Disusun Oleh:
Ibnu Fakrianto
051001800057
Dosen Pengajar:
Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc.
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
BAB II Pengamatan dan Tinjauan .......................................................................... 4
2.1 Tujuan Studi ............................................................................................. 4
2.2 Manfaat ..................................................................................................... 4
2.3. Diagram Alir ............................................................................................. 5
2.4. Formulis Kuisioner ................................................................................... 6
BAB III RUANG LINGKUP PENELITIAN ........................................................ 9
BAB IV ................................................................................................................. 12
STUDI KASUS ..................................................................................................... 12
4.1. Kegiatan Operasional ................................................................................. 12
4.2. Kegiatan Pemeliharaan ............................................................................... 13
BAB V................................................................................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 16
Kesimpulan ................................................................................................ 16
Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. 18
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1.2. Denah Pelabuhan
Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur yang penting terutama bagi
dimaksud dengan pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi
2
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
kemas mengalami peningkatan sebesar 8.4% setiap tahun. Kinerja yang lebih baik
harus dilakukan oleh pelabuhan Indonesia yang akan memberikan nilai tambah
lama maupun baru dibangun untuk turut memberikan kontribusi terbaik sebagai
internasional. Pelabuhan yang sudah dibangun sejak lama salah satunya adalah
pelabuhan Tanjung Priok yang juga merupakan gerbang utama Indonesia dalam
tersibuk di Indonesia.
3
BAB II
Telepon : +6221-4301080
Faksimile : +6221-4372947
Website : www.priokport.co.id
Email : priok@indonesiaport.co.id
2.2 Manfaat
Hasil dasri studi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, dan
pembaca :
kemas
4
2.3. Diagram Alir
Mulai
Survey Lapangan Kajian Pustaka
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Pemeliharaan Infrastruktur
Kesimpulan
Selesai
5
2.4. Formulis Kuisioner
6
7
8
BAB III
sebagai operator bongkar muat peti kemas yang juga merupakan anak perusahaan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero), diantaranya PT. IPC Terminal Peti kemas,
Terminal Tanjung Priok (PT PTP), PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI), PT.
Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT), dan PT. Terminal Peti kemas Indonesia
(PT TPI).
pelabuhan Tanjung Priok untuk menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien
antar Negara dengan infrastruktur yang lebih baik. Peningkatan kualitas pelayanan
internasional.
volume bongkar muat peti kemas ekspor dan impor dalam industri penyediaan
layanan terminal bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. Salah satu
JICT. PT JICT merupakan afiliasi perseroan yang didirikan pada tahun 1999
dengan kerja sama antara Hutchison Port Holding Group (HPH Group) dan PT
9
Gambar 3.1. Pertumbuhan PT. JICT
Kinerja pelabuhan diukur oleh produktivitas penanganan bongkar muat
kargo pada waktu kapal singgah sampai dengan selesai melakukan bongkar muat.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan volume
bongkar muat peti kemas pada PT JICT. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari
dalam perusahaan atau faktor internal maupun faktor dari lingkungan luar
peralatan operasional yang menunjang dan kedalaman laut yang dangkal sehingga
kapal besar tidak bisa masuk ke pelabuhan dan memilih untuk transit di Singapore
atau memilih terminal lain yang dapat disinggahi. Menurut pihak manajemen PT
muat peti kemas PT JICT yaitu pindahnya kapal-kapal ke terminal lain karena
bertambahnya terminal bongkar muat peti kemas baru di wilayah Tanjung Priok
Jakarta yang memiliki fasilitas baru dan lebih baik yang artinya perusahaan baru
ini akan menambah tingkat persaingan dalam industri terminal bongkar muat peti
10
kemas di wilayah pelabuhan Tanjung Priok seperti terminal New Priok Container
Terminal.
11
BAB IV
STUDI KASUS
truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan
itu truk maupun keret api yang disebut dengan container drayage operation, dalam
operasi ini truk akan melewati beberapa titik pemberhentian diantaranya: terminal
peti kemas (container terminal), pabrik (factory), depo peti kemas kosong (empty
container depot), dan garasi truk peti kemas (pool). Operasional truk peti kemas
12
1. Peti kemas yang telah dikirim dari daerah atau negara lain ke terminal
inbound (Impor)
2. Peti kemas yang harus diambil di lokasi pemilik barang dan kemudian
(mis: ekspor)
➢ Perawatan Harian
digunakan
13
➢ Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan
suku cadang, alat alat yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan dan
Proses yang sering berhenti pada Quay Container Crane (QCC) dapat
penggantian oli maupun perbaikan system yang ada pada Quay Container
Crane (QCC)
14
➢ Pembersihan peti kemas bergantung pada jenis muatan yang di bawanya. Ada
4 Jenis cara pencucian peti kemas yaitu:
a) Water Wash (Steam Wash), jika kondisi peti kemas masih dalam keadaan
normal.
b) Detergent Wash, jika kondisi peti kemas kotor dan perlu untuk di lakukan
pencucian dengan menggunakan detergent agar peti kemas bersih dan dapat
di pergunakan untuk kegiatan ekspor selanjutnya
c) Chemical Wash, jika kondisi peti kemas kotor dan tidak dapat dilakukan
pembersihan hanya dengan water dan detergent saja. Contohnya: Peti kemas
eks muatan chicken food.
15
BAB V
➢ Kesimpulan
akan mengambil barang dan keluar melalui proses gate out yang akan
apabila telah selesai akan di scan menggunakan gamma ray oleh bea
menggunakan kapal.
➢ Saran
Tanjung Priok.
16
menggunakan metode khusus untuk memperkirakan banyaknya
bongkar muat agar dapat menentukan berapa alat yang dibutuhkan dan
17
DAFTAR ISTILAH
- Teus atau TEU : twenty foot equivalent unit yang merupakan satuan terkecil
dalam ukuran peti kemas. peti kemas ukuran 20 feet bisa di sebut 1 box, 1 teus.
- Peti Kemas : Peti berbentuk kotak terbuat dari besi, memiliki ukuran berstandar
- Terminal : tempat atau area peti kemas beserta fasilitas alat bongkar dan muat
untuk kapal. Lokasinya berada di pinggir laut atau memiliki dermaga untuk
- Throughput yaitu banyaknya peti kemas dalam ukuruan TEU (Tweenty Foot
Equivalent) yang masuk dan keluar dari terminal peti kemas dalam satu periode
18
LAMPIRAN
19
20
21
22
23
24
25
26