Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.

3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap


Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal
Richard Pietersz, Rudy Soenoko, Slamet Wahyudi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan. Mayjend Haryono 167, Malang 65145. Indonesia
Phone: +62-341-587710, Fax: +62-341-551430
E-mail: richard.pietersz@yahoo.com

Abstract
Indonesia has a great potential to develop hydropower, because Indonesia's mountainous
topography and hilly and is drained by numerous rivers (large and small), and in certain areas there
are lakes or reservoirs and the potential of water as an energy source. Hydroelectric Power Plant
(PLTA) is a technology that has been proven to not harm the environment, support the
diversification of energy as renewable energy, support the use of fuel reduction program, and most
of the construction using local materials. Kinetic Turbine is one of the options in utilizing the
potential of the kinetic energy in the form of velocity, kinetic studies using vertical shaft turbine,
blade-shaped bowl that can withstand the flow in order to increase the tangential force generated.
Amount of kinetic turbine blades is one of the variables that affect the rotation and tangential style
of a turbine, so the effect on the value of the power and efficiency of a kinetic turbine. The results
showed the influence of the number of blades on the power and efficiency of blade number 5, 7, 9
and 11,where the number of blades 11 have a greater influence than the number of blade 5, 7 and
9.
Keywords: Water turbine, number of blades, performance

PENDAHULUAN energi gelombang), energi angin, energi


Latar Belakang nuklir, dan energi air [1].
Salah satu program pemerintah Kondisi topografi Indonesia yang
Indonesia melalui BUMN PT. PLN, bergunung dan berbukit serta dialiri oleh
dicanangkan bahwa pada tahun 2015 semua banyak sungai (besar dan kecil) dan di
wilayah Indonesia diharapkan dapat teraliri beberapa daerah tertentu terdapat danau dan
arus listrik, karena kebutuhan energi listrik atau waduk yang cukup potensial sebagai
dewasa ini kian meningkat seiring dengan sumber energi air [2]. Energi air dapat
meningkatnya pembangunan terutama dimanfaatkan sebagai Pembangkit listrik
pembangunan disektor industri, pertumbuhan dengan memanfaatkan tenaga potensial yang
ekonomi dan pertumbuhan penduduk. tersedia (potensi air terjun dan kecepatan
Indonesia juga memiliki banyak potensi aliran). Hal ini menyebabkan Indonesia
sumber energi terbarukan yaitu energi non memiliki potensi besar untuk
fosil yang berasal dari alam dan dapat mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga
diperbaharui juga bila dikelola dengan baik Air (PLTA), adalah salah satu teknologi yang
energi ini tidak akan habis, antara lain energi sudah terbukti tidak merusak lingkungan,
surya fotovoltaik, energi surya termal, energi menunjang diverifikasi energi sebagai
biomasa / biogas, energi bioetanol, energi pemanfaatan energi terbarukan, menunjang
biodiesel, energi panas bumi, energi samudra program pengurangan penggunaan BBM,
(energi panas laut, energi pasang surut, dan

220
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

dan sebagian besar konstruksinya LANDASAN TEORI


menggunakan material lokal. Pengertian Turbin Kinetik
Dalam suatu PLTA diperlukan turbin Pengertian turbin adalah turbin yang
kinetik dengan efisiensi yang baik. Pemberian cara kerjanya memanfaatkan kecepatan
sekat pada bagian masuk turbin agar aliran, sehingga turbin jenis ini tidak
punggung turbin yang berputar melawan arus membutuhkan tinggi jatuh (head) air.
dapat terhindar dari tekanan air adalah salah Turbin ini sangat tepat untuk dipakai
satu cara untuk meningkatkan efisiensi turbin pada daerah yang datar dan memiliki aliran
kinetik [3]. sungai, terutama daerah pedesaan.Sampai
Karakteristik daya dan efisiensi antara saat ini jenis turbin kinetik yang dikenal
sudu mangkok dan setengah silinder hampir adalah yang disebut dengan water wheel
sama, namun daya dan efisiensi sudu atau kincir air. Kincir air ini adalah turbin
mangkok lebih baik dari setengah silinder [4]. kinetik yang sangat sederhana, kincir air ini
Untuk mengoptimalisasi kinerja turbin masih banyak ditemukan di Indonesia, seperti
kinetik roda tunggal, dalam penelitian ini misalnya kincir air di Pronojiwa lumajang
digunakan turbin kinetik (poros vertikal), sudu dipakai sebagai penggerak generator kecil
berbentuk mangkok agar dapat menahan untuk alat charging baterei (accumulator)
aliran guna memperbesar gaya tangensial kendaraan bermotor.
yang dihasilkan adalah turbin kinetik yang
penggunaannya yaitu dengan memanfaatkan Prinsip Kerja Turbin Kinetik
aliran sungai yang kecil belum meluas karena Prinsip kerja Turbin kinetik bekerja,
selain masalah biaya juga bagaimana dimana arus aliran air langsung menumbuk
meningkatkan kinerja dari turbin baik dari sudu turbin tanpa melalui nozel. Energi
segi aliran fluida maupun dari konstruksi diberikan kepada sudu berupa energi kinetik
turbin itu sendiri. atau energi kecepatan. Pada turbin kinetik
Adapun permasalahan yang di teliti dari vertikal (tegak) air langsung menumbuk sudu
konstruksi turbin yakni; variasi jumlah sudu pada setengah bagian roda turbin sedangkan
terhadap kinerja turbin yaitu: daya, torsi dan setengah bagian yang lain juga mendapat
putaran. Untuk mempercepat aliran dengan tumbukan tetapi tidak sebesar setengah
mengatur dimensi saluran masuk turbin bagian yang pertama sehingga turbin masih
maupun bentuk sudu, telah dilakukan bisa berputar. Tentunya keberhasilan turbin
berbagai penelitian Kinerja dari suatu turbin ini berputar tergantung pada bentuk dan
kinetik sangat bergantung pada kecepatan jumlah sudunya, apabila bentuk dan jumlah
aliran, sudut sudu, pengarah aliran, ukuran sudunya kurang memadai maka putaran
aliran dan jumlah sudu. Jumlah sudu turbin turbin akan semakin lambat, bahkan berhenti
kinetik adalah salah satu variabel yang berputar. Oleh sebab itu berdasarkan prinsip
sangat mempengaruhi putaran dan gaya kerja ini dan berdasarkan teori segitiga
tangensial yang menentukan daya dan kecepatan maka akan didapatkan bentuk dan
efesiensi sebuah turbin kinetik. jumlah sudu yang tepat.
Penambahan jumlah sudu berarti
meningkatkan putaran dan gaya tangensial KinerjaTurbin Kinetik
yang terjadi dan dengan sendirinya Turbin air yang diteliti adalah peralatan
meningkatkan daya dan efesiensi turbin mekanis berbentuk roda dengan sudu
kinetik, untuk itu maka penelitian ini mangkok pada poros vertikal. Turbin air ini
diarahkan untuk menentukan kinerja turbin memanfaatkan selisih ketinggian alamiah dari
berdasarkan pengaruh jumlah sudu yang permukaan sungai kecil atau kecepatan
divariasikan dalam menghasilkan daya turbin aliran. Air yang masuk ke dalam dan keluar
yang optimal. turbin tidak mempunyai tekanan lebih (over
pressure). Dalam penelitian dibuat suatu

221
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

turbin air yang ditempatkan secara aksial dan (5)


memanfaatkan kecepatan sungai secara
alami. Kinerja dari turbin air ini tergantung Untuk kecepatan keliling turbin
dari: Kondisi aliran (kecepatan air dan debit diperol eh dengan menghitung
air), soliditas dan sudut kemiringan sudu [5]. menggunakan persamaan 6:
Dalam pengujian turbin ini diharapkan agar
mendapatkan hubungan antara debit dan
kinerja turbin (daya dan efisiensi) pada
proses perhitungan menggunakan
perumusan sebegai berikut:
Sedangkan daya turbin dapat dihitung
Parameter dalam penelitian dengan persamaan 7:
Dalam penelitian ini terdapat beberapa
parameter yang harus dihitung, untuk (7)
menghitung luas saluran dapat
menggunakan persamaan 1 berikut: Efisiensi dapat dihitung dengan
persamaan 8:
A = ( P .l) (1 )
t (8)

Untuk resiko kecepatan tangensial


dapat dihitung dengan persamaan 9:
(9)

Gambar 1. Luas Penampang Saluran

Sedangkan kecepatan aliran dapat Segitiga Kecepatan


dihitung dengan menggunakan persamaan Kondisi air masuk sudu dan air
2: keluar sudu tergambar dalam segitiga
kecepatan berikut :

Dalam menghitung massa aliran digunakan


persamaan 3:

(3)

Daya air dapat dihitung dengan


mempergunakan persamaan 4:

Gambar 2. Segitiga Kecepatan

Besarnya torsi dapat dihitung dengan v1 = 2,5m/s (hasil pengukuran ti ti k)


persamaan 5: v2 = 1,9 3m/s (hasi l pengukuran ti ti k )

222
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

Untuk menghitung kecepatan tangensial Daya turbin dan efisiensi turbin yang
dapat menggunakan persamaan 10: optimal merupakan hasil dari penelitian yang
terikat dengan varisi debit air dan jumlah
(10) sudu mangkok.

Sedangkan kecepatan absolut dapat dihitung HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan menggunakan persamaan 11: Data Hasil Penelitian
Proses penelitian dengan melakukan
pengujian terhadap turbin air. Pengujian ini
dilakukan untuk mendapatkan data putaran
(n), gaya (F) dan kecepatan aliran pada
(11) saluran (V), dengan posisi komponen

Momentum yang terjadi pada aliran


turbulen dapat dihitung dengan
persamaan 12:

(12)
Dimana :
f = 1,03

Untuk gaya tangensial dapat dihitung


dengan persamaan 13:

(13)
Dimana :
f = 1,03
tersebut sebagaimana ditunjukan pada
METODOLOGI PENELITIAN gambar 1 :
Penelitian ini merupakan aplikasi dan Gambar 1. Posisi gaya
penerapan ilmu dan teknologi tepat guna,
sekaligus merupakan salah satu pemecahan Dari hasil pengujian terhadap turbin
terhadap masalah krisis energi, yakni dengan variasi jumlah sudu maka diperoleh
menghasilkan energi listrik dengan parameter-parameter dasar yakni; kecepatan
pemanfaatan sumber daya alam (air) yang dan gaya kemudian dilakukan perhitungan
melimpah sebagai suatu sumber energi yang dan diperoleh hasil sebagaimana poin 4.2
tak terbatas.
Turbin kinetik adalah suatu bentuk turbin HASIL DAN PEMBAHASAN
air yang hanya memanfaatkan kecepatan Daya sangat tergantung pada besarnya
aliran dan tidak memerlukan nozel, selain itu torsi dan putaran.Besaran torsi berbanding
turbin air ini tidak membutuhkan pelindung terbalik dengan putaran turbin. Debit air
atau rumah. Sudu turbin kinetik yang sangat berpengaruh terhadap torsi dan
digunakan adalah sudu mangkok yang putaran, semakin besar debit yang diberikan
divariasikan jumlahnya yaitu ; 5, 7, 9 dan 11. akan menaikan daya suatu turbin. Dari hasil
Dalam penelitian ini juga, debit air penelitian dan pengeolahan data, maka
divariasikan sebesar 45 [m3/s], 50 [m3/s], 55 terdapat suatu perhitungan dimana hasil
[m3/s], 60 [m3/s]. perhitungan daya semakin kecil bila debit
aliran air bertambah .

223
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

Gambar 2. Pengaruh variasi debit air Gambar 3. Pengaruh debit air terhadap
terhadap daya dari unjuk kerja turbin kinetik Effisiensi dari unjuk kerja turbin kinetik
kedalaman sudu 17mm pada sudu 11 kedalaman sudu 17mm pada sudu 11.

Pada gambar 2 yang diperlihatkan Gambar 3 merupakan gambar grafik


tersebut diatas adalah grafik pengaruh variasi pengaruh debit air terhadap effisiensi turbin.
debit air terhadap Daya dari unjuk kerja turbin Terlihat bahwa effisiensi turbin bertambah
kinetik dengan sudu 11 pada putaran 100 seiring dengan bertambahnya debit air,
rpm, 80 rpm, 60 rpm, 40 rpm dan 20 rpm. putaran dan jumlah sudu. Effisiensi terjadi
Gambar 2 menunjukkan bahwa daya turbin pada debit air 0,013 m3/menit pada sudu 11
cendrung naik seiring dengan naiknya debit dengan putaran 20 rpm, yaitu 5,14 %.pada
air. Semakin bertambahnya debit air serta putaran 100 rpm dengan debit air 0,013 m3/s,
putaran turbin, maka daya yang dihasilkan efisiensi yang dihasilkan adalah 23,15% .
makin besar. Pada putaran 20 rpm dengan Effisiensi terjadi pada debit air 0,017
debit air 0,013 m3/s,daya yang dihasilkan m3/menit pada sudu 11 dengan putaran 20
adalah 4,76 Watt, pada putaran 100 rpm rpm, yaitu 16,04 %.pada putaran 100 rpm
dengan debit air 0,013 m3/s, daya yang dengan debit air 0,017 m3/s, efisiensi yang
dihasilkan adalah 12,56 Watt. Pada putaran dihasilkan adalah 71,42% dan merupakan
20 rpm dengan debit air 0,017 m3/s,daya efisiensi maksimum.
yang dihaasilkan adalah 7,78 Watt, pada Debit (kapasitas) air yang diberikan oleh
Pada putaran 100 rpm dengan debit air 0,017 pompa dipergunakan untuk memutar
m3/s,daya yang dihasilkan adalah 20,41 Watt. turbin, dimana pada posisi terbuka saluran
Suatu sistim instalasi turbin kinerjanya dibuat semakin ke ujung semakin menyempit
tergantung dari daya dan efesiensi. Hasil untuk menambah kecepatan aliran. Setelah
perhitungan efesiensi ditunjukan oleh gambar aliran air menumbuk sudu turbin dan
3 berikut : memutar turbin maka dilakukan pengukuran

224
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

terhadap gaya yang terjadi dengan sudu 5, 7,dan 9 terutama pada putaran
memberikan beban pada turbin hingga 100 rpm daya yang dihasilkan sebesar
putaran yang diinginkan dengan tujuan untuk 20,41 Watt.
mendapatkan torsi yang ditunjukkan pada 2. Pada debit air 0.016 m3/s jumlah sudu 11
gambar 4 dibawah ini : kinerja (daya dan efesiensi) tertinggi
berada pada putaran 100 rpm yakni
sebesar 20,41 Watt dan efesiensinya
71,42%, pengaruh debit air tehadap torsi
maksimum terjadi pada sudu 11 dengan
debit air 0,016 m3/s putaran 20 rpm
sebesar 3,73 Nm sendangkan torsi
minimum terjadi pada sudu 5 dengan debit
air 0.013 m3/s pada putaran 100rpm yakni
sebesar 0,53 Nm.

SARAN
Dari hasil penelitian dan kesimpulan
yang diperoleh maka ada beberpa hal yang
dapat direkomendasikan sebagai saran
antara lain :
1. Turbin ini perlu dikembangkan lebih
lanjut mengingat manfaat yang
diperoleh, namun dalam
penelitian dan engembanganya perlu
memperhatikan fenomena aliran pada
Gambar 4. Pengaruh variasi debit air sekitar sudu turbin.
terhadap Torsi dari unjuk kerja turbin kinetik 2. Perlu ada penelitian lanjutan dari
kedalaman sudu 17mm pada sudu 11. konsep turbin ini yaitu :
a. Dimensi saluran dalam mengurangi
Debit air terhadap torsi seperti tumbukan balik aliran terhadap sudu
diperlihatkan pada Gambar 4 adanya turbin.
kecendrungan penurunan torsi turbin untuk b. Penelitian lanjutan mengenai
turbin kinetik sudu 11, debit air 0,013 fenomena aliran di sekitar sudu
m3/menit, pada putaran 20 rpm sebesar 2,28 turbin.
Nm, debit air 0,013 m3/menit pada putaran
100 rpm sebesar 1,2 Nm. debit air 0.017 DAFTAR PUSTAKA
m3/menit, pada putaran 20 rpm sebesar 3,73 [1] Blueprint, 2005, Pengelolaan energi
Nm, debit air 0.017 m3/menit, pada putaran Nasional 2005-2015. Jakarta.
100 rpm sebesar 1,95. [2] Napitupulu, F. Hasiholan., 2008
Potensi Air Terjun sebagai
KESIMPULAN Pembangkit Listrik Tenaga
Dari hasil penelitian, hasil perhitungan Minihidro (PLTMH) di Sumatera
dan hasil pembahasan maka dapat Utara, Gelanggang Mahasiswa,
disimpulkan sebagai berikut : Kampus USU.
1. Jumlah sudu mempengrauhi kinerja dari [3] Brian, Kirke., 2007, Vertical Kinetic
turbin kinetic dimana debit air 0.013 putaran Turbine Optimization, The
100 rpm jumlah sudu 5 memiliki daya University of Southern Australia.
sebesar 5,50, sudu 7 memiliki daya sebesar
memiliki kinerja lebih tinggi dari jumlah

225
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: 220-226 ISSN 0216-468X

[4] Bono dan Indarto., 2008, ”


Karakterisasi Daya Turbin Pelton
Mikro Dengan Variasi Bentuk Sudu”.
[5] Mitsuhiro Shiono, Kdsuyuki Suzuki,
Sezji Kiho., 2002, Output
Characteristics of Darrieus Water
Turbine with Helical Blades for Tidal
Current Generations, Proceedings of
The Twelfth International
Offshore and Polar Engineering
Conference, Kitakyushu, Japan, May
26–31. [8] Dietzel Fritz., 1993,
Turbin Pompa Dan Kompresor,
Erlangga, Jakarta.

226

Anda mungkin juga menyukai