Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khadijah

NIM : 44221110025

“Peningkatan Kemampuan Berbahasa melalui Pelatihan Public Speaking bagi


Generasi Z”
Setiap orang pasti bisa berbicara, tetapi tidak semua orang mampu berbicara secara mudah dan
menarik di depan umum. Untuk Berbicara didepan umum memerlukan skill yang dapat di
pelajari salah satunya adalah Public Speaking. Istilah Public Speaking ini sudah sangat sering
digunakan bahkan banyak juga Generasi Z yang menggunakannya dalam kehidupan bersosial,
organisasi sampai digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Generasi Z sendiri yaitu mereka yang lahir diantara rentan tahun 1997-2012. Sedangkan Public
Speaking Menurut “Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi” Public Speaking adalah
sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang suatu hal atau topik di hadapan
banyak orang. Didalam sejarah Indonesia bahwasanya kegiatan Public Speaking ini sudah
dipraktikkan sejak jaman Sebelum Masehi yang dikenal dengan Retorika. Terdapat 3 (tiga)
bentuk Retorika yang dikelompokkan berdasarkan tujuan dan fungsinya yaitu demi penemuan
kebenaran, demi kekuasaan dan sebagai alat persuasi (Supriyanto-2019).

Mungkin bagi beberapa Generasi Z tidak terbiasa berbicara di depan umum. Pentingnya
memiliki kemampuan untuk berbahasa dengan Public Speaking supaya percaya diri dan dapat
menyampaikan informasi yang jelas kepada lawan bicara baik secara umum maupun personal.
Secara umum, kemampuan ini memiliki peranan penting untuk membawa seseorang terlihat
lebih professional atau bisa di percaya di bidangnya, Karena jika seseorang mampu
menggunakan kosa kata yang baik dalam berkomunikasi maka artinya seseorang itu kompeten
pada bidangnya.

Bagi Generasi Z di dalam kehidupan masyarakat madani Public Speaking diperlukan untuk
mendapatkan kepercayaan dan menghindari tuduhan Hoaxs, Karena apa yang kita ucapkan juga
mempengaruhi stigma masyarakat tentang value yang akan kita sampaikan, dengan
menggunakan bahasa yang baik melalui Public speaking yang benar tentu akan mengurangi
kesalahpahaman (miscommunication) terhadap daya tangkap lawan bicara dalam bersosial
masyarakat.
Public Speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa, khususnya berbicara. Sebagai
sebuah keterampilan, tidak akan pernah datang begitu saja kepada pelakunya, akan tetapi, butuh
sebuah proses. Berlatih Public Speaking tidak dapat secara instan, Hal yang paling sering di
temukan adalah Gugup. Kondisi ini merupakan hal umum yang biasa terjadi ketika baru belajar
menggunkan kemampuan berbahasa dengan Public Speaking. “Lalu bagaimana cara
mengatasinya?”. Jawaban yang paling tepat adalah Persiapan. Ya, Persiapan. Pertama, kenali
dulu lawan bicara, dengan mengenali lawan bicara kita bisa memilih kosakata berbahasa yang
paling mudah diterima dan di mengerti.

Hal kedua ialah, mencoba menarik minat perhatian audiens. Dengan culture Indonesia yang
sering menyisipkan ‘Candaan’ juga penting agar tidak merasa bosan maupun jenuh atau bahkan
justru bisa membangun chemistry yang lebih baik. Selain itu bisa juga menyisipkan kisah,
kutipan, atau fakta yang menarik yang belum diketahui banyak orang sehingga akan lebih mudah
di terima oleh lawan bicara ketika mereka sudah merasa nyaman dalam berkomunikasi.

Yang ketiga yakni, Akurat. Setiap gagasan yang akan kita sampaikan harus memiliki data yang
akurat supaya tidak menjadi pro dan kontra bagi lawan bicara. Karena ketika kita memiliki suatu
gagasan pembicaraan hendaknya meriset dulu, lalu memilih data yang akurat, lalu mendapatkan
data yang nantinya akan kita komunikasikan dengan lawan bicara kita. Jika sudah melakukan
serangkaian cara itu dengan benar maka bisa dipastikan apa yang kita sampaikan adalah Akurat.
Dengan begitu lawan bicara akan lebih menganggap gagasan kita adalah fakta, karena memiliki
data yang akurat dan benar, Sehingga gagasan kita akan mudah diterima oleh lawan bicara atau
audiens.

Dan yang terakhir adalah Intonasi. Penggunaan intonasi yang tepat juga mesti diperhatikan agar
para pendengarnya dapat memahami secara terhadap pembicaraan yang kita sampaikan. Cepat
dan lambatnya suara juga mempengaruhi daya tangkap audiens, tidak semua audiens memiliki
daya tangkap yang cepat oleh sebab itu dalam point pertama menjelaskan persiapan untuk
mengetahui lawan bicara juga ada kaitannya dengan intonasi. Kemudia jelas dan tidaknya
pengucapan juga penting karena semakin jelas yang kita ucapkan maka akan semakin mudah di
dengar oleh lawan bicara kita sehingga dapat di mengerti dan mudah di tangkap maksud kita.

Berbicara merupakan salah satu ketrampilan aktif dalam berbahasa. Oleh sebab itu pentingnya
agar meningkakan kemampuan berbahasa melalui Pelatihan Public Speaking bagi Generasi Z
supaya memiliki ketrampilan dalam berbahasa yang baik dan benar, selain itu juga dapat
membentuk karakter yang percaya diri serta mudah bersosial dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai