Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : G70117059
Klinik pbf lebih spesifik lagi yang sering saya bicarakan itu kita bagi menjadi 3
fasilitas itu fasilitas produksi yaitu industri Farmasi, industri alkes, industri obat
tradisional, industri kosmetik. Fasilitas pelayanan yaitu apotek, rumah sakit,
puskesmas, klinik praktek dokter, toko obat.Fasilitas distribusi yaitu PBF atau pedagang
besar farmas, dan instalasi farmasi daerah. Di fasilitas pelayanan kefarmasian inventory
kita yang mau kita kelola itu meliputi farmasi alat kesehatan perbekalan kesehatan
lainnya. Jadi kalau saya sebut sediaan farmasi itu adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika. Sistem pengelolaan obat ini memang dipandang sebagai
bagian yang sangat penting di suatu rumah sakit dan harus dilakukan dengan sistem
yang baik dan dan diorganisasikan dengan suatu cara yang dapat memberikan
pelayanan berdasarkan aspek keamanan efektif dan ekonomis dalam penggunaan obat
sehingga dapat dicapai efektifitasnya dan efisiensi dalam pengelolaan obat keduanya ini
merupakan konsep utama yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja dari
manajemen. Tentang pengelolaan obat ini berhubungan erat dengan anggaran dan
belanja rumah sakit jadi mengenai biaya obat di rumah sakit ini bisa sebesar 40% dari
total biaya kesehatan jadi menurut Depkes RI secara nasional biaya-biaya obat itu
sekitar 40 - 50% dari jumlah operasional pelayanan kesehatan sehingga begitu
pentingnya hal tersebut untuk kita kelola dengan baik karena dananya besar dan
kedudukan obat di rumah sakit sangat penting jadi harus dilakukan secara efektif dan
efisien sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pasien dan
rumah sakit sendiri. Manajemen pengelolaan obat atau manajemen inventory di rumah
sakit ini harus kita jamin agar obatnya selalu tersedia ketika diperlukan dan jumlahnya
juga cukup serta mutunya terjamin sehingga pelayanan kesehatan di rumah sakit itu
dinilai bermutu sehingga manajemen inventory ini menyangkut berbagai tahap dan
kegiatan yang saling terkait antara satu dengan dengan yang lainnya keterkaitan antara
masing-masing tahap dan kegiatan ini akan membawa konsekuensi tidak efektifnya
sistem suplai dan penggunaan obat yang ada sehingga nanti akan mempengaruhi
kinerja di rumah sakit baik secara medik ekonomi maupun sosial dampak negatif
lainnya juga akan mengurangi kepercayaan dari masyarakat terhadap pelayanan yang
ada di rumah sakit kita manajemen obat ini di rumah sakit merupakan salah satu unsur
pentingnya di dalam fungsi manajerial di rumah sakit secara keseluruhan.
2. procurement (pengadaan)
Pengadaan obat di rumah sakit atau di fasilitas kesehatan. Fasilitas pelayanan
kesehatan memang tidak hanya terfokus di rumah sakit tetapi apotek, puskesmas
juga. Pengadaan ini merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di rumah
sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari pemasok
eksternal melalui pembelian dan manufaktur, distributor atau pedagang besar
farmasi. Pada siklus pengadaan obat ini terdapat keputusan-keputusan dan tindakan
dalam menentukan jumlah obat yang diperoleh harga yang harus dibayar dan
bagaimana kualitas dari obat-obat yang akan diterima jadi siklus pengadaan obat ini
mencakup pemilihan kebutuhan, penyesuaian kebutuhan dan dana kemudian
pemilihan metode pengadaannya, penetapan atau pemilihan pemasok, penetapan
masa kontraknya, pemantauan status pemesanan penerimaan dan pemeriksaan obat
serta pembayaran dan penyimpanan pendistribusian dan pengumpulan informasi
penggunaan obat jadi memang siklus pengadaan obat ini Kompleks sekali intinya
bagaimana barang itu bisa ada di fasilitas kita di rumah sakit atau di apotek kita.
Proses pengadaan ini dikatakan baik apabila tersedianya obat dan jenis serta
jumlahnya itu cukup sesuai serta mutunya itu terjamin serta dapat diperoleh pada
saat kita memerlukannya. Ketika kita berbicara tentang jenis pengadaan di rumah
sakit dibagi :
1.Bedasarkan dari pengadaan barang kalau berdasarkan dari pengadaan barang ada
namanya pengadaan barang dan farmasi, bahan dan makanan, pengadaan barang
barang dan logistik jadi di rumah sakit itu pengadaan atau investornya kan banya
tetapikalau fokus kita ke farmasi berarti pengadaannya seputar sediaan farmasi
dan barang-barang yang digunakan untuk melayani konsumen misalnya kertas
etiket, kartu stok, kertas kertas yang digunakan untuk kegiatan pembukuan itu
juga termasuk inventory kita jadi berdasarkan pengadaan tadi dia masuk ke
pengadaan barang dan farmasi jenis
2. Berdasarkan sifat penggunaannya. berdasarkan sifat penggunaannya ada namanya
pengadaan bahan baku, pengadaan bahan pembantu,pengadaan komponen,ada
juga pengadaan bahan jadi kalau berdasarkan sifat kegunaannya yang saya
Sebutkan ini lebih menjurus atau lebih fokusnya ke fasilitas produksi atau industri
farmasi.
3. Berdasarkan waktu pengadaan yang pertama ada pengadaan pembelian tahunan
jadi pembelian tahunan merupakan pembelian dengan selang waktu 1 tahun jadi
pertahun dia pengadaannya yang kedua pengadaan dengan pembelian terjadwal
ini merupakan pembelian dengan selang waktu tertentu misalnya 1 bulan sekali
atau 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali yang ketiga adalah pembelian yang rutin
atau pembelian tiap bulan ini merupakan pemberian bisa setiap saat di mana pada
saat obat itu kosong atau kurang kita bisa langsung mengadakan atau membelinya
sistem pengadaan perbekalan farmasi di fasilitas pelayanan ini adalah merupakan
tahapan penentu utama ketersediaan obat dan biaya total kesehatan jadi proses
pengadaan yang dikatakan efektif itu harusnya bisa membeli obat-obatan yang
tepat dengan jumlah yang tepat kemudian bisa memperoleh harga pembelian
serendah mungkin kemudian merasa yakin bahwa seluruh obat yang dibeli itu
memiliki standar yang berkualitas dan kita juga bisa mengatur waktu pengiriman
obat dari penyalur ke sarana kita untuk kita bisa hindari terjadinya kelebihan
persediaan ataupun kekurangan persediaan dan kita harus juga bisa meyakini
bahwa pemasok atau penyalur barang kita itu handal dalam mengadakan obat kita
dan kualitasnya terjamin.
Metode dari pengadaan. Metode pengadaan itu yang pertama bisa dilakukan dengan
pembelian. kegiatan pembelian ini juga bisa dilakukan dengan cara yang pertama
yaitu pelelangan teknisnya instalasi farmasi rumah sakit akan memaparkan berapa
dana yang dimiliki dan apa saja obat yang dibutuhkan kemudian dilelang, ditawarkan
kepada pbf untuk bisa mengadakan siapa yang penawarannya lebih baik atau yang
paling cocok itu yang terpilih untuk diadakan di pbf tersebut itu namanya pelelangan
atau tender. Kalau tender di sini semua pbf bisa ikut, tapi ada tender terbuka dan
tertutup kalau tender terbuka artinya semua pbf yang ada boleh mengikuti tender
tersebut boleh berkompetisi kalau tertutup biasanya rumah sakit hanya memiliki
beberapa PBF saja yang dipercaya untuk bisa saling berkompetisi untuk bisa
mengadakan obat-obatan tersebut. kemudian pemilihan langsung. kalau pemilihan
langsung ini biasa diadakan misalnya kita mengadakan obat-obat generic kita
langsung pilih saja langsung kita adakan di PBF X itu kemudian untuk infus infus kita
adakan di PBF Y itu namanya pemilihan langsung jadi kita memilih obat obat mana
yang diadakan di pbf mana. Kemudian penunjukan langsung. Kalau penunjukan
langsung kita langsung menunjuk PBF mana yang kita serahkan untuk mengadakan
obat orang di rumah sakit kita jadi kita langsung serahkan tanpa melakukan tender
tanpa kita lelang. Swakelola jadi swakelola ini artinya kita kelola sendiri biasanya
kalau ada barang kosong kita langsung pesan di PBF yang kita inginkan. Kalau tadi
pengadaan berdasarkan pembelian kemudian yang kedua pengadaan dengan
produksi kalau di rumah sakit atau di apotek biasanya kegiatan ini tidak dilakukan
karena kita tidak biasanya jarang memproduksi barang-barang untuk pengadaan
rumah sakit kecuali di masa pandemi seperti ini biasanya rumah sakit atau apotek
memproduksi sendiri seperti hand sanitizer atau alkohol 70% misalnya itu kegiatan
produksi jadi mengadakan obat dari kegiatan produksi Jadi biasanya kegiatan
pengadaan dengan metode produksi ini bisa kita lakukan kalau yang pertama
syaratnya obat tersebut bisa lebih murah kalau kita produksi sendiri daripada dibeli.
misalnya seperti hand sanitizer harganya melambung tinggi kalau kita beli dalam
jumlah besar pasti rumah sakit membutuhkan biaya yang besar untuk hand sanitizer
makanya diproduksi sendir.i kemudian yang kedua kalau obat itu tidak ada di
pasaran, siapa tahu rumah sakit mau bikin obat tertentu yang digunakan untuk
pasien nya karena tidak ada di pasaran dia dia dia produksi sendiri tapi Sekali lagi
saya bilang biasanya jarang dan yang ketiga biasanya obat-obat tersebut digunakan
untuk penelitian tertentu bisa jadi diproduksi. Obat yang ada di rumah sakit itu selain
kita beli dan kita produksi bisa juga yang ketiga adalah hasil dari kerja sama dengan
pihak ketiga misalnya seperti di apotek itu ada obat-obat yang kita tidak beli dan kita
tidak produksi yaitu obatnya dititipkan orang lain untuk dijualkan di apotek kita atau
di rumah sakit misalnya itu yang ketiga adalah dari kerjasama dengan pihak ketiga.
yang keempat metode pengadaan itu bisa juga barang tersebut dari hasil sumbangan
misalnya seperti kejadian gempa 2 tahun lalu banyak obat obat di rumah sakit dan di
puskesmas itu merupakan obat-obat sumbangan dari yayasan atau misalnya atau
dari kemenkes itu kan kita tidak membeli kita juga tidak memproduksi dan itu juga
bukan titipan orang tetapi hasil dari sumbangan.
3.Distribution
Sistem distribution obat di apotek biasa sistemnya individual orang datang atau
pasien datang kita siapkan di berikan informasi ke orang tersebut.
Klau di rumah sakit di golongkan berdasarkan ada atau tidak depo yang mana
artinya setelit.obat itu terkadang di rs tidak berpusat ada di intalasi gawat
darurat,ruang bedah sentral dll.
Ada 4 metode distribution obat yaitu
a. Resep obat individual
Order atau Resep yang di tulis oleh dokter untuk pasien penderita dengan
nama yang tercantum.sistem ini diberikan pasien berdasarkan resep yang
ditulis oleh dokter dengan nama yang ditulis oleh pasien.
b. Persediaan lengkap ruangan
Semua obat yang di butuhkan penderita itu tersedia didalam ruang
penyimpanan obat. Jadi persediaan obat didalam ruangan tersebut dipasok
oleh persediaan rumah sakit.
c. Kombinasi resep individual lengkap
d. Dosis unit, berkaitan dengan jenis kemasan dan juga system untuk
mendistribusikan kemasan tersebut. Pasien mendapatkan obat setiap kali
dijadwalkan mengkonsumsi obat.
Penyimpana obat yaitu merupakan aspek penting juga dalam mengendalikan
obat secara menyeluruh disarana pelayanan. Penyimpanan adalah suatu kegiatan
menyimpan dengan cara memelihara dan menempatkan perbekalan farmasi yang
diterima pada tempat yang dinilai dari pencurian serta gangguan dari fisik yang dapat
merusak mutu dari obat. Tujuannya untuk memelihara mutu sediaan farmasi
menghindari penggunaan yang dan menjaga persediaan dan memudahkan ketika nanti
akan dilakukan pencarian dan pengawasan dari obat obat yang ada. Jadi system
penyimpanan obat harus diperhatikan bagaimana kondisi umum untuk ruang
penyimpanan dan bagaimana kondisi khususnya.
a. Persyaratan gudang
b. Pengaturan penyimpanan obat
c. Tata ruang
a. Keamanan
b. Sdm
c. Penggunaan ruangan
d. Sistem yang efektif
a. Fixed location
b. Fluid location
c. Semifluid location
3. USE
a. Dispensing
b. Evaluasi penggunaan obat
c. Penyerahan obat