PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
BANGKALAN
2022
ANALISIS TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI DAN POTENSI
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
BANGKALAN
2022
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………….i
Kata Pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………iii
BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................................1
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
iv
1980-an mulai menyadari bahwa pertumbuhan yang semacam itu hanya sedikit
manfaatnya dalam memecahkan masalah kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi
tinggi gagal untuk mengurangi bahkan menghilangkan besarnya kemiskinan
absolut. Dengan kata lain, pertumbuhan GNP per kapita yang cepat tidak secara
otomatis meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Karena apa yang disebut
dengan proses “trickle down effect” dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi
penduduk miskin tidak terjadi seperti apa yang diharapkan.
v
Dengan memperhatikan latar belakang diatas tentang pentingnya
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan pendapatan di kabupaten
nganjuk, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
vi
1.5 PEMBAHASAN
1.5.1 Laju pertumbuhan Ekonomi di Nganjuk
vii
Tahun 2021. Peningkatan volume ekonomi tersebut tercermin baik
dari sisi produksi (supply side) maupun sisi permintaan akhir
(demand side). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi tertinggi
terjadi pada kategori Perdagangan Besar dan Eceran yang tumbuh
sekitar 5% setiap tahunnya. Dari sisi permintaan akhir, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Nganjuk didominasi pertumbuhan komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (PK-RT), yang menyumbang
lebih dari separuh total PDRB.
viii
1.5.2 Data PDRB
ix
selain restoran; pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya;
perumahan dan perlengkapan rumah tangga; kesehatan dan
pendidikan;
angkutan dan komunikasi; restoran dan hotel; serta kelompok barang dan
jasa lainnya.
x
konsumsi dan akumulasi aset. Keberadaannya diakui oleh hukum
atau masyarakat, terpisah dari orang atau entitas lain yang memiliki
xi
konsumen terhadap suatu barang tidak mengurangi kesempatan
konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. b) Non
excludable, yaitu apabila suatu barang publik tersedia, maka tidak
ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat
dari barang tersebut atau dengan kata lain setiap orang memiliki
akses ke barang tersebut. Contoh barang dan jasa yang dihasilkan
pemerintah dan tergolong sebagai barang dan jasa kolektif adalah jasa
pertahanan yang dilakukan TNI dan keamanan yang dilakukan
kepolisian.
Secara total, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah
menunjukan peningkatan, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan 2010. Pada tahun 2016 total pengeluaran konsumsi
akhir pemerintah atas dasar harga berlaku adalah sebesar
1.946.287,59 juta rupiah, kemudian pada tahun-tahun berikutnya
sebesar 2.096.825,39 juta rupiah (2017); 2,332,254.86 juta rupiah
(2018); 2.531.086,92 juta rupiah (2019);2.487.306,34 juta rupiah (2020) dan
2.521.086,81 juta rupiah (2021). Demikian halnya dengan konsumsi
pemerintah atas dasar harga konstan 2010, yang juga mengalami
peningkatan pada masing-masing tahun, tetapi mengalami perlambatan
di tahun 2020 akibat
xii
pandemic covid-19. Hal ini mengindikasikan, bahwa secara riil telah
terjadi kenaikan pengeluaran pemerintah dari sisi kuantitas.
13
pada rata-rata konsumsi pemerintah per-kapita. Pada tahun 2016
konsumsi pemerintah per-kapita atas dasar harga berlaku sebesar
1.861,81 ribu rupiah, terus meningkat pada tahun-tahun setelah itu,
yaitu menjadi 1.999,26 ribu rupiah (2017); 2,217.18 ribu rupiah (2018);
2,399,82 ribu rupiah (2019); turun menjadi 2,256,65 ribu rupiah (2020)
dan naik menjadi 2.271,90 ribu rupiah pada Tahun 2021.
14
Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah menunjukan
peningkatan (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan 2010), tidak sejalan dengan jumlah pegawai pemerintah
yang mengalami penurunan. Pada periode tahun 2016 s.d 2021 jumlah
pegawai pemerintah terus mengalami penurunan dengan jumlah pada
masing-masing tahun sebesar 18,908 orang (2016); 18,699 orang
(2017); 18,507 orang (2018); 18,361 orang (2019) 18,222 orang (2020) dan
18,088 orang (2021).
15
DAFTAR PUSTAKA
https://nganjukkab.bps.go.id
16
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nganjuk 2016-2021
DAFTAR TABEL
Tabel 5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nganjuk Tahun 2016-2021
17