Anda di halaman 1dari 9

11. A.

SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI SHOULDER JOINT

Pengertian Tata cara  pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada Shoulder Joint.
Pengertian Tata cara  pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada Shoulder Joint.
Tujuan S Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi shoulder joint
Kebijakan Pemeriksaan shoulder joint sesuai Standar Pelayanan Radiologi
Prosedur Persiapan
1.      Pesawat rontgen dengan kV dan mAs yang disesuaikan.
2. Kaset / film dengan ukuran yang disesuaikan dengan objeknya.
3. Marker sebagai tanda objek.
4. Lead apron untuk pasien hamil.
5. Manual processing.

Tindakan
Proyeksi AP ( internal rotation humerus )
1. Posisikan pasien dalam posisi berdiri atau tidur.
2. Atur ketinggian kaset dan tubuh pasien pusatkan pada titik 2,5 cm
inferior dan 2,5 cm medial dari processus coracoid.
3. Rotasikan humerus ke arah internal.
4. Arahkan CR tegak lurus pada titik 2,5 cm inferior dan 2,5 cm
medial processus coracoid.
   Proyeksi AP ( externa rotation humerus )
1.      Posisikan pasien dalam posisi berdiri atau tidur.
Atur ketinggian kaset dan tubuh pasien, pusatkan pada titik 2,5 cm
1.      inferior dan 2,5 cm medial processus coracoid.
2.      Rotasikan humerus ke arah external.
Arahkan CR tegak lurus pada titik 2,5 cm inferior dan 2,5 cm medial dari processus coracoid.
Unit terkait Instalasi Radiologi

11. B. PEMERIKSAAN RADIOLOGI HUMERUS

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada organ/bagian os


Pengertian humerus/lengan atas. Sehingga menghasilkan gambaran os
humerus/lengan bawah  pada selembar film rontgen.
Tujuan 1. Mengetahui anatomi os humerus/lengan bawah.
2. Mengetahui apakah ada fraktur/patah tulang os
humerus/lengan bawah.
3. Untuk tindakan terapi selanjutnya sebelum perawatan.
1.      Mohon dilakukan tindakan kegawat daruratan terlebih dahulu
sebelum dilakukan foto rontgen oleh petugas UGD.
Kebijakan
2.      Jika memungkinkan pasien di pasang sepalek/penyangga sehingga
memudahkan dalam mengatur posisi objek.
Petugas Seluruh radiografer
Peralatan dan 1.      Alat Rontgen
prosedur 2.      Film Rongsen + Kaset Ukuran 24x 30 atau 30x40 cm
pelaksanaan 3.      Bahan kimia untuk mencuci film rontgen
4.      Hanger film sesuai ukuran
5.      Pengering film
6.      Marker R/L
PROSEDUR PELAKSANAAN

I.    Posisi pasien
Posisi pasien supine berbaring di atas meja pemeriksaan, kaset
diletakan diatas meja pemeriksaan.

II. Posisi Posterior Anterior (PA)


a.      Posisi Objek : Lengan atas dan lengan bawah lurus, sedikit
abduksi dan diposisikan supine. Lengan atas diletakan memanjang
pada pertengahan kaset, sendi siku dan sendi bahu masuk dalam
lapangan pemotretan dengan gambaran true AP (dapat dilakukan
pada posisi erect dengan menempatkan kaset dibelakang objek
secara vertikal)
b.      FFD : 90cm, CR : Vertikal apabila pasien supine, dan horisontal
jika pasien berdiri. CP : Pertengahan os humerus.
c.      Kreteria gambar : Tampak gambar os humerus pada aspek AP
dengan batas proximal sendi bahu dan batas distal sendi siku, caput
humerus menghadap medial.

III.    Posisi Lateral (LAT)


a.       Posisi Objek : Lengan atas diletakan memanjang pada garis tengah
lapangan film, endorotasi, telapak tangan menghadap kemedial
sendi siku posisi fleksi sendi siku dan sendi bahu masuk kedalam
lapangan.
b.      FFD : 90cm, CR : Vertikal apabila pasien supine, dan horisontal
apabila pasien erect, CP : pertengahan os humerus.
c.       Kreteria gambar : Tampak gambaran os humerus pada aspek
lateral dan prfoximal sendi bahu dan batas distal sendi siku, caput
humerfus menghadap ke posterior.

Hal yang perlu diperhatikan:


 Selama melakukan tindakan atau pemotretan tergantung
keadaan umum pasien, jika posisi objek tidak dapat di lakukan
lateral maka posisi film dan alat di buat posisi sinar horisontal.
 Jika keadaan humerus mengeluarkan banyak darah mohon
dihentikan dahulu pendarahannya karena jika masuk ke dalam
kaset/film akan menganggu gambaran film rontgen
 Perlu diperhatikan dalam melakukan pencucian di kamar
gelap, hindari pengulangan foto rontgen.

Sikap : Tepat, teliti, sabar, dan sopan dalam melakukan tindakan


pemeriksaan.

Unit Gawat Darurat


Poli Umum
Unit Terkait
Rawat Inap
Rawat Jalan

11. C. SOP PEMERIKSAAN ELBOW JOINT

PENGERTIAN Pemeriksaan Radiografi elbow joint lateral adalah


pemeriksaan radiografi tanpa media kontras yang
bertujuan untuk mengetahui kelainan patologis yang
terjadi pada daerah elbow joint dengan posisi lateral

TUJUAN Sebagai acuan bagi pelaksana rontgen dalam


melaksanakan pemeriksaan radiografi elbow joint lateral

KEBIJAKAN

PROSEDUR a. Persiapan pasien :


Instruksikan agar pasien menanggalkan benda-benda
yang dapat mengganggu gambaran radiografi Elbow
joint
b. Persiapan Alat
- Letakkan kaset pada posisi horizontal di meja
pemeriksaan
- Pasang marker pada kaset
- Atur faktor eksposi (kV, mA, Sec)
 kV : 43
 mAs : 2,8
c. Posisi Pasien
Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi
tangan yang akan di foto.

d. Posisi Obyek
- Elbow joint fleksio 90°
- Lengan bawah dan tangan diletakkan lateral
dengan tepi ulnaris menempel di meja pemeriksaan.
- Sendi bahu direndahkan, elbow joint diatur true
lateral ditengah-tengah kaset
e. Central Point
Epicodylus lateralis
f. Central Ray
Vertikal tegak lurus film, FFD : 100 cm
g. Kriteria
- Tampak gambaran lateral elbow joint menyudut 90°
- Cornoid process overlap dengan caput radius dan
capitulum humerus
- Tuberositas radius menghadap ke Os ulna

UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi


11. D SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANTEBRACHII

Pengertian Tata cara  pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada organ-organ
tulang lengan bawah (antebrachi).
Tujuan Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi tulang-tulang lengan bawah (antebrachi).
Kebijakan Pemeriksaan Antebrachii sesuai Standar Pelayanan Radiologi
Prosedur Persiapan
1.      Pesawat rontgen dengan kV dan mAs yang disesuaikan.
2.      Kaset / film dengan ukuran yang disesuaikan dengan objeknya.
3.      Marker sebagai tanda objek.
4.      Lead apron untuk pasien hamil.
5.      Manual processing.

 Tindakan   
      Proyeksi AP
1.      Posisikan lengan bawah secara supine, ekstensikan siku kemudian posisikan lengan bawah
pada setengah kaset yang diberikan kolimasi (posisikan kedua sendi masuk kedalam
gambaran)
2.      Atur kaset sejajar dengan lengan bawah
3.      Kemudian arahkan CR tegak lurus pada titik temgah kedua lengan

2. Proyeksi Lateral
1.      Posisikan lengan bawah secara lateral, kemudian posisikan lengan bawah pada setengah kaset
yang ditelah diatur kolimasinya, pastikan kedua sendi masuk kedalam gambaran
2.      Atur kaset sejajar dengan lengan bawah
3.      Kemudian arahkan CR tegak lurus pada titik tengah kedua lengan

Unit terkait Semua unit terkait

11. E. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT

Pengertian Tata cara  pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada organ-organ
tulang pergelangan bawah (wrist joint)
Tujuan Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi tulang-tulang pergelangan bawah (wrist joint).
Kebijakan Pemeriksaan wrist joint sesuai Standar Pelayanan Radiologi
Prosedur Persiapan
1.      Pesawat rontgen dengan kV dan mAs yang disesuaikan.
2. Kaset / film dengan ukuran yang disesuaikan dengan objeknya.
3. Marker sebagai tanda objek.
4. Lead apron untuk pasien hamil.
5. Manual processing.
Tindakan
       Proyeksi AP
1. Letakkan pergelangan tangan di atas kaset
secara supine
2. Kemudian pusatkan pada tulang-tulang carpalia
3. Arahkan CR tegak lurus pada daerah
midcarpalia
       Proyeksi Lateral
4. Letakkan pergelangan tangan di atas kaset
secara lateral
5. Kemuadian pusatkan pada tulang-tulang carpalia
6. Arahkan CR tegak lurus pada daerah
pergelangan tangan

Unit terkait Semua unit terkait

11. F. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS

pemeriksaan foto rontgen terhadap r tulang tulang telapak


Pengertian
tangan
Tujuan  untuk mengetahui kelainan dan patologi pada Manus
pemeriksaan dilakukan oleh seorang radiografer
Kebijakan
ekspertise dilakukan oleh seorang radiolog
Prosedur 1. persiapan alat dan bahan
a. kaset ukuran 18 x 24 cm
b. pesawat rontgen
c. marker
2. teknik pemeriksaan
a. proyeksi postero anterior
• pasien duduk di ujung meja pemeriksaan
• manus diletakkan di atas kaset
• telapak tangan menempel pada kaset
• jari-jari tangan lurus
 CR vertical tegak lurus terhadap kaset
 CP Metacarpal 3

b. proyeksi Oblique postero anterior


• pasien duduk di ujung meja pemeriksaan
• tangan diletakkan di atas kaset diputar endorotasi 45°
terhadap kaset
• jari-jari diatur renggang, ujung-ujung jari menempel
kaset
CR vertical tegak lurus terhadap kaset
CP metacarpophalangeal joint digiti 1

 c. proyeksi lateral


• tangan atau objek diletakkan di atas kaset
• telapak tangan posisi miring dengan keadaan lurus
CP metacarpophalangeal joint digiti 3
CR vertical tegak lurus terhadap kaset
instalasi radiologi
instalasi gawat darurat
Unit Terkait 
instalasi rawat jalan
 instalasi rawat inap

12. A. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI PELVIS

Pengertian Tata cara  pemeriksaan radiologi tanpa media kontras yang ditujukan kepada organ-organ
tulang pelvis
Tujuan Untuk mendapatkan hasil gambaran radiologi tulang-tulang pelvis.
Kebijakan Pemeriksaan pelvis sesuai Standar Pelayanan Radiologi
Prosedur Persiapan
1.      Pesawat rontgen dengan kV dan mAs yang disesuaikan.
2.      Kaset / film dengan ukuran yang disesuaikan dengan objeknya.
3.      Marker sebagai tanda objek.
4.      Lead apron untuk pasien hamil.
5.      Manual processing.

Tindakan
      Proyeksi AP
1. Pasien diposisikan supine dengan tangan diletakkan di atas dada.
2. Atur pelvis pada tengah kaset, dengan batas atas kira-kira 5 cm
diatas SIAS dan batas bawah kira-kira 5 cm di bawah os. Pubis
Kemudian arahkan CR tegak lurus pada tengah film dengan CP 5 cm di atas sympisis pubis
Unit terkait Semua unit terkait

12. B. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI FEMUR

12. C. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI GENUE

12. D. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRURIS

12. E SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANKLE JOINT

12. F. SOP PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS

Anda mungkin juga menyukai