Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH DIET DAN GIZI

" PEMENUHAN GIZI PADA ANEMIA DAN CACINGAN "

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 9

1. WINDU LATUMENTEN
2. DIAH RIYANTI
3. TIARA MEGA ANISA

TINGKAT : I.A
DOSEN PEMBIMBING : Hj. ENI FOLENDRA ROSA, SKM, MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2020

1
PEMENUHAN GIZI PADA ANEMIA DAN CACINGAN

PEMENUHAN GIZI PADA ANEMIA


A. Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen)
dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya
hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan
volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
pembentukan Hb.Anemia terjadi karena kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
merah sangat kurang. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan
karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi
atau Anemia Gizi Besi.

B.  Penyebab Anemia
Penyebab Umum dari Anemia:
1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti:                                          
2. Perdarahan  Akut (mendadak),  Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan,
Pecah pembuluh darah, perdarahan Kronik (menahun),
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia.
3. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti:                        
4. Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam
folat,dan Penyakit kronik.  
5. Gangguan produksi sel darah merah seperti:                                        
6. Ketidaksanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel-sel darah.

C. Klasifikasi Anemia
Ada 2 penggolongan Anemia yaitu:
1. Berdasarkan Morfologinya:

2
a). Anemia Mikrositik Hipokrom
- Anemia Defisiensi Zat besi: Adalah Anemia defisiensi besi adalah
anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan besi untk
eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga
pembentukan hemoglobin berkurang.
- Anemia Penyakit Kronik: Adalah anemia pada penyakit ini merupakan
jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat
ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.

b). Anemia Makrositik
- Defisiensi vitamin B12: Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena
kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
- Defisiensi Asam folat: Adalah  bahan esensial untuk sintesis DNA dan
RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan
kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat diperoleh dari hati, ginjal,
sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan
yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan
disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat
biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.

c). Normositik Normokron
Anemia karena perdarahan: Adalah Perdarahan yang banyak saat
trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan
anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah
banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan
perlukaan pada dinding lambung. Serta pada wanita yang sedang
mengalami menstruasi dan post partus.

2. Berdasarkan beratnya:
a). Anemia aplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh ketidaksanggupan sumsum
tulang belakang membentuk sel darah merah.

3
b). Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan oleh proses hemolisis, yaitu
pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya.

D. Tanda dan Akibat Anemia


Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
a. Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva
pucat.
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan  menjadi pucat.
d. Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia
menyebabkan tachikardi, dan pingsan.

1. Akibat dari penyakit anemia yakni:


a. Anak-anak:
-Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
-Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak.
-Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena system imun
menurun.
b. Wanita:
-Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit.
-Menurunkan produktivitas kerja.
-Menurunkan kebugaran.
c. Remaja putri:
-Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
-Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal.
-Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
-Mengakibatkan muka pucat.
d. Ibu hamil:
-Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan.

4
-Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah atau
BBLR (<2,5 kg).
-Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan/atau
bayinya.

E. Kriteria Anemia
Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin
atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat
dipengaruhi oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan
laut.
No Jenis kelamin/ usia Kadar hemoglobin
1 laki-laki Hb <13gr/dl
2 perempuan dewasa tidak hamil Hb <12gr/dl
3 Perempuan Hb <11gr/dl
4 Anak usia  6-14 tahun Hb <12gr/dl
5 Anak usia 6 bulan-6 tahun Hb <11gr/dl
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun
1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan criteria sebagai berikut:
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya
dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut.
                  1. Hb < 10gr/dl
                  2. Hematokrit < 30%
                  3. Eritrosit < 2,8 juta

G.  Pencegahan Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu
menghindari anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin
dengan makan yang sehat, variasi makanan, termasuk:
1. Besi: Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya.
Makanan lain yang kaya zat besi, termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal
kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan
kacang-kacangan.

5
2. Folat. Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus
jeruk dan buah-buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong
dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
4. Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon
dan beri, membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi
orang-orang yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak ,
besi yang diperlukan selama ledakan pertumbuhan - dan perempuan hamil
dan menstruasi.

H. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain:
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi
yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin
C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak
diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih
merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.

I.  Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:

6
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen
zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau
lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari
haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin
melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan
suntikan yang seringkali suntikan seumur hidup, vitamin B-12. Anemia
karena kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis
ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis
anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau
suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh
ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan
mengurangi kelelahan.
4. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi
darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin
memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang Anda
berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin
perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan
tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum tulang
ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai
penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk
transplantasi sumsum tulang.
6. Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari
obat-obatan tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-
obatan yang menekan sistem kekebalan Anda, yang dapat menyerang sel-
sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan
kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
7. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup
pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan

7
infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga
biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan
antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea)
juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.

B. GIZI PADA ANEMIA

Sebagian besar kasus anemia disebabkan oleh sedikitnya jumlah sel darah
merah (eritrosit) dalam tubuh. Selain itu, sel darah merah yang tidak
mengandung cukup hemoglobin juga bisa mengarah pada anemia. Akibatnya,
Anda jadi mudah lelah, pusing, pucat, serta sulit berkonsentrasi. Maka itu,
sebaiknya penuhi beberapa nutrisi berikut ini yang bisa bantu Anda untuk
mengatasi anemia.

Nutrisi apa saja yang bisa bantu mengatasi anemia?

1. Zat besi

Umumnya, anemia terjadi akibat kekurangan zat besi dalam tubuh. Jumlah zat
besi yang tidak normal akan membuat produksi sel darah merah terganggu.
Padahal, sel darah merah berperan penting untuk menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh penjuru tubuh.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, Anda dianjurkan makan daging merah,
seperti daging sapi, daging kambing, hati dan ginjal sapi, kuning telur, serta
kacang-kacangan. Sayuran berdaun gelap juga mengandung banyak zat besi
seperti bayam, kangkung, dan sawi.

2. Vitamin B12

Selain zat besi, vitamin B12 adalah nutrisi lain yang juga bertugas untuk
mendukung produksi sel darah merah dalam tubuh. Itu sebabnya saat Anda
mengalami anemia, konsumsi makanan sumber vitamin B12 sangat dianjurkan
demi membantu menambah jumlah sel darah merah dalam tubuh.

8
Daging merah, daging unggas, ikan, telur, susu, dan keju merupakan beberapa
bahan makanan yang bisa jadi pilihan.

3. Asam folat

Asam folat (vitamin B9) dalam tubuh diperlukan untuk membentuk sel-sel
baru, termasuk sel darah merah. Sayangnya, tubuh tidak mampu menyimpan
terlalu banyak asam folat.

Oleh karena itu, Anda butuh asupan makanan sumber asam folat, meliputi
sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, buah bit, serta sereal yang
telah diperkaya dengan asam folat.

4. Vitamin A

Tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, ternyata makanan yang
kaya vitamin A seperti sayuran dengan daun hijau gelap, ubi jalar, labu,
wortel, paprika merah, dan semangka, bermanfaat untuk mengatasi anemia.

Sumber makanan tersebut ampuh untuk menambah jumlah produksi sel darah


merah dalam tubuh.

5. Vitamin C

Sedikit berbeda dengan beberapa nutrisi sebelumnya. Vitamin C mungkin


tidak berperan secara langsung untuk memproduksi sel darah merah,
melainkan membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi yang nantinya
bisa mengoptimalkan jumlah sel darah merah dalam tubuh.

Untuk memenuhinya, Anda bisa makan jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,
kiwi, atau nanas.

PEMENUHAN GIZI PADA CACINGAN

2.1 Pengertian

9
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk
dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang
menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di
dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus
cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.

Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik


terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular
melalui larva/telur yang tertelan & masuk ke dalam tubuh. Cacing merupakan
hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang berawaldari
telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat
menginfeksibagian tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot,
paru-paru, ataupun usus/saluran pencernaan Penyakit cacingan, khususnya
pada anak sering dianggap sebagai penyakit yang sepeleoleh sebagian besar
kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkatkesehatan
anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak
bergairah,ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.

2.2 Jenis-Jenis Cacing

Cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing gelang,


cacing pita dan cacing pipih. Berikut jenis-jenis cacing :

1. CACING GELANG (Ascaris lumbricoides)

         Warna : Merah muda atau putih

       Besarnya : 20 - 30 cm

       Hidup di : Usus kecil

       Cara Penularannya:

 Telur cacing masuk melalui mulut

10
 Menetas di usus kecil menjadi larva
 Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
 Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk  ke
dalam usus kecil danmenjadi dewasa di sana.
 Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.

2. CACING CAMBUK(Tricuris Trichiura)

Warna : Merah muda atau abu-abu

Besarnya : 3 - 5 cm

       Hidup di : Usus besar 

       Cara Penularannya:

 Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan


 Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar 
 Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan, terulanglah siklus ini.

3. CACING TAMBANG(Ancylostomiasis)

         Warna : MerahBesarnya : 8 - 13 mm

       Hidup di : Usus keciL

       Cara Penularannya:

 Larva menembus kulit kaki


 Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
 Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka menancapkan
dirinya untuk mengisap darah.
 Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling
merugikan kesehatan anak-anak.Infeksi cacing tambang dapat

11
menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang dapatmengisap
darah 10 - 12 mililiter setiap hari.

4. CACING KREMI (Enterobius Vermicularis)

         Warna : PutihBesarnya : 1 cm

       Hidup di : Usus besar 

               Cara Penularannya:

 Cacing betina bertelur pada malam hari di anus


 Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing
ini menyebar. Melaluikontak dengan tempat tidur, bantal, sprei,
pakaian, telur cacing kremi dibawa ke tempatlain.
 Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.

2.3  Gejala – Gejala Cacingan

               Secara khususnya :

C a c i n g k r e m i   :  Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah


anus atau vulva(kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di
malam hari ketika cacing kremib i a s a n y a a k a n k e l u a r d a r i
permukaan tubuh untuk menaruh telurnya di
s e k i t a r   anus/vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di feses.

Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk


jenis Toxocaracanis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila
terdapat di mata karenamenimbulkan radang & luka pada retina mata.
Cacing gelang ini juga dapatberpindah ke bagian paru-paru menyebabkan
timbulnya batuk & asma, sertamenimbulkan bengkak di organ tubuh lain.

12
Cacing Tambang : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing
pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.

Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :

 Rasa mual
 Lemas
 Hilangnya nafsu makan
 Rasa sakit di bagian perut
 Diare
 Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan.

                   Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah


tempat dari usus ke organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ &
jaringan, dapat timbul gejala :

 Demam
 Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
 Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
 Infeksi bakteri
 Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena.

2.4  Dampak
Anak-anak akan mengalami berbagai dampak psikologis bila
mereka terkena penyakit cacingan. Dampak psikologis yang terjadi
pada si anak bila menderita penyakit cacing kremi, si anak akan
merasakan gatal di anusnya pada malam hari sehingga si anak akan menagis
dan terganggu waktu tidurnya. Pada anak yag menderita penyakit karena
cacing tambang, Cacing tambang ini merupakan infeksi cacing yang paling
merugikan kesehatan anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan
anemia (kurang darah), sehingga sianak akan lemas untuk beraktivitas jadi
terganggu aktivitas sehari-harinya, Konsetrasi dan daya ingat anak yang
menurun sehingga anak sulit mencerna pelajaran di sekolah.

13
Penderita cacingan di kalangan anak sekolah juga cukup
tinggi. Menurut survei yang pernah dilakukan di Jakarta, terutama pada
anak Sekolah Dasar (SD) menyebutkan sekitar 49,5 persen dari 3.160 siswa
di 13 SD ternyata menderita cacingan. Siswa perempuan memiliki prevalensi
lebih tinggi, yaitu 51,5 persen dibandingkan dengan siswa   laki-laki yang
hanya 48,5 persen. Biasanya seorang siswa yang terinfeksi cacing akan
mengalami kekurangan hemoglobin (Hb) hingga 12 gr persen, dan akan
berdampak terhadapkemampuan darah membawa oksigen ke berbagai
jaringan tubuh, termasuk ke otak. Akibatnya, penderita cacingan terserang
penurunan daya tahan tubuh serta metabolisme jaringan otak. Bahkan, dalam
jangka panjang, penderita akan mengalami kelemahan fisik dan
intelektualitas. Kategori infeksi cacing ditentukan dari jumlah cacing yang
dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing, biasanya akan
menunjukkan gejala keterlambatan fisik, mental dan seksual.

               Infeksi usus akibat cacingan, juga berakibat  menurunnya status gizi


penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga
memudahkan terjadinya infeksi penyakit lain, termasuk HIV/AIDS,
Tuberkulosis dan Malaria. Jenis penyakit parasit ini kecil sekali perhatiannya
dari pemerintah bila dibandingkan dengan HIV/AIDS yang menyedot
anggaran cukup besar, padahal semua bentuk penyakit sama pentingnya dan
sikap masyarakat sendiri juga tak peduli terhadap penyakit jenis ini.

2.5  Cara Penularan

Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau

minuman yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih

tinggal di usus halus yang banyak berisi makanan. Meski ada juga yang

tinggal di usus besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat berbagai cara,

telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk

lewat makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar.

14
Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur

itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu.

Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan

minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang

sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke

tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang

biak, membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing

mencuri zat gizi, termasuk protein untuk membangun otak.

Setiap satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan

0,035 protein per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah

per hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. Kalau

jumlahnya ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang

digeogotinya. Seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan

200.000 telur setiap hari. Bila di dalam perut ada tiga ekor saja, dalam sehari

mereka sanggup memproduksi 600.000 telur.

2.6.   Pencegahan

 Cucilah tangan sebelum makan.

 Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga

untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan akan terpupuk

dengan baik apabila orangtua meneladani. Dengan mencuci tangan

makan akan mengeliminir masuknya telur cacing ke mulut sebagai jalan

masuk pertama ke tempat berkembang biak cacing di perut kita.

15
·         Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya.

Cara masuknya pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang

(Necator americanus ataupun Ankylostoma duodenale). Kedua jenis cacing

ini masuk melalui larva cacing yang menembus kulit di kaki, yang

kemudian jalan-jalan sampai ke usus melalui trayek saluran getah bening.

Kejadian ini sering disebut sebagai Cutaneus Larva Migran (dari namanya

ini kita sudah tahu lah apa artinya; cutaneus: kulit, larva: larva, migrant:

berpindah). Nah, setelah larva cacing sampai ke usus, larva ini tumbuh

dewasa dan terus berkembang biak dan menghisap darah manusia. Oleh

sebab itu Anda akan anemia. *Lha wong berbagi darah dan hidup dengan

cacing

 Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang

terselip di antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan

mendirikan koloni di sana.

 Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh.

Setiap kotoran baiknya dikelola dengan baik, termasuk kotoran

manusia. Di negara kita masih banyak warga yang memanfaatkan

sungai untuk buang hajat. Dengan perilaku ini maka kotoran-kotoran ini

akan liar tidak terjaga, sehingga mencemari lingkungannya. Dan, jika

lingkungan sudah cemar, penularan sering tidak pandang bulu. Orang

yang sudah menjaga diri sebersih mungkin sekalipun masih dapat

dihinggapi parasit cacing ini.

 Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik

untuk menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan

16
lingkungan sebaik mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam

merawat kesehatan.

 Peduli lah dengan lingkungan, maka akan dapat memanfaatkan hasil

yang baik. Jika air yang digunakan terkontaminasi dengan tinja

manusia, bukan tidak mungkin telur cacing bertahan pada kelopak-

kelopak tanaman yang ditanam dan terbawa hingga ke meja makan.

 Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air

yang mengalir. Mengapa demikian? Ya, agar kotoran yang melekat

akan terbawa air yang mengalir, di samping itu nilai gizi sayuran tidak

hilang jika dicuci di bawah air yang mengalir. Cara mengolah sayuran

yang baik dapat Anda lihat di artikel Cerdas mengolah Sayuran :

Menjamin Ketersediaan Nutrisi.

 Hati-hatilah makan makanan mentah atau setengah matang, terutama di

daerah yang sanitasinya buruk. Perlu dicermati juga, makanan mentah

tidak selamanya buruk. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan

bahan makanan agar makanan dapat kita makan sesegar mungkin

sehingga enzim yang terkandung dalam makanan dapat kita rasakan

manfaatnya. Ulasan saya tentang makanan mentah yang menyehatkan

dapat dilihat pada artikel Diet Sunda ini.

 Buanglah kotoran hewan hewan peliharaan kesayangan Anda seperti

kucing atau anjing pada tempat pembuangan khusus

 Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan, terutama

bagi Anda yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani,

17
anak-anak yang sering bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja

tambang (orang-orang yang terlalu sering berhubungan dengan tanah.

PEMENUHAN GIZI PADA CACINGAN

Penyakit cacingan merupakan penyakit dimana tubuh manusia memiliki

cacing parasit di tubuh, cacing ini memakan nutrisi yang dibutuhkan oleh

tubuh sehingga merugikan para pengidapnya. Penyakit ini sering terjadi

pada anak-anak maupun pada orang dewasa.

Kemungkinan besar penyakit cacingan disebabkan karena mengonsumsi

makanan kurang bersih atau kurang matang. Jika penyakit cacingan

menyerang, janganlah panik sebab ada beberapa makanan yang bisa

membantu usus berkontraksi dan mengurangi peradangan yang disebabkan

oleh cacing. Apa saja?

Berikut penjelasannya:

Bit dan Delima

Sifat anti bakteri di dalam bit dan delima tidak hanya membantu

menurunkan risiko infeksi bakteri, namun juga berguna untuk

membersihkan racun dari dalam tubuh karena tingginya zat antioksidan di

dalamnya.

18
Bawang Putih, Bawang Bombay, dan Kelapa

Kombinasi makanan ini diketahui bisa meningkatkan aktivitas

antiprotozoal sehingga membantu mengurangi komplikasi pencernaan yang

disebabkan oleh cacingan.

Pepaya dan Nanas

Dikenal dengan tingginya enzim pencernaan, makan pepaya bisa

menyebabkan lancarnya pergerakan usus dan mengurangi efek samping

yang ditimbulkan karena cacingan.

Pisang

Pisang merupakan obat pencahar alami yang sangat efektif untuk mengatasi

masalah perut. Makan pisang juga berguna untuk melawan infeksi karena

cacingan

19
DAFTAR PUSTAKA

Aivi. 2012. Penyakit Kecacingan. http://aivi-blogger-remaja.blogspot.com/,


diakses pada tanggal 09 April 2013.

Judarwanto, Widodo. 2013. Permasalahan Penyakit Cacing Pada


Anak. http://clinicforchild.wordpress.com/, diakses pada 13 April
2013.

NN. 2011. Kecacingan. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/, diakses pada


tanggal 13 April 2013.

NN. 2011. Kecacingan. http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 09 April


2013.

Wahyudi, Didik. 2012. Pencegahan Infeksi


Cacing. http://aaknasional.wordpress.com/, diakses pada tanggal 13
Appril 2013.

http://ulfahdafauphe.blogspot.com/2
http://dinazainuddin.blogspot.com/2013/04/makalah-cacingan.html
014/02/makalah-anemia-gizi-besi.html

20

Anda mungkin juga menyukai