Signifikasi Perawatan Ruhani Islam
Signifikasi Perawatan Ruhani Islam
Judul Makalah :
Dosen Pengampu :
Kelas / Semester :
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Puji syukur atas kehadirat
Allah subhanahuwata’ala atas berkat rahmat karunia dan hidayah dari-Nya kami
dapat membuat salah satu tugas Dasar-Dasar Perawat Pasien dengan judul
makalah “Signifikasi Perawatan Rohani Islam”. Shalawat serta salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan kita, suri tauladan kita Nabi Muhammad
Shalallahu‘alaihi wa sallam beserta para keluarga dan sahabatnya.
Harapan penulis agar makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi
bagi pembaca.
Tak lupa, pemakalah mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen
pengajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Pearawat Rohani Pasien yaitu Bapak Basron
Bachtiar, S. Psi., M. Si yang sudah memberikan tugas makalah ini.
Akhir kata, kami meminta maaf apabila makalah ini masih memilki
banyak kekurangan. Dan kami selaku penulis mengharapkan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca. Kritik yang baik ialah kritik yang selalu
menyertakan saran setelahnya.
Terimakasih.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spiritualitas mempunyai pengaruh terhadap semua sisi kehidupan manusia,
salah satunya adalah sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.
Manusia yang hidup di dunia ini tidak selalu dalam keadaan sehat, tetapi pada
masa tertentu datangnya gangguan fisik atau kesehatan yang akhirnya juga
dapat menganggu kondisi psikologis
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh spiritualitas dalam keadaan seseorang itu tengah sakit ?
2. Bagaimana perawatan ruhani terhadap orang sakit itu dilakukan ?
3. Sebutkan dan jelaskan metode utama pendekatan sufistik !
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat bukan hanya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Diri, melainkan juga untuk kami pahami.
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
6
7
7
8
2. Dasar Teologis
Dasar teologis adalah tinjauan agama dalam konteks kajian ini adalah
tinjauan dari dasar-dasar Al-Quran dan As-Sunnah terkait dengan, bagaimana
pandangan islam tentang perawatan terhadap orang sakit ?. Orang sakit dalam
islam memiliki dua hal pokok yaitu hak dan kewajiban.
a. Hak untuk di urus (mendapat perawatan), disini terutama keluarga
hingga Rumah Sakit. Hak ini secara substantif terkait dengan Maqdshid al-
Syar’iy, yaitu lima tujuan pokok agama yang mewajibkan menjaga (1)
8
9
Nilai hidup, (2) Agama, (3) Akal, (4) Keturunan, (5) Harta. Berdasarkan
hak ini, maka yang sehat memiliki kewajiban untuk memenuhinya.
b. Wajib menjaga pelaksanaan ibadah selama sakit sesuai dengan
batas kemampuanya selama masih memiliki unsur kesadaran. Kewajiban
pelaksanaan ibadah bagi yang sakit termasuk pasien dirumah sakit hukum
asalnya terletak pada diri pasien itu sendiri, batasnya yaitu selagi masih
memiki kesadaran. Akan tetapi karena yang sakit memiliki sebab-sebab
tertentu (‘illat hukum) sebagai kendala, maka lingkungan yang ada
disekitarnya memiliki kewajiban fardu kifayah untuk ikut membantu
tertunaikanya kewajibab ibadah pasien. Pengertian fardu kifayah adalah:
(1) kewajiban yang dapat diwakilkan, (2) kewajiban yang harus
di”gotong” bersama. Karena itu jika pasien ingin melaksanakan ibadah,
tetapi ia memiliki kendala, sedang kondisi lingkungan membiarkanya
sampai ia tidak dpat melaksanakan ibadah, maka lingkunganya menjadi
ikut berdosa. Diantara surat dan ayat Al-Quran, terutama:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu sekalian dan (diri)
keluargamu dari (terjerumusan) kedalam api neraka”. (QS. At-Tahrim : 6)
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
Orang yang sakit secara fisik biasanya akan terganggu juga psikisnya. Hal
ini dikarenakan kondisi psikis yang baik dalam ajaran agama Islam, manusia
dituntut bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT, dan untuk mencapainya
tentu memerlukan bantuan orang lain. layanan bimbingan Islami merupakan
sebuah layanan yang dapat menimbulkan rasa optimis dalam menghadapi
cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.
14
15
1.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa fungsi keyakinan spiritual diantaranya adalah :
a. Sumber koping ketika berhadapan dengan situasi kritis, stress atau
kondisi sakit.
b. Dapat memandang sakit sebagai suatu bentuk ujian kehidupan,
penembus dosa, sesuatu yang dapat mendatangkan kebaikan sehingga
dapat mengurangi stress dan beban
c. Kondisi spiritual yang positif akan sangat berarti dalam membantu
proses penyembuhan atau mempersiapkan sesornag dalam kondisi kritis
seperti sakaratul maut. Meskipun begitu ada juga keyakinan spiritual yang
dapat menimbulkan konflik dengan praktik kesehatan seperti dalam
masalah donor darah, transplantasi organ, aborsi dan lain-lain.
13
B. Penutup
Kami sebagai penyusun makalah ini hanya manusia biasa yang tak luput
dari salah dan khilaf, maka dari itu kami sangat mengharap kritik dan saran
yang sifatnya membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Ayat dan Riyadi, Hendar. 2008. Fiqh Rumah Sakit. Bandung : Kalam
Mujahidin
Az-Zaharani, Musfir bin Said. 2006. Konseling Terapi. Terj. Sari Narulita.
Miftahul Jannah. Jakarta : Gema Insani Press
Faqih, Aunur Rahim (Penyunting). 2001. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam.
Yogyakarta: LPPAI UII Press
Fatimah, Nur. 2014. “Urgensi Layanan Unit Pelayanan Islami Terhadap Pasien
Operas pada RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh”. Aceh: UIN Ar-Raniry
Darussalaam
15
Hasan, Ismail. “Tasawuf: Jalan Rumpil Menuju Tuhan.”. 2014. STAI Madiun
Vol. 1, No. 1, Juli
15