Anda di halaman 1dari 7

NAMA ; AHMAD SAFARI BUDIMAN

KELAS : AKUNTANSI B /5
NIM : 220200001

A. Pengertian Desa
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa memiliki kekuatan hukum dalam menjalankan pemerintahannya


dibawah kepala desa serta perangkat desa lainnya yang juga diawasi oleh
BPD atau Badan Permusyawaratan Desa. 

Desa memiliki banyak sebutan di masyarakat di Indonesia. Di


daerah Sunda, desa kerap disebut dengan kampung. Sementara, di
Madura desa disebut dengan kanpong. Lalu, di Aceh desa dikenal dengan
nama gampong dan di Padang disebut dengan nagari. 

Selain penyebutannya yang beragam, para ahli juga mendefinisikan desa


dengan beragam pengertian. Berikut uraiannya: 

 Dalam bukunya yang berjudul “Desa” (1953)Sutardjo


Kartohadikusumo mendefisinikan desa sebagai suatu kesatuan hukum
di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri.
 Dalam buku berjudul “Desa-Kota dan Permasalahannya” (1983),
Bintarto, Mantan Guru Besar Fakultas Geografi UGM, menyebut
bahwa desa adalah sebuah perwujudan geografis (wilayah) yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis sosial, ekonomi, politik, dan
kultural dalam hubungan dan pengaruh timbal baliknya dengan
daerah-daerah lain di sekitarnya.
 B. Fungsi Desa

1. Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)

2. Desa adalah mitra bagi pembangunan kota

3. Desa merupakan bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia

4. Desa adalah sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan

 C. Ciri-ciri Masyarakat Desa

1.  Interaksi budaya mengenal satu sama lain sangat minim ketimbang di desa,
masyarakat kota dapat mengenal satu sama lain umumnya karena kepentingan
bisnis,pendidikan dan lainya.
2. Penduduk di desa cenderung saling tolong menolong karena adanya rasa
kebersamaan yang tinggi.

3. Pembagian kerja antar penduduk desa cenderung membaur dan tidak memiliki
batasan yang jelas.

4. Penduduk desa cenderung mengerjakan pekerjaan yang sama seperti anggota


keluarganya terdahulu.

5. Kehidupan keagamaan di desa lebih kuat jika dibandingkan dengan perkotaan.

6. Perubahan-perubahan sosial cenderung terjadi lebih lambat, tergantung pada


keterbukaan masyarakat desa dalam menerima pengaruh yang cukup berbeda
dari adat istiadat setempat.

7. Cepat menerima informasi karena aksesnya lebih mudah dan lancar.


8. Kreatifitas dan inovasi cenderung belum diimplementasikan jika penduduk
desa tidak mencaritahu informasi terkini tentang hal perkembangan zaman
dan teknologi.

9. Interaksi banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan bersama


daripada faktor kepentingan pribadi.

 
D. Unsur Dimiliki Oleh Desa
Unsur-unsur diantaranya sebagai berikut:
a) Wilayah ; meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.
b) Penduduk ; meliputi jumlah, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian.
c) Tata kehidupan ; meliputi sifat gotong royong, adat istiadat, tradisi, aturan,
dan norma (hukum informal).

E. Potensi Desa

Dari pengertianya, potensi desa merupakan segenap sumber daya alam serta
sumber daya manusia yang dimiliki desa. Sumber daya tersebut dianggap sebagai
modal dasar yang nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan,
kelangsungan dan perkembangan desa. Untuk menilai potensi desa, ada beberapa
faktor yang bisa dijadikan sebagai pedoman 

a) Potensi Fisik

Yang pertama adalah potensi fisik dari suatu desa. Potensi fisik dari suatu
desa ini merupakan potensi yang dapat terukur dan terlihat secara fisik, baik
itu potensi SDA maupun juga SDM nya. Potensi fisik suatu desa tersebut juga
meliputi beberapa faktor berikut :
 Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang bisa dibilang paling


dominan pada desa. SDA tanah ini juga termasuk bahan tambang,
mineral dan tak terkecuali hasil pertanian. 

 Air

Yang kedua adalah air yang juga termasuk dalam SDA. Air yang
dimaksudkan dalam faktor ini seperti sumber air, tata air, dan juga
keadaan air bagi kepentingan masyarakat terutama penduduk desanya.
Contoh lain yang dapat diperhitungkan adalah seperti irigasi,
perikanan, pertanian, termasuk kebutuhan sehari-hari.

 Iklim

Iklim juga termasuk salah satu faktor dari SDA yang mana dalam
faktor ini nantinya akan diukur mulai dari suhu udara hingga curah
hujan. Data yang diterima nantinya juga dapat dikembangkan untuk
pengembangan seperti untuk usaha pertanian dan objek wisata.

 Peternakan dan perikanan

Peternakan dan perikanan yang ada dalam pemberdayaan desa dapat


menjadi sumber bahan makanan yang dapat menjadi sumber tenaga
dan yang tak kalah penting lainnya adalah menjadi sumber mata
pencaharian penduduk atau masyarakat desa.

 Manusia
Sebagai salah satu sumber daya yakni SDM, manusia atau dalam hal
ini adalah masyarakat desa akan menjadi sumber tenaga kerja yang
mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam desanya. Hanya saja
untuk mencapai target yang sudah ditentukan, perlu peran serta
pemerintah untuk memberikan pemberdayaan dan juga meningkatkan
kesadaran masyarakat. 

b) Potensi Non Fisik

Selain potensi fisik ada juga potensi non fisik yang perlu diperhatikan dalam
upaya pemberdayaannya. Berikut contoh untuk potensi desa non fisik.

 Kondisi masyarakat

Untuk potensi non fisik dari desa yang pertama adalah kondisi
masyarakatnya, apakah masyarakatnya plural ataupun tidak, apakah
memiliki sifat gotong royong yang kuat atau tidak. Kondisi
masyarakat merupakan kekuatan produksi dan pembangunan desa.

 Lembaga Sosial

Yang kedua adalah lembaga sosial yang ada di tengah masyarakat.


Seperti contohnya adalah LKMD, LPMD, PKK, hingga Karang
Taruna serta organisasi sosial lainnya yang kebutuhannya juga
bergantung pada masyarakat

 Kreativitas Aparatur Desa


Selanjutnya, potensi yang juga tak boleh dilewatkan adalah kreativitas
aparatur desa. Dengan faktor ini, maka pemberdayaan serta
pembangunan desa dapat berjalan tertib lancar dan juga bahkan dapat
inovatif.

Ada beberapa alasan mengapa potensi daerah di setiap daerah berbeda


satu sama lain adalah karena faktor berikut ini :

a. Keadaan Lingkungan Geografis,

b. Jumlah dari penduduk desa,

c. Luas tanah yang bisa digunakan,

d. Jenis dan juga tingkat kesuburan tanah.

F. Contoh Potensi Desa Yang Masih Dapat Dikembangkan

1. Produk Pertanian Organik

Produk organik seperti sayuran dan buah-buahan organik mulai banyak


diperhatikan saat ini. Alasannya ada pada kelebihan yang dibawa oleh
produknya yang lebih menyehatkan ketimbang produk non organik. Hal ini
bisa menjadi potensi desa yang bisa dikembangkan karena faktanya memang
nilai jual produknya jauh lebih mahal ketimbang non organik.

Selain itu, produk organik ini juga dapat melawan gempuran produk-produk
impor yang terus membanjiri pasar.

2. Produk Kesenian
Salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat desa adalah untuk tetap
menjaga budaya yang ada didalamnya agar tidak hilang. Salah satunya produk
kebudayaan yang dimaksud juga salah satunya adalah produk kesenian yang
bisa menjadi salah satu ciri khas suatu desa yang berbeda dengan desa
lainnya. Produk kesenian tersebut juga dapat menjadi sebuah nilai jual.

3. Pengembangan Wisata Terpadu

Selanjutnya yang juga bisa menjadi potensi desa yang bisa dapat
dikembangkan adalah potensi wisata. Pengembangan wisata yang ada dalam
desa juga bisa dikembangkan sebagai wisata terpadu yang juga dapat menjual
produk-produk desa seperti produk kerajinan tangan, produk pertanian
maupun produk perkebunan seperti pada poin pertama diatas. 

Anda mungkin juga menyukai