Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS PAKUAN

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

“Foreign Exchange Market”

Dosen Pengampu : Hj. Nina Agustina, S.E., M.E.

Kelompok 3:

Juita Siburian ` 021119249

Tegar Fadlina 021119280

Ghita Rizky Rahmadhani 021119311

Manajemen Keuangan-B

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAKUAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyeesaikan tugas yang berjudul “Foreign
Exchange Market” ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Hj. Nina
Agustina, S.E., M.E. pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Foreign Exchange
Market bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Selain
itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 23 Februari 2022

Kelompok 3 MK-B

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II 3PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Pengertian Foreign Exchange Market/Valuta Asing.............................................................3
2.2 Mekanise Bursa Foreign Exchange/Valas.............................................................................4
2.3 Spot Rate dan Spot Market....................................................................................................6
2.4 Forward Rate dan Forward Market........................................................................................6
2.5 Currency Futures Market.......................................................................................................8
2.6 Currency Option Market........................................................................................................9
2.7 Fungsi dan Jenis Foreign Exchange Market/Valuta Asing..................................................10
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Foreign Exchange Market/Valuta Asing.................................10
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman yang mengakibatkan kebutuhan yang semakin


berkembang, kita dituntut untuk kreatif dan cerdas dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Di
setiap negara di dunia pasti membutuhkan bantuan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan
akan suatu jenis barang. Pada umumnya, setiap negara mengimport suatu jenis barang dari
negara lain untuk mencukupi kebutuhan di negaranya. Alasan utama dari dilakukannya transaksi
inport tersebut adalah negara pengimport tak mampu memproduksi barang yang diimport di
negaranya sendiri. Karena alasan inilah kita mengenal export dan import.Karena mata uang di
satu negara tak berlaku di negara lain, tentu saja dibutuhkan alat transaksi yang dapat diterima di
negara lain. Kini, alat transaksi yang mampu diterima di lain tersebut biasa dikenal dengan nama
valas, sedangkan tempat terjadinya transaksi jual beli valas biasa kita kenal dengan Pasar Valas.

Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate)
hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata
uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh
pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.

Secara geografis pasar valuta asing atau foreign exchange market menjangkau
keseluruhan bagian dunia, dimana harga-harga mata uang senantiasa bergerak setiap saat pada
setiap hari kerja. Transaksi valuta asing (valas) yang biasanya dalam jumlah besar diawali setiap
pagi di Wellington dan Sydney, bergerak ke arah barat, ke Tokyo, Hongkong, dan Singapore,
melalui Bahrain, kemudian beralih ke pusat keuangan keuangan Eropa, Frankfurth, Zurich, dan
London menyebrangi Atlantik dan berakhir di Sanfransisco dan Los Angeles. Pada saat sore hari
di Eropa pasar dalam keadaan ramai dan sangat likuid, ketika bursa Eropa maupun wilayah
pantai timur Amerika Serikat dibuka.

Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya


perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital
international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi
lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar
di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dalam perkembangannya, uang
berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian foreign exchange market/valuta asing?


2. Bagaimana mekanisme bursa foreign exchange market/valuta asing?
3. Bagaimana fungsi dan jenis pasar foreign exchange market/valuta asing?
4. Bagaimana kelebihan dan kelemahan foreign exchange market/valuta asing?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari foreign exchange market/valuta asing


2. Mengetahui mekanisme bursa foreign exchange market/valuta asing
3. Mengetahui fungsi dan jenis foreign exchange market/pasar valuta asing
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan foreign exchange market/valuta asing

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Foreign Exchange Market/Valuta Asing

Menurut Dahlan siamat (2005:463) pasar valas adalah suatu mekanisme dimana orang
dapat mentransfer daya beli antar negara. Memperoleh atau menyediakan kredit untuk transkasi
perdagangan internasional. Dan meminimalkan kemungkinan risiko kerugian (exposure of risk)
akibatnya terjadinya fluktuasi kurs atau mata uang.

Foreign exchange (forex) atau valas atau foreign currency diartikan sebagai mata uang
asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi
ekonomi dan keuangan internasional dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank
Sentral atau Bank Indonesia.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam
transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebusebagai hard currency, yaitu mata uang
yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap
mata uang lainnya. Hard curreny pada umumnya berasal dari negara-negara industri maju,
seperti USD, JPY, DEM, GBP, FRF, AUD, SFR.

Sedangkan soft currency merupakan mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat
pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami
depresi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft currency ini umumnya berasal dari
negara-negara yang sedang berkembang, seperti rupiah – Indonesia, peso – Filipina, bath –
Thailand, dn rupee – India.

Foreign exchange/Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau
transakasi yang memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara
berkesinambungan. Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing
adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi
perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas
adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di
Indonesia dikenal dengan Kurs Valas.

3
2.2 Mekanise Bursa Foreign Exchange/Valas

Bursa atau pasar valas diartikan sebagai suatu tempat atau sistem di mana perorangan,
perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan
pembelian atau permintaan (demand), dan penjualan atau penawaran (supply) arau valas (forex).

Gambar tentang terjadi permintaan atau pembelian dan penawaran atau penualan valas
tersebut dapat dilihat pada Gambar di bawah ini

Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail
market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh,
bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat
mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk
ditukarkan USD. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah USD yang diinginkan,
maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas
lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak
sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang
berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal

4
mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku
pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.

Seorang importir A di Jakata ingin megimpor mesin dari seorang eksportir B di New
York seharga USD 10.000. Karena pembayaran harus dilakukan dalam USD maka eksportir A di
Jakarta sebagai nasabah harus datang ke bank devisa, misalnya Bank BNI, untuk
membeli/meminta USD dengan menjual/menawarkan rupiah (IDR).

Tiga prinsip pokok dalam bursa valas adalah sebagai berikut:

1. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi atau pihak bank atau money charger
atau pedagang valas
2. Kurs jual sealu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaliknya kurs beli selalu lebih rendah
dari kurs jual
3. Kurs jual/beli dari mata uang (valas) merupakan sama dengan kurs beli/jual daro mata
uang (valas) lawannya. Dengan kata lain, kurs jual/beli USD merupakan sama dengan
kurs beli/jual IDR.

Dalam hal ini diartikan dengan bank devisa merupakan bank umum pemerintah dan
swasta yang diizinkan pemerintah untuk menjual, membeli, dan menyimpan serta
menyelenggarakan lalu lintas pembayaran internasional. Bila kurs atau forex rate yang berlaku
pada waktu itu sebesar Rp. 8.000, - / USD, maka untuk mendapatkan USD 10.000 x Rp. 8.000,
- / USD = Rp. 80.000.000, 00.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi bursa valas adalah sebagi berikut:

1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional


2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional
3. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang valas untuk
menghindari risiko kerugian atas fluktuasi kurs valas.

Kurs yang berlaku diatas disebut sebagai kurs jual atau selling rate atau asking rate untuk
USD, yaitu Rp. 8.000, - per USD, yang akan sama dengan kurs beli atau buying rate aau bid rate
untuk rupiah, yaitu USD 1/8.000 atau USD 0.000125 pr IDR. Dalam hal ini perlu diperhatikan
bahwa penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi bank. Dalam hal Bank BNI
memerlukan jumlah valas yang banyak untuk memenuhi permintaan nasabahnya, maka Bank
BNI dapat menghubungi ban devisa lain atau Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk membeli
valas atau USD.

Sebaliknya, eksportir garmen D di Jakarta, setelah menerima pembayaran dari importir C


di New York tentu akan menjual USD yang diterimanya kepada banj di mana dia menjadi
nasabah, misalnya Bank BCA, untuk medapatkan nilai lawannya dalam rupiah yang akan

5
digunakannya untuk membayar sebagai pengeluarannya di dalam negeri, seperti membayar gaji
karyawan, pajak, dan sebagainya. Dalam hal Bank BCA mempunyai terlalu banyak valas (USD),
maka dia dapat menjual atau menawarkannya kepada bank devisa lain atau Bank Ondonesia
(Bank Sentral) untuk mendapatkan rupiah.

Dalam hal ini kurs yang berlaku disebut seagai kurs beli atau buying rate atau bid rate
untuk USD, yaitu Rp. 7.000,- per USD, yang akan sama dengan kurs jual atau selling rate atau
asking rat untuk rupiah, yaitu USD 1/7.000 arau USD 0.0001428 per IDR.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kurs jual USD = Kurs beli IDR atau Rp. 8.000,- / USD = USD 0,000125/Rp.
2. Kurs jual IDR = Kurs beli USD atau USD 0,0001428/Rp = Rp. 7.000,- / USD
3. Kurs jual USD > kurs beli USD atau Rp. 8.000,- / USD > Rp. 7.000,- / USD
4. Kurs jual Rp > kurs vbeli Rp atau USD 0,000148/Rp > USS 0,000125/Rp.

2.3 Spot Rate dan Spot Market

Spot market merupakan bursa valas di mana dilakukan transaksi jual dan beli valas
dengan kurs spot dengan cara immediate delivery atau dalam jangka waktu 2 x 24 ja,. Spot maret
diartikan sebagai suatu bursa valas setempat, misalnya di Jakarta, New York, Paris, Tokyo, Hong
Kong, Singapura, dan tempa lain, di mana berlaku spot rate, yaitu kurs valas yang berlaku di
tempat tersebut untuk jangka watktu maksimum 2 x 24 jam { (t = 1) atau (t +2) }/

Misalnya, pada tanggal 1 Agustus 1998 seorang pengusaha di Jakarta memerlukan valas
sebanyak USD 10,000 untuk membekali anaknya yang berangkat sekolah ke luar negeri. Untuk
mendapatkan USD 10,000 tersebut maka pengusaha tersebut menghubgungi bank devisa atau
money charger dan menanyakan spot rate atau kurs jual USD pada tanggal tersebut, misalnya
Rp. 12.000,- / USD. Bila terdapat kesepakatan tentang spot rate tersebut maka pegusaha akan
menyerahka uang sejumlah: USD 10,000 x Rp. 12.000,- / USD = Rp. 120.000.000,00 dan bank
devisa/money charger harus menyerahkan valas sebanyak USD 10,000 pada tanggal 1 Agustus
1998 (t +1) atau selambat-lambatnya pada tanggal 3 Agustus 1998 {max 2 x 24 ja, atau (t + 2) }.

2.4 Forward Rate dan Forward Market

Forward market merupakan bursa valas di mana dilakukan transaksi penjualan dan
pembelian valas dengan kurs forward, yaitu kurs yang ditetapkan sekaran atau saat ini, tetapi
diberlakukan untuk waktu yang akan datang (future period) antara lebih dari 2 x 24 ja, hingga
biasanya 1 tahun atau 12 bulan.

6
Forward rate dan forward mrket ini timbul karena adanya ketidakpastian dan fluktuasi
kurs valas, terutma semenjak berlakunya sistem kurs mengambang (floating rate system) setelah
Dektrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971 yang antara lain menyatakan bahwa nilai
mata uang USD tidak dikaitkan lagi dengan ems. Sebelumnya berdasarkan persetujuan Bretton
Woods tahun 1944, sistem moneter internasioal (SMII) didasarkan kepada sistem kurs tetap atau
fixed exchange rate di mana USD convertible atau dapat ditukar dan dijamin sepenuhnya dengan
emas dengan ketentuan USD 35 ekuivalen dengan satu ounce emas.

Semenjak diberlakukannya sistem kus mengembang atau floating rate system tersebut
maka banyak perusahaan dan perbankan, termasuk badan usaha pemerintah, yang menggunakan
kurs forward market untuk mengadakan forward contract guna melindung transaksi perdagangan
dan keuangan internasionalnya dari risiko kerugian serta para pedagang valas yang melakukan
spekulasi untuk mencari keuntungan dari fluktuasi forex rate. Sebagai ilustrasi dari forward
contract ini dapat dilihat dari contoh berikut.

Sebuah peruahaan Indonesia memerlukan dana untuk membayar kontrak pembelian


bahan baku dari Singapura senilai SGD 1.000.000 dalam jangka waktu 90 hari atau 3 bulan.
Spotrate pada saat ini, tanggal 1 Agustus 1998, adalah Rp. 8.500,00/SGD. Karena fluktuasi kurs
yang tidak menentu dan diperkirakan SG akan apresiasi terhadap IDR, maka pimpinan
perusahaan melakukan forward contract dengan bank atau monet dealer dengan kurs forward
untuk 90 hari Rp. 9.000,00/SGD. Pada waktu jatuh tempo, tanggal 1 November 1998 (stelah 90
hari), naja pimpinan perusahaan akan memperoleh dana sebesar SGD 1.000.000 dengan
membayar sebesar SGD 1.000.000 x Rp. 9.000,- / SGD = Rp. 9.000.000.000.

Pembayaran ini dilakukan dengan forward premium sebesar

9.000−8.500 360
¿ X X 100=0,0588235 X 4 X 100=23,53 %
8.500 90

Perhitungan forward premium ini dapat dilakukan dengan menggunaka rumus sebagai
berikut:

FR−SR 360
Forward Premium /Discount= X X 100
SR n

Keterangan:

FR = Forward Rate

SR = Spot Rate

n = hari untuk 360/n, atau

7
n = bulan untuk 12/n.

Berdasakan rumus diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Bila > SR arau valas yang di forward kontrakan mengalami apresiasi, maka perhitungan
di atas akan enghasilkan bilangan positif. Berarti forward contract valas tersebut
dilakukan dengan forward premium (FP).
 Bila < SR arau valas yang di forward kontrakan mengalami apresiasi, maka perhitungan
di atas akan enghasilkan bilangan negatif. Berarti forward contract valas tersebut
dilakukan dengan forward discount (FD).

Perhitungan forward premium/discount ini diperlukan oleh para pengusaha atau


pedagang valas untuk mengantisipasi risiko kerugian atau untuk berspekulasi dengan
membandingkannya dengan tingkat bunga atau risiko yang harus ditanggung jika tidak
melakukan forward contract.

2.5 Currency Futures Market

Currency futures market (CF) merupakan salah satu bentuk bursa valas. Di CFM
dilakukan kontrak yang sering digunakan oleh para pengusaha atau arbitrager (pedagang valas)
untuk mengcover atau melindungi posisi forex-nya atau untuk berspekulasi mencari keuntungan
terhadap fluktuasi forex rate.

CM berawal dari lahirnya commodity futures exchange untuk memenuhi kebutuhan


petani, konsumen; dan pedagang produk pertanian (agriculture) pada tahun 1919 di Chicago
Merchantile Exchange (CME).

Kemudian pada tahun 1972 CME mendirikan International Monetary Market (IMM)
yang memungkinkan perdagangan jangka pendek dari securities (surat berharga), emas, dan
forex.

Dalam currency futures market (CFM), kontrak perdagangan valas atau currency tutures
contract (CFM) dilakukan dengan standar volume tertentu sebagaimana tercantum pada Tabel
3.3 di bawah ini.

Mata Uang Asing yang Diperdagangkan di IMM


N
CURRENCY UNIT PER IMM CONTRACT
O
1 AUD 100,000,-
2 GBP 62,500,-
3 CAD 100,000,-
4 FRF 250,000,-
5 DEM 125,000,-

8
6 JPY 12,500,00,-
7 CHF 125,000,-

Transaksi perdagangan CFC dilakukan secara face to face di trading floor yang disiapkan
oleh IMM melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan melalui
telepon. Tanggal jatuh tempo urrency futures contract selalu pada setiap hari Rabu ke-3 pada
bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

Sebagai ilustrasi dari penggunaan FM bagi seorang pengusaha untuk melindungi atau
mempertahankan posisi forexnya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Sebuah perusahaan Amerika pada tanggal 2 Januari memerlukan dana sebesar DEM
575,000 untuk 40 hari kemudian atau pada tanggal 11 Februari. Dalam hal ini perusahaan
tersebut dapat melindungi forex position-nya antara lain dengan jalan berikut.

1) Melakukan currency futures contract.


2) Melakukan forward contract.

Jika pilihan pertama yang dilakukan, yaitu memilih currency futures contract maka akan
terjadi hal-hal berikut:

a. Pilihan IMM contract yang paling dekat waktunya adalah Rabu ke-3 bulan Maret.
b. Untuk keperluan dana tersebut perusahaan akan memilih dua kemungkinan pembelian
FM, yaitu:
1) membeli 4 × DEM futures contract, yaitu 4 × DEM 125,000 = DEM 500,000 atau
2) membeli 5 × DEM futures contract, yaitu 5 × DEM 125,000 = DEM 625,000.

Dengan cara ini, pengusaha tersebut akan mendapat kepastian dan terhindar dari
kemungkinan risiko kerugian akibat apresiasi DEM yang tinggi. Jika pilihan kedua yang
dilakukan maka perusahaan akan melakukan forward contract yang sesuai dengan kebutuhannya
sebesar DEM 575,000 untuk jangka waktu 40 hari, sehingga mendapat kepastian dan terhindar
dari kemungkinan risiko kerugian akibat apresiasi DEM yang tinggi.

Catatan: Secara normal harga futures currency akan sama dengan forward rate untuk valas
tertentu. Akan tetapi, bila terjadi asumsi berikut.

 Price futures currency GBP = USD 1.50/GBP


 Forward rate GBP = USD 1.48/GBP.

Maka dalam hal ini perusahaan dapat melakukan pembelian GBP dengan forward
contract dan pada saat yang bersamaan melakukan penjualan dengan currency futures
contract. Dengan cara ini perusahaan akan mendapat keuntungan sebesar USD 0.02 per
GBP. Akan tetapi, tindakan ini menyebabkan turunnya harga futures currency.

9
2.6 Currency Option Market

Currency option market (COM) merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha dan
pedagang valas atau spekulator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk
membeli (call option) atau hak untuk menjual (put option) yang dapat dibatalkan (not obligation)
atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal expired tertentu.

2.7 Fungsi dan Jenis Foreign Exchange Market/Valuta Asing

1. Fungsi Foreign Exchange Market/Valuta Asing


a) Transfer daya beli (transfer of purchasing power): Sangat diperlukan terutama dalam
perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang biasanya melibatkan pihak-
pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang berbeda.
b) Penyediaan kredit: Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional
membutuhkan waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-
barang dalam perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke
tempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual
kepada pembeli.
c) Mengurangi risiko valuta asing: Importir mengharapkan memperoleh keuntungan
dalam usaha perdagangan. Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak
diperkirakan misalnya terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi
besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.

2. Jenis Foreign Exchange Market/Valuta Asing


a) Spot Transaction (Pasar tunai): Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas
ditetapkan dua hari kerja berikutnya. Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal
10 maka penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal 12 adalah hari
minggu atau hari libur Negara asal ( Home Countries), penyerahan dilakukan pada
hari berikutnya ( Eligible Date) tanggal penyerahan ini disebut Value Date.
b) Forward Transaction (Pasar tunggak): Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta
dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-
bank. Kemudian yang dimaksud pasar forward adalah pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak forward mata uang. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan
pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu
hingga satu tahun.
c) Swap Transaction (Transaksi Barter): Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk
dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang
yang sama secara tunai dan tunggak secara stimultan dengan batas waktu yang
berbeda. Perbedaan antara barter dengan sopt dan forward dimana transaksi spot dan

10
forward hanya sekali saja, yaitu pada saat membeli atau menjual. Tujuan dari
transaksi barter yakni untuk menjaga kemungkinan dari kerugian yang disebabkan
perubahan kurs.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Foreign Exchange Market/Valuta Asing

1. Kelebihan Foreign Exchange Market/Valuta Asing


a) Transaksi 24 jam: Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24
jam sehari selama 5 hari dalam seminggu.
b) Likuiditas: Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas
menjadi sangat likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil.
Dengan begitu, trader bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price.
c) Rendahnya biaya transaksi: Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada,
namun hanya dikenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu
contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex.
d) Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga: Para trader dapat menarik
keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli (ask/offer) dengan
harga jual/harga penutupan (bid ) pada pesanan beli (buying order ). Sedangkan
pada pesanan jual ( selling order) , keuntungan didapat dari selisih antara harga
jual (bid ) dengan harga beli/penutupan (ask/offer) .
e) Marjin perdagangan: Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli
investor melebihi jumlah modal yang dimiliki.
f) Two way opportunities: Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika
market naik atau pun ketika market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi
jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh: saham.
g) Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit): Dengan modal relatif kecil anda
dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Contoh : tanpa leverage
anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi dengan
leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama
($100).

2. Kekurangan Foreign Exchange Market/Valuta Asing


a) Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk): Risiko ini timbul sebagai akibat dari
naik – turunnya nilai tukar (kurs) valuta asing.
b) Risiko Negara asal: Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang
mata uangnya di perdangangkan di pasar valuta asing, contohnya seperti
intervensi bank sentral di Negara tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga,
melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing secara besar – besaran oleh
pemerintah dan sebagainya.

11
12
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, pasar uang adalah
sekelompok pasar yang memperjualbelikan instrumen jangka pendek atau instrumen yang
memiliki jatuh tempo 1 tahun atau kurang baik secara langsung maupun melalui perantara. Pihak
yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai penerbit
instrument dalam rangka mobilisasi dana antara lain adalah Lembaga-lembaga keuangan,
Perusahaan-perusahaan besar, Lembaga-lembaga pemerintah, dan Individu-individu masyarakat.

Fungsi pasar uang yaitu Sebagai sarana alternatif untuk memperoleh dana-dana jangka
pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya, dan kesempatan
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan serta sebagai Sarana pengendali moneter.

Mekanisme Kerja Pasar Valas yaitu menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan
transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-
bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini
dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat
menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia.
Dan Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. pasar valas adalah suatu mekanisme dimana
orang dapat mentransfer daya beli antar negara. Memperoleh atau menyediakan kredit untuk
transkasi perdagangan internasional. Dan meminimalkan kemungkinan risiko kerugian (exposure
of risk) akibatnya terjadinya fluktuasi kurs atau mata uang.

Fungsi-Fungsi Pasar Valuta Asing yaitu Mengurangi risiko valuta asing, Penyediaan
kredit dan Transfer daya beli (transfer of purchasing power ). Jenis-jenis Pasar Valuta Asing
yaitu Pasar SPOT (Pasar Tunai), Pasar Forward dan Pasar Barter (SWAP). Kelebihan Pasar
Valuta Asing yaitu Transaksi 24 jam, Likuiditas, Rendahnya biaya transaksi, Keuntungan dari
kenaikan dan penurunan harga , Marjin perdagangan, Two way opportunities, dan Fungsi
laverage (fungsi pengali/daya ungkit) sedangkan Kelemahan Pasar Valuta Asing yaitu Risiko
kurs pertukaran (exchange rate risk) dan Risiko negara asal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hady, H. (2001). Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional.

Hamdy, H. (2010). Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional jilid
2. Ghalia Indonesia.

Kasmir, S. E. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi.

14

Anda mungkin juga menyukai