Anda di halaman 1dari 40

TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN

TERPADU DI SD PDGK4205

LINK VIDEO
TUGAS TUTORIAL 1
TUGAS TUTORIAL 2
TUGAS TUTORIAL 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2
LEMBAR REFLEKSI

DISUSUN

O
L
E
H

NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI


NIM 855958756
SEMESTER : V (LIMA) AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN
TERPADU DI SD
KODE MATA KULIAH : (PDGK4205)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI
UPBJJ : UT 12 MEDAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK


JAUH UNIVERSITAS TERBUKA
(UPBJJ-UT) MEDAN
LINK VIDEO
https://youtu.be/CiXF4RUNSYg

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI


NIM : 855958756
SEMESTER : V AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
POKJAR : SERDANG BEDAGAI

PDGK 4205 (TT 1)


1. Jelaskan konsep pembelajaran bermakna bagi anak dalam pembelajaran terpadu di di SD?
2. Jelaskan dengan tepat, kenapa model webbed dan integrated lebih tepat di implementasikan di sekolah dasar?
Jelaskan pula kelebihan dan kekurangannya?
3. Pentingnya melakukan kegiatan pendahuluan dalam persiapan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.
Maka, rancanglah situasi kegiatan pendahuluan mengajar Anda?
4. Jelaskan manfaat melakukan kegiatan akhir di kegiatan pembelajaran dan apa saja yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan akhir pembelajaran?
5. Rancanglah kegiatan pembelajaran dengan pola interaksi dua arah dan pola interaksi banyak arah?

JAWABAN
1. Konsep dasar pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakit
atau menggabungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu
sebagai pusat perhatian untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara simultan.

2. Model Jaring Laba-Laba (Webbed)


The Webbed Model (Model Jaring Laba-laba) merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu
menyatakan Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu
tema yang subur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran
menggunakan tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik pendekatan
tema ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema misalnya “transportasi”,
“penyelidikan”, dan lain-lain.Kelebihan pendekatan jaring laba-laba antara lain:
- Untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik
perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang
didasarkan pada minat siswa.
- Model jaring laba-laba relatif mudah dilakukan bagi guru-guru yang belum berpengalaman
- Model ini mempermudah perencanaan kerja tim sebagai tim antar bidang studi yang bekerja untuk
mengembangkan suatu tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
- Pendekatan tematik memberikan suatu payung yang jelas yang dapat memotivasi siswa
- Memudahkan sisiwa untuk melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Kekurangannya model ini antara lain:
- Banyak guru sulit memilih tema.
- Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa.
- Guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi kurang berkembang.
The Integrated Model (Model Integrasi)
The Integrated Model (Model Integrasi) yaitu pembelajaran yang menggabungkan bidang studi
dengan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling berhubungan di dalam beberapa
bidang studi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antar bidang studi. Padmono dalam
bukunya Pembelajaran Terpadu mengatakan bahwa model integrated kurikulum menyajikan satu
pendekatan penyebrangan mata pelajaran mirip dengan model “Shared”. Model integrated
memadukan mata pelajaran dengan latar prioritas kurikulum pada tiap penemuan keterampilan-
keterampilan, konsep-konsep, dan sikap-sikap yang tumpang tindih mata pelajaran tersebut.
Kelebihan dari model ini yaitu:
- Siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran.
- Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid.
- Memungkinkan pemahaman antar bidang studi serta memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan
keahlian.
Kekurangannya yaitu:
-Model ini sulit dilaksanakan secara penuh;
- Membutuhkan keterampilan tinggi, percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang
menembus secara urut dari mata pelajaran,
- Membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.

3. A. Kegiatan Pendahuluan Pelajaran


Adapun komponen kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan pendahuluanpelajaran yaitu mengaitkan materi
pembelajaran sekarang denganpengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya (apersepsi),memberi
motivasi, menyampaikan tujuan materi pelajaran danmenyampaikan kemampuan yang akan di capai. Rata-rata
skor yangdiperoleh yaitu 3,5 hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatanpendahuluan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru telah terlaksanadengan baik
B. Kegiatan Inti Pelajaran
Adapun komponen kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan intipelajaran yaitu:
(1) Kegiatan Penguasaan Materi PelajaranKegiatan ini dilaksanakan dengan cara guru mempunyai
kemampuanmengaitkan materi dengan tujuan pembelajaran, kemampuanmengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan,perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata, dan menyajikanpembahasan
materi pembelajaran dengan tepat.
(2) Penerapan Strategi Pembelajaran yang MendidikKegiatan ini dilaksanakandengan cara melaksanakan
pembelajaransesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, Menfasilitasi kegiatanyang memuat komponen
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi,melakukan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas,
danmelaksanakan pembelajaran sesuaidengan alokasi waktu yangdirencanakan.
(3) PenerapanPendekatan Scientific Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaanmengapa
dan bagaimana, memancing siswa untuk bertanya,memfasilitasi siswa untuk mencoba, memfasilitasi siswa
untukmengamati, memfasilitasi siswa untuk menganalisis, memberikanpertanyaan siswa untuk penalaran
(proses berpikir yang logis dansistematis), dan menyajikan kegiatan siswa untuk berkomunikasi.
(4) Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
(5) Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara menunjukan keterampilandalam penggunaan sumber pembelajaran,
menunjukan keterampilandalam penggunaan media, menghasilkan pesan yang menarik,melibatkan siswa
dalam pemanfaatan media pembelajaran.
(6) Pelibatan Peserta DidikKegiatan inidilaksanakan dengan cara menumbuhkan partisipasi aktifsiswa melalui
interksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa,merespon positif partisipasi siswa, menunjukan hubungan
antar pribadiyang kondusif, dan menumbuhkan keceriaan atau antusiasme siswadalam belajar.
(7) Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam PembelajaranKegiatan ini dilaksanakan dengan cara
menggunakan bahasa lisansecara jelas dan lancar dan menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

4. Manfaat keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap proses dan
hasil belajar, yaitu :
- Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas – tugas yang akan dikerjakan Siswa
akan mengetahui dengan pasti batas – batas tugas yang akan dikerjakan.
- Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan pendekatan yang mungkin diambil dalam
mempelajari bagian – bagian dari suatu mata pelajaran.
- Siswa mengetahui antara hubungan pengalaman yang telah dikuasai dengan hal – hal baru yang akan
dipelajari
- Siswa juga dapat menggabungkan fakta, keterampilan dan konsep yang tercakup dalam suatu
peristiwa
- Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran tersebut dan guru dapat
mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.
Dan kegiatan yang dilakukan di akhir pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru
diantaranya:
1) Menilai hasil proses belajarmengajar.
2) Memberikan tugas/latihan yang dikerjakan diluarjampelajaran.
3)Memberikan motivasi dan bimbinganbelajar.
4)Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di rumah.

5. POLA INTERAKSI DUA ARAH


Pola guru-peserta didik-guru
Komunikasi sebagai interaksi (dua arah). Komunikasi dua arah guru berperan sebagai pemberi aksi
atau penerima aksi. Demikian pula halnya peserta didik, bisa sebagai penerima aksi atau pemberi aksi.
Antara guru dan peseta didik akan terjadi dialog. Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi
anta rpeserta didik.
- POLA INTERAKSI BANYAK ARAH
Pola guru-peserta didik-peserta didik
Komunikasi sebagai transaksi (multi arah). Komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dab
peserta didik. Peserta didik diharapkan lebih aktif dari guru. Guru dapat berfungsi sebagai
sumber belajar peserta didik yang lainya. Ada balikan dari guru, peserta didik saling belajar satu
sama lain.
TUGAS TUTORIAL 2
NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI
NIM 855958756
SEMESTER : V AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD (PDGK 4205)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI

(TT 2)
1. Jelaskan hubungan media, isi, tema dan metode pembelajaran?
2. Jabarkan dan jelaskan tujuan pemanfaatan dari setiap jenis media pembelajaran terpadu? Silahkan rancang
kegiatan pembelajaran yang menampilkan masing-masing pemanfaatan 3 klasifikasi media pembelajaran
tersebut!
3. Jelaskan tahapan dalam menyusun satuan pembelajaran terpadu?
4. Jelaskan pengertian dan peran penting “tema” dalam pembelajaran terpadu?

JAWABAN
1. Antara media dan metode pembelajaran merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam kegiatan
pembelajaran selain dari unsur-unsur pendidikan seperti peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan, materi
(isi), serta lingkungan pendidikan. Tanpa adanya media ataupun metode pembelajaran, pastinya guru akan
mengalami kesulitan di dalam mengajar. Begitupula dengan siswa juga akan mengalami kesulitan di dalam
memahami dan mengerti materi yang akan disampaikan oleh guru tersebut. Jadi, antara media dan metode
pembelajaran tersebut memiliki hubungan dan keterkaitan. Tetapi di sisi lain, percuma juga media atau
metode itu diterapkan jika tidak di sesuaikan dengan isi atau materi yang akan disampaikan kepada peserta
didik. Dengan begitu media ataupun metode tersebut harus di sesuaikan dengan isi atau materi yang akan di
sampaikan kepada peserta didik, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Seperti kurangnya
pemahaman peserta didik dengan isi atau materi yang disampaikan oleh guru pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.

2. Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan bermaksud mengganti cara mengajar
yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau
informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara
maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada
ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk memilih dan
menggunakan media dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-
pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih
menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk
belajar.
- Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
- Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
- Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
- Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa

3. 1 4
Pilih dan tetapkan tema
pemersatu
Tetapkan pelajaran yang akan dipadukan

5
Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu 5

2
Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata pelajaran 6
6
Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran 6

3
Pelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran 7
Susun satuan pembelajaran terpadu

1. Penetapan Mata Pelajaran


Langkah ini sebaiknya dilakukan setelah membuat peta kompetensi dasar secara menyeluruh pada semua
mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar dengan maksud terjadi pemerataan keterpaduan.

2. Penetapan Kompetensi Dasar


Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan semester yang sama dari setiap
mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu dengan menggunakan sebuah tema
pemersatu.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Matematika Pengetahuan


Alam Kerajinan Tangan dan Kesenian
Mendeskripsikan binatang disekitar (secara lisan)
Memahami konsep urutan bilangan cacah Mendeskripsikan bagian-bagian yang tampak pada hewah
disekitar rumah dan sekolah Menanggapi berbagai unsur rupa: titik. garis, biang, warna dan
bentuk

3. Penetapan Hasil Belajar dan Indikatir


Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata
pelajaran sehingga dapat diketahui materi pokok yang bisa dibahas secara terpadu.

Hasil Belajar

Bahasa Indonesia Matematika Pengetahuan


Alam Kerajinan Tangan dan Kesenian
Mendeskripsikan binatang secara rinci sesuai dengan ciri-cirinya menggunakan kalimat yang runtut dan
pilihan kata yang tepat Membilang bilangan

Membandingkan bilangan Mengidentipikasi bagian-bagian utama tubuh hewan dan kegunaannya


Mengkomunikasikan gagasan imajinatif hasil pengamatan benda-benda di alam sekitar

Berdasarkan kompetensi dan indikator hasil belajar, diperoleh gambaran materi yang harus
disiapkan guru sebagai berikut:

Materi Pokok

Bahasa
Indonesia Matematika Pengetahuan
Alam Kerajinan Tangan dan Kesenian
Gambar tentang binatang disekitar Urutan bilangan Bagian-bagian tubuh hewan Berbagai
objek benda alam yang memiliki unsur rupa dua dan tiga dimensi

4. Penetapan Tema
Setelah ketiga tahap diatas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan dipadukan pada jenjang kelas dan
semester yang sama. Dalam pembelajaran terpadu, peran tema ini sangat penting terutama untuk
menciptakan situasi belajar yang kondusif yang dapat diwujudkan antara lain dalam berbagai hal sebagai
beriku.

a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema.


b. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan memngembangkan beberapa kompetensi dasar antar
mata pelajaran dalam satu tema.
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi dasar bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan antar mata pelajaran dan
pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi dalam tema yang jelas.
f. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
g. Guru dapat menghemat waktu karena pelajaran disajikan secara terpadu.

Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar ada asfek yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
1. Tema yang dipilih mungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta terkait dengan
cara dan kebiasaan belajarnya.
2. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat
dan kemampuan.
3. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dari hal termudah ke yang
sulit, sederhana kekompleks, dari kongkrit ke abstrak.

Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di Sekolah Dasar diantaranya:

• Diri sendiri
• Keluarga
• Pengalaman
• Lingkungan
• Kebersihan

• Permainan
• Transfortasi
• Hiburan
• Olah Raga
• Binatang

Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaliknya tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Tema yang terlalu
luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema. Anak tema tersebut selanjutnya dikembangkan
lagi menjadi suatu “pembicaraan” sebagai materi pembelajarannya. Bila digambar akan tampak seperti
dibawah ini:

Pengalaman

Pengalaman lucu
Pengaaman menyenangkan
Pengalaman menyedihkan

Wacana
Karangan
Dialog

Contoh pengembangan tema menjadi anak tema


Dengan demikian dalam menentukan tema sebagai landas tumpu pembelajaran terpadu, guru dapat
melakukan langkah-langkah: 1). Menetapkan tema, 2). Mengembangkan tema, 3). Memilih atau
menetapkan anak tema, 4). Mengembangkan anak tema menjadi materi yang akan dipakai di kelas dalam
pembelajaran.

5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dan Tema Pemersatu


Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing mata pelajaran yang
akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat dibuat dalam bentuk bagan atau matriks
jaringan topik yang memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap
pembelajaran.
Coba anda perhatikan contoh pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu
“BINATANG” dalam bagan dan matriks dibawah ini

MATEMATIKA
Memahami konsep urutan bilangan cacah
BAHASA INDONESIA
Mendeskripsikan binatang disekitar

Tema:
BINATANG

KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN


Menanggapi berbagai unsur rupa: garis, bidang, warna, bentuk.

PENGETAHUAN ALAM
Mendeskripsikan bagian-bagian yang tampak pada hewan disekitar rumah dan sekolah

4. - pengertian tema :
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa
mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa
pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau
sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat
ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum.

- Peran penting Tema dalam pembelajaran terpadu :


1. Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam
tema yang sama.
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan
pengalaman pribadi siswa.
5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan
sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.
Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih
tema dasar dan siswa menentukan unit temanya. Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan
konsensus antar siswa.
TUGAS TUTORIAL 3

NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI


NIM 855958756
SEMESTER : V AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD(PDGK 4205)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI

(TT 3)
1. Jabarkan dan jelaskan keterhubungan setiap komponen dalam silabus?
2. Silahkan rancang kegiatan pembelajaran terpadu yang memadukan kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia, IPA dan Matematika?
3. Rancanglah penilaian proses dan hasil pembelajaran yang ditujukan pada guru dan siswa. Perancangan
penilaian ini harus lengkap dengan rincian tema,kompetensi dasar, tujuan penilaian, tahapan pelaksanaan
penilaian, alat yang digunakan dan kunci jawaban/indikator skala dari penilaian!
4. Jelaskan jenis-jenis penilaian tes dan non tes yang masuk dalam :
1. ranah kogntif,
2. ranah afektif, dan
3. ranah
psikomotorik? Berikan
alasan yang tepat!

JAWAB
AN
1. Identitas Sekolah meliputi nama satuan pendidikan atau nama sekolah dan kelas :
-Kompetensi Inti, yaitu suatu deskripsi secara kategorial tentang kompetensi pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterapilan yang harus dipelajari untuk dikuasai setiap peserta didik pada suatu tingkat
atau jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
-Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan spesifik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;Tema (khususSD/MI/SDLB/Paket A, dan tidak
terdapat pada jenjang yang lebih tinggi);
-Materi Pokok. Materi pokok ini adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta prosedur-
prosedur yang terkait dan sesuai, kemudian dituliskan melaluiwujud butir-butir sehingga bersesuaian
dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi;
-Pembelajaran, merupakan suatu rangkaian aktivitas belajar-mengajar yang dilakukan oleh pendidik
dan peserta didik sehingga melaluinya diharapkan akan tercapai kompetensi yang diharapkan;
-Penilaian, adalah suatu proses dari tahap pengumpulan hingga pengolahan beragam informasi agar
dapat ditentukan bagaimana pencapaian hasil belajar siswa
-Alokasi Waktu, di mana waktu yang dialokasikan haruslah berseuaian dengan total atau jumlah jam
pelajaran dalam struktur kurikulum 2013 sekolah yang bersangkutan selama rentang waktusatu semester
atau satu tahun
-Sumber Belajar, di mana diharapkan bahwa untuk pelaksanaan pembelajaran untuk implementasi
Kurikulum 2013 dapat bervariasi misalnya dalam bentuk buku, media cetak (koran atau majalah) dan
media elektronik atau multimedia, atau alam sekitar serta sumber-sumber belajar lain yang relevan.

2. DAN 3
RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU

INSTITUSI MENGAJAR : SD NEGERI 106190 KOTA


PARI NAMA MAHASISWA : TIARA SHINTA RANGKUTI
NIM 855958756
MATA PELAJARANQ : 1. B.INDONESIA
2. IPA
3. MATEMATIKA
TEMA 1 : INDAHNYA
KEBERSAMAAN KELAS / SEMESTER : IV / GANJIL
ALOKASI WAKTU : 1 x 10 Menit
1. Standar Kompetensi
 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menyapa berdasarkan rasa ingin tahu tentangdirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

2. Kompetensi Dasar dan


Indikator B.INDONESIA

KOMPETENSI INDIKATOR
3.1. Menggali informasi dari teks laporan 4.1.1 Menceritakan pengalaman tentang
hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi percobaan tinggi rendahnya bunyi dalam bentuk
panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru tulisan
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku

IPA
KOMPETENSI INDIKATOR
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui3.5.1 Membedakan bunyi tinggi dan bunyi
pengamatan dan keterkaitannya dengan indera rendah dalam bentuk percobaan membunyikan
pendengaran. botol-botol kaca.

MATEMATIKA
KOMPETENSI INDIKATOR
3.2 Menerapkan penaksiran dalam 4.1.1 Melakukan penaksiran terhadap banyak
melakukan penjumlahan, perkalian, benda yang disajikan dalam gambar dan
pengurangan dan pembagian untuk menemukan hasilnya.
memperkirakan hasil perhitungan.

3. Gambar Jaring Tematik Kelas IV

TEMA 1 INDAHNYA
KEBERSAMAAN
B. Indonesia IPA
Menceritakan pengalaman tentang Membedakan bunyi tinggi dan Matematika
percobaan tinggi rendahnya bunyi bunyi rendah dalam bentuk Melakukan penaksiran terhadap
dalam bentuk tulisan percobaan membunyikan banyak benda yang disajikan
botol-botol kaca. dalam gambar dan menemukan
hasilnya.

4. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah dengan benar.
2. Dengan menjawab pertanyaan, siswa mampu menceritakan pengalaman tentang membeli
makanan tradisional dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menemukan jawaban dari soal penaksiran terhadap
banyak benda dengan benar.
5. Materi Pembelajaran
 B.Indonesia : Cerita pengalaman membeli makanan tradisional
 IPA : Memahami sifat – sifat bunyi melalui pengamatan
 Matematika : Penaksiran dalam penjumlahan, perkalian, pengurangan dan
pembagian

6. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media dan alat :
- Gambar makanan khas Indonesia
- Buku guru dan siswa
- Dua buah botol berisi krikil dengan jumlah berbeda.

 Sumber pembelajaran :
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Indahnya Kebersamaan Tema 1
buku tematik terpadu kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

7. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengomunikasikan).
 Metode : Tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
8. Strategi Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pembukaan  Guru memberi salam pada awalpembelajaran. 2 Menit
 Siswa diajak berdoa bersamadipimpin oleh guru atau salah satu
siswa yang ditunjuk .
 Guru melakukan presensi dan menanyakan kabar kepada siswa.
 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang
akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan
dapat dipahami.
Kegiatan inti  Siswa mendengarkan lagu yamko rambe yamko (Mengamati) 6 Menit
 Siswa bersama-sama menyanyikan lagu yanko rambe yamko
yang dilengkapi dengan tangga nada yang terdapat pada
lembar kertas yang diberikan kepada siswa (Mencoba)
 Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan not angka lagu
tersebut, sehingga siswa dapat membedakan tinggi rendahnya
nada yang dilambangkan dengan not angka, serta panjang
pendeknya nada yang dilambangkan dengan titik
 Selesai bernyanyi bersama, guru meminta siswa kembali
menyanyikan hanya baris kedua dan ketiga agar siswa dapat
membedakan antara nada rendah dibaris kedua dan nada tinggi
dibaris ke tiga(Menalar)
 Siswa bermain tebak jumlah krikil dalam botol sesuai
 Guru mengenalkan istilah penaksiran. Guru menyiapkan botol
yang berisi 5 kerikil dan botol yang berisi 50 kerikil lalu
meminta salah satu siswa menutup mata dan satusiswa
membunyikan botol tersebut lalu siswayang yang menutup mata
menebak jumlah kerikil dalam kedua botol tersebut
 Guru menulis jawaban beberapa siswa di papan tulis
 Guru dan siswa memeriksa kebenaran jumlah krikil dalam
kedua botol
 Siswa mengerjakan soal penaksiran (Mencoba)
 Siswa menyampaikan hasil pekerjaan kepada teman
disampingnya atau belakangnya (Mengkomunikasikan)
 Siswa mengamati gambar getuk khas Indonesia dan menaksir
banyak jumlahnya (Mengamati dan Menalar)
 Guru menulis jawaban beberaapa siswa di papan tulis, kemudian
memeriksa banyaknya gethuk yang terdapat pada gambar.
 Siswa di berikan soal evaluasi

Penutup  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 2 Menit


menanyakan hal-hal yang sekiranya belum dipahami.
 Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan pembelajaran
kali ini.
 Guru mengevaluasi pembelajaran dan menyampaikan pesan
moral.
 Guru meminta ketua kelas memimpin doa.
 Guru mengucapkan salam.

9. Penilaian Pembelajaran
- Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
- Penilaian Keterampilan : Mengolah informasi dan berkomunikasi
- Penilaian pengetahuan
Daftar periksa menceritakan pengalaman:
No Kriteria Y Tidak
Pengukuran a
1 Siswa mampu menceritakan pengalaman tentang
percobaan tinggi rendahnya bunyi dengan menggunakan
kosakata baku.
2 Siswa mampu menceritakan pengalamannya tersebut
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penuntun.

Panduan Konvers Nilai:


Konversi Nilai
Predika Klasifikasi
(skala 0-100)
t
81-100 A SB (Sangat
Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Penilaian Sikap :

Daftar periksa membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah.


No Kriteria Y Tidak
Pengukuran a
1 Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah
ketika membunyikan botol-botol kaca.
2 Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah
dalam bentuk tulisan.

- Penilaian keterampilan
1. Menyanyikan lagu Yamko Rambe
Yamko Instrumen penilaian:
Kelancara Volue suara Pandanga Lafal
n n mata dan
No Nama berbicara intonasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1
2
3
Dst.
10. Sumber Rujukan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Indahnya Kebersamaan Tema 1 buku tematik terpadu
kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mengetahui Kota Pari, Mei 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

SALBIAH S.Pd TIARA SHINTA RANGKUTI


NIP. 196407051986042001 NIM : 855958756
LAMPIRAN
 Materi/Teks pembelajaran
- Lagu Yamko Rambe Yamko
-Materi dan contoh soal penaksiran:
Penaksiran adalah perkiraan yang dilakukan untuk hasil dari sebuah operasi hitung. Untuk melakukan penaksiran, kita harus
menggunakan aturan-aturan pembulatan sehingga hasilnya bisa mendekati hasil operasi hitung yang sebenarnya. Untuk
memahami konsep penaksiran dalam matematika, perhatikan contoh soal berikut ini:

Taksiran atas dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke atas.


Contoh:
Tentukan hasil dari 12 + 97 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran atas, maka:
12 dibulatkan menjadi 20
97 dibulatkan menjadi 100
Sehingga, taksiran 12 + 97 = 20 + 100 = 120.

Taksiran bawah dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke bawah.


Contoh:
Tentukan hasil dari 29 x 53 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran bawah, maka:
29 dibulatkan menjadi 20
53 dibulatkan menjadi 50
Sehingga, taksiran 29 + 53 = 20 + 50 = 70

Taksiran terbaik dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan berdasar aturan pembulatan.
Contoh:
Tentukan hasil dari 31 + 76 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran terbaik, maka:
31 dibulatkan menjadi 30
76 dibulatkan menjadi 80
Sehingga, taksiran 31 + 76 = 30 + 80 = 110

 Media
Gambar makanan khas Indonesia GETUK
 Penilaian/Kegiatan Evaluasi, yakni :
- Soal latihan dan kunci jawaban soal

SOAL PILIHAN GANDA


A. Berilah Tanda Silang (X) Pada Huruf A, B, C, dan D pada jawaban yang benar!

1. Sebutkan suku yang terkenal di Indonesia, kecuali ….


a. Suku sunda c. Suku maya
b. Suku batak d. Suku jawa

2. Tari bungong jumpa merupakan tarian daerah yang berasal dari …..
a. Aceh c. Sumatera Barat
b. Sumatera Utara d. Riau

3. Apa yang harus kita lakukan terhadap sumber daya alam kita yang tidak dapat diperbaharui?
a. Menggunakan berlebihan c. Menghemat dan melestarikan
b. Menghabiskan selagi masih ada d. Digunakan sembarangan

4. Berikut agama yang di akui menurut peraturan di Indonesia, kecuali …..


a. Islam c. Budha
b. Hindu d. Arteis

5. Berikut yang merupakan sumber bunyi yang ada dirumah adalah …..
a. Meja c. Bel rumah
b. Tembok d. Pintu

6. Pemantulan bunyi yang diterima oleh pendengar beberapa saat setelah bunyi langsung disebut ….
a. Gaung c. Backsound
b. Gema d. Refleksi suara

7. Benda berikut dapat menyerap bunyi, kecuali …..


a. Busa c. Kain karpet
b. Gabus d. Kertas

8. Taksiran tinggi ke ratusan dari 856 – 443


adalah …. a. 300 c. 500
b. 400 d. 400

9. Taksiran rendah ke ratuasn dari 3.490 – 2.160


adalah …. a. 1.300 c. 1.200
b. 1.400 d. 1.400

10. Taksiran tinggi dari 83 : 29 adalah ….


a. 4 c. 3
b. 2 d. 5

Kunci Jawaban
1. c
2. a
3. c
4. d
5. c
6. b
7. d
8. b
9. a
10. c
4. 1. Ranah Kognitif
Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah
dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom
merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive)
(Dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 :
Cognitive Domain yang diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada
tahun 1956) yaitu:
♦ C1 (Pengetahuan/Knowledge)
Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi yang
telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi,
kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi. Tingkatan
atau jenjang ini merupakan tingkatan terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan
selanjutnya. Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan
hapalan saja.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : mengutip,
menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, membilang, mengidentifikasi, mendaftar,
menunjukkan, memberi label, memberi indeks, memasangkan, menamai, menandai,
membaca, menyadari, menghafal, meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, meninjau,
memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulasi, memberi kode, menelusuri, dam
menulis.

♦ C2 (Pemahaman/Comprehension)
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi
tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu :
a. Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk lain)
b. Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)
c. Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti).
Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan
dengan memberikan contoh baik prinsip maupun konsep.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : memperkirakan,
menjelaskan, mengkategorikan, mencirikan, merinci, mengasosiasikan, membandingkan,
menghitung, mengkontraskan, mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin,
membedakan, mendiskusikan, menggali, mencontohkan, menerangkan, mengemukakan,
mempolakan, memperluas, menyimpulkan, meramalkan, merangkum, dan menjabarkan.
♦ C3 (Penerapan/Application)
Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada
situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara
menggunakannya secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat
menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah
diberikan sebelumnya.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : menugaskan,
mengurutkan, menentukan, menerapakan, menyesuaikan, mengkalkulasi, memodifikasi,
mengklasifikasi, menghitung, membangun, membiasakan, mencegah, menggunakan,
menilai, melatih, menggali, mengemukakan, mengadaptasi, menyelidiki, mengoperasikan,
mempersoalkan, mengkonsepkan, melaksanakan, meramalkan, memproduksi, memproses,
mengaitkan, menyusun, mensimulasikan, memecahkan, melakukan, dan mentabulasi.
♦ C4 (Analisis/Analysis)
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan suatu
materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat berupa :
1. Analisis elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi)
2. Analisis hubungan ( identifikasi hubungan)
3. Analisis pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi
(identifikasi organisasi)
Di jenjang ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa
bagian menemukan asumsi, dan membedakan pendapat dan fakta serta menemukan
hubungan sebab akibat.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : menganalisis,
mengaudit, memecahkan, menegaskan, mendeteksi, mendiagnosis, menyeleksi,
memerinci, menominasikan, mendiagramkan, mengkorelasikan, merasionalkan, menguji,
mencerahkan, menjelajah, membagankan, menyimpulkan, menemukan, menelaah,
memaksimalkan, memerintahkan, mengedit, mengaitkan, memilih, mengukur, melatih,
dan mentransfer.
♦ C5 (Sintesis/Synthesis)
Pada jenjang ini, sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan
mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik.
Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang unik, rencana atau kegiatan
yang utuh, dan seperangkat hubungan abstrak.
Di jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri dengan
memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : mengabstraksi,
mengatur, menganimasi, mengumpulkan, mengkategorikan, mengkode,
mengkombinasikan, menyusun, mengarang, membangun, menanggulangi,
menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan,
mendikte, meningkatkan, memperjelas, memfasilitasi, membentuk, merumuskan,
menggeneralisasi, menggabungkan, memadukan, membatas, mereparasi, menampilkan,
menyiapkan, memproduksi, merangkum, dan merekonstruksi.
♦ C6 (Evaluasi/Evaluation)
Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk
tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu
ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk mendapatkan

pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru serta cara baru yang unik
dalam analisis dan sintesis. Menurut Bloom paling tidak ada 2 jenis evaluasi yaitu :
1. Evaluasi berdasarkan bukti internal
2. Evaluasi berdasarkan bukti eksternal
Di jenjang ini, peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya melakukan
pembuatan keputusan dan kebijakan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : membandingkan,
menyimpulkan, menilai, mengarahkan, mengkritik, menimbang, memutuskan,
memisahkan, memprediksi, memperjelas, menugaskan, menafsirkan, mempertahankan,
memerinci, mengukur, merangkum, membuktikan, memvalidasi, mengetes, mendukung,
memilih, dan memproyeksikan.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat
penerimaan atau penolakan suatu obyek dlam kegiatan belajar mengajar.
Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001) membagi
ranah afektif menjadi 5 kategori yaitu :
♦ Receiving/Attending/Penerimaan
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan masalah,
situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.Penerimaan adalah semacam kepekaan
dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik.
Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap peserta didik ketika mendengarkan penjelasan
pendidik dengan seksama dimana mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan
kepada mereka danmereka memiliki kemauan untuk menggabungkan diri atau
mengidentifikasi diri dengan nilai itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengubah perilaku,
berakhlak mulia, mempengaruhi, mendengarkan, mengkualifikasi, melayani,
menunjukkan, membuktikan dan memecahkan.

3. Ranah Psikomotor
Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi
yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah:
♦ Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh
yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari
keterampilan itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengaktifan,
menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur, mengumpulkan, menimbang,
memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan, dan
mengonstruksi.
♦ Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih apa
yang diperlukan dari apa yang diajarkan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengoreksi,
mendemonstrasikan, merancang, memilah, melatih, memperbaiki, mengidentifikasikan,
mengisi, menempatkan, membuat, memanipulasi, mereparasi, dan mencampur.
♦ Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan
dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang
ditampilkan lebih meyakinkan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan,
menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi,
mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan membungkus.
♦ Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu
keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan
interpretatif.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DI


SD PDGK4205
RPP

DISUSUN OLEH :

NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI


NIM 855958756
SEMESTER : V (LIMA) AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI
SD KODE MATA KULIAH : (PDGK4205)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI
UPBJJ : UT 12 MEDAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK


JAUH UNIVERSITAS TERBUKA (UPBJJ-
UT) MEDAN
RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU

INSTITUSI MENGAJAR : SD NEGERI 106190 KOTA PARI


NAMA MAHASISWA : TIARA SHINTA RANGKUTI
NIM 855958756
MATA PELAJARAN : 1. B.INDNESIA
2. SBDP
3. PPKN
TEMA 1 : DIRIKU
KELAS/SEMESTER : 1/GENAP
ALOKASI WAKTU : 1 x 10 Menit

1. Standar Kompetensi
 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menyapa berdasarkan rasa ingin tahu tentangdirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator


B.INDONESIA
KOMPETENSI INDIKATOR
3.4 Mengenal kosakata tentang anggota tubuh 3.4.1 Menjodohkan gambar dan kata anggota
dan panca indera serta perawatannya melalui tubuh dengan tepat.
teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan
sederhana, dan atau syair lagu).

PPKN
KOMPETENSI INDIKATOR
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam 3.2.3 Menunjukkan hal-hal yang harus
kehidupan sehari-hari di rumah. dilakukan dalam hubungannya dengan aturan
menjaga kesehatan tubuh di rumah.

SBDP
KOMPETENSI INDIKATOR
3.3 Memahami gerak anggota tubuh melalui 3.3.1 Mengidentifikasi gerak anggota
tari. tubuh (kepala, badan, tangan dan
kaki)dalam satu tarian.
3. GAMBAR JARING TEMATIK KELAS I

DIRIKU

B.Indonesia PPKN

Menyesuaikan gambar dan kata anggota tubuh yang Mengenal hal-hal yang harus dila
tepat. dirumah.

SBDP

Memahami gerak anggota tubuh (kepala, badan tangan dan kaki)


dalam satu tarian

4. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui lagu, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tubuh.
2. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menyebutkan bacaan nama bagian-bagian tubuh.
3. Melalui ragam gerak, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh.
4. Setelah berdiskusi dengan teman, siswa dapat menunjukkan aturan tentang menjaga kesehatan
tubuh di rumah hubungannya dengan makan makanan yang sehat.
5. Dengan berlatih, siswa dapat mengenali kosa kata dan memasangkan bagian-bagian tubuh dengan
namanya.

5. Materi Pembelajaran
 B.Indonesia : Kosakata anggota tubuh
 PPKN : Aturan makan di rumah
 SBDP : Gerak anggota tubuh dalam tari

6. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


- Media dan Alat : gambar anggota tubuh, kartu nama anggotatubuh
- Sumber Pembelajaran:
 Yusfina dkk. 2016. Tema 1 Diriku Buku Tematik Terpadu 2013 (BukuGuru). Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
 Yusfina dkk. 2016. Tema 1 Diriku Buku Tematik Terpadu 2013 (BukuSiswa). Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

7. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Sentifik
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
8. Strategi Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan  Guru memberi salam pada awalpembelajaran. 2 Menit
 Siswa diajak berdoa bersamadipimpin oleh guru atau salah satu
siswa yang ditunjuk .
 Guru melakukan presensi dan menanyakan kabar kepada siswa.
 Guru melakukan apersepsi sebagaiawal komunikasi guru
sebelum melaksanakan kegiatan inti dengan menyanyi
“kepala pundak lutut kaki”.
 Guru menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran
Kegiatan  Siswa dan guru bersama-sama menyanyikan lagu “Dua Mata 6 Menit
Inti Saya”(buku siswa halaman 38).
 Sambil bernyanyi, siswamenunjukkan bagian-bagian tubuh sesuai
dengan lirik lagu “Dua Mata Saya”.
 Guru menunjukkan gambar bagian- bagian tubuh dan menempelnya
di papan tulis (gambar belum ada namanya)
 Siswa diminta mengamati gambar anggota tubuh yang
ditunjukkan guru.
 Guru bertanya bagian anggota tubuhyang ditunjukkan pada gambar
dan mengapresiasi jawaban siswa.
 Guru memperlihatkan salah satu kartu nama anggota tubuh dan
membacakannya, kemudian meminta salah satu siswa
untukmenempelkan kartu nama tersebut di dekat bagian tubuh sesuai
dengan yang dimaksud.
 Siswa diperlihatkan kartu lain danbegitu seterusnya,
hingga semuakartu nama anggota tubuh tertempel pada
gambar.
 Siswa dan guru mengecek bersama, dengan menunjuk salah satu bagian
dan membacakan kartu namaanggota tubuh yang tertempel. Cocok atau
tidaknya antara nama anggota tubuh dan gambar yang dimaksud.
 Jika ada yang salah, siswa lain membetulkan.
 Setelah semua kartu nama anggota tubuh dicek, guru lalu
membacakan semua anggota tubuh dan siswa
menirukan.
 Setelah semua menirukan, siswabersama guru membaca nyaring nama-
nama anggota sambiil guru menunjuk nama dan anggota tubuh yang
dimaksud.
 Guru membagikan lembar kerja kepada siswa.
 Siswa mengerjakan lembar kerjayang diberikan guru.
 Siswa saling menggali informasi dengan teman sebangku
 Sebelum kegiatan ditutup, siswa bersama guru kembali menyanyikan
lagu “kepala pundak lutut kaki” beserta gerakannya.
Penutup  Siswa didampingi guru menyebutkan kembali nama 2 Menit
anggotatubuh. Guru bersama siswa melakukan refleksi dari
kegiatan yang sudah dilakukan dengan bertanya:
 Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan hari ini?
Kegiatan apa yang paling kaliansukai?
 Kegiatan mana yang mudah/sulit?
 Guru memberikan penguatan diakhir
pembelajaran.
 Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.
9. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

a. Contoh Format Jurnal Sikap Spiritual


No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir Sikap
Peserta didik
1. Berdoa sebelum dan sesudah Berdoa sebelum dan
makan sesudah melakukan
kegiatan

b. Contoh Format Jurnal Sikap Sosial


No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir Sikap
Peserta didik
1. Berani mengemukakan Percaya diri
pendapat

Contoh Format Penilaian Diri Aspek Sikap:

10. Sumber Rujukan


1. Yusfina dkk. 2016. Tema 1 Diriku Buku Tematik Terpadu 2013 (BukuGuru). Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
2. Yusfina dkk. 2016. Tema 1 Diriku Buku Tematik Terpadu 2013 (BukuSiswa). Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Mengetahui Kota Pari, April 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas I

SALBIAH S.Pd TIARA SHINTA RANGKUTI


NIP. 196407051986042001 NIM : 855958756
Lampiran
1. Materi/ Teks Pembelajaran
2. Media
Gambar anggota tubuh

3. Penilaian/Kegiatan Evaluasi, yakni :


- Soal latihan dan kunci jawaban soal
A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B ATAU C PADA JAWABAN YANG
BENAR!

1. Mata kita gunakan untuk ….


a. Berbicara
b. Melihat
c. Mendengar

2. Telinga kita gunakan untuk ….


a. Mendengar
b. Berjalan
c. Melihat

3. Bagian tubuh yang kita gunakan untuk memegang benda adalah ….


a. Kaki
b. Tangan
c. Mulut

4. Tubuh kita diciptakan oleh Tuhan, maka kita harus ….


a. Sedih
b. Tertawa
c. Bersyukur
5. Tubuh kita harus dijaga agar tetap ….
a. Sehat
b. Cantik
c. Mahal

6.untuk mencium aroma menggunakan.....


a. Mulut
b. Hidung
c. Bibir

7.untuk mengunyah makanan menggunakan.....


a. Dahi
b. Bahu
c. gigi

8. Agar tubuh kita tetap sehat maka kita harus makan makanan yang ….
a. Mahal
b. Banyak
c. Sehat

9. Sebelum makan sebaiknya kita mencuci ….


a. Rambut
b. Tangan
c. Kaki

10. Makan yang sopan menggunakan ….


a. Tangan kiri
b. Kaki kanan
c. Tangan kanan

- Kunci jawaban
1. B
2. A
3. B
4. C
5. A
6. B
7. C
8. B
9. B
10. C
1. Model Jaring Laba-Laba

B.indonesia
Kompetensi DIRIKU PPKN
Kompetensi
3.4 Mengenal
kosakata tentang 3.2 Memahami
anggota tubuh dan aturan yang berlaku
panca indera serta dalam kehidupan
perawatannya sehari-hari di
melalui teks pendek rumah.
(berupa gambar,
tulisan, slogan Indikator
sederhana, dan atau 3.2.3 Menunjukkan
syair lagu).
hal-hal yang harus
Indikator dilakukan dalam
3.4.1 Menjodohkan SBDP hubungannya
gambar dan kata Kompetensi dengan aturan

anggota tubuh 3.3 Memahami gerak menjaga kesehatan


dengan tepat. anggota tubuh melalui tari. tubuh di rumah.
Indikator
3.3.1 Mengidentifikasi gerak
anggota tubuh (kepala, badan,
tangan dan kaki)dalam satu
tarian.

2. Model Keterhubungan

SBDP
KELAS 1
Mendeskripsikan Gerak
Anggota Tubuh

Gerak anggota tubuh Gerak anggota tubuh


melalui tarian
3. Metode Keterpaduan (integrated)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DI


SD PDGK4205
RPP

DISUSUN OLEH :

NAMA : TIARA SHINTA RANGKUTI


NIM 855958756
SEMESTER : V (LIMA) AKPMM
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
KODE MATA KULIAH : (PDGK4205)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI
UPBJJ : UT 12 MEDAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA (UPBJJ-UT)
MEDAN
RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU

INSTITUSI MENGAJAR : SD NEGERI 106190 KOTA PARI


NAMA MAHASISWA : TIARA SHINTA RANGKUTI
NIM 855958756
MATA PELAJARAN : 1. B.INDONESIA
2. IPA
3. MATEMATIKA
TEMA 1 : INDAHNYA KEBERSAMAAN
KELAS / SEMESTER : IV / GANJIL
ALOKASI WAKTU : 1 x 10 Menit

1. Standar Kompetensi
 Menerima dan menjalankan ajaran agama yangdianutnya
 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menyapa berdasarkan rasa ingin tahu tentangdirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

2. Kompetensi Dasar dan


Indikator B.INDONESIA

KOMPETENSI INDIKATOR
3.1. Menggali informasi dari teks laporan4.1.1 Menceritakan pengalaman tentang
hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energipercobaan tinggi rendahnya bunyi dalam bentuk
panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan gurutulisan
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku

IPA
KOMPETENSI INDIKATOR
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui3.5.1 Membedakan bunyi tinggi dan bunyi
pengamatan dan keterkaitannya dengan inderarendah dalam bentuk percobaan membunyikan
pendengaran. botol-botol kaca.

MATEMATIKA
KOMPETENSI INDIKATOR
3.2 Menerapkan penaksiran dalam 4.1.1 Melakukan penaksiran terhadap banyak
melakukan penjumlahan, perkalian, benda yang disajikan dalam gambar dan
pengurangan dan pembagian untuk menemukan hasilnya.
memperkirakan hasil perhitungan.
3. Gambar Jaring Tematik Kelas IV

TEMA 1
INDAHNYA
KEBERSAMAAN

B. Indonesia IPA
Menceritakan pengalaman tentang Membedakan bunyi tinggi dan
percobaan tinggi rendahnya bunyi Matematika
bunyi rendah dalam bentuk Melakukan penaksiran terhadap
dalam bentuk tulisan percobaan membunyikan botol- banyak benda yang disajikan
botol kaca. dalam gambar dan menemukan
hasilnya.

4. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah dengan benar.
2. Dengan menjawab pertanyaan, siswa mampu menceritakan pengalaman tentang membeli makanan
tradisional dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menemukan jawaban dari soal penaksiran terhadap banyak
benda dengan benar.
5. Materi Pembelajaran
 B.Indonesia : Cerita pengalaman membeli makanan tradisional
 IPA : Memahami sifat – sifat bunyi melalui pengamatan
 Matematika : Penaksiran dalam penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian

6. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media dan alat :
- Gambar makanan khas Indonesia
- Buku guru dan siswa
- Dua buah botol berisi krikil dengan jumlah berbeda.

 Sumber pembelajaran :
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Indahnya Kebersamaan Tema 1 buku
tematik terpadu kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
.
7. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengomunikasikan).
 Metode : Tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
8. Strategi Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pembukaan  Guru memberi salam pada awalpembelajaran. 2 Menit
 Siswa diajak berdoa bersamadipimpin oleh guru atau salah satu
siswa yang ditunjuk .
 Guru melakukan presensi dan menanyakan kabar kepada siswa.
 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang
akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat
dipahami.
Kegiatan inti  Siswa mendengarkan lagu yamko rambe yamko (Mengamati) 6 Menit
 Siswa bersama-sama menyanyikan lagu yanko rambe yamko
yang dilengkapi dengan tangga nada yang terdapat pada lembar
kertas yang diberikan kepada siswa (Mencoba)
 Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan not angka lagu
tersebut, sehingga siswa dapat membedakan tinggi rendahnya nada
yang dilambangkan dengan not angka, serta panjang pendeknya
nada yang dilambangkan dengan titik
 Selesai bernyanyi bersama, guru meminta siswa kembali
menyanyikan hanya baris kedua dan ketiga agar siswa dapat
membedakan antara nada rendah dibaris kedua dan nada tinggi
dibaris ke tiga(Menalar)
 Siswa bermain tebak jumlah krikil dalam botol sesuai
 Guru mengenalkan istilah penaksiran. Guru menyiapkan botol
yang berisi 5 kerikil dan botol yang berisi 50 kerikil lalu meminta
salah satu siswa menutup mata dan satusiswa membunyikan botol
tersebut lalu siswayang yang menutup mata menebak jumlah
kerikil dalam kedua botol tersebut
 Guru menulis jawaban beberapa siswa di papan tulis
 Guru dan siswa memeriksa kebenaran jumlah krikil dalam kedua
botol
 Siswa mengerjakan soal penaksiran (Mencoba)
 Siswa menyampaikan hasil pekerjaan kepada teman
disampingnya atau belakangnya (Mengkomunikasikan)
 Siswa mengamati gambar getuk khas Indonesia dan menaksir
banyak jumlahnya (Mengamati dan Menalar)
 Guru menulis jawaban beberaapa siswa di papan tulis, kemudian
memeriksa banyaknya gethuk yang terdapat pada gambar.
 Siswa di berikan soal evaluasi
Penutup  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 2 Menit
menanyakan hal-hal yang sekiranya belum dipahami.
 Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan pembelajaran
kali ini.
 Guru mengevaluasi pembelajaran dan menyampaikan pesan moral.
 Guru meminta ketua kelas memimpin doa.
 Guru mengucapkan salam.

9. Penilaian Pembelajaran
- Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
- Penilaian Keterampilan : Mengolah informasi dan berkomunikasi
- Penilaian pengetahuan
Daftar periksa menceritakan pengalaman:
No Kriteria Pengukuran Ya Tidak
1 Siswa mampu menceritakan pengalaman tentang percobaan
tinggi rendahnya bunyi dengan menggunakan kosakata baku.
2 Siswa mampu menceritakan pengalamannya tersebut
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penuntun.

Panduan Konvers Nilai:


Konversi Nilai
Predikat Klasifikasi
(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Penilaian Sikap :

Daftar periksa membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah.


No Kriteria Pengukuran Ya Tidak
1 Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah
ketika membunyikan botol-botol kaca.
2 Siswa mampu membedakan bunyi tinggi dan bunyi rendah
dalam bentuk tulisan.

- Penilaian keterampilan
1. Menyanyikan lagu Yamko Rambe Yamko
Instrumen penilaian:
Kelancaran Volue suara Pandangan Lafal dan
berbicara mata intonasi
No Nama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1
2
3
Dst.
10. Sumber Rujukan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Indahnya Kebersamaan Tema 1 buku tematik terpadu
kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Mengetahui Kota Pari, Mei 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

SALBIAH S.Pd TIARA SHINTA RANGKUTI


NIP. 196407051986042001 NIM : 855958756
LAMPIRAN

2. Materi/Teks pembelajaran
- Lagu Yamko Rambe Yamko
-Materi dan contoh soal penaksiran:
Penaksiran adalah perkiraan yang dilakukan untuk hasil dari sebuah operasi hitung. Untuk melakukan penaksiran, kita harus
menggunakan aturan-aturan pembulatan sehingga hasilnya bisa mendekati hasil operasi hitung yang sebenarnya. Untuk
memahami konsep penaksiran dalam matematika, perhatikan contoh soal berikut ini:

Taksiran atas dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke atas.


Contoh:
Tentukan hasil dari 12 + 97 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran atas, maka:
12 dibulatkan menjadi 20
97 dibulatkan menjadi 100
Sehingga, taksiran 12 + 97 = 20 + 100 = 120.

Taksiran bawah dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke bawah.


Contoh:
Tentukan hasil dari 29 x 53 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran bawah, maka:
29 dibulatkan menjadi 20
53 dibulatkan menjadi 50
Sehingga, taksiran 29 + 53 = 20 + 50 = 70

Taksiran terbaik dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan berdasar aturan pembulatan.
Contoh:
Tentukan hasil dari 31 + 76 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran terbaik, maka:
31 dibulatkan menjadi 30
76 dibulatkan menjadi 80
Sehingga, taksiran 31 + 76 = 30 + 80 = 110

3. Media
Gambar makanan khas Indonesia GETUK
4. Penilaian/Kegiatan Evaluasi, yakni :
- Soal latihan dan kunci jawaban soal

SOAL PILIHAN GANDA


A. Berilah Tanda Silang (X) Pada Huruf A, B, C, dan D pada jawaban yang benar!

11.Sebutkan suku yang terkenal di Indonesia, kecuali ….


a. Suku sunda c. Suku maya
b. Suku batak d. Suku jawa

12.Tari bungong jumpa merupakan tarian daerah yang berasal dari …..
a. Aceh c. Sumatera Barat
b. Sumatera Utara d. Riau

13.Apa yang harus kita lakukan terhadap sumber daya alam kita yang tidak dapat diperbaharui?
a. Menggunakan berlebihan c. Menghemat dan melestarikan
b. Menghabiskan selagi masih ada d. Digunakan sembarangan

14. Berikut agama yang di akui menurut peraturan di Indonesia, kecuali …..
a. Islam c. Budha
b. Hindu d. Arteis

15. Berikut yang merupakan sumber bunyi yang ada dirumah adalah …..
a. Meja c. Bel rumah
b. Tembok d. Pintu

16. Pemantulan bunyi yang diterima oleh pendengar beberapa saat setelah bunyi langsung disebut ….
a. Gaung c. Backsound
b. Gema d. Refleksi suara

17. Benda berikut dapat menyerap bunyi, kecuali …..


a. Busa c. Kain karpet
b. Gabus d. Kertas

18. Taksiran
tinggi ke ratusan dari 856 – 443 adalah …. a. 300
c. 500
b. 400 d. 400

19. Taksiran
rendah ke ratuasn dari 3.490 – 2.160 adalah …. a.
1.300 c. 1.200
b. 1.400 d. 1.400

20. Taksiran tinggi dari 83 : 29 adalah ….


c. 4 c. 3
d. 2 d. 5

Kunci Jawaban
11. c
12. a
13. c
14. d
15. c
16. b
17. d
18. b
19. a
20. c
LEMBAR REFLEKSI
A.    Refleksi Komponen
1.      Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti
pelajaran dengan baik ?
Saya merasa bahwa selaku melakukan pembelajaran sudah cukup dan mendapat respon yang positif
2.      Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/ bahan ajar yang saya sajikan dengan yang diharapkan ? ( Apakah materi
terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa ?)
Menurut saya bahwa materi yang saya sajikan, sesuai dengan kebutuhan siswa
3.      Bagaimana respons siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ? ( apakah media sesuai dan mempermudah
siswa menguasai kompetensi/materi yang diajarkan ?)
Menurut saya bahwa media yang saya berikan sudah sesuai dengan yang saya ajarkan
4.      Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang ?
Saya berpendapat bahwa siswa dapat melakukan kegiatan belajar yang telah saya rancang
5.      Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode/teknik pembelajaran yang saya gunakan?
Saya berpendapat bahwa metode atau teknik pembelajaran yang saya berikan dapat diterima oleh siswa dan memperoleh
respon positif
6.      Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas ( perlakuan saya terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah,
motivasi siswa ) yang saya lakukan ?
Saya menyimpulkan bahwa saya dapat mengatasi masalah pengelolaan kelas dengan baik dan mendapat respon yang
positif
7.      Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan dengan baik ?
Menurut saya siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan
8.      Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan ?
Menurut saya siswa dapat memberikan tanggapan yang sangat baik dan mampu mengerjakan tugas dengan baik
9.      Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan ?
Menurut saya siswa sudah mampu menguasai materi yang telah saya berikan
10.  Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik ?
Menurut saya sudah cukup memanfaatkan waktu dalam member pelajaran dan cukup untuk mengerjakan tugas atau soal
11.  Apakah kegiatan menutup pelajaran  yang saya gunakan sudah meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang saya sampaikan ?
Saya berpendapat bahwa kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang saya sampaikan

B.     Refleksi Menyeluruh
1.      Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana mestinya ? ( Jika tidak seluruhnya, apakah
saya telah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik ?)
Menurut saya rencana pembelajaran yang saya susun sudah dapat berjalan sebagaimana mestinya
2.      Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan pembelajaran ? Dalam hal apa saja penguasaan
materi, penggunaan bahan dan media, penataan kegiatan, penggunaan metode dan teknik pembelajaran,penataan kegiatan,
pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar ?
Menurut saya kelemahan itu disebabkan karena kurangnya penguasaan materi dan kesediaan media yang kurang
3.      Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan bagaimana memperbaikinya
kedepan ?
Penyebab kelemahan tersebut karena kurangnya penguasaan dan kurangnya kreatifitas dalam untuk menyediakan media
dan dalam memperbaikinya kedepan saya harus memantapkan materi dan menampilkan media yang saya bawa sendiri.
4.      Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Hal-hal yang baik yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran adalah memotivasi saya untuk
lebih kreatif dan maju
5.      Apa penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Menurut saya kebaikan siswa dapat memahami yang telah diajarkan, tidak semua siswa dapat memahami pelajaran yang di
ajarkan
6.      Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan ?
Saya berkesimpulan bahwa saya harus lebih meningkatkan penguasaan materi dan menyediakan media yang akan
diajarkan agar siswa lebih semangat dan kreatif
7.      Hal-hal unik ( positif atau negative ) apa yang terjadi dalam pembelajaran yang saya lakukan ?
f Menurut saya banyak siswa yang merespon positif terhadap saya tetapi ada sebagian siswa yang sulit menerima sehingga
saya harus menjelaskannya sendiri
8.      Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang saya lakukan, apakah saya
dapat mempertanggung jawabkannya secara ilmiah dan moral ?
Menurut saya saya harus mampu mempertanggungjawabkannya baik secara ilmiah maupun moral. 

Anda mungkin juga menyukai