Seluk-beluk Kalimat
* Pengertian
*Ciri-ciri Kalimat
* Unsur-unsur Kalimat
* Pola-pola Kalimat
* Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas
* Kalimat Efektif
KLAUSA
Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok
kata, yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat,
dan yang berpotensi menjadi kalimat.
Contoh :
a. sejak ayahnya meninggal (klausa)
b. ia menjadi pendiam (klausa)
c. Sejak ayahnya meninggal, ia menjadi pendiam. (kalimat
{terdiri atas dua klausa})
Pengertian Kalimat
kalimat minor
Kalimat
kalimat mayor
Kalimat Minor disebut juga dengan kalimat tidak
sempurna, yaitu kalimat yang sempurna informasinya,
tetapi tidak lengkap gramatikalnya. Kalimat minor
banyak dijumpai dalam bahasa dialog.
Contoh:
E : “Siapa namamu?”
Z : “Zahra.”
S-P-O-Ket S-P-O-Pel-Ket
Jenis Kalimat Menurut Strukturnya
Kalimat Efektif
Contoh:
a.Jaksa menghadirkan saksi. (O=N)
b.Ketua MPR menghadiri pelantikan para gubernur. (O=FN)
c. Para saksi mengatakan bahwa semua pengakuan yang dibuatnya dilakukan
karena tekanan aparat. (O=klausa)
Pelengkap (Pel)—seperti halnya objek—adalah unsur kalimat yang
kehadirannya juga bergantung pada predikat. Pelengkap dapat berupa
nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, dan adjektiva atau
frasa adjektival.
Contoh:
a.Yanto menghadiahi kemenakannya komputer. (Pel=N)
b. Sunarti mengajari anaknya menyanyi. (Pel=V)
c. Saya menganggap pimpinan itu bijaksana. (Pel=Adj)
Pak Camat menghadiahi lurah Banjarsari mobil perpustakaan keliling.
(Pel=FN)
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan, adanya keseimbangan antara gagasan dan
struktur bahasa yang digunakan.
* S-P jelas, S tidak didahului kata depan, P tidak didahului
partikel yang atau untuk.
* Tidak terdapat subjek ganda.
* Penggunaan kata penghubung intrakalimat dan
antarkalimat secara benar.
2. Keparalelan, kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat.
3. Ketegasan, penonjolan ide pokok kalimat.
• Meletakkan kata tertentu di awal kalimat
• Membuat urutan kata secara bertahap
• Melakukan pengulangan kata
• Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
• Menggunakan partikel penekanan
4. Hemat, tidak melakukan pemborosan dalam pemakaian
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
• Tidak mengulang subjek yang sama
• Menghindari kesinonoman kata
• Menghemat bentuk jamak
5. Kecermatan, kalimat yang dihasilkan tidak bermakna ganda.
6. Kepaduan, antarunsur pembentuk kalimat sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
• Kalimat tidak bertela-tele
• Tidak menyisipkan kata daripada dan tentang di antara
predikat verba dengan objek penderita
7. Logis, ide kalimat dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan PUEBI.