OPERASI HIMPUNAN
KELOMPOK 4
NADYA FADILLAH (2201011195)
JESICA TAMILA DEWI (2201011189)
CELIS SIGALINGGING (2201011176)
A. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bahwa matematika merupakan salah satu ilmu yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya konsep dasar
himpunan yang hampir mendasari seluruh cabang matematika. Himpunan sendiri
berhubungan erat dengan keseharian kita, dengan belajar himpunan kita di
harapkan mampu memanami dari materihimpunan itu sendiri yang mungkin
bermanfaat dalam kehidupan kita.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Konsep himpunan mendasari hampir semua cabang matematika. Gerorg
Cantor dianggap sebagai Bapak teori himpunan. Himpunan merupakan
kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan dengan jelas.
Istilah didefinisikan dengan jelas dimaksukkan agar orang dapat menentukan
apakah suatu benda merupakan anggota himpunan yang dimaksud tadi atau
tidak.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk
dalam sebuah himpunan.
Contoh:
B. Keanggotaan Himpunan
Himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar, seperti A,B,C,dan
seterusnya. Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan
lambang “Δ (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota
suatu himpunan digunakan lambing” Ï” (baca: bukan anggota).
A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah
a, b, dan c.
Ditulis: a Î A; b Î A; dan c Î A
Contoh :
D. Macam-Macam Himpunan
Contoh :
C adalah bilangan cacah yang kurang dari 0. Anggota bilangan cacah
yang paling kecil adalah 0, sehingga himpunan yang diperoleh adalah
himpunan yang tidak memiliki anggota. Maka C = ø
Penjelasan :
dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong
dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi).
2. Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S”
(Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang
dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang
dibicarakan. Biasanya hinpunan semesta ditetapkan sebelum kita
membicarakan suatu himpunan dengan demikian seluruh himpunan
lain dalam pembicaraan tersebut merupakan bagian dari himpunan
pembicaraan.
Contoh :
E. DIAGRAM VENN
b. Setiap himpunan yang ada dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva
tertutup sederhana.
Contoh :
Contoh:
A ={ 2, 4, 6, 8, 10}
Catatan :
3. Himpunan Kuasa
Semua himpunan bagian dari suatu himpunan dinamakan
dengamhimpunan Kuasa, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Himpunan Kuasa dari himpunan A adalah himpunan-himpunan bagian
dari A, dilambangkan dengan P(A). Banyak anggota himpunan kuasa
dari himpunan A dilambangkan dengan n(P(A)).
Contoh :
SMP Al Amin akan mempersiapkan dua orang siswanya, Ningsih dan
Taufan untuk mengikuti olimpiade matematika SMP tingkat provinsi.
Persyaratan untuk mengikuti olimpiade adalah sekolah boleh
mengirimkan satu orang siswa atau lebih dan boleh tidak mengirimkan
wakilnya untuk mengikuti olimpiade tersebut. Berapa banyak cara yang
dilakukan SMP Al Amin untuk mengirimkan wakilnya mengikuti
olimpiade matematika tersebut?
Jawaban :
Misalkan himpunan siswa yang akan dikirim mengikuti olimpiade
dari keempat cara pengiriman adalah himpunan B untuk cara I, himpunan
C untuk cara II, himpunan D untuk cara III, dan himpunan E untuk cara
IV, maka :
Cara pertama : Himpunan B = { }
Cara kedua : Himpunan C = {Ningsih}
Cara ketiga : Himpunan D = {Taufan}
Cara keempat : Himpunan E = {Ningsih, Taufan}
5. Himpunan Lepas
G. OPERASI HIMPUNAN
1. Irisan (Intersection)
a. Misalkan S adalah himpunan semesta, irisan himpunan A dan B
adalah himpunan yang anggotanya semua anggota S yang
merupakan anggota himpunan A dan anggota himpunan B,
dilambangkan dengan A ∩ B. Irisan dua himpunan dinotasikan A
∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}.
b. Misalkan A dan B adalah dua himpunan tak kosong. Jika A ⊂ B,
maka A ∩ B = A.
2. Gabungan (Union)
Misalkan S adalah himpunan semesta, gabungan himpunan A dan B
adalah himpunan yang anggotanya semua anggota S yang merupakan
anggota himpunan A atau anggota himpunan B, dilambangkan dengan
A ∪ B.
Gabungan dua himpunan ditulis A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}.
komplemen ini mirip dengan operasi selisih, hanya saja yang dicari
adalah selisih dari semesta dari himpunan tertentu.
Misalkan S adalah himpunan semesta dan A adalah suatu
himpunan. Maka, Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan
semua
anggota
himpunan S
yang bukan
anggota himpunan A, dinotasikan dengan AC. Notasi pembentuk
himpunan:
AC = {x | x ∈ S tetapi x ∉ A}
4. Selisih (Difference)
Selisih himpunan B terhadap himpunan A adalah himpunan semua
anggota himpunan A yang bukan anggota himpunan B, dinotasikan
dengan A – B. Notasi pembentuk himpunan:
A – B = {x | x ∈ A dan x ∉ B} = A ∩ Bc
b. Sifat Identitas
c. Sifat Komutatif
Sifat komutatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi
irisan dan gabungan, yaitu A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A.
d. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi
irisan dan gabungan, yaitu(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) dan (A ∪
B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C).
e. Sifat Distributif
Sifat distributif pada operasi himpunan hanya berlaku pada
operasi irisan dan gabungan, yaituA ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩
C) dan A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C).
DAFTAR PUSTAKA
http://mtksmplengkap.blogspot.co.id/2016/01/sifat-sifat-operasi-
himpunan.html
http://www.muslimedianews.com/2016/02/cara-penulisan-dan-contoh-
daftar.html#ixzz4xsYiHNkJ