Anda di halaman 1dari 5

Taniya Eka Putri / 2130205105 PBI D

RESUME PERTEMUAN KE – 6

A. Makna Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum selalu dilakukan oleh dunia pendidikan sesuai
dengan tuntutan dari perkembangan teknologi dan dinamika penduduk yang
dilaksanakan oleh suatu lembaga pendidikan. Pengembangan kurikulum biasa
dilakukan oleh Pemerintah secara umum, dan oleh suatu sekolah yang ingin
untuk meningkatkan mutu pada lembaga pendidikan itu sendiri. Dalam
pengembangan kurikulum yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah
terminologi dalam kurikulum itu sendiri. Pengembangan kurikulum sendiri
mempunyai bermacam-macam defenisi. Sesuai dengan pendapat para ahli
seperti: “Pengembangan kurikulum menurut Suparlan adalah proses
perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum
(curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan.

Adapun menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan “Pengembangan


kurikulum merupakan perencana, pelaksana, penilai dan pengembang
kurikulum sebenarnya. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi,
dan menjadi pedoman bagi pengembang kemampuan siswa secara optimal
sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat”.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa


pengembangan kurikulum itu harus sesuai dengan konsep yang akan ditempuh
atau dipilih oleh suatu lembaga agar pengembangan kurikulumnya dapat terarah
dan terukur.
B. Teori-teori pengembangan Kurikulum
Teori kurikulum merupakan serangkaian konsepsi yang berhubungan
konsep-konsep pendidikan yang berusaha menjelaskan secara sistematis,
perspektif terhadap kurikulum. Teori kurikulum (curriculum theory atau event
theory) merupakan theory yang menguraikan pemilihan dan pemisahan
kejadian atau peristiwa kurikulum atau yang berhubungan dengan kurikulum
dan yang bukan.
Curriculum Subject / 2022 – 2023 1
Taniya Eka Putri / 2130205105 PBI D

Konsep-konsep teori kurikulum yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan


yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi
karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena
adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. Bahan
penyajian dari teori kurikulum adalah hal-hal yang berkaitan dengan penetuan
keputusan, penggunaan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kurikulum, dan
lain-lain.
Teori kurikulum bukan hanya sebagai landasan dan acuan, tetapi juga dapat
menjelaskan dan memprediksi bagaimana praktik kurikulum. Teori kurikulum
mencari prinsip-prinsip atau pernyataantentang apa yang seharusnya atau tidak
seharusnya ada/terjadi dalam pendidikan.
Teori kurikulum selalu mengandung terhadap sikap dan perbuatan yang
akan dilakukan. Oleh karena itu, kurikulum selalu melibatkan aspek-aspek
epistemologis (pengetahuan), ontologis (eksistensi dan realitas), dan aksiologis
(nilai-nilai). Walaupun aspek-aspek tersebut susah dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya, ahli teori kurikulum dapat menekankan pada salah satu
aspek tertantu yang dianggap urgen.
Perkembangan teori kurikulum selanjutnya dibawakan oleh Hollis Caswell.
Dalam peranannya sebagai ketua divisi pengembang kurikulum di beberapa
negara bagian di Amerika Serikat (Tennessee, Alabama, Florida, Virginia), is
mengembangkan konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau
pekerjaan (society centered) maka Caswell mengembangkan kurikulum yang
bersifat interaktif. Dalam pengembangan kurikulumnya, Caswell menekankan
pada partisipasi guru-guru, berpartisipasi dalam menentukan kurikulum,
menentukan struktur organisasi dari penyusunan kurikulum, dalam
merumuskan pengertian kurikulum, merumuskan tujuan, memilih isi,
menentukan kegiatan belajar, desain kurikulum, menilai hasil, dan sebagainya.
Teori kurikulum dapat ditinjau dari dua fungsi pokok, yaitu:
1. Sebagai alat dan kegiatan intelektual untuk memahami pengalaman
belajar peserta didik dalam proses pembelajaraan yang dibantu oleh
disiplin ilmu social lainnya. Dalam fungsi ini tidak digunakan data-data
empiris. Teori kurikulum bukan menjadi acuan dalam implementasi
teori kurikulum (praktik pembelajaraan). Fungsi pertama ini lebih
banyak memfokuskan keunikan dan kebebasaan individu serta kegiatan-
Curriculum Subject / 2022 – 2023 2
Taniya Eka Putri / 2130205105 PBI D

kegiatan yang bersifat temporer. Implementasi kurikulum hanya sebagai


upaya dan tanggung jawab moral, bukan sebagai masalah teknis. Tujuan
teori kurikulum adalah mengembangkan, menilai, dan memilih konsep-
konsep tentang kurikulum sehingga dapat melahirkan gagasan baru
tentang kurikulum.
2. Sebagai suatu strategi atau metode untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan berdasarkan data-data empiris. Fungsi kedua ini lebih
banyak menganalisis hubungan antara teori dengan praktik.
Teori kurikulum harus dapat memberikan konstribusi yang signifikan bagi
para pengembang kurikulum untuk penyusunan konsep tentang situasi
pendidikan yang mereka hadapi, sehingga dapat membantu mereka untuk
menjawab persoalan dan tantangan yang ada. Teori kurikulum dapat dilihat
dari empat aspek penting, yaitu:
1) Hubungan antara kurikulum dengan berbagai faktor yang dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi kurikulum.
2) Hubungan antara kurikulum dengan struktur kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai) yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
3) Hubungan antara kurikulum dengan komponen-komponen
kurikulum itu sendiri seperti tujuan, isi/materi, metode dan evaluasi.
4) Hubungan antara kurikulum dengan pembelajaran.
C. Tahap-tahap Pengembangan Kurikulum
Menurut Hamalik, tahapan pengembangan kurikulum ada 7 yaitu:
1. Tahap pertama studi kelayakan dan kebutuhan
2. Tahap kedua penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum
3. Tahap ketiga pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum
4. Tahap keempat pelaksanaaan uji coba kurikulum di lapangan.
5. Tahap kelima pelaksaan kurikulum
6. Tahap keenam pelaksaan penilaian dan pemantauan kurikulum
7. Tahap ketujuh pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian.
Dari ketujuh tahapan ini ada beberapa tahapan yang memiliki kelemahan
yaitu: tahap keempat pelakasaan uji coba kurikulum dilapangan,
pelaksanaan uji cobanya tidak merata pada seluruh sekolah yang lokasinya

Curriculum Subject / 2022 – 2023 3


Taniya Eka Putri / 2130205105 PBI D

sulit dijangkau, memerlukan biaya yang sangat banyak,dan juga


keterbatasan tenaga kerja dan keterbatasan fasilitas.
Tahap kelima pelaksanaan kurikulum Dalam pelaksanaannya kadangkala
tidak sesuai antara teori dan praktek dilapangan
Contoh: dalam pelaksanaan RPP dimungkinkan dalam penyampaian materi
atau pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah
dirancang, hal ini bisa disebabkan karena faktor waktu, guru, siswa,
maupun lingkungan, dan kebanyakan guru membuat RPP itu hanya sekedar
formalitas (untuk melunasi kewajibannya sebagai guru yang akan
diserahkan kepada kepala sekolah untuk mendapatkan tunjangan.
Tahap ketujuh pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian Kebanyakan
pengembang kurikulum setelah mengevaluasi kurikulum tidak merevisi
kurikulum tersebut melainkan membuat kurikulum yang baru, hal inilah
yang membuat kurikulum itu tidak semakin baik melainkan menimbulkan
permasalahan baru.
D. Tokoh-tokoh Pengembangan Kurikulum

PERTANYAAN
1. Adakah kesulitan dalam penerapan taksonomi bloom?
2. Dapatkah seorang guru mengetahui jika seorang peserta didik telah berhasil
dalam ranah yang ada di taksonomi bloom? Jika iya, dari mana guru tersebut
melihat hal itu?
3. Adakah pengaruh buruk dalam dunia pendidikan jika taksonomi bloom tidak
diterapkan?

Curriculum Subject / 2022 – 2023 4


Taniya Eka Putri / 2130205105 PBI D

REFERENSI

Gunawann, Imam dan Retno Anggarini. Taksonomi Bloon-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan Untuk Pembelajaran, dan Penilaian. Madiun: GGSD FIP IKIP PGRI Madiun
Ayub, Putu dan Sujoko Edy. Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom. Salatiga:
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana.
Wowo, Sunaryo Kusnawa, 2012. Taksonomi Kognitif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Curriculum Subject / 2022 – 2023 5

Anda mungkin juga menyukai