Anda di halaman 1dari 1

Model dasar perusahaan diturunkan dari teori perusahaan.

Dalam kasus yang paling tradisional, tujuan


perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, dan manajer/pemilik perusahaan dianggap selalu
berusaha memaksimalkan keuntungan jangka pendek perusahaan. Untuk diskusidi sini di defenisikan
bahwa nilai perusahaan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan akan diterima perusahaan
di masa depan. Saat ini, arus kas ini bisa disamakan dengan keuntungan. Oleh karena itu, nilai sekarang
perusahaan, atau nilai sekarang, adalah nilai keuntungan masa depan yang diharapkan yang di
diskontokan ke masa kini pada tingkat bunga tertentu, Dimana PV (Present Value) dan π merupakan
laba yang diproyeksikan setiap tahun dan I merupakan tingkat bunga diskonto.
Contohnya adalah sebagai berikut : PT. ABC memiliki laba yang diproyeksikan adalah 1 M di tahun ini.
Dan tingkat diskonto pada bisnis PT. ABC adalah 10% maka PV dari PT. ABC adalah Maka nilai PT. ABC
saat ini (present value) adalah Rp 909.090.909,09
Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan prinsip tata kelola
manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan Principal Agent Problems terkait dengan moral hazard
suatu perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, umumnya pemilik perusahaan mempekerjakan banyak orang (komisaris,
eksekutif, staf departemen, dll) untuk mengelola operasi perusahaan. Dalam hal ini,pemilik perusahaan
adalah prinsipal dan karyawan adalah agen. Karyawan atau agent sering kali dihadapkan pada pilihan
bertindak sesuai dengan keinginan pemilik dengan mengutamakan kepentingan pribadi (keuntungan)
dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Hal ini dikarenakan pemilik perusahaan sebagai
principal cenderung tidak memiliki informasi yang lengkap atau cukup komprehensif, sedangkan yang
mengetahui situasi dan banyak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan adalah karyawan
atau agent. Maka hal inilah yang disebut masalah principal agent.
Ketika seorang agent mentolerir perilaku oportunis dari principal tersebut dan merasa ada kesempatan
untuk mengambil keuntungan dari perilaku oportunis tersebut maka dia akan terjatuh dalam kondisi
moral hazard. Menurut Kasper (2002), moral hazard merepresentasikan suatu kondisi di mana individu
berupaya untuk melanggar nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan pribadinya karena
keadaan lingkungan di mana individu tersebut beraktivitas memberikan kesempatan untuk melakukan
tindakan pelanggaran . Masalah principal-agent dapat disebabkan oleh tiga penyebab utama:
1) Kepribadian dan perilaku agen yang mengutamakan kepentingannya sendiri.
2) Keterbatasan kemampuan klien untuk memonitor perilaku agen, dan
3) Kurangnya kemampuan dan efektivitas institusional untuk mengontrol perilaku individu yang bekerja
di perusahaan.

Sumber :
* Materi Inisiasi Tinjauan Dan Konsep Dasar Ekonomi Manajerial oleh Dr. Dessy Rachmawatie,M.Si
* Arsyad, L. (2020). Ekonomi Manajerial. Universitas Terbuka.
* Irawan, D., & Kusuma, N. (2019). Pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan. Jurnal Aktual, 17(1), 66-81.

Anda mungkin juga menyukai