Anda di halaman 1dari 16

Judul kasus PT Asabri

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah

memberikan karunianya sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun

tujuan dari penyusunan makaah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Pendidikan

Budaya Anti Korupsi”.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallahu alaihi

wasallam yang telah membawa umat manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang

benderang.

Adapun tujuan pembuatan Makakah ini adalah untuk memenuhi salahsatu syaratMata

Kuliah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masihnjauh dari sempurna. Untuk itu, Penulis

mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan-kesalahan yang

merupakan akibat dari kelemahan penulis semata.

Kendari, Oktober 2022

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan suatu Negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan

keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan.Pembangunan sebagai suatu

proses perubahan yang direncanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat.

Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama ditentukan oleh dua faktor yaitu

Sumber Daya Manusia,yakni ( orang-orang yang terlibat sejak dari perencanaan

sampai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantar dua faktor tersebut yang paling

dominan adalah faktor Manusianya. Indonesia merupakan salahsatu Negara terkaya di

Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya

Negara tercinta ini dibandingkan Negara lain dikawasan Asia bukanlah merupakan

sebuah negara yang kaya malahan termaksud negara yang miskin. Mengapa

demikian ?salahsatu penyebabnya adalah rendahnya kualitas suber daya manusianya.

Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektual tetapi juga

menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya moral dan rendahnya

tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara menyebabkan terjadinya Korupsi.

Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah merupakan patologo social ( penyakit

sosial )yang sangat berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan

masyarakat,berbangsa,dan bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materil

keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah

terjadinya perampasan dan pengurasan keuangan negara yang dilakukan secara

kolektif oleh kalangan legislatif dengan dalih studi banding, THR , uang pesangon

dan lain sebagainya diluar batas kewajaran.Hal imi merupakan cerminan rendahnya

2
Moralitas dan rasa malu,sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan aji

mumpung. Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas ? tidak ada jawaban lain

jika kita ingin maju korupsi harus diberantas. Korupsi membawa dampak negatif yang

cukup luas dan dapat membawa negara kejurang kehancuran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Korupsi

2. Faktor Penyebab adanya Korupsi

3. Fenomena Korupsi di Indonesia

4. Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa itu Korupsi

2. Untuk mengetahui penyebab adanya Korupsi

3. Untuk mengetahui bagaimana Fenomena Korupsi di Indonesia

4. Untuk mengetahui lankah-langkah Pemberantasan Korupsi

D. MANFAAT

Menambah wawasan bagi Penulis dan Pembaca mengenai Topik Korupsi di

Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.I Pengertian Korupsi

Kata “ korupsi “ menurut kamus besar Bahasa Indonesia ,berarti penyelewengan atau

penggelapan ( uang negara atau perusahaan ) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau

orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “ penyelewengan ” atau dis-honest

( ketidakjujuran ). Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

penyelewengan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi. Kolusi dan nepotisme disebutkan

bahwa korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang pidana korupsi.

Mengutip kppu.go.id, menurut perspektif hukum,pengertian Korupsi secara gambling

telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.Berdasarkan pasal – pasal tersebut,korupsi dirumuskan kedalam 30

bentuk/jenis tindak pidana korupsi.ketigapuluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut

pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kerugian Keuangan negara

2. Suap menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Perbuatan curang

5. Benturan kepentingan dalam pengadaan

6. Pemerasan

7. Gratifikasi

4
Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli

Dalam kamus umum bahasa Indonesia oleh Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al

Bahrry, korupsi dirumuskan sebagai perbuatan yang buruk seperti kecurangan,

penyelewengan, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri, dan mudah disuap.

Menurut Sayed Hussein Alatas dalam bukunya “Corruption and the Disting of Asia”

menyatakan bahwa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi adalah penyuapan,

pemerasan, nepotisme, dan penyalahgunaan kepercayaan atau jabatan untuk kepentingan

pribadi. Sedangkan menurut Robert Klitgaard, pengertian korupsi adalah tingkah laku yang

menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau

uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau

melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi.

Sementara menurut Jeremy Pope, korupsi melibatkan perilaku dipihak para pejabat

sektor publik, baik politisi maupun pegawai negeri sipil. Mereka secara tidak wajar dan tidak

sah memperkaya diri sendiri atau orang yang dekat dengan mereka dengan menyalahgunakan

wewenang yang dipercayakan kepada mereka

Dalam Prakteknya korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada

hubungannya dengan jabatan tanpa ada catatan atau administrasinya. Balas jasa yang

diberikan oleh pejabat, disadari atau tidak, adalah kelonggaran aturan yang semestinya

diterapkan secara ketat. Kompromi dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan

jabatan tertentu dalam jajaran birokrasi di Indonesia inilah yang dirasakan sudah sangat

mengkhawatirkan

5
II.2 Faktor Penyebab Korupsi

1. Aspek Individu

Pelaku korupsi Apabila dilihat dari segi si pelaku korupsi, sebab sebab dia

melakukan korupsi dapat berupa dorongan dari dalam dirinya, yang dapat pula

dikatakan sebagai keinginan, niat, atau kesadarannya untuk melakukan. Sebab-sebab

seseorang terdorong untuk melakukan korupsi antara lain sebagai berikut:

 Sifat Tamak Manusia

 Moral Yang Kurang Kuat Menghadapi Godaan

 Penghasilan Kurang Mencukupi Kebutuhan Hidup Yang Wajar

 Kebutuhan Hidup Yang Mendesak

 Gaya Hidup Konsumtif

 Malas Atau Tidak Mau Bekerja Keras

 Ajaran-Ajaran Agama Kurang Diterapkan Secara Benar

2. Aspek Organisasi

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk

sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban

korupsi atau dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena

membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi.Di antara penyebabnya

adalah:

 Kurang Adanya Teladan Dari Pemimpin

 Tidak Adanya Kultur Organisasi Yang Benar

 Sistem Akuntabilitas di Instansi Pemerintah Kurang Memadai

 Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen

6
Selain itu faktor-faktor lain yang mendasari penyebab dari Korupsi:

1.Penegak Hujum tidak konsisten, penegakan Hukum hanya sebagai make up politik,

sifatnya sementara,selalu berubah setiap berganti Pemerintahan

2. kesempatan.Langkanya lingkungan yang antikorupsi,system dan pedoman

antikorupsi hanya dilakukan sebatas formalitas.

3.Budaya memberi Upeti, imbalan jasa dan hadiah.

4. Konsekuensi bila ditangkaplebih rendah daripada keuntungan korupsi, saat

tertangkap bisa menyuap penegak hukum sehingga dibebaskan atau setidaknya

diringankan hukumannya.

5. Budaya permisi ? serba membolehkan, tidak mau tahu, menganggap biasa bila

sering terjadi. Tidak peduli orang lain ,asal kepentingannya sendiri terlindungi..

6. Gagalnya Pendidikan Agama dan etika, pendapat Frans Magnis Suseno karena

perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri. Sebenarnya agama bisa

memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan sosial dibandingkan

institusi lainnya. Sebab agama memiliki relasi atau hubungan emosional dengan para

pemeluknya.jika diterapkan dengan benar kekuatan relasi emosional yang dimiliki

agama bisa menyadarkan umat bahwa korupsi bisa membawa dampak yang sangat

buruk.

II.3 Fenomena Korupsi di Indonesia

Fenomena umum yang biasa terjadi negara berkembang contohnya Indonesia ialah :

1.Proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada

Lembaga-lembaga politik yang ada.

7
2.Institusi-institusi politik yang ada masih lemah disebabkan oleh mudahnya “

oknum” Lembaga tersebut dipengaruhi oleh kekuatan bisnis /

ekonomi,sosial,keagamaan,kedaerahan,kesukuan,dan profesi serta kekuatan asing

lainnya.

3.Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik , namun sebenarnya

banyak diantara mereka yang tidak mampu.

4.Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan pribadinya dengan dalih “

kepentingan Rakyat ”.

Sebagai akibatnya terjadi runtutan peristiwa sebagai berikut :

1.Partai politik sering inkosisten,artinya pendirian dan ideologinya sering berubah-

ubah sesuai dengan kepentingan politik saat itu.

2.Muncul pemimpin yang mengedepankan kepentingan pribadi daripada kepentingan

umum.

3.Sebagai oknum pemimpin politik, partisipasi dan kelompoknya berlomba-lomba

mencari keuntungan materil dengan mengabaikan kebutuhan rakyat.

4.Terjadi erosi Loyalitas kepada negara karena menonjolkan pemupukan harta dan

kekuasaan. Dimulai pola tingkah para korup.

5.Sumber kekuasaan dan ekonomi mulai terkosentrasi pada beberap kelompok kecil

yang menguasainya saja. Derita dan kemiskinan tetap ada pada kelompok masyarakat

besar ( rakyat ).

6.Lembaga-lembaga politik digunakan sebagai dwi aliansi yaitu sebagai sector

dibidang politik dan ekonomi bisnis

8
7.Kesempatan korupsi lebih meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jabatan

dan hirarki politik kekuasaan.

II.4 Langkah – Langkah Pemberantasan Korupsi

Korupsi merupakan penyakit moral, oleh karena itu penangannya perlu dilakukan

secara sungguh-sungguh dan sistematis dengan menerapkan strategi yang komprehensif.

Presiden melalui inpres no 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi

menyaakan Langkah-langkah efektif dalam pemberantasan korupsi adalah sebagai berikut :

1.Membersihkan kantor kepresidenan kantor wapres sekretariat negara seta Yayasan-

yayasan.

2.Mengawasi pengadaan barang disemua departemen

3.Mencegah penyimpanan dalam pembangun infrastruktur ke depan

3.Menyelidiki penyimpangan dilembaga negara seperti departemen dan BUMN

4.Memburu terpidana korupsi yang kabur ke luar negeri

5.Meneliti pembayar pajak dan cukai

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pemberantasan korupsi adalah :

1. Penyesuaian kompetensi dengan jabatan

2. Rasionalisasi jumlah PNS

3. Perbaiki gaji dan tunjangan jabatan

4. Sanksi yang tegas bagi yang melanggar aturan

5. Penonaktifan jabatan yang diduga sedang terlibat

6. Pengantian jabatan yang mementingkan kepentingan kelompok / pribadi / dan

golongan.

9
Cara lain penanggulangan korupsi adalah dengan menegakkan hukuk itu sendiri.

Adapun Undang-undang yang mengaturnya yaitu :

1 Undang – undang no 28 tahun 1999 Tentang penyelenggaraan negara yang bersih

dan bebas dari korupsi,kolusi,dan nepotisme.

2. Rumusan RUU KUHP Tindak pidana korupsi dalam RUU KUHP ini diatur dalam

Bab XXXI ,pasal 681 sampai dengan 690. Tindak pidana korupsi dalam rancangan

KUH dibagi dalam dua jenis Yakni Suap dan penyalahgunaan wewenang yang

merugikan keuangan negara.

II.5 Contoh Kasus Korupsi di Indonesia

1. Surya Darmadi ( kasus dugaan korupsi lahan sawit PT Duta Palma di Kabupaten

Indragiri Hulu, Riau )

Profil Surya Darmadi

Surya Darmadi adalah pendiri sekaligus Ketua Darmex Agro Group yang didirikan di

Jakarta pada thun 1987 melalui anak perusahaannya, PT Dutapalma Nusantara. Darmex Agro

merupakan salah satu korporasi terbesar dalam bidang perkebunan dan pengolahan kelapa

sawit di Indonesia. Surya Darmadi pernah masuk dalam daftar orang terkaya ke-28 menurut

Forbes pada tahun 2018 dengan nilai kekayaan US$1,45 miliar.

Kronologi Kasus

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus dugaan korupsi PT Duta Palma Group dengan

tersangka Surya Darmadi dipastikan menjadi rekor korupsi terbesar. Bukan lagi Rp 78

triliun,tapi ditaksir mencapai 99,2 triliun dalam kurun waktu 22 tahun.Deputi BPKP Bidang
10
Investigasi Agustina Arumsari mengatakan kerugian negara dari kasus ini berawal dari

penyimpangan alih fungsi Kawasan hutan hingga suap yang dilakukan bertahun-tahun.

Rentang waktu dalam kasus ini sejak 2003 hingga 2022 atas lima perusahaan didalam

Grup Duta Palma. Sementara itu, aset yang telah disita ditaksir senilai Rp 11,2 triliun.

Febri Adriansyah, jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus ( jampidsus )

menyampaikan perkembangan dari perkara dugaan tipikor dan tindak pidana pencucian uang

dalam kegiatan usaha perkebunan Kelapa Sawit yang dilakukan PT Duta Palma Group.selain

itu, juga dibeberkan aset yang telah disita serta hasil penghitungan kerugian perekonomian

negara oleh BPKP.tersangka Surya Darmadi dilakukan penahanan selama 20 hari terhitung

sejak 31 Agustus 2022 s/d 19 September 2022 di Rutan Salemba Cabang kejaksaan

Agung,berdasarkan Surat perintah Penahanan Nomor : PRIN-277/M.1.10/Ft.1/08/2022

tanggal 30 Agustus 2022.

Adapun perbuatan tersangka yang disangka melanggar:

1. Tersangka Surya Darmadi

Kesatu :

Primair : pasal 2 ayat (1)jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang – undang

Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.

Kedua :

Pertama: pasal 3 Undang – undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian uang.

11
Pemyidik Kejaksan Agung langsung menahan tersangka korupsi penguasaan kasus dugaan

korupsi penguaaan lahan sawit dan pencucian uang Suya darmadi.

Sebelumnya Kejaksaan Agung menetapkan Surya Darmadi sebagai tersangka atas

dugaan penyerobotan lahan kelapa sawit dengan luas 37.095 hektare di Kabupaten Indragiri

Hulu,Riau. Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat eks Gubernur

Riau Annas Maamun dan kawan-kawan.

Surya diduga menyuap Annas Maamun dengan uang Rp3 miliar untuk mengubah

lokasi perkebunan milik PT Duta Palma menjadi bukan kawasan hutan.

Kerugian Negara Dari Kasus SD

Menurut Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, kerugian yang dialami negara akibat

dugaan korupsi yang dilakukan Surya Darmadi beserta mantan Bupati Indragiri Hulu (Inhu)

periode 1999-2008, Raja Thamsir Rachman, diperkirakan mencapai Rp 78 triliun. Jika

terbukti di pengadilan, nilai korupsi yang dilakukan Surya Darmadi itu tercatat sebagai yang

terbesar di Indonesia.

tersangka kasus korupsi penguasaan lahan sawit dan pencucian uang dengan kerugian

negara sebesar Rp78 triliun, dijemput oleh penyidik Kejaksaan Agung  (Kejagung) di

Bandara Soekarno-Hatta, Banten. 

Saat ini tim penyidik Kejagung sedang melacak aset lainnya terkait tersangka

kasus korupsi lahan kelapa sawit PT Duta Palma Group di Indragiri Hulu itu. Adapun

Laporan Hasil Pemeriksaan BPKP RI, dengan rincian: - Hasil perhitungan kerugian keuangan

negara kurang lebih Rp 4,9 triliun.( 7 Sep 2022 )

12
Penetapan jadi tersangka

Bos PT Duta Palma Group, Surya Darmadi alias Apeng ditetapkan sebagai

tersangka tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit. 

Setelah dilakukan pemeriksaan, kepada Tersangka SD dilakukan penahanan

berdasarkan Surat Perintah Penahanan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus Nomor: Prin-36/F.2/Fd.2/08/2022 tanggal 15 Agustus 2022 di

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari,

terhitung sejak 15 Agustus sampai dengan 3 September 2022.

Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan menahan tersangka korupsi

penguasaan lahan sawit dan pencucian uang dengan kerugian negara Rp78 triliun,

Surya Darmadi. Surya Darmadi kini sedang diperiksa lebih lanjut oleh penyidik

Kejagung terkait kasus tersebut.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara

langsung merugikan negara,jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek.

Aspek yang memperkaya diri dengan mengunakan kedudukannya dan aspek

pengunaan uang negara untuk kepentingannya. Adapun penyebabbya antara

lain,ketiadaan dan kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran dan

etika,kolonialisme,penjajahan rendahnya Pendidikan,kemiskinan,tidak adanya

hukuman yang keras,rendahnya sumber daya manusia,seta struktur ekonomi. Korupsi

dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu bentuk, sifat dan tujuan. Dampak

korupsi dapat terjadidiberbagai bidang diantaranya bidang demokrasi ,ekonomi,dan

kesejahteraan negara.

B. SARAN

Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini dan

pencegahan korupsi dapat dimulaidari hal yang kecil.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://muhammadredja.wordpress.com/pkn/contoh-makalah/
http://livingnavigation.wordpress.com/2009/05/01/korupsi -dan- faktor
http://denyrizkykurniawan,wordpress.com/2021/11/25/faktor-penyebab-korupsi
http://hukum-rechtat.blogspot.com/question/index?qiq=20081122212452AAcdXOR
http://makalainet.blogspot.com/2013/10/korupsi.htmi

15
16

Anda mungkin juga menyukai