Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ninis Yunitasari

NIM : 202210040311099

Prodi /semester : Ilmu Komunikasi / semester 1

Tugas : Resume materi

Tanggal : Selasa, 4 Oktober 2022

Tugas Resume Materi Semester 1

I. Pendahuluan

Dalam tugas berikut kami dituntut untuk memahami materi ; teori politik,
bangsa dan globalisasi, interaksi publik, mesin pemerintahan, dan kebijakan
dan kinerja sistem. Sehigga , kita mamu memahami dengan cara
menganalisis dan meresume buku dari Andrew Heywood dan sumber
lainnya.

II. Bidang kajian ilmu politik

 Menurut Andrew Heywood (1997) dalam bukunya politics, ilmu


politik di 4 bidang kajian utama.
 Teori politik : Definisi politik, pemerintahan, sistem dan rezim,
ideologi politik, dan demokrasi dan Negara
 Bangsa-bangsa dan globalisasi : bangsa dan nasionalisame, politik
subnasioal, dan politik global
 Interaksi politik : ekonomi dan masyarakat, budaya politik dan
legitimasi, perwakilan pemilu partai politik, kelompok, kepentingan
gerakan.
 Kebijakan dan kenerja : proses kebijakan dan kineja sistem.

1. Teori politik
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat
pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan
Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.

Menurut Andrew Heywood, Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan
untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan
umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala
konflik dan kerja sama (Politics is the activitythrough which a people make,
preserve and amend the general rules under which they live and as such is
inextricably linked to the phenomen of conflict and cooperation.

Menurut Rod Hague et al.: “Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara
bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat
kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di
antara anggota-anggotanya (Politics is the activity-by which groups reach binding
collective decisions through attempting to reconcile diferences among their
members).

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk
menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar
warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.
Usaha menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang
antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara
melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai apakah yang
menjadi tujuan dari sistem politik itu dan hal ini menyangkut pilihan antara
beberapa alternatif serta urutan prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan
itu.

2. Bangsa dan globalisasi

Dalam bahasa Inggris globalisasi berasal dari kata global, “world-wiide;


embracing the whole of group of items” (Hornby, 1974:366), yang berarti
mendunia; Melingkupi seluruh kelompok materi. Secara istilah globalisasi
memiliki beberapa pendekatan pengertian, yaitu; Pertama, globalisasi sebagai
internasionalisasi. Di sini, globalisasi dipandang hanya untuk menggambarkan
hubungan lintas – perbatasan antara negara-negara.

Dalam pengertian lain Globalisasi menggambarkan pertumbuhan dalam


pertukaran internasional dan saling ketergantungan. Dengan arus pertumbuhan
perdagangan dan investasi modal memungkinkan ekonomi nasional bergerak
melampaui ekonomi internasional (dengan entitas prinsip adalah ekonomi
nasional) untuk menjadi lebih kuat –ekonomi global adalah sebuah proses di mana
ekonomi nasional yang berbeda-beda diintegrasikan ke dalam sistem oleh proses
dan transaksi internasional.

Kedua, globalisasi sebagai liberalisasi. Dari berbagai definisi menunjukkan


bahwa globalisasi menciptakan kebebasan pasar. “globalization’ refers to ‘a
process of removing government-imposed restrictions on movements between
countries in order to create an open, borderless world economy.” (Jaan Art Scholte,
Globalization, 2000:16). Dengan kata lain globalisasi merujuk pada proses
menghilangkan pembatasan yang dikenakan pemerintah terhadap pergerakan antar
negara dalam rangka menciptakan sebuah ruang terbuka, menghilangkan batas
ekonomi dunia.

Ketiga, globalisasi sebagai universalisasi. Dalam hal ini, kata global digunakan
untuk menunjukkan arti menjadi seluruh dunia.“globalization is the process of
spreading various objects and experiences to people at all corners of the earth.”
(Ghasemi, 2012: 3). Dengan demikian globalisasi adalah proses penyebaran
berbagai objek dan pengalaman kepada orang-orang di seluruh penjuru bumi.
Sebagai contoh dari pengertian ini adalah penyebaran komputasi, televisi, dan lain-
lain.

Keempat, globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi. Globalisasi


dipahami oleh sebagian ahli sebagai dinamisasi cara berfikir dan gaya hidup.
Sebagai contoh dalam hal ini adalah struktur sosial modernitas seperti kapitalisme,
rasionalisme, industrialisme, birokratisme tersebar di seluruh dunia. Biasanya
menghancurkan budaya lokal dan prosesnya menjadi penentuan atas nasib masing-
masing peradaban lokal.

Kelima, globalisasi sebagai deterritorialization atau sebagai penyebaran


supraterritoriality. Globalisasi diartikan sebagai rekonfigurasi
Dalam tataran konsep, politik global seharusnya merumuskan ketertiban dunia,
memfokuskan perhatian pada struktur global dan proses pembuatan undang-
undang, pemecahan masalah, dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban dalam
sistem dunia. Hal ini membutuhkan kesefahaman bersama tentang pentingnya
negara dan geopolitik. Namun demikian dalam realitasnya, politik itu sendiri telah
mengglobal dan terlihat wujudnya secara sederhana berupa konflik antar negara.
Dengan kata lain, globalisasi saat ini melahirkan perebutan pengaruh antara
negara-negara.

3. Interaksi Publik

Ada pandangan bahwa hukum itu merupakan produk politik sebab kelahirannya
diproses melalui interaksi politik. Jika dikaji dalam perspektif yang lebih luas,
sejatinya badan/satuan politik itu tidak lain adalah produk dari suatu struktur
sosial. Dalam pemahaman yang lebih luas, Daniel S. Lev membuat proposisi
bahwa di samping hukum itu selalu merupakan formasi politik, tetapi juga
merupakan suatu formasi sosial dan ekonomi (Daniel S. Lev, 2004: 144).

Berdasar sekalian paparan tersebut, studi ini mengkonsepsikan interaksi politik


dalam proses pembentukan hukum sebagai proses saling pengaruh-mempengaruhi
serta saling meminta dan memberi (take and give) dan saling intervensi antara
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kekuasaan legislasi (yakni antara legislatif
dan eksekutif) dalam proses pembentukan hukum. Dengan adanya interaksi
tersebut, maka asumsi yang hendak

dibangun adalah “hukum merupakan produk politik.”

Interaksi politik dalam proses pembentukan peraturan Daerah (proses saling


pengaruh mempengaruhi serta saling meminta dan memberi dan saling intervensi
antara pihak-pihak yang yang memiliki kekuasaan legislasi dalam proses
pembentukan Peraturan Daerah) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Surakarta bisa saja terjadi dalam setiap tahap proses pembentukan Peraturan
Daerah. Namun interaksi politik dalam proses pembentukan Perda ini secara
intensif terjadi pada tahap pembahasan Rancangan peraturan Daerah, khususnya
terjadi pada saat rapat kerja antara Panitia Khusus Dewan dengan Perangkat
Daerah.

4. Mesin pemerintahan

Mesin pemerintahan (kadang-kadang disingkat MoG ) adalah struktur dan


proses pemerintahan yang saling terkait , seperti fungsi dan akuntabilitas
departemen di cabang eksekutif pemerintahan. Istilah ini digunakan terutama
dalam konteks perubahan pada sistem administrasi publik yang mapan di mana
elemen mesin yang berbeda dibuat.

Ungkapan “mesin pemerintah” dianggap pertama kali digunakan oleh Penulis


Stuart Mill JS dalam Pertimbangan Pemerintahan Perwakilan (1861). Itu terutama
digunakan untuk audiensi publik oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt dalam
siaran radio pada tahun 1934, mengomentari peran Administrasi Pemulihan
Nasional (NRA) dalam menyampaikan Kesepakatan Baru . Sejumlah pemerintah
nasional, termasuk Australia , Kanada , Afrika Selatan , dan Inggris Raya , telah
mengadopsi istilah ini dalam penggunaan resmi.

Andrew Heywood (2002) berpendapat bahwa sistem partai politik adalah


sebuah jaringan dari hubungan dan interakasi antara partai politik di dalam sebuah
sistem politik yang berjalan. Untuk mempermudah memahami sistem partai politik
Heywood kemudian memberikan kata kunci untuk membedakan tipe-tipe sistem
kepartaian. Kata kunci tersebut adalah jumlah partai politik yang tumbuh atau eksis
yang mengikuti kompetisi mendapatkan kekuasaan melalui pemilu.

5. Kebijakan dan kinerja sistem

Pada awal kerjanya, sistem politik memperoleh masukan dari input. Input
terdiri dari dua jenis, diantaranya yaitu tuntutan dan dukungan. Tuntutan dapat
muncul baik dari dalam sistem politik maupun dari lingkungan (intra dan
Extrasocietal). Sedangkan input support (dukungan) dalam sistem politik meliputi
sikap dan tingkah laku yang ditunjukkan untuk mendukung sistem politik dalam
tiap-tiap tingkatan seperti masyarakat, politik, struktur pemerintahan, dan
administrasi yang sedang melaksanakan kekuasaan pemerintah dan kebijaksanaan
khusus pemerintah. Namun demikian, di sisi lain, dukungan (support) merupakan
tindakan atau orientasi untuk melestarikan ataupun menolak sistem politik.68
Dengan kata lain, input support tak hanya bercorak positif melainkan juga
negatif.Akibat input tersebut maka sistem politik mulai bekerja hingga pada tahap
proses. Pada tahap ini, tuntutan dan dukungan diolah sedemikian rupa sehingga
mampu menghasilkan suatu keputusan atau kebijakan. Keputusan-keputusan inilah
yang selanjutnya disebut sebagai output dari sistem politik. Pada kondisi lebih
lanjut, output akan memunculkan suatu feedback sebagai rerpon terhadap output
itu sendiri maupun dari lingkungan. Reaksi ini akan diterjemahkan kembali ke
dalam format tuntutan dan dukungan, dan secara lanjut meneruskan kinerja sistem
politik.

Gabriel A. Almond mengatakan bahwa proses politik dimulai dengan


masuknya tuntutan yang diartikulasikan dan diagregasikan oleh parpol, sehingga
kepentingan-kepentingan khusus itu menjadi suatu usulan kebijakan yang lebih
umum, dan selanjutnya dimasukkan ke dalam proses pembuatan kebijakan yang
dilakukan oleh badan legislatif dan eksekutif.76 Dengan demikian, proses politik
erat kaitannya dengan aktivitas infrastruktur politik seperti kelompok penekan dan
partai politik maupun suprastruktur politik seperti eksekutif dan legislatif.

Tujuan utama yang hendak dicapai melalui kebijakan desentralisasi adalah


untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan public
good and services, serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembangunan ekonomi di daerah.

Anda mungkin juga menyukai