DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 9
1. WINDU LATUMENTEN
2. DIAH RIYANTI
3. TIARA MEGA ANISA
TINGKAT : I.A
DOSEN PEMBIMBING : Hj. ENI FOLENDRA ROSA, SKM, MPH
1
PEMENUHAN GIZI PADA ANEMIA DAN CACINGAN
B. Penyebab Anemia
Penyebab Umum dari Anemia:
1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti:
2. Perdarahan Akut (mendadak), Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan,
Pecah pembuluh darah, perdarahan Kronik (menahun),
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia.
3. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti:
4. Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam
folat,dan Penyakit kronik.
5. Gangguan produksi sel darah merah seperti:
6. Ketidaksanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel-sel darah.
C. Klasifikasi Anemia
Ada 2 penggolongan Anemia yaitu:
1. Berdasarkan Morfologinya:
2
a). Anemia Mikrositik Hipokrom
- Anemia Defisiensi Zat besi: Adalah Anemia defisiensi besi adalah
anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan besi untk
eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga
pembentukan hemoglobin berkurang.
- Anemia Penyakit Kronik: Adalah anemia pada penyakit ini merupakan
jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat
ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.
b). Anemia Makrositik
- Defisiensi vitamin B12: Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena
kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
- Defisiensi Asam folat: Adalah bahan esensial untuk sintesis DNA dan
RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan
kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat diperoleh dari hati, ginjal,
sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan
yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan
disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat
biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.
c). Normositik Normokron
Anemia karena perdarahan: Adalah Perdarahan yang banyak saat
trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan
anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah
banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan
perlukaan pada dinding lambung. Serta pada wanita yang sedang
mengalami menstruasi dan post partus.
2. Berdasarkan beratnya:
a). Anemia aplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh ketidaksanggupan sumsum
tulang belakang membentuk sel darah merah.
3
b). Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan oleh proses hemolisis, yaitu
pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya.
4
-Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah atau
BBLR (<2,5 kg).
-Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan/atau
bayinya.
E. Kriteria Anemia
Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin
atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat
dipengaruhi oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan
laut.
No Jenis kelamin/ usia Kadar hemoglobin
1 laki-laki Hb <13gr/dl
2 perempuan dewasa tidak hamil Hb <12gr/dl
3 Perempuan Hb <11gr/dl
4 Anak usia 6-14 tahun Hb <12gr/dl
5 Anak usia 6 bulan-6 tahun Hb <11gr/dl
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun
1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan criteria sebagai berikut:
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya
dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut.
1. Hb < 10gr/dl
2. Hematokrit < 30%
3. Eritrosit < 2,8 juta
G. Pencegahan Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu
menghindari anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin
dengan makan yang sehat, variasi makanan, termasuk:
1. Besi: Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya.
Makanan lain yang kaya zat besi, termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal
kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan
kacang-kacangan.
5
2. Folat. Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus
jeruk dan buah-buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong
dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
4. Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon
dan beri, membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi
orang-orang yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak ,
besi yang diperlukan selama ledakan pertumbuhan - dan perempuan hamil
dan menstruasi.
H. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain:
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi
yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin
C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak
diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih
merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
I. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
6
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen
zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau
lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari
haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin
melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan
suntikan yang seringkali suntikan seumur hidup, vitamin B-12. Anemia
karena kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis
ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis
anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau
suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh
ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan
mengurangi kelelahan.
4. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi
darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin
memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang Anda
berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin
perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan
tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum tulang
ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai
penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk
transplantasi sumsum tulang.
6. Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari
obat-obatan tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-
obatan yang menekan sistem kekebalan Anda, yang dapat menyerang sel-
sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan
kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
7. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup
pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan
7
infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga
biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan
antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea)
juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.
Sebagian besar kasus anemia disebabkan oleh sedikitnya jumlah sel darah
merah (eritrosit) dalam tubuh. Selain itu, sel darah merah yang tidak
mengandung cukup hemoglobin juga bisa mengarah pada anemia. Akibatnya,
Anda jadi mudah lelah, pusing, pucat, serta sulit berkonsentrasi. Maka itu,
sebaiknya penuhi beberapa nutrisi berikut ini yang bisa bantu Anda untuk
mengatasi anemia.
1. Zat besi
Umumnya, anemia terjadi akibat kekurangan zat besi dalam tubuh. Jumlah zat
besi yang tidak normal akan membuat produksi sel darah merah terganggu.
Padahal, sel darah merah berperan penting untuk menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh penjuru tubuh.
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, Anda dianjurkan makan daging merah,
seperti daging sapi, daging kambing, hati dan ginjal sapi, kuning telur, serta
kacang-kacangan. Sayuran berdaun gelap juga mengandung banyak zat besi
seperti bayam, kangkung, dan sawi.
2. Vitamin B12
Selain zat besi, vitamin B12 adalah nutrisi lain yang juga bertugas untuk
mendukung produksi sel darah merah dalam tubuh. Itu sebabnya saat Anda
mengalami anemia, konsumsi makanan sumber vitamin B12 sangat dianjurkan
demi membantu menambah jumlah sel darah merah dalam tubuh.
8
Daging merah, daging unggas, ikan, telur, susu, dan keju merupakan beberapa
bahan makanan yang bisa jadi pilihan.
3. Asam folat
Asam folat (vitamin B9) dalam tubuh diperlukan untuk membentuk sel-sel
baru, termasuk sel darah merah. Sayangnya, tubuh tidak mampu menyimpan
terlalu banyak asam folat.
Oleh karena itu, Anda butuh asupan makanan sumber asam folat, meliputi
sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, buah bit, serta sereal yang
telah diperkaya dengan asam folat.
4. Vitamin A
Tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, ternyata makanan yang
kaya vitamin A seperti sayuran dengan daun hijau gelap, ubi jalar, labu,
wortel, paprika merah, dan semangka, bermanfaat untuk mengatasi anemia.
5. Vitamin C
Untuk memenuhinya, Anda bisa makan jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,
kiwi, atau nanas.
2.1 Pengertian
9
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk
dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang
menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di
dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus
cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.
2.2 Jenis-Jenis Cacing
Besarnya : 20 - 30 cm
10
Menetas di usus kecil menjadi larva
Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke
dalam usus kecil danmenjadi dewasa di sana.
Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.
Besarnya : 3 - 5 cm
3. CACING TAMBANG(Ancylostomiasis)
11
menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang dapatmengisap
darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
Cara Penularannya:
Secara khususnya :
12
Cacing Tambang : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing
pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.
Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :
Rasa mual
Lemas
Hilangnya nafsu makan
Rasa sakit di bagian perut
Diare
Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan.
Demam
Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
Infeksi bakteri
Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena.
2.4 Dampak
Anak-anak akan mengalami berbagai dampak psikologis bila
mereka terkena penyakit cacingan. Dampak psikologis yang terjadi
pada si anak bila menderita penyakit cacing kremi, si anak akan
merasakan gatal di anusnya pada malam hari sehingga si anak akan menagis
dan terganggu waktu tidurnya. Pada anak yag menderita penyakit karena
cacing tambang, Cacing tambang ini merupakan infeksi cacing yang paling
merugikan kesehatan anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan
anemia (kurang darah), sehingga sianak akan lemas untuk beraktivitas jadi
terganggu aktivitas sehari-harinya, Konsetrasi dan daya ingat anak yang
menurun sehingga anak sulit mencerna pelajaran di sekolah.
13
Penderita cacingan di kalangan anak sekolah juga cukup
tinggi. Menurut survei yang pernah dilakukan di Jakarta, terutama pada
anak Sekolah Dasar (SD) menyebutkan sekitar 49,5 persen dari 3.160 siswa
di 13 SD ternyata menderita cacingan. Siswa perempuan memiliki prevalensi
lebih tinggi, yaitu 51,5 persen dibandingkan dengan siswa laki-laki yang
hanya 48,5 persen. Biasanya seorang siswa yang terinfeksi cacing akan
mengalami kekurangan hemoglobin (Hb) hingga 12 gr persen, dan akan
berdampak terhadapkemampuan darah membawa oksigen ke berbagai
jaringan tubuh, termasuk ke otak. Akibatnya, penderita cacingan terserang
penurunan daya tahan tubuh serta metabolisme jaringan otak. Bahkan, dalam
jangka panjang, penderita akan mengalami kelemahan fisik dan
intelektualitas. Kategori infeksi cacing ditentukan dari jumlah cacing yang
dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing, biasanya akan
menunjukkan gejala keterlambatan fisik, mental dan seksual.
2.5 Cara Penularan
tinggal di usus halus yang banyak berisi makanan. Meski ada juga yang
tinggal di usus besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat berbagai cara,
telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk
lewat makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar.
14
Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur
itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu.
Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan
sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke
tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang
0,035 protein per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah
per hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. Kalau
jumlahnya ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang
200.000 telur setiap hari. Bila di dalam perut ada tiga ekor saja, dalam sehari
2.6. Pencegahan
Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga
15
· Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya.
Cara masuknya pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang
ini masuk melalui larva cacing yang menembus kulit di kaki, yang
Kejadian ini sering disebut sebagai Cutaneus Larva Migran (dari namanya
ini kita sudah tahu lah apa artinya; cutaneus: kulit, larva: larva, migrant:
berpindah). Nah, setelah larva cacing sampai ke usus, larva ini tumbuh
dewasa dan terus berkembang biak dan menghisap darah manusia. Oleh
sebab itu Anda akan anemia. *Lha wong berbagi darah dan hidup dengan
cacing
Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang
terselip di antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan
Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh.
sungai untuk buang hajat. Dengan perilaku ini maka kotoran-kotoran ini
Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik
untuk menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan
16
lingkungan sebaik mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam
merawat kesehatan.
Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air
akan terbawa air yang mengalir, di samping itu nilai gizi sayuran tidak
hilang jika dicuci di bawah air yang mengalir. Cara mengolah sayuran
bagi Anda yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani,
17
anak-anak yang sering bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja
cacing parasit di tubuh, cacing ini memakan nutrisi yang dibutuhkan oleh
Berikut penjelasannya:
Sifat anti bakteri di dalam bit dan delima tidak hanya membantu
dalamnya.
18
Bawang Putih, Bawang Bombay, dan Kelapa
Pisang
Pisang merupakan obat pencahar alami yang sangat efektif untuk mengatasi
masalah perut. Makan pisang juga berguna untuk melawan infeksi karena
cacingan
19
DAFTAR PUSTAKA
http://ulfahdafauphe.blogspot.com/2
http://dinazainuddin.blogspot.com/2013/04/makalah-cacingan.html
014/02/makalah-anemia-gizi-besi.html
20