dan Apo B – 48 yang akan berikatan dengan
reseptornya di hati.
adiposa dan otot melalui cara yang sama dengan kilomikron. Aktifitas
LDL mengubah VLDL menjadi IDL dan VLDL remant, dimana IDL
VLDL dan LDL. IDL mengandung jumlah trigliserida yang lebih kecil
6
e. High-density lipoprotein (HDL)
Diameter HDL sekitar 10nm dan mempunyai jumlah lipid dan protein
darah dengan memasuki kapilari limfatik dan beredar sepanjang saluran thorac.
darah, sel-sel endotelial sepanjang kapilari darah dalam otot skelet, otot jantung,
jaringan adiposa, dan hati mengandung enzim lipoprotein lipase yang akan
sebagai berikut :
darah.
7
3. Ketika IDL kembali lagi ke hati, trigliserida yang tersisa dilepaskan dan
protein yang ada dirubah. Proses ini menghasilkan LDL yang akan
masuk kedalam peredaran darah dengan cara diserap oleh HDL dan
kembali ke hati.
kolesterol selanjutnya.
8
BAB II
HIPERLIPIDEMIA
2.1 Definisi
lemak, emia = darah, sehingga hiperlipidemia berarti kadar lemak darah yang
berlebih.
dengan risiko terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung koroner (PJK), dan
Kolesterol total
< 200 mg/dL Kadar yang diinginkan
200-239 mg/dL Kadar yang diwaspadai
≥ 240 mg/dL Kadar tinggi dan berbahaya
LDL
< 100 mg/dL Optimal
100-129 mg/dL Dekat atau mendekati optimal
130-159 mg/dL Kadar yang diwaspadai
160-189 mg/dL Kadar tinggi dan berbahaya
≥ 190 mg/dL Kadar yang sangat berbahaya
HDL
< 40 mg/dL Rendah
≥ 60 mg/dL Kadar tinggi dan berbahaya
Triglycerides
< 150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Kadar yang diwaspadai
200-499 mg/dL Kadar tinggi dan berbahaya
≥ 500 mg/dL Kadar yang sangat berbahaya
9
Tabel Klasifikasi hiperlipidemia untuk anak-anak
Kolesterol total
< 170 mg/dL Kadar yang dapat diterima
170-199 mg/dL Kadar yang diwaspadai
≥ 200 mg/dL Kadar yang tinggi
LDL
< 110 mg/dL Kadar yang dapat diterima
110-129 mg/dL Kadar yang diwaspadai
≥ 130 mg/dL Kadar yang tinggi
2.2 Etiologi
bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi,
tetapi pada wanita setelah menopause kadarnya mulai meningkat. Faktor lain yang
Obesitas
Penggunaan alkohol
Merokok
bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari lemak.
10
Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang
berbeda. Seseorang biasa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah
memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan yang lainnya
menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar
kolesterol total dibawah 260 mg/dL. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan
a. Hiperlipidemia primer
secara kebetulan, yaitu waktu checkup. Ini disebabkan karena pada umumnya
tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma.
11
Hiperlipidemia Tinggi Tinggi Produksi berlebih dari
Familial Campuran VLDLyang mengandung
Apo B-100
Hiperlipidemia Sangat Tinggi Gangguan metabolisme
Remnan tinggi lipoprotein
Gangguan pada
pembersihan remnant
lipoprotein oleh hati
Sindrom Tinggi Sangat tinggi Defisiensi enzim LPL
Kilomikronemia Defisiensi Apo C II
b. Hiperlipidemia sekunder
disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus, gangguan tiroid,
Hiperkolesterolemia Hipertrigliseridemia
Hipotiroidisme Diabetes mellitus
Sindrom nefrotik Obesitas
Disgammaglobulinemia Alkoholisme
Porphyria Gagal ginjal kronik
Penyakit hati Disgammaglobulinemia
Glycogen storage disease
2.4 Patofisiologi
merupakan suatu penyakit sehingga tidak ada gejala-gejala klinisnya. Pada tahap
lebih lanjut, beberapa symptom yang mungkin timbul antara lain : terjadinya
pengendapan lemak pada otot dan kulit (xanthoma). Pada kondisi kadar
trigliserida yang sangat tinggi (800 mg/dL atau lebih) dapat menyebabkan
12
Patofisiologi Klinik Hiperlipidemia
Tipe Gejala
I Sakit perut, hepatosplenomegali, eruptive xanthoma
II a Xanthoma, xanthelasma, tuberous xanthoma, acrus cornealis
II b Obesitas, Diabetes Melitus
III Xanthoma, Diabetes Melitus, hiperurikemia
IV Obesitas, Diabetes Melitus, hiperurikemia pada terapi estrogen
V Eruptive xanthoma, hepatosplenomegali, sakit perut
2.5 Diagnosis
trigliserida direkomendasikan untuk dilakukan mulai usia lebih dari 20 tahun dan
minimal sekali dalam 5 tahun. Pengukuran ini sebaiknya dilakukan setelah pasien
berpuasa 12 jam atau lebih, karena jumlah trigliserida dapat meningkat pada
individu yang tidak berpuasa. Parameter lain yang biasa dijadikan acuan untuk
diagnosis adalah Apo A-1, Apo B, Lp (a), Small-Dense LDL, Ox-LDL. Saat ini
pemeriksaan profil lemak tidak hanya cukup dengan pemeriksaan kolesterol dan
trigliserida saja. Penambahan pemeriksaan Apo A-1, Apo B dan rasio Apo B/Apo
A-1 merupakan suatu keharusan dalam pemeriksaan profil lemak seseorang yang
berkaitan dengan gangguan metabolisme lemak. Apo A-1 dan Apo B merupakan
berubah. Lemak dan lipoprotein akan dipengaruhi oleh umur dan diet, sedangkan
kolesterol total, trigliserida, dan standing plasma yaitu keadaan fisis setelah
13
plasma disimpan dalam lemari es selama semalam. Metoda yang digunakan yaitu
berdasrkan densitas).
dievaluasi adalah sejarah (usia, jenis kelamin, jika wanita siklus menstruasi dan
perubahan estrogen). Jika sejarah lengkap dan pemeriksaan fisik sudah dilakukan,
Kolesterol total :
< 200 mg/dL Normal
200-239 mg/dL Resiko sedang
≥ 240 mg/dL Resiko tinggi
LDL :
< 100 mg/dL Optimal
100-129 mg/dL Mendekati optimal
14
130-159 mg/dL Batas tinggi
160-189 mg/dL Tinggi
≥ 190 mg/dL Sangat tinggi
HDL :
30-65 mg/dL Laki-laki
35-85 mg/dL Wanita
VLDL :
1-30 mg/dL Normal
Kilomikron :
Negatif Normal (setelah puasa selama 12 jam)
Trigliserida :
< 150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Batas tinggi
200-499 mg/dL Tinggi
≥ 500 mg/dL Sangat tinggi
Apo A-1
110-160 mg/dL Laki-laki
120-180 mg/dL Wanita
Apo B
45-120 mg/dL Laki-laki
45-110 mg/dL Wanita
Lp (a)
> 30 mg/dL Resiko tinggi
Rasio-rasio :
kolesterol/HDL Resiko tinggi (>5)
Apo B/Apo A-1
LDL/HDL Normal < 3,5
15
BAB III
PENANGANAN HIPERLIPIDEMIA
LDL sebagai faktor pemicu PJK. Prinsip dasar pencegahan ialah intensitas terapi
orang. Karena itu langkah pertama dalam pemilihan terapi penurun kadar LDL
ialah dengan menentukan status resiko, mengacu pada kadar kolesterol atau kadar
LDL (ATP III). Langkah selanjutnya ialah dengan mengetahui ada tidaknya faktor
koroner (PJK). Tujuanya ialah penurunan LDL untuk mengurangi resiko jangka
panjang (>10 tahun) dan resiko jangka pendek terkena PJK. Dasar pencegahan
sekunder ditujukan bagi penderita hiperlipid yang juga memiliki PJK, terapi
penurunan LDL bertujuan untuk menurunkan kadar LDL hingga < 100 mg/dL,
16
3.1 Penanganan Nonfarmakologi
(<200 mg/hari)
17
Tabel Makanan yang dianjurkan dan yang dihindari
makanan kaleng
butir/minggu
matahari
disebut di kiri
Nasi, roti Semua jenis nasi dan roti yang Nasi olahan (kebuli,
Salah satu contoh model pemantauan TLC dari ATP III ialah sebagai berikut :
18
Kunjungn kedua sebaiknya 6 minggu kemudian dengan melakukan
meningkatkan asupan serat, dan konseling diet tambahan. Bila kadar lipid
darah yang diharapkan tidak tercapai setelah bulan ke-3 maka dilakukan
diet tahap 2.
Terapi diet untuk pasien tanpa faktor resiko penyakit lain sebaiknya dicoba
dipertimbangkan apabila sasaran LDL tidak tercapai. Pada saat itu, terapi
4 sampai 6 bulan.
19
hiperlipidemia terbagi menjadi golongan inhibitor kompetitif reduktase HMG-
CoA (statin), golongan obat resin pengikat empedu, golongan niacin (nicotinic
statin yang digunakan secara luas antara lain lovastatin, simvastatin, dan
Mekanisme kerja
LDL maupun ekstraksi prekursor LDL oleh hati (VLDL sisa), sehingga
mengurangi simpanan LDL plasma. Oleh karena ekstraksi lintas pertama oleh hati
tunggal maupun bersama dengan resin pengikat asam empedu atau niastin untuk
20
pengobatan gangguan yang melibatkan peningkatan kadar LDL plasma.
heterozigot.
aktif pada sore hari, maka penghambat reduktase sebaiknya diberikan pada malam
hari apabila menggunakan dosis tunggal satu kali sehari. Absorpsi pada umumnya
makanan.
hampir sekuat lovastatin, berdasar suatu massa, sampai dosis maksimum yang
dianjurkan sebesar 40 mg sehari. Simvastatin dua kali lebih kuat dan diberikan
dalam dosis sebesar 5-80 mg sehari. Kekuatan fluvastatin diduga sekitar separuh
dari lovastatin, berdasar massa, dan diberikan dalam dosis sebesar 10-40 mg
21
Efek samping, kontra indikasi dan toksisitas
serum (sampai tiga kali dari normal) terjadi pada beberapa pasien yang menerima
reduktase dapat diturunkan pada pasien dengan penyakit hati parenkimal. Secara
umum, aktivitas aminotransferase diukur pada garis batas dalam jangka waktu 1-2
lengan serta kelelahan (intense myalgia) atau urin yang berwarna kecoklatan. Hal
ini perlu ditindaklanjuti segera dengan pemeriksaan ke dokter. Selain itu biasanya
pemberian statin dapat menyebabkan nyeri perut, konstipasi serta nyeri abdominal
dan kram.
22
Mekanisme kerja
bermuatan negatif. Karena ukurannya yang besar, resin tidak akan diserap dan
bersama dengan asam empedu yang dikeluarkan melalui feses. Karena asam
empedu dalam saluran pencernaan terbuang, sehingga lemak dari makanan juga
tidak terserap oleh tubuh. Pada fisiologi normal, 95% asam empedu akan diserap
kembali. Dan karena asam empedu tersebut terbuang, akan merangsang sintesis
asam empedu dengan peningkatan jumlah reseptor LDL hingga uptake LDL oleh
sel-sel hati (internalisasi) menjadi lebih banyak dengan akibat kadar LDL di
LDL, maka akan terjadi upregulation dari HMG-CoA reduktase. Oleh karena itu
kadar kolesterol LDL dengan efek yang tidak signifikan terhadap kadar HDL.
Penurunan lebih besar pada dosis yang lebih rendah dapat diharapkan pada pasien
23
dengan bentuk hiperkolesterolemia yang lebih ringan. Kombinasi dengan statin
mengatasi rasa gatal pada pasien yang mengalami kolestasis dan penumpukan
garam empedu. Selain itu, resin juga dapat dipakai untuk meningkatkan kecepatan
pembuangan digitalis dari tubuh pada keracunan digitalis yang berat karena resin
dengan bungkus 5 gram dan 4 gram (bubuk atau tablet). Peningkatan dosis secara
bertahap dari 5 gram atau 4 gram per hari sampai 20 gram per hari secara oral
diperbolehkan. Untuk efek maksimum, dosis yang diperlukan adalah 30-32 gram
per hari. Dosis biasa untuk anak adalah 10-20 gram per hari. Resin digunakan
bersama dengan makanan dan dengan cara dicampurkan dengan sari buah atau air
dan dibiarkan terhidrasi selama 1 menit. Dosis kolestiramin lebih rendah 20%
dibandingkan dengan dosis kolestipol. Dosis kolesevelam adalah 625 mg, 6-7
Karena pengaruh resin terhadap absorpsi obat lain belum diketahui dan
Selain itu akan muncul konstipasi, rasa kembung dan keluhan saluran cerna
24
lainnya serta pada pemakaian lama juga hipovitaminosis vitamin larut lemak.
pada pasien kegemukan, merupakan efek samping yang sudah diperkirakan tetapi
jarang terjadi. Masalah lain yang kadang-kadang harus terjadi adalah kulit
menjadi kering dan mengelupas. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian lanolin.
3. Niacin
Niacin adalah suatu kompleks vitamin yang larut dalam air (vitamin B3)
Niacinamid dapat diberikan sebagai sumber niacin untuk fungsi vitamin, tetapi
Mekanisme Kerja
lipase, sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan menurunkan
katabolisme HDL diturunkan, karena peningkatan kadar kolesterol HDL dan Apo
25
Penggunaan Terapi & Dosis
Sebagai obat kombinasi dengan suatu resin pengikat asam empedu atau
Kombinasi obat tersebut merupakan induksi pula dalam beberapa kasus nefrosis.
Pada lipemia campuran parah yang tidak merespons secara lengkap pada langkah
pengaturan diet, niacin sering dapat menyebabkan penurunan yang besar pada
kadar trigliserida dalam plasma. Niacin juga bermanfaat pada pasien dengan
familial. Niacin dapat efektif pada penggunaan secara tunggal atau dalam
familial, sebagian besar pasien memerlukan 2-6,5 g niacin setiap hari, tidak
diberikan lebih dari takaran tersebut. Untuk jenis hiperkolesterolemia lainnya dan
Sediaan niacin tersedia dalam bentuk tablet dan sediaan lepas lambat.
Sediaan tablet tersedia dalam kekuatan 50 mg – 500 mg. untuk mengurangi efek
flushing dan pruritus, obat diberikan dalam dosis terbagi, dimulai dengan 100 mg
dua atau tiga kali sehari yang ditingkatkan secara bertahap dan dimakan setelah
sarapan atau makan sore. Sedangkan sediaan lepas lambat tersedia dalam
kekuatan 2 g.
26
Efek Samping dan Kontraindikasi
hangat yang tidak nyaman setiap kali pemberian dosis yang mulai dari awal
pemberian obat atau ketika dosis ditingkatkan. Penggunaan 0,3 g aspirin sekitar
Ibuprofen, yang diberikan satu kali sehari, juga mengurangi rasa panas.
Takifilaksis terhadap efek yang tidak diinginkan tersebut biasanya terjadi dalam
waktu beberapa hari pada pemberian dosis lebih besar dari 1,5-3 g sehari.
lipat dari harga normal mungkin terjadi namun biasanya berhubungan dengan
toksisitas hati yang parah. Walaupun jarang, dapat terjadi hepatotoksisitas parah
antara disfungsi hati berat termasuk nekrosis akut dengan penggunaan sediaan
lepas lambat (sustained release) niacin telah terbukti. Sejauh ini pengalaman
dengan suatu sediaan lepas lambat baru yang diberikan satu kali sehari dengan
dosis sebesar 2 gram atau kurang menimbulkan dugaan bahwa gagal hati akut
dapat dihindari.
tetapi keadaan tersebut juga bersifat reversible. Namun, pada pasien tertentu
dengan diabetes laten, efek tersebut mungkin lebih nyata dan tidak reversible
secara lengkap. Pemberian niacin pada pasien dengan terapi insulin mengharuskan
27
Hiperurikimia juga terjadi pada sekitar seperlima dari jumlah pasien dan
terkadang diabetes dan pirai menjadi kontraindikasi relatif bagi niacin. Niacin
kecacatan pada kelahiran sehingga sebaiknya tidak boleh diberikan pada wanita
hyperlipoproteinemia, atau pasien dengan kadar VLDL yang tinggi, tetapi HDL
rendah. Gagal ginjal dan kerusakan hati merupakan kontraindikasi relatif bagi
penggunaan turunan asam fibrat. Kelompok besar turunan asam fibrat yang ada di
Gemfibrozil
28
dan menurunkan sedikit HDL. Pada penderita hiperlipoproteinemia
sedangkan pada penderita tipe IIa dan IIb dapat menurunkan kadar LDL.
Mekanisme kerja
mempunyai aktivitas:
Dosis gemfibrozil untuk dewasa adalah 2 kali sehari 600 mg sampai 900
mg dalam dosis terbagi. Bahkan untuk beberapa pasien bisa mencapai 1,5 g
29
Efek samping
trombositopenia.
Fenofibrat
Mekanisme Kerja
memiliki aktivitas:
30
c. Aktivasi reseptor (peroxisome proliferators activated receptor a) yang
Fenofibrat juga dapat menurunkan kadar asam urat, pada orang sehat dan
asam urat.
pada fungsi ginjal, serta penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Efek Samping
Toksisitas
31
Clofibrat
Clofibrat mempunyai efek penurun kadar VLDL dan LDL pada orang
VLDL, LDL dan peningkatan HDL, sedangkan pada penderita tipe II A dan II
Mekanisme Kerja
trigliserida.
32
Kontraindikasi
terhadap obat ini, wanita hamil dan menyusui, pasien dengan kelainan fungsi
hati dan ginjal terutama serosis empedu primer, pada kasus ini dapat terjadi
Efek Samping
kembung, hypogeusia.
b. Pada jaringan otot : myalgia atau myositis dengan gejala kram, lemah otot,
anthalgia.
granulomatosis.
2. Ezetimibe
Ezetimibe adalah sejenis obat baru berupa senyawa basa azetidione yang
33
monoterapi dan dapat mengurangi LDL pada pasien dengan terapi statin yang
menurunkan LDL sampai 50%, yang hanya dicapai oleh simvastatin dosis 80
mg. dengan waktu paruh sekitar 22 jam, ezetimibe hanya diberikan sekali
3. Probukol
Struktur kimia probukol tidak serupa dengan obat lain yang digunakan
penurunan sedang. Dosis biasa 500 mg dua kali sehari. Dari hasil pengamatan
4. D-Tiroksin
reseptor LDL hingga kadar LDL menurun. Dosis 1-2 mg tiap hari, perlahan-
34
Suatu model umum penggunaan obat-obatan anti hiperlipidemia, baik itu
1. Langkah pertama :
gaya hidup)
Obat yang umum dipilih : statin atau resin pengikat asam empedu
2. Langkah kedua :
LDL.
Pilihan terapi:
3. Langkah ketiga :
35
Monitor respons dan kepatuhan terapi (selama 4-6 bulan).
Target Terapi
untuk orang yang belum menderita PJK dan pencegahan sekunder untuk
ada tidaknya PJK atau ekivalen PJK, faktor resiko PJK, serta faktor resiko
PJK setelah 10 tahun. Faktor resiko yang dimaksud termasuk faktor resiko
>140/90 mmHg) atau dalam pengobatan hipertensi, HDL rendah (<40 mg/dL),
sejarah PJK pada keluarga, dan usia (pria >45, wanita >55). Jika HDL tinggi
menghilangkan salah satu faktor positif. Sedangkan yang dimaksud faktor PJK
Ketiga kelompok resiko ini ialah ; kelompok dengan PJK atau resiko
ekivalen PJK (resiko 10 th>20%), kelompok dengan 2 atau lebih faktor resiko
(resiko 10 th< 20%), kelompok dengan 0-1 faktor resiko. Setiap kelompok
Semakin besar faktor resiko yang dimiliki, maka kadar LDL yang diharapkan
36
pada setiap tahap terapi akan semakin kecil. Berikut ialah tabel kelompok
20%)
160
pemakaian obat
Pada kelompok terapi dengan 0-1 faktor (Faktor resiko 10 tahun biasanya
<10%_, terdapat tiga baseline (nilai awal) LDL yang menjadi patokan. Jika
baseline LDL >160 mg/dL, maka terapi awal ialah dengan melakukan TLC
selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, jika target LDL <160 mg/dL tercapai, maka
TLC terus dilakukan. Jika LDL hanya mencapai 160-189 mg/dL terapi
37
dilakukan dengan TLC sedangkan penggunaan obat (asam fibrat atau niacin)
hanya sebagai opso. Sedangkan jika nilai LDL melonjak sampai 190 mg/dL
selain TLC perlu diberikan obat anti hiperlipidemia (Statin). Jika baseline
LDL 130-159 mg/dL, terapi dilakukan dengan menjaga gaya hidup sehat
dengan masa evaluasi ulang setiap 1 tahun. Demikian juga pada baseline LDL
130-159 mg/dL, terapi dilakukan dengan menjaga gaya hidup sehat sedangkan
kolesterol:
38
a. Intensifkan terapi pengubahan gaya hidup
4. Dislipidemia Diabetik
39
Apabila baseline LDL-C ≥ 130 mg/dL, kebanyakan pasien
penurun LDL.
paling baik.
kolelitiasis.
40
Penghambat redutase HMG-COA bekerja dengan resin pengikat asam
dan fluvastatin diberikan paling sedikit satu jam sebelum atau emapt
kadar VLDL dan LDL keduanya meningkat pada awalnya, maka dosis
dalam hati.
41
Dalam tiga penelitian regresi aterosklerosis utama, bukti kuantitatif
efek yang tidak diinginkan selain efek yang terjadi pada penggunaan
bersama, karena niacin tidak terikat pada resin tersebut. Kadar LDL
familial.
rentang normal yang rendah pada pasien dengan kelainan yang parah yang
42
terdapat sedikit toksisitas senyawa yang terjadi. Dosis efektif obat
obat digunakan secara tunggal, misalnya, niacin yang hanya 1-2 g dapat
Interaksi antar obat anti hiperlipidemia dan obat hiperlipidemia dengan obat
lain ditunjukkan oleh tabel
Gemfibrozil
43
Tabel Interaksi Antihiperlipidemia dengan Obat Lain
44
kortikosteroid,
digitalis glikosida
Methotrexate Menurunkan level serum
Methotrexate
6 Jemfibrozil Antikoagulan Meningkatkan efek antikoagulan
dan kadar anwrombin HI,
meningkatkan te~adinya sindrom.
miostik
Nfibefradil Meningkatkan resiko sindrom.
miostik
7 Niasin Aspirin Menguran-i reaksi flushing yang
biasa terjadi dengan niashi,
meningkat an level 6erum niasin.
8 Klofibrat Antikoagulan Meningkatkan efek antikoagulan
Kontrasepsi oral Meningkatkan level serum
kolesterol dan trigliserida
Furosemid Pada pasien sindrom nefrotik
menunjulckan diuresis nyata dan
gejala muscular
Obat Hipoglisemik Meningkatkan efek hipoglisemi
Probenesid Meningkatkan level serum Clofibrate
Rifampisin Mengurangi level serum metabolit
aktif dan Clofibrat.
3.6 Perhatian khusus
Manula
besar wanita penderita PJK adalah manula dan juga beresiko terkena
45
asupan kalsium yang konsisten dengan pencegahan osteoporosis, olah raga,
Prinsip terapi obat pada manula sedikit berbeda dari orang dewasa walaupun
manula memberikan respon sebaik orang dewasa terhadap obat penurun lipid.
Pencapaian harapan hidup kecil karena umur pada awal pengobatan dan
ginjal, dan perubahan fisiologis lainnya akibat usia dapat membuat manula
lebih rentan terhadap efek samping dari terapi obat penurun lipid. Terapi
sebaiknya dimulai dengan dosis lebih rendah dan ditingkatkan perlahan untuk
Beberapa efek samping yang sering dialami manula pada terapi obat penurun
Wanita
tetapi hubungannya tidak sejelas seperti yang terjadi pada pria. Pengaturan
genetik LDL dan HDL pada wanita dan pria tidak tampak berbeda. HDL
wanita. Kadar HDL yang rendah biasanya diikuti dengan obesitas. Tidak
46
terdapat perbedaan kadar lipid antara pria dan wanita. Penurunan resiko PJK
yang cukup untuk mempengaruhi resiko PJK. Terapi siklik dengan terapi
digunakan.
terapi obat tidak dilakukan atau tidak dilanjutkan selama masa kehamilan.
Anak anak
Terapi pada anak-anak tidak dianjurkan dilakukan sampai usia 10 tahun atau
lebih. Pedoman dan tujuan terapi berbeda dari orang dewasa. Pada umumnya
anak-anak usia dini diterapi dengan modifikasi gaya hidup sampai usia 2
penggunaan resin karena aman dan efektif pada anak-anak. Untuk penderita
47
hiperkolesterolemia akut (hiperkolesterolemia familial), diperlukan perawatan
lebih intensif.
48
DAFTAR PUSTAKA
2. Buku Ajar Ilmu Pemyakit Dalam, Jilid 1, Edisi Ketiga, balai Penerbit FKUI
Jakarta 1996
49
50