HUMAS EKSTERNAL
Yang dimaksud humas eksternal adalah segenap kegiatan humas yang diarahkan pada khalayak
diluar perusahaan (masyarakat, agen, konsumen pemerintah, dan sebagainya). Hubungan
dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak, Karena perusahaan tidak
mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan
harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya dan masyarakat umum.
Salah satunya melakukan komunikasi dengan publik eksternal secara informatif dan persuasif.
Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang
sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian
komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik dan kesan positif.
Kegiatan external public relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produknya,
memperkenalkan produknya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari
publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap
dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers, memelihara
hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional
perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari public/masyarakat.
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh public relations eksternal yakni sebagai berikut:
a. Memberikan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang
mendapat sorotan atau kritikan publik.
b. Mempersiapkan bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik
memperoleh kejelasan tentang aktivitas dan perkembangan perusahaan yang
sesungguhnya.
c. Membantu pimpinan dalam menyusun atau memperbaiki formasi staf yang efektif.
d. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera
publik terhadap produk-produk perusahaan.
e. Kegiatan eksternal public relations ditujukan untuk publik eksternal organisasi atau
perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak
berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan,
pers, pemerintah, konsumen, pesaing dsb.
f. Melalui kegiatan eksternal, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan
publik eksternal kepada perusahaan. Terciptanya hubungan yang harmonis antara
organisasi atau perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan
citra baik atas perusahaan dimata publik/masyarakat.
3. Hubungan dengan media massa dan pers (media dan press relations)
Istilah pers dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang berkecimpung dalam hal pemberitaan, jadi
tidak saja surat kabar, tapi juga meliputi berbagai media seperti TV, radio, koran dsb. Prinsipnya
pers relations adalah membina hubungan baik dengan orang-orang pers.
Public relations harus mempunyai hubungan yang baik dengan pers, sebab mereka mempunyai
peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan atau instansi yang menyangkut
pemberitaan baik kepada masyarakat. Jadi pers merupakan kunci kesuksesan dari kegiatan public
relations suatu perusahaan.
Hubungan dengan media dan pers adalah upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang
maksimum atas suatu pesan atau informasi dalam rangka menciptakan pengetahuan dan
pemahaman bagi khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dengan terjalinnya hubungan baik terhadap media dan pers, perusahaan atau organisasi bisa
mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di
media massa.
Setiap organisasi memiiki sendiri khalayak khususnya. Suatu organisasi atau perusahaan tidak
hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja tetapi berhubungan
juga dengan masyarakat secara luas.
Terdapat beberapa Khalayak utama yang paling sering menjadi subyek khalayak dari berbagai
macam organisasi secara umum, yaitu:
a. Masyarakat luas
b. Calon pegawai atau anggota
c. Para pegawai atau anggota
d. Pemasok jasa atau berbagai macam barang
e. Para investor pasar uang
f. Para distributor
g. Konsumen/pemakai produk organisasi
Salah satu karakteristik khalayak masa kini adalah keaktifan berinteraksi di media sosial. Misalnya
seperti di facebook, instagram, twitter dsb, Media interaksi yang selama ini seakan-akan tidak
mendapatkan tempat di media massa tradisional. Khalayak dianggap sekadar menerima informasi
dari media dan tidak memiliki kuasa untuk memberikan timbal balik. Media sosial kemudian
menjadi semacam tempat bagi khalayak untuk berinteraksi tidak hanya di antara khalayak semata,
melainkan juga dengan pihak media. Teknologi yang berkembang pesat, melahirkan media sosial
yang memberikan khalayak ruang untuk mewadahi komentar atau kritiknya. Komunikasi dan
interaksi tidak hanya sekedar saling memberikan komentar, lebih dari itu pengguna media
sosial/Khalayak diberikan ruang yang bebas untuk menyampaikan pendapatnya, mengekspresikan
apa yang sedang dipikirkan, mengunggah foto terkait aktiftas atau momen tertentu, tanpa
bermaksud ditujukan kepada orang tertentu melainkan hanya sekedar berbagi kebahagiaan. Media
sosial saat ini cenderung menjadi semacam “ruang pribadi” yang dapat diakses oleh pengguna lain
dan terbuka peluang terjadinya interaksi.
Namun terkadang media sosial juga menjadi sasaran orang-orang yang tidak bertanggung jawab
misalnya mengunggah konten yang sifatnya negatif walaupun sedang menjadi trend. Hal tersebut
berhubungan dengan intensitas khalayak dalam mengonsumsi media massa. Oleh karena itu
pengunaan media sosial (medsos) harus dicermati secara bijak, sehingga tidak menimbulkan hal
negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.