Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 6

Seluk-beluk Kalimat

* Pengertian
*Ciri-ciri Kalimat
* Unsur-unsur Kalimat
* Pola-pola Kalimat
* Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas
* Kalimat Efektif
KLAUSA
 Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok
kata, yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat,
dan yang berpotensi menjadi kalimat.
 Contoh :
 a. sejak ayahnya meninggal (klausa)
 b. ia menjadi pendiam (klausa)
 c. Sejak ayahnya meninggal, ia menjadi pendiam. (kalimat
{terdiri atas dua klausa})
Pengertian Kalimat

 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan


maupun tulisan, yang mengungkapkan pikiran secara
utuh dan lengkap aspek ketatabahasaan atau
gramatikalnya.

kalimat minor
Kalimat
kalimat mayor
 Kalimat Minor disebut juga dengan kalimat tidak
sempurna, yaitu kalimat yang sempurna informasinya,
tetapi tidak lengkap gramatikalnya. Kalimat minor
banyak dijumpai dalam bahasa dialog.
Contoh:
E : “Siapa namamu?”
Z : “Zahra.”

 Kalimat Mayor atau kalimat sempurna, yakni kalimat


yang jelas informasinya dan lengkap aspek gramatikalnya.
Ciri-ciri Kalimat
1. Minimal terdiri atas unsur Subjek dan Predikat.
2. Posisi Subjek dan Predikat dapat dipertukarkan tempatnya.
3. Subjek: sebagai jawaban dari pertanyaan Siapa atau Apa.
4. Predikat: sebagai jawaban dari pertanyaan Mengapa dan
Bagaimana.
5. Dalam wujud lisan: terdapat titinada, keras lembut suara,
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
6. Dalam wujud tulisan: diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca (., ?, !).
Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkap
5. Keterangan
Pola-pola Kalimat

S-P S-P-O S-P-Pel S-P-Ket S-P-O-Pel

S-P-O-Ket S-P-O-Pel-Ket
Jenis Kalimat Menurut Strukturnya

Kalimat Tunggal/Sederhana Kalimat Luas


kalimat Tunggal yang Diperluas Kalimat Majemuk

1. Setara (dan, melainkan, sedangkan, atau, lalu)

2. Bertingkat (agar, jika, kalau, ketika, tatkala,


dll)
3. Campuran (dan/karena, dan/tetapi)
4. Rapatan (menghilangkan subjek yang sama)
Jenis Kalimat Menurut Fungsinya

Deklaratif Interogatif Imperatif Seruan

Kalimat Efektif

Kalimat Efektif ialah kalimat yang tersusun secara baik dan


benar serta tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan
kerancuan makna/ambigu.
 A. Subjek
 Subjek (S) merupakan salah satu fungsi dalam kalimat yang
merupakan bagian klausa yang menjadi pokok kalimat. Subjek dapat
berupa kata benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal),
atau klausa. Selain itu, subjek dapat pula disertai kata itu. Subjek
dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa atau apa.
 Contoh :
 a. Bandung pernah menjadi lautan api. (S=N)
 b. Gunung Merapi berdekatan letaknya dengan Gunung Merbabu.
(S=FN)
 c. Gunung Krakatau yang pernah meletus tahun 1825 kini mulai
terbatuk-batuk. (S=FN {klausa})
 B. Predikat
 Predikat (P) merupakan salah satu fungsi di dalam kalimat yang
merupakan bagian klausa yang menjadi unsur utama di dalam
kalimat.
 Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berupa kata kerja (verba)
atau kelompok kata kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva) atau
kelompok kata sifat (frasa adjektival), atau kata benda (nomina)
atau kelompok kata benda (frasa nomina). Letak predikat lazimnya
berada di sebelah kanan subjek.
 Contoh :
 Pak Niko mengajar matematika. (P=V)
 Pak Niko sedang mengajar matematika. (P=FV)
 Sunarti rajin ke perpustakaan. (P=Adj)
 Sunarti sangat rajin ke perpustakaan. (P=FAdj)
 Bapak saya dokter gigi. (P=FN)
 Objek (O) merupakan salah satu fungsi di dalam kalimat yang kehadirannya
bergantung pada jenis predikatnya. Objek biasanya berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa yang selalu muncul di sebelah kanan predikat yang
berupa kata kerja transitif (verba transitif). Jika predikat bukan berupa verba
transitif, objek tidak hadir (tidak muncul) di dalam kalimat tersebut.

 Contoh:
 a.Jaksa menghadirkan saksi. (O=N)
 b.Ketua MPR menghadiri pelantikan para gubernur. (O=FN)
 c. Para saksi mengatakan bahwa semua pengakuan yang dibuatnya dilakukan
karena tekanan aparat. (O=klausa)
 Pelengkap (Pel)—seperti halnya objek—adalah unsur kalimat yang
kehadirannya juga bergantung pada predikat. Pelengkap dapat berupa
nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, dan adjektiva atau
frasa adjektival.
 Contoh:
 a.Yanto menghadiahi kemenakannya komputer. (Pel=N)
 b. Sunarti mengajari anaknya menyanyi. (Pel=V)
 c. Saya menganggap pimpinan itu bijaksana. (Pel=Adj)
 Pak Camat menghadiahi lurah Banjarsari mobil perpustakaan keliling.
(Pel=FN)
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan, adanya keseimbangan antara gagasan dan
struktur bahasa yang digunakan.
* S-P jelas, S tidak didahului kata depan, P tidak didahului
partikel yang atau untuk.
* Tidak terdapat subjek ganda.
* Penggunaan kata penghubung intrakalimat dan
antarkalimat secara benar.
2. Keparalelan, kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat.
3. Ketegasan, penonjolan ide pokok kalimat.
• Meletakkan kata tertentu di awal kalimat
• Membuat urutan kata secara bertahap
• Melakukan pengulangan kata
• Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
• Menggunakan partikel penekanan
4. Hemat, tidak melakukan pemborosan dalam pemakaian
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
• Tidak mengulang subjek yang sama
• Menghindari kesinonoman kata
• Menghemat bentuk jamak
5. Kecermatan, kalimat yang dihasilkan tidak bermakna ganda.
6. Kepaduan, antarunsur pembentuk kalimat sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
• Kalimat tidak bertela-tele
• Tidak menyisipkan kata daripada dan tentang di antara
predikat verba dengan objek penderita
7. Logis, ide kalimat dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan PUEBI.

Anda mungkin juga menyukai