Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI KEUANGAN II

Investasi Obligasi

Oleh :

KELOMPOK 7
Kelas B1

Ni Putu Sisca Damayanti 2107531097 / 07


Gusti Ayu Desy Raennita 2107531101 / 09
I Wayan Tresna Suwardiana 2107531194 / 28

PRODI SARJANA AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
1. Pengertian dan klasifikasi Obligasi
1.1 Pengertian Obligasi
Surat obligasi adalah pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang
membeli (investor). Surat obligasi memuat jumlah nominal, bunga dan tanggal
pembayaran serta kesepakatan-kesepakatan lain. Obligasi dapat dikatakan sebagai
suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu
di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Surat obligasi dapat dijual kembali oleh pembeli dalam waktu yang relatif pendek
atau cukup lama, sehinga obligasi yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi
jangka pendek atau jangka panjang. Adapun pendapatan bunga dari investasi
obligasi adalah tetap setiap periodenya.

1.2 Klasifikasi Obligasi


Berdasarkan PSAK No. 50 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu, investasi
obligasi harus dikelompokan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut:
1. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity), apabila perusahaan bertujuan
untuk memiliki obligasi itu hingga jatuh temponya.
2. Diperdagangkan (trading), apabila perusahaan tidak bermaksud memiliki
obligasi hingga jatuh tempo dan berniat menjualnya kembali dalam waktu
dekat.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale), apabila investasi obligasi yang
dimiliki tidak dapat dikelompokan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo atau
diperdagangkan.
2. Amortisasi Agio dan Akumulasi Disagio Obligasi
Selisih harga beli obligasi dengan nilai nominal disebut agio atau disagio.
Sebagai contoh, nilai nominal obligasi Rp15.000.000,00 dibeli dengan harga
Rp11.600.000,00 berani disagionya sebesar Rp3.400.000,00. Contoh yang kedua
menunjukkan adanya agio obligasi sebesar Rp865.963,00. Agio atau disagio obligasi
in akan diamortisasi atau diakumulasikan splama umur obligasi. Ada 2 cara untuk
amorisasi agio atau akumulasi disagio obligas, yaitu dengan metode garis urus
(Straight-(ine method) dan metode bunga efektif (effective interest method).
Contoh perhitungan akumulasi disagio obligasi: misalnya Tuan Bima membeli
obligasi dari PT Lestari dengan nilai nominal Rp20.000.000,00, bunga 8% per tahun
dibayarkan setiap tanggal 31 Desember. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2021. Harga beli obligasi tersebut adalah Rp18.400.000.00 dan
pembeliannya pada tanggal 1 Januari 2020.
Tabel akumulasi disagio dengan metode garis lurus adalah sebagai berikut.

TABEL AKUMULASI DISAGIO OBLIGASI


METODE GARIS LURUS
Tahun Bunga Obligasi Akumulasi Disagio Jml Pendapatan Bunga
2017 Rp1.600.000,00 1) Rp160.000.00 2) Rp1.760.000.00 3)
2018 Rp1.600.000,00 Rp160.000.00 Rp1.760.000.00
2019 Rp1.600.000,00 Rp160.000.00 Rp1.760.000.00
2020 Rp1.600.000,00 Rp160.000.00 Rp1.760.000.00
2021 Rp1.600.000,00 Rp160.000.00 Rp1.760.000.00
Rp8.000.000,00 Rp800.000.00 Rp8.800.000.00
1) Rp20.000.000,00 x 8% = Rp1.600.000,00
2) Rp20.000.000,00 - Rp19.200.000.00 = Rp800.000.00 : 5 = Rp160.000.00
3) Rp1.600.000,00 + Rp160.000.00 = Rp1.760.000.00

Apabila menggunakan metode bunga efektif, dan tarif efektifnya diharapkan sebesar
10%, maka akumulai disagionya akan seperti berikut.

TABEL AKUMULASI DISAGIO OBLIGASI


METODE BUNGA EFEKTIF DENGAN TARIF EFEKTIF 10%
Tahun Bunga Obligasi Jml Pendapatan Akumulasi Nilai Buku
Bunga Disagio Obligasi
1-1-2017 Rp18.400.000,00
31-12-2017 Rp1.600.000,00 1) Rp1.840.000,00 2) Rp240.000.00 3) Rp18.640.000.00 4)
31-12-2018 Rp1.600.000,00 Rp1.864.000,00 Rp264.000,00 Rp18.904.000.00
31-12-2019 Rp1.600.000,00 Rp1.890.400,00 Rp290.400,00 Rp19.194.400,00
31-12-2020 Rp1.600.000,00 Rp1.919.440,00 Rp319.440,00 Rp19.513.840,00
31-12-2021 Rp1.600.000,00 Rp1.951.384,00 Rp351.384,00 Rp20.000.000,00 5)
1) Rp20.000.000,00 x 8% = Rp1.600.000,00
2) Rp18.400.000,00 x 10% = Rp1.840.000,00
3) Rp1.840.000,00 - Rp1.600.000.00 = Rp240.000.00
4) Rp18.400.000,00 + Rp240.000.00 = Rp18.640.000.00
5) Dibulatkan.
3. Pencatatan investasi obligasi
Apabila obligasi dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang, maka
obligasi dicatat dengan jumlah harga perolehan (harga beli + semua biaya pembelian).
Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di atas nilai nominal, sementara
disagio obligasi adalah selisih harga beli di bawah nilai nominal. Jika obligasi dibeli
di antara tanggal pembayaran bunga, pembeli membayar harga beli ditambah bunga
berjalan yaitu bunga sejak tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal
pembelian obligasi tersebut. Pembayran bunga berjalan ini bukan merupakan harga
perolehan obligasi. Contoh:
Adlan membeli obligasi PT Dream pada 2 April 2017, nominal Rp10.000.000,00,
bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp10.000.000,00. Biaya pembelian yaitu
komisi dan materai sebesar Rp50.000,00. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1
Februari dan 1 Agustus. Harga perolehan obligasi dan bunga berjalan dihitung seperti
berikut.
Harga beli obligasi Rp10.000.000,00
Komisi dan materai Rp50.000,00
Rp10.050.000,00
Bunga berjalan (1 Februari – 2 April)
2/12 x 12% x Rp10.000.000,00 Rp200.000,00
Jumlah uang yang dibayarkan Rp10.250.000,00

Jurnal yang dibuat oleh Adlan untuk mencatat pembelian obligasi di atas adalah

Investasi obligasi Rp10.050.000,00


Pendapatan bunga obligasi Rp200.000,00
Kas Rp10.250.000,00

Dalam jurnal tersebut, rekening pendapatan bunga obligasi didebit dengan jumlah
Rp200.000,00, sehingga pada tanggal 1 Agustus 2017 penerimaan bunga obligasi
dicatat dengan jurnal:

Kas Rp600.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp600.000,00
Perhitungan: Bunga = 6/12 x 12% x Rp10.000.000,00 = Rp600.000,00
Jika bunga berjalan dibayarkan kepada penjual obligasi didebitkan ke rekening
piutang bunga obligasi, maka pada 1 Agustus 2017 penerimaan bunga obligasi dicatat
dengan jurnal berikut.

Kas Rp600.000,00
Piutang bunga obligasi Rp200.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp400.000,00

Berikut 2 contoh mengenai perhitungan amortisasi agio dan akumulasi disagio dengan
metode garis lurus beserta jurnal-jurnal pencatatannya.
1. Pada tanggal 1 April 2018 dibeli obligasi dengan nominal Rp10.000.000,00,
bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Januari 2021 dengan harga Rp9.660.000,00
termasuk komisi dan materai. Bunga obligasi dibayarkan setiap 1 Januari dan 1
Juli tiap tahun. Pada tanggal 31 Desember 2020, obligasi dilunasi oleh perusahaan
yang menerbitkannya. Perhitungan:
Harga beli Rp9.660.000,00
Bunga berjalan: 3/12 x 12% x Rp10.000.000,00 Rp300.000,00
Jumlah uang yang dibayarkan Rp9.960.000,00
Disagio obligasi = Rp10.000.000,00 - Rp9.660.000,00 = Rp340.000,00, akan
diakumulasikan selama umur obligasi yaitu 34 bulan (1 April 2018 s.d 31 Januari
2021). Akumulasi disagio setiap bulan sebesar Rp340.000,00 : 34 = Rp10.000,00.

Jurnal pencatatannya yaitu:


Transaksi Jurnal
1-4-2018 Penanaman modal dalam Rp9.660.000,00
Pembelian obligasi obligasi
Pendapatan bunga Rp300.000,00
obligasi
Kas Rp9.960.000,00
1-7-2018 Kas Rp600.000,00
Penerimaan bunga Pendapatan bunga Rp600.000,00
6/12 x 12% x obligasi
Rp10.000.000,00
= Rp600.000,00
31-12-2018 Piutang bunga Rp600.000,00
Penyesuaian
a. Mencatat Pendapatan bunga Rp600.000,00

bunga 6 bulan obligasi

b. Akumulasi Penanaman modal dalam Rp90.000,00


disagio obligasi
9 bulan x Pendapatan bunga Rp90.000,00
Rp10.000,00 obligasi
1-7-2019 Kas Rp600.000,00
Penerimaan bunga
6/12 x 12% x Pendapatan bunga Rp600.000,00
Rp10.000.000,00 obligasi
= Rp600.000,00
31-12-2019 Piutang bunga Rp600.000,00
Penyesuaian
Pendapatan bunga Rp600.000,00
a. Mencatat
obligasi
bunga 6 bulan
b. Akumulasi Penanaman modal dalam Rp120.000,00
disagio obligasi
12 bulan x Pendapatan bunga Rp120.000,00
Rp10.000,00 obligasi

Dalam tahun 2020 dibuat jurnal seperti tahun 2019. Pada tanggal 31 Desember
2020 ketika obligasi dilunasi, jurnalnya adalah

Kas Rp10.000.000,00
Investasi obligasi Rp10.000.000,00

2. Pada tanggal 1 Februari 2019 dibeli obligasi dengan nominal Rp10.000.000,00,


bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2021, dengan harga
Rp10.700.000,00 termasuk komisi dan biaya pembelian lain. Bunga dibayarkan
tiap 1 Januari dan 1 Juli. Pada tanggal jatuh tempo, obligasi dilunasi. Perhitungan:
Harga beli Rp10.700.000,00
Bunga berjalan: 1/12 x 12% x Rp10.000.000,00 Rp100.000,00
Jumlah uang yang dibayarkan Rp10.800.000,00
Agio obligasi sebesar Rp700.000,00 (Rp10.700.000,00 - Rp10.000.000,00) akan
diamortisasi selama pemilikan obligasi (1-2-2019 s.d 31-12-2021) = 35 bulan
Amortisasi agio tiap bulan = Rp700.000,00 : 35 bulan = Rp20.000,00

Jurnal untuk mencatatnya yaitu:

Transaksi Jurnal
1-2-2019 Penanaman modal Rp10.700.000,00
Pembelian dalam obligasi
obligasi Pendapatan bunga Rp100.000,00
obligasi
Kas Rp10.800.000,00
1-7-2019 Kas Rp600.000,00
Penerimaan bunga Pendapatan bunga Rp600.000,00
6/12 x 12% x obligasi
Rp10.000.000,00
= Rp600.000,00
31-12-2019 Piutang bunga Rp600.000,00
Penyesuaian
a. Mencatat Pendapatan bunga Rp600.000,00

bunga 6 obligasi

bulan
b. Amortisasi Pendapatan bunga Rp180.000,00
agio obligasi
9 bulan x Penanaman modal Rp180.000,00
Rp20.000,00 dalam obligasi
1-1-2020 Pendapatan bunga Rp600.000,00
Reversing entry obligasi

Piutang bunga Rp600.000,00

1-1-2020 Kas Rp600.000,00


Penerimaan bunga Pendapatan bunga Rp600.000,00
6 bulan obligasi
1-7-2020 Kas Rp600.000,00
Penerimaan bunga Pendapatan bunga Rp600.000,00
6 bulan obligasi
31-12-2020 Piutang bunga Rp600.000,00
Penyesuaian
Pendapatan bunga Rp600.000,00
a. Mencatat
obligasi
bunga 6 bulan
b. Amortisasi Pendapatan bunga Rp240.000,00
agio obligasi
12 bulan x Penanaman modal Rp240.000,00
Rp20.000,00 dalam obligasi
Dalam tahun 2021 dibuat jurnal seperti tahun 2020. Sehingga pada tanggal 31
Desember 2021, rekening obligasi akan menunjukkan saldo sebesar Rp10.000.000,00.
Pada saat pelunasan obligasi yaitu pada 31 Desember 2021, jurnal perncatatannya
adalah

Kas Rp10.000.000,00
Investasi obligasi Rp10.000.000,00

4. Penjualan Obligasi sebelum jatuh tempo


Perhitungan laba atau rugi penjualan obligasi didasarkan pada jumlah uang yang
diterima dengan nilai buku obligasi apabila obligasi dijual sebelum tanggal jatuh
temponya, di mana nilai buku obligasi dihitung dari harga perolehan ditambah dengan
akumulasi disagio sampai tanggal penjualan atau harga perolehan dikurangi dengan
amortisasi agio sampai tanggal penjualan. Misalnya paa contoh (2) di atas, pada
tanggal 2 Februari 2021 dijual dengan harga Rp10.100.000,00 sudah dikurangi komisi
dan biaya lain-lain).
Laba rugi dihitung dengan cara:
Harga perolehan obligasi Rp10.700.000,00\
Amortisasi agio:
2019 = 11 x Rp20.000,00 = Rp220.000,00
2020 = 12 x Rp20.000,00 = Rp240.000,00
2021 = 1 x Rp20.000,00 = Rp20.000,00
Rp480.000,00
Nilai buku obligasi Rp10.220.000,00
Harga jual obligasi Rp10.100.000,00
Rugi penjualan obligasi Rp120.000,00
Bunga berjalan: 1/12 x 12% x Rp10.000.000,00 Rp100.000,00
Uang yang diterima = Rp10.100.000,00 + Rp100.000,00 Rp10.200.000,00

Penjualan obligasi pada tanggal 2 Februari 2021 tersebut dicatat dengan jurnal
berikut.

Mencatat Pendapatan bunga Rp20.000,00


amortisasi agio obligasi
selama 1 bulan Penanaman modal Rp20.000,00
dalam obligasi

Mencatat Kas Rp10.200.000,00


penjualan bunga Rugi penjualan obligasi Rp120.000,00
dan penerimaan Penanaman modal Rp10.220.000,00
bunga dalam obligasi
Pendapatan bunga Rp100.000,00
obligasi

5. Pelunasan Obligasi Sebelum Jatuh Tempo


Pemberian agio pada pemegang saham saat pelunasan obligasi dapat dilakukan
pada obligasi yang dapat dilunasi kembali sebelum tanggal jatuh temponya.
Akumulasi disagio atau amortisasi agio dilakukan dengan cara amortisasi yang
dipercepat.
Contoh: Obligasi diterbitkan pada 3 Januari 2017 dan jatuh tempo pada 3 Januari
2035, Daftar tanggal pelunasan dengan jumlah pelunasan sebagai berikut.
Dilunasi pada 3 Januari 2020 sampai 31 Desember 2024 = 105
Dilunasi pada 3 Januari 2025 sampai 31 Desember 2029 = 103
Dilunasi pada 3 Januari 2030 sampai 31 Desember 2034 = 101
Jika obligasi dibeli oleh investor di atas nilai nominal, maka amortisasi agionya harus
dihitung seperti di atas agar nilai buku obligasi tidak melebihi nilai jatuh tempo tiap-
tiap jangka waktu. Contoh: Obligasi nominal Rp10.000.000,00 dibeli dengan harga
Rp11.000.000,00, amortisasi yang dipercepat dihitung seperti berikut.

Rp11.000.000,00 - Rp10.500.000,00 : 3 tahun (2017 – 2019) = Rp166.667,00 per tahun.


Rp10.500.000,00 - Rp10.300.000,00 : 5 tahun (2020 – 2024) = Rp40.000,00 per tahun.
Rp10.300.000,00 - Rp10.100.000,00 : 5 tahun (2025 – 2029) = Rp40.000,00 per tahun.
Rp10.100.000,00 - Rp10.000.000,00 : 5 tahun (2030 – 2034) = Rp20.000,00 per tahun.

Nilai buku investasi obligasi akan sama dengan jumlah pelunasan pada akhir jangka
waktu dengan amortisasi yang dipercepat. Pelunasan obligasi seperti itu dicatat dalam
buku investor dengan debit kas, kredit penanaman modal dalam obligasi, sementara
laba ruginya merupakan selisihnya. Adapun penerimaan bunga obligasi dikreditkan ke
rekening pendapatan bunga obligasi.
6. Pertukaran obligasi
Jika obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lainnya maka
rekening investasi obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.
Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di Bursa, selisihnya dengan
nilai buku 3 si dicatat sebagai laba atau rugi. Misalnya obligasi dengan salam, apabila
terjadi pertukaran, maka pada saat pertukaran perlu dipertimbangkan adanya agio atau
disagio obligasi yang belum diamortisasi, karena agio atau disagio yang belum
diamortisasi ini akan mempengaruhi besarnya nilai buku obligasi. Begitu juga
perhitungan bunga berjalan atas obligasi yang ditukarkan, karena bunga berjalan ini
akan tetap dibayarkan pada saat terjadinya pertukaran.
Misalnya obligasi yang dimiliki nominal Rp100.000,00 bunga 12%, dibayarkan
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 April 2022 nilai bukunya
sebesar Rp102.400,00 dan ditukarkan dengan 10 lembar saham biasa, nominal
Rp10.000,00 per lembar. Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasanya tercatat
sebesar Rp12.000,00 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut:
- Amortisasi agio selama 3 bulan:
Pendapatan bunga obligasi xxx
Penanaman modal dalam obligasi xxx
- Mencatat pertukaran obligasi dengan saham:
Penanaman modal dalam saham Rp120.000,00
Penanaman modal dalam obligasi Rp102.000,00
Laba pertukaran obligasi Rp17.600,00
- Mencatat penerimaan bunga berjalan unruk 1 bulan:
½ x 12% x Rp100.000,00
Kas Rp1.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp1.000,00
7. Dana pelunasan obligasi
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi seringkali harus mengumpulkan dana
pelunasan obligasi isi perjanjian dapat terpenuhi pada waktu menjual obligasi dana
yang dikumpulkan tersebut untuk melunasi obligasi pada tanggal jatuh tempo
Yang terbentuk berupa simpanan tiap-tiap periode dimana simpanan ini bisa
dalam jumlah yang sama atau jumlah yang tidak sama dana yang terbentuk dapat
diurus individu oleh perusahaan namun bisa juga diserahkan ke pihak lain dana yang
terkumpul dapat digunakan untuk mencari tambahan penghasilan biasanya dibelikan
surat-surat berharga jangka pendek. Jika dana yang diurus individu maka semua
transaksi yang ada kaitannya dengan dana tersebut dicatat dalam buku perusahaan
diberikan pada setiap periode mengirimkan laporan mengenai kegiatan dana.
Pencatatan dalam buku-buku perusahaan dilakukan menurut laporan yang diterima
oleh Wali.
Adapun contoh transaksi-transaksi dana pelunasan obligasi dan bagaimana
pencatatannya apabila (1) dan (2) diurus oleh Wali, yaitu:
(1) Dana Diurus Sendiri

Transaksi Jurnal

2020
1 Juli 2020
PT ABC memisahkan DPO - Kas Rp120.000,00
Rp120.000,00 sebagai
simpanan pertama setiap Kas Rp120.000,00
setengah tahun untuk dana
pelunasan obligasi.
Simpanan akan dilakukan
sebanyak 20 kali dengan
jumlah yang sama

8 Juli 2020
Dana digunakan untuk DPO - Surat berharga Rp106.800,00
membeli surat-surat berharga
Rp106.000,00. Bunga DPO - pendapatan bunga Rp375,00
berjalan dibayar sebesar DPO - Kas Rp107.175,00
Rp375,00
20 November 2020
Menerima bunga dari surat-
surat berharga sejumlah DPO - Kas Rp2.250,00
Rp2.250.000,00. DPO - pendapatan bunga Rp2.250,00

30 Desember 2020
Biaya penyimpanan dana
sebesar Rp600,00, dibayar. DPO - Biaya Rp600,00
Simpanan kedua sebesar DPO - Kas Rp600,00
Rp120.000,00 dimasukkan DPO - Kas Rp120.000,00
ke DPO.
Kas Rp120.000,00
Mencatat piutang bunga dari
surat-surat berharga sebesar Piutang bunga DPO surat berharga Rp480,00
Rp480,00
DPO - pendapatan bunga Rp480,00
Mencatat amortisasi
premium dari surat-surat DPO - pendapatan Rp300,00
berharga sebesar Rp300,00 DPO - surat berharga Rp300,00
Menutup biaya dan
pendapatan DPO. DPO - Pendapatan bunga Rp2.055,00
DPO - Biaya Rp600,00
Laba rugi Rp1.455,00

2029
31 Desember 2029
Menjual surat-surat berharga
dengan harga DPO-Kas Rp3.300.000,00
Rp3.300.000,00 (termasuk DPO-surat berharga Rp3.180.000,00
bunga berjalan Rp24.000).
Nilai buku surat berharga DPO-pendapatan bunga Rp24.000,00
sesudah perhitungan Laba penjualan surat berharga Rp96.000,00
amortisasi premium sebesar
Rp3.180.000,00. Saldo DPO- DPO
Kas pada tanggal ini sebesar
Rp45.000.000,00 dan uang
yang diterima dari penjualan
surat berharga ditambahkan
pada saldo DPO-kas.
Pelunasan obligasi dari
DPO-kas sebesar Utang obligasi Rp3.000.000,00
Rp3.000.000,00
DPO-kas Rp3.000.000,00
Mengembalikan saldo DPO- Kas Rp345.000,00
kas ke rekening kas
DPO-kas Rp345,00
Menutup rekening nominal DPO- pendapatan bunga Rp24.000,00
yang berhubungan dengan
DPO. Laba penjualan surat berharga Rp96.000,00
Laba rugi Rp120.000,00

(2) Dana Diurus oleh Wali

Transaksi Jurnal dalam Buku Jurnal dalam Buku


Perusahaan Perusahaan

2020
1 Juli 2020
PT ABC DPO-Wali Rp120.000,00 Kas Rp120.000,00
memisahkan
Rp120.000,00 PT ABC Rp120.000,00 PT ABC Rp120.000,00
sebagai simpanan
pertama setiap
setengah tahun untuk
dana pelunasan
obligasi. Simpanan
akan dilakukan
sebanyak 20 kali
dengan jumlah yang
sama

8 Juli 2020 Penanaman Rp106.800


Dana digunakan
untuk membeli surat- modal dalam
surat berharga surat berharga
Rp106.800,00.
Bunga berjalan Pendapatan 375,00
dibayar sebesar bunga
Rp375,00
Kas Rp107.175

20 November 2020
Menerima bunga dari Kas Rp2.250
surat-surat berharga
sejumlah Pendapatan Rp2.250
Rp2.250.000,00. bunga

30 Desember 2020 Biaya Rp600


Biaya penyimpanan Kas Rp600
dana sebesar
Rp600,00, dibayar. DPO-wali Rp120.000 Kas Rp120.000

Simpanan kedua Kas Rp120.000 PT ABC


sebesar Rp120.000
Rp120.000,00
dimasukkan ke DPO.
Piutang Bunga Rp480
Mencatat piutang
bunga dari surat- Pendapatan Rp480
surat berharga
bunga
sebesar Rp480,00
Pendapatan Rp300
Mencatat amortisasi
agio dari surat-surat bunga
berharga sebesar
Rp300,00 Penanaman Rp300
modal dalam surat

DPO-wali Rp1.455 berharga

Mengakui biaya dan DPO-biaya Rp600 Pendapatan Rp2.055


pendapatan dari DPO bunga
DPO- Rp2.055
pendapatan Biaya Rp600

bunga PT ABC Rp1.455

DPO-pendapatan Rp2.055
Menutup biaya dan bunga
pendapatan DPO.
DPO-biaya Rp600
Laba rugi Rp1.455

2029
31 Desember 2029 Kas Rp3.300.000
Menjual surat-surat
berharga dengan Penanaman Rp3.180.000
harga
Rp3.300.000,00 modal dalam
(termasuk bunga surat berharga
berjalan Rp24.000).
Nilai buku surat Pendapatan Rp24.000
berharga sesudah bunga
perhitungan
amortisasi premium Laba penjualan Rp96.000
sebesar
surat berharga
Rp3.180.000,00.
Saldo DPO- Kas
pada tanggal ini
sebesar
Rp45.000.000,00 dan
uang yang diterima
dari penjualan surat
berharga
ditambahkan pada
saldo DPO-kas.
Utang obligasi Rp3.000.000
DPO-wali Rp3.000.000 PT ABC Rp3.000.000
Pelunasan obligasi Kas Rp3.000.000
dari DPO-kas sebesar Kas Rp345.000
Rp3.000.000,00 DPO-wali Rp345.000 PT ABC Rp345.000
Mengembalikan Kas Rp345.000
saldo DPO-kas ke DPO-wali Rp120.000
rekening kas DPO- Rp24.000
Mengakui biaya dan pendapatan bunga
pendapatan dari DPO
Laba penjualan
Rp96.000
surat berharga
DPO-Pendapatan Rp24.000 Pendapatan Rp24.000
Menutup rekening bunga bunga
nominal yang
berhubungan dengan Laba penjualan Rp96.000 Laba penjualan Rp96.000
DPO. surat berharga surat berharga
Laba rugi Rp120.000 DPO

PT ABC
Rp120.000

8. Dana dan pembatasan laba tidak dibagi


Tujuan laba tidak dibagi dibatasi yaitu agar para pemegang saham tidak dapat
meminta pembagian seluruh saldo laba tidak dibagi sebagai dividen Hal ini dilakukan
agar tidak mengganggu jalannya usaha perusahaan titik laba tidak dibagi juga dapat
dibatasi penggunaannya untuk memelihara proses jalannya perusahaan sewaktu
perusahaan membentuk dana misalnya dana pelunasan obligasi.

Pembentukan dana dimaksudkan untuk menyediakan dana untuk memenuhi


tujuan-tujuan tertentu titik kedua kegiatan tersebut dapat dilakukan agar terpenuhinya
tujuan memelihara keberlanjutan usaha namun sifatnya berbeda titik misalnya PT
ABC membentuk dana pelunasan obligasi sebesar Rp10.000.000,00. jurnalnya adalah
sebagai berikut:

Dana pelunasan Obligasi-kas Rp 10.000.000,00


Kas Rp 10.000.000,00

Berkaitan dengan pembentukan dana ini diadakan pembatasan laba tidak dibagi
dan dicatat dengan jurnal seperti berikut:

Laba tidak dibagi Rp10.000.000,00


Laba tidak dibagi utnuk DPO Rp10.000.000,00

Setelah diterapkan pembatasan dengan jurnal seperti diatas maka laba tidak
dibagi yang masih bebas dan dapat dibagi sebagai dividen terhitung berkurang sebesar
Rp10.000.000,00 titik Apabila utang obligasi telah dilunasi dengan menggunakan
dana pelunasan obligasi maka tidak lagi diperlukan untuk membatasi laba tidak dibagi
titik untuk menghilangkan pembatasan yang sudah dilakukan maka laba tidak dibagi
yang dibatasi akan dikembalikan ke rekening laba tidak dibagi.
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2007). Akuntansi Intermediate Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah
Edisi IFRS Volume 1. Jakarta: Salemba Empat.

Prof. Dr. Zaki Baridwan, M. A. (2021). Intermediate Accounting. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN

Anda mungkin juga menyukai