Email: masfafa75@gmail.com
Abstrak: analisis linguistik historis komparatif adalah sebuah model pendekatan untuk
mengetahui seberapa jauh hubungan kekerabahan antara bahasa yang di teliti dengan bahasa
lainya. Adapun tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa dekah hubungan antara bahasa yang sedang diteliti dengan bahasa lainya. Dalam
penelitian ini mengambil data berupa kata-kata atau leksikon pada dialek blitar dan dialek
tulungagung. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang di dunakan peneliti berupa teknik wawancara, proses wawancara
dilakukan kepada orang yang berasal dari blitar dan tulungagug hasil dari wawancara
kemudian di analisis dengan cara mengelompokkanya berdasarkan perbedaan dan
kemiripanya. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dialek blitar dan dialek
tulungagung memiliki hubungan kekerabatan di buktikan dengan banyaknya bahasa atau
kata yang mirip.
Abstract: Comparative historical linguistic analysis is an approach model to find out how far
the kinship relationship between the studied language and other languages is. The goal to be
achieved in this research is to find out how close the relationship between the language
being studied is with other languages. In this study, data were taken in the form of words or
lexicon in the Blitar dialect and the Tulungagung dialect. In this study, researchers used a
qualitative approach. The data collection technique used by the researcher is in the form of
an interview technique, the interview process is carried out to people from Blitar and
Tulungagung, the results of the interview are then analyzed by grouping them based on their
differences and similarities. The results of the research conducted show that the Blitar
dialect and the Tulungagung dialect have a kinship relationship as evidenced by the number
of languages or words that are similar.
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.. karena bahasa digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat dalam
kehidupan social. Dengan adanya bahasa seseorang dapat menyampaikan maksud yang ingin
disampaikan kepada seseorang. Seperti pendapat yang di kemukakan oleh Kridalaksana
(1983:4) bahwa bahasa merupakan suatu system berupa lambing-lambang bunyi yang
digunakan untuk berinteraksi, berkomunikasi antar masyarakat. Bahasa memiliki banyak
macamnya khususnya di Indonesia, ada banyak bahasa yang ada di Indonesia hal tersebut
dapat terjadi karena latar belakang budaya, letak geografis yang berbeda.
Di dalam bermasyarakat ada tiga hal aspek yang memiliki hubungan yang sagat erat
yakni bahasa, budaya dan masyarakat. Jika kita mendalami bahas maka secara tidak langsung
ada hubunganya dengan masyarakat, karena bahasa digunakan pada untuk berkomunikasi
dalam kehidupan sehari-hari. Jika mempelajari tentang masyarakat makaa secara tidak
langsung kita menyinggung budaya karena setiap daerah pasti memiliki budaya yang
berbeda, hal ini dapat menyebabkan perbedaan bahasa anatara wilayah satu dengan lainya.
Karena banyaknya keragaman bahasa yang ada sehingga menyebabkan munculnya variasi
bahasa yang di gunskan masyarakat dalam berkomunikasi.
Dari banyak fenomena yang kita temui dalam berbahasa terjadinya variasi bahasa hal
tersebut dilatarbelakangi oleh letak geografis suatu wilayah, kelompok bahaasa pada
lingkungan masyarakat tertentu (Kridalaksana, 1993:42). Ada beberapa ahli juga yang
berpendapat tentang dialek seperti yang dikemukakan oleh (Weijnen dkk dalam Ayatrohaedi,
1983: 1, 2002: 12) beliau berpendapat bahwa dialek merupakan suatu system berbahasa yang
digunakan masyarakat untuk berinteraksi dengan orang lain dan juga sebagai pembeda
antara bahasa yang memiliki hubungan kekerabatan atau tidak
Dalam studi bahasa yang mengkaji suatu perkembangan dan perbandingan terhadap
bahasa khususnya dialek-dialek. Itu merupakan salah satu kajian dari bahasa. Biasanya
studinya disebuat dengan linguistic historis komparatis. Linguistic historis komparatif
merupakan suatu penelitian studi yang di dalamnya meneliti bahasa tentang perubahan suatu
bahasa dari masa kemasa, bahasa berdasarkan letak geografisnya, dan perubahan unsure
bahasa itu sendiri (Suparno 2013:28). Keraf juga berpendapat bahwa tujuan dari penelitian
linguistic historis komparatif adalah untuk mengelompokkan suatu bahasa berdasarkan
rumpun yang sama, maskipun dalam rumpun yang sama belum tentu sama dalam hal
kemiripan dan perbedaanya. Hal tersebut menjadi menarik untuk dikaji secara mendalam
(keraf, 1984: 22).
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki populasi penduduk
yang cukup tinggi, dikarnakan letaknya yang strategis. Wilayah provinsi Jawa timur
berbatasan dengan wilayah provinsi Jawa tengah dibagian barat dan provinsi Bali dibagian
timur. Seluruh masyarakat yang ada di Jawa timur kebanyakan menggunakan bahasa Jawa
dalam berkomunikasi, tidak terkecuali masyarakat yang ada di daerah Blitar dan
Tulungagung. Luasnya pemakaian bahasa jawa mengakibatkan bahasa Jawa dimasing-
masing daerah berkembang sesuai dengan letak geografisnya dan kondisi masyarakat tutur
bahasa Jawa itu sendiri. Hal ini menyebabkan perkembangan terhadap bahasa jawa
khususnya dialek yang ada di daerah Blitar dan Tulungagung. Dengan mengetahui kesamaan
antara dialek Blitar dan Tulunagung maka akan diketahui hubungan kekerabatan diantara
kedua bahas kekerabatan diantara kedua dialek tersebut dapat kesamaan unsur bahasanya.
Sesuai pemaparan di atas pada penelitian ini peneliti meneliti tentang hubungan
kekerabatan dialek bahasa jawa blitar dan tulungagung. Focus penelitian ini peneliti
mengidentifikasi variasi fonem yang terdapat pada kedua dialek tersebut. Tujuan paa
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan kekerabatan antara dialek
Blitar dengan dialek Tulungagung. Dengan menemukan persamaan dan perbedaan dalam
setiap dialek maka akan di temukan hubungan kekerabatan antara keduanya.
Keraf (1884: 121) mengatakan bahwa leksikostatistik adalah suatu teknik dalam
mengelompokkan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata
(leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu
berdasarkan presentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa satu dengan bahasa yang lain.
Setelah menetapkan kata-kata kerabat dengan prosedur seperti yang dikemukakan diatas,
maka dapat ditetapkan besarnya presentase dari kedua bahasa yang dibandingkan dengan
teknik perhitungan presentase leksikostatistik, yaitu menghitung presentase kekerabatan
dengan cara menetapkan dan menghitung pasangan kata-kata kerabat yang sama dan mirip.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dan kuantitatif. Mahsun (2005:198) mengatakan bahwa metode kualitatif dimaksud sebagai
cara pengelompokkan bahasa turunan ke dalam suatu kelompok yang lebih dekat
hubungannya, karena memperlihatkan inovasi yang berciri linguistik eksklusif yang
menyebar pada bahasa-bahasa yang diperbandingkan. Kemudian teknik yang digunakan
dalam menganalisis data yaitu teknik leksikostatistik. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara. Jadi nantinya kami akan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada responden yang berasal dari tulungagung dari hasil wawancara
tersebut kamu akan mengelompokkanya berdasarkan jenis kekerabatan bahasa. dan instrumen
penelitian yang diapakai dalam penelitian ini adalah catat dan rekam.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap dialek Blitar dan
Tulungagung, terdapat beberapa dialek yang memiliki persamaan, perbedaan dan dialek yang
bantu katanya mirip seperti pada tabel dibawah ini:
DAFTAR PUSTAKA
Suparno, Paul. 2013. Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Keraf. 1984. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.