Anda di halaman 1dari 2

TOXOPLASMA

Apakah Toxoplasma itu?


Toxoplasma (Toksoplasma) adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma gondi,
yang dapat ditularkan oleh kucing, namun tidak hanya kucing yang dapat menjadi dalang
penyebaran penyakit toksoplasma. Toksoplasma dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk
burung, ikanm kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia, bahkan manusia.

Bagaimana cara penularan Toksoplasma?


Kucing pemangsa tikus dapat terinfeksi melalui tikus yang dilahapnya. Bila terinfkesi, tinja kucing
bisa mengandung oosist (salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infkesi, red). Di
usus parasit berkembang biak. Telurnya keluar bersama tinja dan sekali keluar bisa jutaan.
Telur toksoplasma mampu bertahan hidup setahun di tanah, jika telur tertelan manusia, telur
membiak lalu masuj ke jaringan otak, jantung dan otot. Disana telur akan berkembang menjadi
kista.
Apa akibatnya jika wanita hamil mengidap Toksoplasma?
Berdasarkan hasil penelitian, 40 persen wanita hamil pengidap toksoplasma pada awal kehamilan,
janin yang dilahirkan akan terinfeksi dan 15 persen
mengalami abortus atau kelahiran dini. Sebanyak
17 persen janin terinfkesi pada trimesterpertama,
24 persen pada trimester kedua, dan 62 persen
pada trimester ketiga. Pada bayi dapat
menyebabkan kelainan pada saraf, mata serta
kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam,
pembesaran hati dan limpa atau pendarahan.
Gangguan fungsi saraf (gangguan kecerdasan
maupun keterlambatan perkembangan bicara),
serta kejang dan kekakuan yang akhirnya
menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.
Infkesi pada bayi menyebabkan cacat bawaan, terutama pada usia kehamilan awal sampai tiga
bulan. Toksoplasma juga dapat menyebabkan encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak),
hydocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian.

Bagaimana pencegahan terhadap Toksoplasma?


Pecegahan penyebaran toksoplasma dengan:
1. Perempuan hamil tidak disarankan
membersihkan kandang dan kontak
langsung dengan kucing.
2. Bersihkan kandang setiap hari.
3. Sediakan makanan kucing dalam bentuk
kering, kaleng atau yang dimasak secara
merata.
4. Masak daging secara matang dan merata.
5. Cuci buah dan sayur terutama yang
ditanam sendiri dengan sabun pencuci
piring, bilas hingga bersih.
6. Gunakan sarung tangan saat berkebun.
7. Periksa secara rutin status kesehatan
kucing.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi


UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jalan Wisata Banyumulek Telpon (0370) 6823893 Kediri-Lombok Barat

Anda mungkin juga menyukai