Investasi Obligasi
Oleh :
KELOMPOK 7
Kelas B1
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Pengertian dan klasifikasi Obligasi
1.1 Pengertian Obligasi
Surat obligasi adalah pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang
membeli (investor). Surat obligasi memuat jumlah nominal, bunga dan tanggal
pembayaran serta kesepakatan-kesepakatan lain. Obligasi dapat dikatakan sebagai
suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu
di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Surat obligasi dapat dijual kembali oleh pembeli dalam waktu yang relatif pendek
atau cukup lama, sehinga obligasi yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi
jangka pendek atau jangka panjang. Adapun pendapatan bunga dari investasi
obligasi adalah tetap setiap periodenya.
Apabila menggunakan metode bunga efektif, dan tarif efektifnya diharapkan sebesar
10%, maka akumulai disagionya akan seperti berikut.
Jurnal yang dibuat oleh Adlan untuk mencatat pembelian obligasi di atas adalah
Dalam jurnal tersebut, rekening pendapatan bunga obligasi didebit dengan jumlah
Rp200.000,00, sehingga pada tanggal 1 Agustus 2017 penerimaan bunga obligasi
dicatat dengan jurnal:
Kas Rp600.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp600.000,00
Perhitungan: Bunga = 6/12 x 12% x Rp10.000.000,00 = Rp600.000,00
Jika bunga berjalan dibayarkan kepada penjual obligasi didebitkan ke rekening
piutang bunga obligasi, maka pada 1 Agustus 2017 penerimaan bunga obligasi dicatat
dengan jurnal berikut.
Kas Rp600.000,00
Piutang bunga obligasi Rp200.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp400.000,00
Berikut 2 contoh mengenai perhitungan amortisasi agio dan akumulasi disagio dengan
metode garis lurus beserta jurnal-jurnal pencatatannya.
1. Pada tanggal 1 April 2018 dibeli obligasi dengan nominal Rp10.000.000,00,
bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Januari 2021 dengan harga Rp9.660.000,00
termasuk komisi dan materai. Bunga obligasi dibayarkan setiap 1 Januari dan 1
Juli tiap tahun. Pada tanggal 31 Desember 2020, obligasi dilunasi oleh perusahaan
yang menerbitkannya. Perhitungan:
Harga beli Rp9.660.000,00
Bunga berjalan: 3/12 x 12% x Rp10.000.000,00 Rp300.000,00
Jumlah uang yang dibayarkan Rp9.960.000,00
Disagio obligasi = Rp10.000.000,00 - Rp9.660.000,00 = Rp340.000,00, akan
diakumulasikan selama umur obligasi yaitu 34 bulan (1 April 2018 s.d 31 Januari
2021). Akumulasi disagio setiap bulan sebesar Rp340.000,00 : 34 = Rp10.000,00.
Dalam tahun 2020 dibuat jurnal seperti tahun 2019. Pada tanggal 31 Desember
2020 ketika obligasi dilunasi, jurnalnya adalah
Kas Rp10.000.000,00
Investasi obligasi Rp10.000.000,00
Transaksi Jurnal
1-2-2019 Penanaman modal Rp10.700.000,00
Pembelian dalam obligasi
obligasi Pendapatan bunga Rp100.000,00
obligasi
Kas Rp10.800.000,00
1-7-2019 Kas Rp600.000,00
Penerimaan bunga Pendapatan bunga Rp600.000,00
6/12 x 12% x obligasi
Rp10.000.000,00
= Rp600.000,00
31-12-2019 Piutang bunga Rp600.000,00
Penyesuaian
a. Mencatat Pendapatan bunga Rp600.000,00
bunga 6 obligasi
bulan
b. Amortisasi Pendapatan bunga Rp180.000,00
agio obligasi
9 bulan x Penanaman modal Rp180.000,00
Rp20.000,00 dalam obligasi
1-1-2020 Pendapatan bunga Rp600.000,00
Reversing entry obligasi
Kas Rp10.000.000,00
Investasi obligasi Rp10.000.000,00
Penjualan obligasi pada tanggal 2 Februari 2021 tersebut dicatat dengan jurnal
berikut.
Nilai buku investasi obligasi akan sama dengan jumlah pelunasan pada akhir jangka
waktu dengan amortisasi yang dipercepat. Pelunasan obligasi seperti itu dicatat dalam
buku investor dengan debit kas, kredit penanaman modal dalam obligasi, sementara
laba ruginya merupakan selisihnya. Adapun penerimaan bunga obligasi dikreditkan ke
rekening pendapatan bunga obligasi.
6. Pertukaran obligasi
Jika obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lainnya maka
rekening investasi obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.
Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di Bursa, selisihnya dengan
nilai buku 3 si dicatat sebagai laba atau rugi. Misalnya obligasi dengan salam, apabila
terjadi pertukaran, maka pada saat pertukaran perlu dipertimbangkan adanya agio atau
disagio obligasi yang belum diamortisasi, karena agio atau disagio yang belum
diamortisasi ini akan mempengaruhi besarnya nilai buku obligasi. Begitu juga
perhitungan bunga berjalan atas obligasi yang ditukarkan, karena bunga berjalan ini
akan tetap dibayarkan pada saat terjadinya pertukaran.
Misalnya obligasi yang dimiliki nominal Rp100.000,00 bunga 12%, dibayarkan
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 April 2022 nilai bukunya
sebesar Rp102.400,00 dan ditukarkan dengan 10 lembar saham biasa, nominal
Rp10.000,00 per lembar. Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasanya tercatat
sebesar Rp12.000,00 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut:
- Amortisasi agio selama 3 bulan:
Pendapatan bunga obligasi xxx
Penanaman modal dalam obligasi xxx
- Mencatat pertukaran obligasi dengan saham:
Penanaman modal dalam saham Rp120.000,00
Penanaman modal dalam obligasi Rp102.000,00
Laba pertukaran obligasi Rp17.600,00
- Mencatat penerimaan bunga berjalan unruk 1 bulan:
½ x 12% x Rp100.000,00
Kas Rp1.000,00
Pendapatan bunga obligasi Rp1.000,00
7. Dana pelunasan obligasi
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi seringkali harus mengumpulkan dana
pelunasan obligasi isi perjanjian dapat terpenuhi pada waktu menjual obligasi dana
yang dikumpulkan tersebut untuk melunasi obligasi pada tanggal jatuh tempo
Yang terbentuk berupa simpanan tiap-tiap periode dimana simpanan ini bisa
dalam jumlah yang sama atau jumlah yang tidak sama dana yang terbentuk dapat
diurus individu oleh perusahaan namun bisa juga diserahkan ke pihak lain dana yang
terkumpul dapat digunakan untuk mencari tambahan penghasilan biasanya dibelikan
surat-surat berharga jangka pendek. Jika dana yang diurus individu maka semua
transaksi yang ada kaitannya dengan dana tersebut dicatat dalam buku perusahaan
diberikan pada setiap periode mengirimkan laporan mengenai kegiatan dana.
Pencatatan dalam buku-buku perusahaan dilakukan menurut laporan yang diterima
oleh Wali.
Adapun contoh transaksi-transaksi dana pelunasan obligasi dan bagaimana
pencatatannya apabila (1) dan (2) diurus oleh Wali, yaitu:
(1) Dana Diurus Sendiri
Transaksi Jurnal
2020
1 Juli 2020
PT ABC memisahkan DPO - Kas Rp120.000,00
Rp120.000,00 sebagai
simpanan pertama setiap Kas Rp120.000,00
setengah tahun untuk dana
pelunasan obligasi.
Simpanan akan dilakukan
sebanyak 20 kali dengan
jumlah yang sama
8 Juli 2020
Dana digunakan untuk DPO - Surat berharga Rp106.800,00
membeli surat-surat berharga
Rp106.000,00. Bunga DPO - pendapatan bunga Rp375,00
berjalan dibayar sebesar DPO - Kas Rp107.175,00
Rp375,00
20 November 2020
Menerima bunga dari surat-
surat berharga sejumlah DPO - Kas Rp2.250,00
Rp2.250.000,00. DPO - pendapatan bunga Rp2.250,00
30 Desember 2020
Biaya penyimpanan dana
sebesar Rp600,00, dibayar. DPO - Biaya Rp600,00
Simpanan kedua sebesar DPO - Kas Rp600,00
Rp120.000,00 dimasukkan DPO - Kas Rp120.000,00
ke DPO.
Kas Rp120.000,00
Mencatat piutang bunga dari
surat-surat berharga sebesar Piutang bunga DPO surat berharga Rp480,00
Rp480,00
DPO - pendapatan bunga Rp480,00
Mencatat amortisasi
premium dari surat-surat DPO - pendapatan Rp300,00
berharga sebesar Rp300,00 DPO - surat berharga Rp300,00
Menutup biaya dan
pendapatan DPO. DPO - Pendapatan bunga Rp2.055,00
DPO - Biaya Rp600,00
Laba rugi Rp1.455,00
2029
31 Desember 2029
Menjual surat-surat berharga
dengan harga DPO-Kas Rp3.300.000,00
Rp3.300.000,00 (termasuk DPO-surat berharga Rp3.180.000,00
bunga berjalan Rp24.000).
Nilai buku surat berharga DPO-pendapatan bunga Rp24.000,00
sesudah perhitungan Laba penjualan surat berharga Rp96.000,00
amortisasi premium sebesar
Rp3.180.000,00. Saldo DPO- DPO
Kas pada tanggal ini sebesar
Rp45.000.000,00 dan uang
yang diterima dari penjualan
surat berharga ditambahkan
pada saldo DPO-kas.
Pelunasan obligasi dari
DPO-kas sebesar Utang obligasi Rp3.000.000,00
Rp3.000.000,00
DPO-kas Rp3.000.000,00
Mengembalikan saldo DPO- Kas Rp345.000,00
kas ke rekening kas
DPO-kas Rp345,00
Menutup rekening nominal DPO- pendapatan bunga Rp24.000,00
yang berhubungan dengan
DPO. Laba penjualan surat berharga Rp96.000,00
Laba rugi Rp120.000,00
2020
1 Juli 2020
PT ABC DPO-Wali Rp120.000,00 Kas Rp120.000,00
memisahkan
Rp120.000,00 PT ABC Rp120.000,00 PT ABC Rp120.000,00
sebagai simpanan
pertama setiap
setengah tahun untuk
dana pelunasan
obligasi. Simpanan
akan dilakukan
sebanyak 20 kali
dengan jumlah yang
sama
20 November 2020
Menerima bunga dari Kas Rp2.250
surat-surat berharga
sejumlah Pendapatan Rp2.250
Rp2.250.000,00. bunga
DPO-pendapatan Rp2.055
Menutup biaya dan bunga
pendapatan DPO.
DPO-biaya Rp600
Laba rugi Rp1.455
2029
31 Desember 2029 Kas Rp3.300.000
Menjual surat-surat
berharga dengan Penanaman Rp3.180.000
harga
Rp3.300.000,00 modal dalam
(termasuk bunga surat berharga
berjalan Rp24.000).
Nilai buku surat Pendapatan Rp24.000
berharga sesudah bunga
perhitungan
amortisasi premium Laba penjualan Rp96.000
sebesar
surat berharga
Rp3.180.000,00.
Saldo DPO- Kas
pada tanggal ini
sebesar
Rp45.000.000,00 dan
uang yang diterima
dari penjualan surat
berharga
ditambahkan pada
saldo DPO-kas.
Utang obligasi Rp3.000.000
DPO-wali Rp3.000.000 PT ABC Rp3.000.000
Pelunasan obligasi Kas Rp3.000.000
dari DPO-kas sebesar Kas Rp345.000
Rp3.000.000,00 DPO-wali Rp345.000 PT ABC Rp345.000
Mengembalikan Kas Rp345.000
saldo DPO-kas ke DPO-wali Rp120.000
rekening kas DPO- Rp24.000
Mengakui biaya dan pendapatan bunga
pendapatan dari DPO
Laba penjualan
Rp96.000
surat berharga
DPO-Pendapatan Rp24.000 Pendapatan Rp24.000
Menutup rekening bunga bunga
nominal yang
berhubungan dengan Laba penjualan Rp96.000 Laba penjualan Rp96.000
DPO. surat berharga surat berharga
Laba rugi Rp120.000 DPO
PT ABC
Rp120.000
Berkaitan dengan pembentukan dana ini diadakan pembatasan laba tidak dibagi
dan dicatat dengan jurnal seperti berikut:
Setelah diterapkan pembatasan dengan jurnal seperti diatas maka laba tidak
dibagi yang masih bebas dan dapat dibagi sebagai dividen terhitung berkurang sebesar
Rp10.000.000,00 titik Apabila utang obligasi telah dilunasi dengan menggunakan
dana pelunasan obligasi maka tidak lagi diperlukan untuk membatasi laba tidak dibagi
titik untuk menghilangkan pembatasan yang sudah dilakukan maka laba tidak dibagi
yang dibatasi akan dikembalikan ke rekening laba tidak dibagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2007). Akuntansi Intermediate Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah
Edisi IFRS Volume 1. Jakarta: Salemba Empat.
Prof. Dr. Zaki Baridwan, M. A. (2021). Intermediate Accounting. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN