PREEKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA
No.Dokumen : /SOP/PKM-
c TJB/01/2019
SOP No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 02/02 /2019
Halaman :¼
3.Langkah-langkah :
a) Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b) Petugas memberi salam saat menerima pasien.
c) Petugas melakukan anamnesis pada pasien,
menanyakan keluhan utama pasien, gejala yang timbul
biasanya edema. Timbulnya hipertensi dan proteinuria
merupakan gejala yang paling penting, namun penderita
seringkali tidak merasakan perubahan ini. Biasanya pasien
datang dengan gejala pada kondisi yang sudah cukup lanjut
atau pre-eklampsia berat, seperti gangguan penglihatan,
sakit kepala hebat, nyeri perut bagian atas.
Faktor Risiko
a. Kondisi-kondisi yang berpotensi menyebabkan penyakit
mikrovaskular (antara lain : diabetes melitus, hipertensi
kronik, gangguan pembuluh darah)
b. Sindrom antibody antiphospholipid (APS)
c. Nefropati
d. Faktor risiko lainnya dihubungkan dengan kehamilan itu
sendiri, dan faktor spesifik dari ibu atau janin.
1. Umur > 40 tahun
2. Nulipara
3. Kehamilan multipel
e. Obesitas sebelum hamil
f. Riwayat keluarga pre-eklampsia – eklampsia
g. Riwayat Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
d) Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan.
e) Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital pasien
meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi
pernapasan.
f) Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
Pada pre-eklampsia ringan: ditandai adanya
peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
Pada pre-eklampsia berat : tekanan darah > 160/110
mmHg, edema, pandangan kabur, nyeri di epigastrium
atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat
teregangnya kapsula glisson), sianosis, adanya
pertumbuhan janin yang terhambat.
a) Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
b) Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu
pemeriksaan darah rutin (Hb,Ht,leukosit,trombosit) dan urin
lengkap untuk menilai kadar proteinuria.
c) Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil
pemeriksaan.
3/4
Petugas menegakkan diagnosa
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait - Poli Umum
Apotik
2.
4/4
5/4