Anda di halaman 1dari 51

2019

RANCANGAN AKHIR
PERUBAHAN RENJA
2019

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO


PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN / RANCANGAN AWAL RENJA 2019
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ............................................................................................................. 3
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................................................... 7
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................................................... 8

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS


KOPERASI DAN USAHA MIKRO, PERDAGANGAN DAN
PERINDUSTRIAN s/d Triwulan II TAHUN 2019 ........................ 9

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,


Perdagangan dan Perindustrian s/d Triwulan II Tahun 2019 .................. 9
2.2 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas ............................................................... 25
dan Fungsi Perangkat Daerah .................................................................................. 25
2.3 Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD ................................................................ 30

BAB III RENCANA KERJA DAN PENDANAAN .............................................. 33


3.1 Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah .......................................... 33

BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 38

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas iii
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah


dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d 2019 Kabupaten
Kepulauan Anambas ............................................................................................. 11

Tabel 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten


Kepulauan Anambas ............................................................................................. 19

Tabel 3. Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018 Kabupaten


Kepulauan Anambas ............................................................................................. 30

Tabel 4. Kebijakan Nasional dan Provinsi di Sektor Perindustrian,


Perdagangan, Koperasi dan UKM .................................................................... 40

Tabel 5. Kaitan Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi di Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian ........................................ 42

Tabel 6. Rumusan Rencana Program Kegiatan SKPD Tahun 2020 dan


Perkiraan Maju Tahun 2021 Kabupaten Kepulauan Anambas ........ 47

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas iv
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah (PD) merupakan dokumen
perencanaan di masing-masing perangkat daerah untuk periode satu tahun. Hal
tersebut ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Lebih lanjut mengenai dasar dari
tahapan dan tata cara penyusunan Renja Perangkat Daerah tertuang di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, RENJA Perangkat Daerah memuat program, kegiatan, lokasi,
dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. RENJA sendiri merupakan
penjabaran dari RENSTRA perangkat daerah yang memuat tujuan, sasaran,
program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas
dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang bersifat indikatif.
Didukung oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, hakikatnya
dapat mempermudah setiap PD untuk melaksanakan program dan kegiatan
sesuai capaian yang ingin diraih. Rentang waktu perencanaan lima tahunan pada
RENSTRA perlu pengawalan yang terstuktur sesuai dengan dinamika
perkembangan pembangunan yang terjadi di masing-masing perangkat.
Dinamika ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor
eksternal termasuk isu-isu aktual perangkat daerah. Berbagai perkembangan

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 1
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

maupun perubahan yang terjadi tentunya memerlukan penyesuaian dan


antisipasi langkah ke depan dalam pencapaian target pembangunan, sehingga
pelaksanaan setiap program dan kegiatan senantiasa terarah dan tetap pada
jalur perencanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable).
Penyusunan Rancangan Perubahan RENJA Perangkat Daerah dalam
prosesnya mengacu pada kerangka arahan yang telah dirumuskan di dalam
rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Oleh karena itu,
penyusunan rancangan RENJA Perangkat Daerah dapat dilakukan secara
simultan atau paralel dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan fokus
kajian meliputi analisis kondisi kekinian perangkat daerah, evaluasi pelaksanaan
RENJA perangkat daerah tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap
pencapaian RENSTRA Perangkat Daerah. Selain itu, untuk mengakomodir
kebutuhan sektoral, RENJA Perangkat Daerah juga memuat berbagai persoalan
yang dihadapi dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat.
Usulan masyarakat tersebut dikumpulkan pada saat berlangsungnya
Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau yang dikenal dengan istilah
MUSRENBANG, yang pelaksanaannya di mulai dari tingkat desa hingga tingkat
nasional.
Di dalam Pasal 134 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 dinyatakan bahwa RENJA Perangkat Daerah memuat program dan
kegiatan, lokasi kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pagu indikatif
serta perkiraan maju. Indikator kinerja perangkat daerah mengacu pada tujuan
dan sasaran yang akan dicapai di dalam RPJMD, sedangkan pagu indikatif
merupakan anggaran yang tersedia untuk mendanai berbagai program/kegiatan
yang penghitungannya didasarkan pada standar satuan harga yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
RENJA Perangkat Daerah merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis
sebagai bentuk perencanaan lima tahunan.
Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas juga melakukan
penyusunan Rancangan RENJA Tahun 2019 yang merupakan wujud nyata dari
penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berupa
dokumen perencanaan tahunan. Perangkat Daerah ini memiliki peran strategis
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam merumuskan serta
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 2
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di sektor


Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM serta bertanggungjawab penuh
terhadap pencapaian tujuan maupun sasaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan RENSTRA Perangkat Daerah sebagai manifestasi dalam mewujudkan Visi
dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih periode 2016-2021.
Dokumen Rancangan Perubahan RENJA Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian, Tahun 2019 ini berdasarkan Renstra Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian. Selain itu, RENJA
pada Perangkat Daerah ini harus terintegrasi dengan prioritas dan fokus
pembangunan daerah Tahun 2019 serta bersinergi dengan prioritas
pembangunan nasional dan Provinsi Kepulauan Riau, dan harus menjadikan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan dalam pelaksanaan program
dan kegiatan di lingkup Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian.

1.2 Landasan Hukum


Landasan hukum yang digunakan di dalam penyusunan rancangan
Perubahan RENJA Tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 3
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 33 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan
Anambas di Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 106; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4879);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 4
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 97; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Leporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 19; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 5
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Perubahan Kedua dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata cara, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
24. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
26. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepuluan Riau Tahun 2009
Nomor 2);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 3 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun
2011 – 2031;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 4 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Kepualuan Anambas Tahun 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 6 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas;
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 6
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

31. Peraturan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 52 Tahun 2016


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Daerah (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
Nomor 253).

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Maksud dari penyusunan rancangan Perubahan RENJA ini adalah
memberikan gambaran mengenai kebijakan, program dan kegiatan beserta
indikator kinerja dan pagu indikatif perubahan masing-masing program
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan rancangan Perubahan RENJA Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas Tahun 2019 adalah :
a. Penjabaran tahunan dari perencanaan strategis yang tertuang dalam
RENSTRA sebagai penjabaran tujuan dan sasaran Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas;
b. Sebagai acuan untuk pelaksanaan program dan kegiatan prioritas Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Kepulauan Anambas. Secara khusus Rancangan RENJA Perubahan ini
mempunyai tujuan untuk mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi
perencanaan tahunan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan
dan Perindustrian berdasarkan RENSTRA Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian;
c. Menjadikan RENJA Perubahan sebagai suatu perangkat manajerial
dalam manajemen perencanaan yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam kurun waktu satu tahun ke depan;
d. Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dalam penganggaran
tahunan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian;

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 7
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

e. Menyediakan informasi dan gambaran hasil evaluasi pelaksanaan fungsi


Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian serta
indikator kinerja Perangkat Daerah yang akan diwujudkan dalam
pelaksanaan program tahun ke depan.

1.4 Sistematika Penulisan


Rancangan Perubahan RENJA Tahun Anggaran 2019 disusun dengan
mengikuti sistematika yang sudah ditetapkan dan dibagi ke dalam empat BAB,
yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisikan tentang latar belakang, landasan hukum yang
mendasari penyusunan dan substansi RENJA, maksud dan tujuan, serta
sistematika penulisan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS KOPERASI DAN
USAHA MIKRO, PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2019 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II.
Pada BAB ini diuraikan mengenai evaluasi pelaksanaan RENJA
Perangkat Daerah Tahun 2019 sampai dengan Triwulan II.
BAB III RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
BAB IV PENUTUP
BAB penutup menguraikan catatan penting yang perlu mendapat
perhatian selama pelaksanaan kegiatan, kaidah-kaidah pelaksanaan
dan rencana tindak lanjut.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 8
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

BAB II
EVALUASI RENJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO PERDAGANGAN,
DAN PERINDUSTRIAN

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Perdagangan
dan Perindustrian s/d Triwulan II Tahun 2019
Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau
capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada masing-masing program dan kegiatan
oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Kepulauan Anambas. Hasil evaluasi pelaksanaan renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
Perdagangan dan Perindustrian s/d Triwulan II Tahun 2019 (terlampir). Kegiatan yang
dikelola Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Kepulauan Anambas, ada duabelas kegiatan dengan realisasi keuangannya di bawah
50% dan 4 kegiatan dengan realisasi keuangan di atas 70%, sebagaimana terlihat pada
Tabel 2, yaitu :
a. Penyedian Jasa Administrasi Keuangan
Kegiatan ini pada dasar sasarannya adalah terbayarnya jasa pengeloalaan
administrasi keuangan pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian selama Triwulan dua . Realisasi fisik
untuk kegiatan ini 38,70% dan keuangan 37,40%.
b. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Tenaga Perkantoran
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan penyediaan gaji bagi Pegawai
Tidak Tetap (PTT) dan tenaga honorer pada Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian selama Triwulan dua yang
ditargetkan bagi 59 orang. Realisasi fisik untuk kegiatan ini 37,23% dan
keuangannya 36,94%.
c. Penyediaan Rutinitas Perkantoran
Wujud dari kegiatan Penyediaan Rutinitas Perkantoran ini adalah
menyediakan berbagai kebutuhan kantor, seperti belanja bahan habis
pakai, belanja bahan/material, belanja jasa kantor, belanja perawatan
kendaraan bermotor, cetak, termasuk belanja modal yang diperuntukkan
selama Triwulan dua. Realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan
penyediaan rutinitas perkantoran ini mencapai 51,47%, sedangkan
realisasi keuangannya 45,48%.
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 9
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

d. Survei, Verifikasi, Penyaluran, Pendampingan dan Penagihan Dana


Bergulir
Kegiatan ini diadakan dalam rangka penyaluran dan penagihan dana
bergulir dapat dilakukan tepat sasaran dan tepat waktu, dengan harapan
agar tujuan terlaksana dengan baik dan tepat. Kegiatan Survei, Verifikasi,
Penyaluran, Pendampingan dan Penagihan Dana Bergulir menggunakan
dana sebesar 173.950.000- dengan realisasi Fisik 74,22% dan keuangan
sebesar 42,56%.
e. Penataan dan Pembinaan Koperasi
Penataan dan Pembinaan Koperasi dengan nilai pagu sebesar
Rp221.104.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp94.892.250
(42.92%) dan realisasi Fisik 45.67% pada APBD murni. Capaian
kegiatannya adalah tertatanya dan terbinanya Koperasi aktif menjadi
Koperasi yg unggul.
f. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kegiatan ini diadakan dalam rangka penyelenggaraan promosi produk-
produk UMKM yang diselenggarakan melalui event tertentu. Kegiatan ini
memiliki nilai pagu sebesar Rp264.442.500, dengan realisasi keuangan
sebesar 37,65% dan fisik 45,67%.
g. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Pasar Tradisional
Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 28,77% dan fisik sebesar
29,03%. Kegiatan ini memiliki nilai pagu sebesar Rp1.599.421.000.
h. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Pasar Tradisional (DAK)
Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 5.54% dan fisik sebesar
27.05%. Kegiatan ini memiliki nilai pagu sebesar Rp3.663.400.000.
i. Pembangunan Gudang Non SRG (Silpa DAK)
Kegiatan ini memiliki pagu sebesar Rp5.193.620.000 sampai dengan
Triwulan ke II memiliki realisasi keuangan dan fisik sebesar 18,38%.
j. Kajian Sistem Logistik Daerah
Kajian Sistem Logistik Daerah merupakan kegiatan yang harapannya
dapat memperbaiki system rantai pasok agar tidak ada lagi kasus
kelangkaan barang di Kabupaten Kepulauan Anambas. Kegiatan ini
memiliki Nilai Pagu sebesar Rp350.000.000,-. Sampai dengan triwulan ke

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 10
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

II kegiatan ini memiliki realisasi fisik sebesar 40,50% dan keuangan


19,67%.
k. Pembangunan Sarana Parkir Pasar Ikan Suka Ramai
Kegiatan ini memiliki nilai pagu sebesar Rp161,625,000 dan telah
terealisasi sebesar Rp156,639,000 (96,92%) dan fisik 96,92%.
l. Penyediaan Sarana Dalam Mendukung Pembentukan Unit Metrologi Legal
(DAK)
Kegiatan ini memiliki realisasi fisik sebesar 95,40% dan dan keuangan
sebeesar 25,09% dengan total anggaran Rp1.490.500.000.
m. Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Sentra Industri Kecil
dan Menengah (SIKM)
Kegiatan ini memiliki pagu dana sebesar Rp119.850.000, realisasi
keuangan yang telah dicapai sebesar 92.49% dan realisasi fisik sebesar
92.84%.
n. Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKM) KKA (DAK)
Pembangunan SIKM ini memiliki telah mencapai realisasi keuangan
sebesar 20.59% dan realisasi fisik hanya mencapai 1.18%.
o. Monitoring Barang Beredar dan Stabilsasi Harga
Kegiatan ini diadakan dalam rangka pengendalian dan pengawasan
barang yang beredar dan memonitoring harga dipasaran yang
harapannya agar tetap stabil. Kegiatan ini memiliki pagu sebesar
Rp125.000.000, memiliki realisasi keuangan 70.06% dan realisasi fisik
sebesar 70.00%.
p. Pengendalian dan Pengawasan Restribusi Pasar
Kegiatan ini diadakan dalam rangka Pengendalian dan Pengawasan
Restribusi Pasar dapat dilakukan tepat sasaran dan tepat waktu, dengan
harapan agar tujuan terlaksana dengan baik dan tepat. Kegiatan
Pengendalian dan Pengawasan Restribusi Pasar menggunakan dana
sebesar Rp100.000.000,- dengan realisasi Keuangan Rp 46.061.400
(46,06%) dan Realisasi Fisik 46.11 persen.
Sementara itu, daftar usulan Program dan kegiatan yang direncanakan untuk
Tahun 2019 ini sudah tertuang di dalam Renja dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 11
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Tahun 2018 pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Kepulauan Anambas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Program dan Kegiatan Pada Renja dan DPA Tahun 2019

No Nama Prgram/Kegiatan Rencana Kerja (Rp) DPA Keterangan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 104.220.000 198.990.000 Diakomodir

Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung


2 1.356.390.000 1.303.470.000 Diakomodir
Administrasi/Tenaga Perkantoran

3 Penyediaan Rutinitas Perkantoran 970.595.000 1.136.195.000 Diakomodir

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

1 Penataan dan Pembinaan Koperasi 232.314.000 221.104.000 Diakomodir

Penyelenggaraan Promosi Produk -


2 264.442.000 Diakomodir
Usaha Mikro Kecil Menengah

Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Survei, Verifikasi, Penyaluran,


180.000.000
1 Pendampingan dan Penagihan Dana 173.950.000 Diakomodir
Bergulir

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

1 Kajian Sistem Logistik Daerah 350.000.000 350.000.000 Diakomodir

Pembangunan Gudang Non SRG


2 5.096.549.472 5.193.620.000 Diakomodir
(SILPA DAK)

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan


Pelaksanaan Sidang Tera dan Tera
Tidak
1 Ulang Kemetrologian Terhadap alat 150.000.000 -
Diakomodir
UTTP
Pengendalian dan Pengawasan
2 100.000.000 202.650.000 Diakomodir
Restribusi Pasar

Jumlah 8.540.068.472 9.044.421.000


Sumber: Renja dan DPA DKUMPP Tahun 2019

Total anggaran yang terdapat di dalam Rencana Kerja 2019 yang sesuai dengan
pagu yang diberikan,- dimana untuk 5 Program dan 10 Kegiatan yang diajukan
sebesar Rp8.540.068.472 -. Dan yang diakomodir sebesar Rp9.044.421.000.- Yang
ditunjukan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Selain Belanja Langsung, juga dapat dicermati realisasi Belanja Tidak Langsung
(BTL) yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas. BTL ini merupakan belanja yang
harus dikeluarkan untuk memenuhi hak-hak aparatur dalam bentuk gaji dan
tunjangan. Dikatakan belanja tidak langsung, karena pembelanjaan ini tidak
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 12
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

berkaitan secara langsung dengan pelaksanaan kegiatan di Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas. Serapan BTL
di DKUMPP Tahun 2019 pada Triwulan ke II secara umum sebesar 42.38%. Terbukti
dari Rp3.959.450.535,- di antaranya sudah mampu terserap.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 13
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian


Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan lembaga teknis yang melakukan
pembinaan dan pemberdayaan di sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan
dan Perindustrian, serta dituntut untuk mampu berperan aktif dalam
menggerakkan roda perekonomian daerah secara optimal melalui berbagai
kebijakan yang relevan dengan kondisi daerah. Perputaran roda perekonomian
daerah akan dapat dicapai bila seluruh pemangku kepentingan berupaya
melakukan penggalian dan pemanfaatan potensi sumber daya yang tersedia
secara optimal. Apalagi Kepulauan Anambas secara geografis memiliki potensi
kelautan dan perikanan yang sangat melimpah untuk dapat dioptimalkan
pemanfaatannya dalam mendukung pencapaian visi dan misi yang sudah
ditetapkan.
Program yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerah ini merupakan
strategi pada tataran kebijakan. Strategi berupa pelaksanaan program dapat
dikatakan berhasil jika implementasi program tersebut sesuai dengan visi dan
misi yang diemban. Sehingga keterhubungan antara program yang ada di Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas dengan program di tingkat Kabupaten menjadi mutlak adanya. Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas pada dasarnya memiliki tiga urusan, yaitu urusan wajib Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah (Pasal 7 ayat (2)) serta urusan pilihan Perindustrian
dan urusan pilihan Perdagangan (Pasal 7 ayat (4)) Peraturan Pemerintah Nomor
37 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan
dan Perindustrian didukung oleh 20 orang Pegawai Negeri Sipil, 23 orang Pegawai
Tidak Tetap dan lima orang tenaga honorer. Sumber daya yang ada pada
Perangkat Daerah ini dapat dievaluasi tingkat efektivitas dan efisiensinya melalui
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dalam mencapai sasaran atau target yang
ditetapkan, sehingga pengukuran ini akan terlihat hasilnya pada akhir periode.
Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 14
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Selain itu, juga digunakan sebagai
bahan masukan untuk memperbaiki kinerja pelayanan di masa yang akan datang.
Hasil kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan
indikator kinerja sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), maupun
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007, terlihat sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 15
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

TINGKAT
REALISASI TINGKAT
REALISASI CAPAIAN PERANGKAT
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA PADA CAPAIAN CAPAIAN REALISASI
TARGET AKHIR CAPAIAN KINERJA DAERAH
NO URUSAN / PROGRAM PROGRAM SATUAN KINERJA TAHUN TRIW ULAN KINERJA KINERJA KINERJA RPJMD
RPJMD KINERJA RPJMD RPJMD s/d PENANGGUNG
(OUTCOME) 2019 TAHUN TAHUN s/d TAHUN 2019
s/d TAHUN 2018 TAHUN JAW AB
2019 2019 (%)
2019 (%)
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13=12/7*100 14=6+12 15=14/5*100 16

Program Penciptaan
Jumlah Pelaku UMKM
Iklim Usaha Kecil
1 dan Wirausaha Pemula Orang 360 18 0 - - - - 0 0% 18 5,00 DKUMPP
Menengah yang
yang dibina Pemerintah
Kondusif

Program Pengembangan
Jumlah Pelaku UMKM
Kewirausahaan dan
2 yang Produknya Pelaku 300 118 0 - - - - 0 0% 118 39,33 DKUMPP
Keunggulan Kompetitif
tersertifikasi
Usaha Kecil Menengah

Program Pengembangan
Sistem Pendukung Nilai Penjualan Produk-
3 Rupiah 329.353.950.585 255.875.166.000 22.932.915.613 - 22.9 M - - 22.9 M 100% 278.8 M 85 DKUMPP
Usaha Bagi Usaha produk UMKM
Mikro Kecil Menengah

Program Perlindungan
Jumlah Kasus
Konsumen dan
4 Kelangkaan Barang Kasus 0 2 0 - - - - 0 0% 0 100 DKUMPP
Pengamanan
Pokok
Perdagangan

Program Pembinaan
Jumlah kawasan PKL
5 Pedagang Kaki lima Kawasan 3 0 0 - - - - 0 0% 0 0,00 DKUMPP
yang ditata
dan Asongan

Program Peningkatan Jumlah Pasar


6 Efisiensi Perdagangan Tradisional dibangun Pasar 21 24 2 - - - 2 2 50% 26 123,81 DKUMPP
Dalam Negeri dan beroperasi

Program Pengembangan
Jumlah IKM yang
7 Industri Kecil IKM 601 654 0 - - - - 0 0% 654 108,82 DKUMPP
Produktif
Menengah

Nilai investasi pada


Program Pengembangan sektor industri
8 Rupiah ≥ Rp 4,5 Miliar 1 Milyar 12 Milyar 1 - - 12 6,5 Milyar 54.16% 7,5 Milyar 166,67 DKUMPP
Perwilayahan Industri perikanan yang
terealisasi

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 16
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah


Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan capaian
Rencana Strategis Perangkat Daerah serta kondisi kekinian termasuk berbagai
kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing bidang, maka perlu diidentifikasi
berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal di lingkup Perangkat
Daerah dalam rangka penentuan isu strategis. Permasalahan dimaksud meliputi:
1. Permasalahan Internal
a. Jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas masih kurang, sehingga pembinaan di Bidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi-UKM, maupun Pasar belum maksimal;
b. Masih banyaknya jabatan struktural yang belum terisi, sehingga proses
pelayanan masih terkendala;
c. Lemahnya daya kontrol pemerintah di sektor perdagangan, sehingga
mengakibatkan adanya distorsi mekanisme pasar yang akan memerlambat
perkembangan UKM;
d. Rendahnya kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana perdagangan
(pasar tradisional);
e. Kinerja pemerintah dalam pelayanan publik belum sesuai dengan standar
pelayanan prima, seperti pelayanan yang cepat, tepat, ramah, murah dan
mudah terjangkau;
f. Belum adanya gudang sebagai penyangga distribusi kebutuhan pokok dan
barang esensial lainnya;
g. Belum optimalnya pemanfaatan potensi daerah oleh aktivitas industri;
h. Masih lemahnya peran industri kecil dan rumah tangga sehingga belum
bisa dijadikan andalan bagi perekonomian daerah;
i. Belum tersedianya sarana kemetrologian dalam rangka melindungi
produsen dan konsumen;
j. Kualitas SDM pelaku usaha masih rendah terutama dalam hal manajemen,
permodalan, kewirausahaan dan akses pasar;
k. Belum optimalnya partisipasi masyarakat serta rendahnya kepastian
keuangan daerah, sedangkan tanggungjawab semakin besar;
l. Belum optimalnya penggunaan potensi daerah dalam kegiatan industri;

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 25
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

m. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan


publik dan pemeliharaan daya hubung;
n. Penggalian, pengolahan dan pemasaran komoditi agroindustri dan industri
kelautan belum optimal;
o. Pengelolaan IKM masih bersifat tradisional sehingga produk yang
dihasilkan belum memiliki daya saing di pasar;
p. Kegiatan promosi produk masih kurang, sehingga hasil yang diperoleh
belum maksimal;
q. Terbatasnya jumlah modal yang dimiliki, sehingga skala usaha mereka sulit
ditingkatkan;
r. Aktulitas dan akurasi data di sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan
UKM belum sesuai dengan yang diharapkan;
s. Belum meratanya pertumbuhan dan perkembangan di bidang Industri,
Perdagangan, Koperasi dan UKM;
t. Belum adanya pelaksanaan Pengarustamaan Gender (PUG) dalam
perencanaan pembangunan daerah.
2. Permasalahan Eksternal
a. Letak geografis antar pulau yang sulit terjangkau dan pada waktu-waktu
tertentu iklim/keadaan cuaca yang kurang kondusif, dimana laut tidak
dapat dilayari oleh kapal yang bertonase kecil;
b. Aksesibilitas antar pulau relatif terbatas, akibat sarana dan prasarana
transportasi dan komunikasi yang belum memadai;
c. Adanya kelangkaan stock dan barang esensial lainnya pada musim tertentu
dengan harga yang relatif tinggi;
d. Regulasi di sektor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yang
selalu berubah-ubah;
e. Penyebaran penduduk yang belum merata dan tingkat pendidikan
masyarakat yang relatif masih rendah;
f. Penjarahan sumber daya alam oleh pihak asing sehingga merugikan daerah
secara umum;
g. Terdapat kesenjangan ekonomi antara satu daerah dengan daerah lainnya;

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 26
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

h. Adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Kepulauan Anambas dengan instansi lain;
i. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah;
j. Membanjirnya barang-barang impor dari luar negeri dengan kualitas dan
harga barang yang kompetitif akan menghancurkan kegiatan industri
rumah tangga, industri kecil dan UKM yang saat ini justru menjadi andalan
pemulihan ekonomi;
k. Perkembangan dan kemajuan IPTEK yang sangat cepat.
Selain permasalahan tersebut, juga terdapat benyak peluang yang dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan pelayanan oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian. Peluang dimaksud
meliputi :
1. Letak geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang berbatasan dengan
Kabupaten/Kota serta negara tetangga yang perkembangannya relatif lebih
maju;
2. Dibukanya kawasan Batam, Bintan, dan Karimun sebagai kawasan ekonomi
khusus (Special Economic Zone);
3. Adanya kebijakan otonomi daerah yang dapat diterapkan untuk memudahkan
daerah dalam membuat peraturan daerah dan meningkatkan sektor
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM di Kepulauan Anambas;
4. Sumberdaya kelautan dan perikanan memiliki potensi besar yang dapat diolah
untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor;
5. Hasil perkebunan, pertanian dan peternakan dapat dikembangkan menjadi
agroindustri yang lebih berdaya saing;
6. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance;
7. Tekat pemerintah dan stakeholders untuk menyelenggarakan pemerintahan
yang transparan, akuntabel dan efisien sehingga mutu pelayanan publik dapat
ditingkatkan;
8. Adanya keinginan yang besar dari seluruh lapisan masyarakat untuk berperan
dalam proses pembangunan;
9. Potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal;

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 27
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

10. Pendapatan dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat;


11. Koperasi sebagai pelaku ekonomi kerakyatan dapat memperluas usahanya di
sektor perdagangan, industri, aneka jasa, nelayan dengan melibatkan
organisasi kewanitaan, pemuda, lembaga pendidikan, pertanian dan non
pertanian, dan penyatuan beberapa Koperasi Primer menjadi Koperasi
Sekunder guna memperkuat jaringan usaha;
12. Peningkatan skala usaha dari bersifat mikro menjadi usaha kecil, kemudian
menjadi usaha menengah dan penumbuhan UKM baru;
13. Pembentukan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) Kabupaten
Kepulauan Anambas;
14. Setiap kebijakan terkoordinasi dengan baik antara daerah, provinsi dan
nasional;
15. Diwujudkan komitmen penyediaan dana bergulir, hibah, dan stimulus dari
APBD Provinsi dan APBN;
16. Menyediakan sistem pembiayaan yang mudah dan fleksibel diakses oleh
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM);
17. Peningkatan kompetensi SDM pengelola Koperasi dan UKM;
18. Pemberian beasiswa bagi pengelola dan kader Koperasi terutama yang
tergabung dalam IKOPIN dan atau Perguruan Tinggi yang mengembangkan
pendidikan perkoperasian;
19. Memberikan kesempatan magang bagi aparatur dan pengurus Koperasi ke
Kabupaten/Kota di luar Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, maka isu-isu
strategis daerah senantiasa berkembang sehingga perlu diidentifikasi secara
berkesinambungan. Mengingat isu-isu strategis merupakan dasar dalam
penetapan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun
2020. Adapun isu-isu strategis dimaksud meliputi :
1. Koperasi dapat menjadi sektor penggerak perekonomian daerah melalui
optimalisasi manajemen kelembagaan dan pemberdayaan;
Hingga saat ini peran Koperasi masih belum optimal, terbukti dari 76
Koperasi hanya 21 Koperasi yang aktif dan sisanya 56 Koperasi lainnya tidak
aktif. Hal ini tentu akan berdampak terhadap pencapaian visi dan misi Kepala
Daerah 2016-2021, di mana salah satu agenda prioritas yang harus dicapai di

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 28
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

sektor Koperasi adalah pembentukan 7 Koperasi unggul di masing-masing


Kecamatan dan 1 Koperasi nelayan unggulan. Sehingga ke depan, diperlukan
pembinaan dan pemberdayaan Koperasi secara intens ke lapangan dan
melakukan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya peran
Koperasi dalam meningkatkan perekonomian nasional.
2. Produk olahan hasil perikanan dan pertanian belum dikembangkan secara
optimal;
Melihat potensi Kepulauan Anambas yang besar terhadap sektor kelautan dan
perikanan dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk menghasilkan
produk olahan yang berkualitas. Demikian pula dengan produk olahan yang
berbasis sektor pertanian juga dapat menjadi peluang yang bisa dioptimalkan
pemanfaatannya. Akan tetapi hingga saat ini, peluang ini belum berkembang
dengan baik, terbukti daya saing produk Kepulauan Anambas lebih rendah
dibandingkan dengan produk serupa di daerah lain. Hal ini juga menjadi
target dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah di sektor ekonomi.
3. Pengembangan industri maritim dan pertanian dapat menjadi daya ungkit
terhadap peningkatan ekonomi daerah;
Industri maritim dan pertanian pada dasarnya bila dioptimalkan dapat
menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah, terkhusus untuk sektor maritim
yang luas di Kepulauan Anambas dan banyaknya potensi perikanan
menjadikan daerah ini bisa meraih pendapatan asli daerah yang besar bila ada
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengembangkannya.
4. Terjadinya kelangkaan dan disparitas harga barang pokok serta barang
penting lainnya;
Kemahalan harga di Kabupaten Kepulauan Anambas disebabkan salah
satunya oleh jauhnya jarak antara daerah ini dengan daerah penghasil, karena
sebagian besar komoditi yang dibutuhkan masyarakat berasal dari Jakarta,
Batam dan Tanjungpinang. Hal ini menyebabkan tingginya biaya transportasi
(high cost economic) dan besarnya tingkat risiko (high risk) yang harus
dihadapi oleh pengusaha di Kepulauan Anambas. Terbukti dari mahalnya tarif
angkut kapal cargo lokal, yaitu berkisar antara Rp400.000,00 hingga
Rp500.000,00 per metrik ton, angka tersebut menunjukkan lebih mahal 65%
dibandingkan tarif kapal tol laut yang hanya Rp273.000,00 metrik ton.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 29
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

5. Perlunya hilirisasi produk olahan sektor perikanan dan pertanian melalui


kerjasama dengan pelaku industri baik di tingkat lokal maupun regional;
Dengan banyaknya potensi perikanan di Kepulauan Anambas dapat
dikembangkan dengan menciptakan sentra industri pengalengan ikan, dengan
mencari investor yang dapat memanfaatkan peluang ini.
6. Perlunya meningkatkan mutu produk UMKM sehingga mampu bersaing di
pasar dalam negeri;
Produk olahan hasil perikanan di Kepulauan Anambas belum begitu bisa
bersaing di pasar, terbukti belum banyaknya produk tersebut diserap pasar.

2.4 Reviu Terhadap Rancangan PERUBAHAN RKPD


Kabupaten Kepulauan Anambas masih menghadapi isu-isu mendasar
seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan serta utilitas dasar seperti listrik dan
air bersih. Terdapat pula isu-isu lain yang mengindikasikan perkembangan daerah
seperti pencemaran dan pengembangan permukiman. Isu-isu strategis daerah
yang teridentifikasi adalah :
1. Pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan) yang lebih berkualitas, merata
dan terjangkau;
Pelayanan pendidikan masih perlu ditingkatkan lagi khususnya dari sisi kualitas
tenaga pendidik dan pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan.
Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, dimana pelayanan ini harus
diberikan semaksimal mungkin sehingga menjamin kesamaan akses antar warga di
tengah kondisi georgrafis kepulauan.
2. Pengendalian pencemaran dan perbaikan kualitas lingkungan hidup;
Pencemaran yang perlu dikendalikan didominasi oleh limbah rumah tangga.
Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi penting diprioritaskan. Kualitas
lingkungan hidup khususnya terkait dengan tutupan hutan dan ekositem
bahari.
3. Penyediaan utilitas dasar (listrik dan air bersih);
Kebutuhan dasar listrik dan air bersih itu belum seluruhnya terpenuhi
sehingga menjadi hal yang perlu dikedepankan guna mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dan produktif.
4. Pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta pariwisata bahari;

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 30
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Sejalan dengan sumber daya utama yang dimiliki oleh daerah dan
keselarasannya dengan prioritas nasional, maka prioritas pada sektor
kelautan, perikanan, dan pariwisata bahari harus menjadi agenda terdepan
pembangunan daerah.
5. Ketahanan pangan dan kestabilan harga;
Tingkat daya beli masyarakat menjadi faktor penentu dari kesejahteraan. Oleh
karenanya, daya beli ini harus ditingkatkan dan tidak dibiarkan tergerus oleh
inflasi melalui jaminan pasokan kebutuhan pangan dan barang esensial lainnya
serta menstabilkan harga-harga kebutuhan.
6. Perbaikan konektivitas wilayah;
Konektivitas wilayah, baik antar kecamatan maupun antar Kabupaten/Kota
masih menjadi persoalan serius. Dampak dari isu konektivitas ini meluas,
mulai dari logistik daerah hingga pertumbuhan ekonomi. Transportasi udara
yang terputus dan transportasi laut yang rentan dengan faktor cuaca ditambah
dengan infrastruktur jalan yang masih perlu ditingkatkan lagi. Demikian pula
dengan cakupan layanan komunikasi yang sering terkendala, menjadi hal-hal
yang perlu ditangani untuk meningkatkan konetivitas wilayah.
7. Pembangunan kawasan permukiman;
Pertumbuhan penduduk daerah perlu diiringi dengan pengembangan kawasan
permukiman secara memadai. Selain sebagai salah satu bentuk pelayanan
publik, pengembangan kawasan permukiman juga akan berimbas pada
peningkatan aktivitas ekonomi lokal.
8. Peningkatan integritas moral, karakter, dan budaya;
Diperlukan peran pemerintah untuk membentengi generasi muda agar
terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif seperti pergaulan bebas
penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Generasi muda perlu
dibentuk sebagai generasi yang bermoral, berkarakter, dan berbudaya untuk
menjamin masa depan daerah dan bangsa yang lebih baik. Ini juga penting
untuk menjadikan Budaya Melayu sebagai budaya yang hidup dan menjadi
penciri daerah. Seiring dengan hal-hal tersebut, perbaikan dari dalam
pemerintahan daerah juga perlu dilakukan sehingga dapat terwujud
pemerintahan yang bersih (good governace). Tanpa pemerintahan yang bersih,

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 31
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

maka membangun masyarakat yang bermoral, berkarakter dan berbudaya


menjadi hal yang sulit dan kontradiktif.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 32
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 26
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

BAB III
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH

3.1 RENCANA KERJA DAN PENDANAAN


Program dan kegiatan yang direncanakan telah dirumuskan melalui
berbagai faktor yang menjadi pertimbangan. Mengacu pada visi dan misi
Kabupaten Kepulauan Anambas, program dan kegiatan Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian lebih menitikberatkan pada pengendalian
harga serta ketercukupan stok bahan pokok dan barang lainnya, mengingat daerah
ini merupakan wilayah kepulauan yang memiliki keterbatasan dalam hal
transportasi. Sehingga pada musim-musim tertentu persoalan kelangkaan stok
dan harga yang tinggi masih menjadi isu utama. Selain itu, rumusan program dan
kegiatan juga mempertimbangkan faktor berikut:
1. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s);
2. Pendayagunaan Potensi Ekonomi Daerah;
3. Pengembangan Produk Unggulan Daerah;
4. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Koperasi dan UKM.
Berbagai faktor tersebut dapat dicapai melalui beberapa program/kegiatan
yang diusulkan. Rumusan program dan kegiatan dimaksud mempertimbangkan
isu-isu penting dan aktual. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro , Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas harus dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian kebijakan prioritas Pembangunan Daerah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Tahun 2019. Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas
di Tahun 2019 memiliki pagu dana untuk Belanja Langsung sebesar
29.996.667.500,00 dan Belanja Tidak Langsung Sebesar 3.959.450.000,00.
Rancangan Perubahan Renja Tahun 2019 yang diajukan ini mengalami
pengurangan maupun penambahan anggaran sehingga Pagu Dana Belanja
Langsung yang berubah sebesar 30.240.736.236,00 (mengalami penambahan
sebesar 244.068.736,00) dan Belanja Tidak Langsung sebesar
3.870.921.920,50. Secara rinci Pagu Dana Perubahan Kegiatan Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2019 pada Tabel sebagai
berikut.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 33
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019


Urusan/ Bidang
Urusan
Kode Indikator Kinerja Target Target
Pemerintahan Kebutuhan Dana/ Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber
Rekening Program/Kegiatan Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Daerah dan Pagu Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Program Kegiatan Kinerja Kinerja

1 2 3 4 5 6 7
Urusan Wajib
Bidang Urusan Koperasi
Program Pelayanan Peningkatan Kualitas
Administrasi Pelayanan Administrasi
Perkantoran Perkantoran
Kab. Kab.
Penyediaan Jasa Terwujudnya Pelayanan Kepulauan Kepulauan
Administrasi Administrasi Perkantoran Anambas 12 Bulan Rp 198.990.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 198.990.000 APBD-P
Keuangan yang Baik

Kab. Kab.
Penyediaan Jasa Terlaksananya Penyediaan Kepulauan Kepulauan
Tenaga Pendukung Jasa Tenaga Pendukung Anambas Anambas
12 Bulan Rp 1.303.470.000 APBD 12 Bulan Rp 1.211.490.000 APBD-P
Administrasi/Tenaga Administrasi/ Teknis
Perkantoran Perkantoran

Kab. Kab.
Kepulauan Kepulauan
Penyediaan Rutinitas Terwujudnya Tatakelola Anambas Anambas
12 Bulan Rp 1.136.195.000 APBD 12 Bulan Rp 1.710.327.500 APBD-P
Perkantoran Perkantoran yang Baik

Program Nilai Penjualan Produk-


Pengembangan Produk UMKM
Sistem Pendukung
Usaha Bagi UMKM
Kab. Kab.
Terciptanya Koperasi Kepulauan Kepulauan
Penataan dan Anambas Anambas
Unggulan di Setiap 2 Koperasi Rp 221.104.000 APBD 2 Koperasi Rp 226.297.000 APBD-P
Pembinaan Koperasi
Kecamatan

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 34
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019


Urusan/ Bidang
Urusan
Kode Indikator Kinerja Target Target
Pemerintahan Kebutuhan Dana/ Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber
Rekening Program/Kegiatan Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Daerah dan Pagu Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Program Kegiatan Kinerja Kinerja

Kab. Kab.
Penyelenggaraan Kepulauan Kepulauan
Terlaksananya Promosi Anambas Anambas
Promosi Produk Usaha 3 kali Rp 264.442.500 APBD 3 kali Rp 269.374.500 APBD-P
Produk UMKM
Mikro Kecil Menengah

Program Penciptaan
Iklim Usaha Usaha Jumlah Pelaku UMKM
Kecil Menengah yang dan Wirausaha Pemula
Kondusif
Survei, Verifikasi, Kab. Kab.
Penyaluran, Meningkatnya Kinerja Kepulauan 45 UMK, Kepulauan 45 UMK,
Pendampingan dan Usaha Koperasi, KUB dan Anambas Koperasi Rp 173.950.000 APBD Anambas Koperasi Rp 173.950.000 APBD-P
Penagihan Dana UMK dan KUB dan KUB
Bergulir
Urusan Pilihan
Bidang Urusan Perdagangan
Program Peningkatan
Efisiensi Jumlah Pasar Tradisional
Perdagangan Dalam Beroperasi
Negeri
Kab. Kab.
Pembangunan Sarana Terbangunnya Pasar Ikan Kepulauan Kepulauan
Dan Prasarana Pasar dalam Mendukung Usaha Anambas 1 Paket Rp 3.663.400.000 APBD Anambas 1 Paket Rp 3.493.967.346 APBD-P
Tradisional Bagi Pelaku Pasar

Kab. Kab.
Terbangunnya Pasar Kepulauan Kepulauan
Pembangunan Sarana
Tradisional Dalam Anambas Anambas
Dan Prasarana Pasar 1 Paket Rp 1.599.421.000 APBN 1 Paket Rp 1.848.467.438 APBN
Mendukung Usaha Bagi
Tradisional (DAK)
Pelaku Pasar

Kab.
Pembangunan Kab. Kepulauan
Terbangunnya Gudang Non Anambas
Gudang Non SRG Kepulauan 1 Paket Rp 5.193.620.000 APBD 1 Paket Rp 5.198.396.000 APBD-P
SRG
(Silpa DAK) Anambas

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 35
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019


Urusan/ Bidang
Urusan
Kode Indikator Kinerja Target Target
Pemerintahan Kebutuhan Dana/ Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber
Rekening Program/Kegiatan Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Daerah dan Pagu Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Program Kegiatan Kinerja Kinerja

Terlaksananya Kajian Kab. Kab.


Kajian Sistem Logistik Kepulauan Kepulauan 1
Tentang Sistem Logistik 1 Dokumen Rp 350.000.000 APBD Rp 381.985.000 APBD-P
Daerah Anambas Anambas Dokumen
Daerah
Kab.
Pembangunan Sarana Meningkatnya Sarana dan Kab. Kepulauan
1 Lahan 1 Lahan
Parkir Pasar Ikan Prasarana Pasar Kepulauan Rp 161.625.000 APBD Anambas Rp 160.342.000 APBD-P
Parkir Parkir
Suka Ramai Tradusional Anambas

Program
Perlindungan Jumlah Kasus
Konsumen dan Kelangkaan Barang Pokok
Pengamanan
Perdagangan

Kab. Kab.
Pengendalian dan Meningkatnya Kesadaran Kepulauan Kepulauan
Pengawasan Pembayaran Retribusi Anambas 12 Bulan Rp 202.650.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 212.200.000 APBD-P
Restribusi Pasar Pasar Tiap Bulan

Kab.
Penyediaan Sarana
Terlsedianya Peralatan Kab. Kepulauan
Dalam Mendukung
Kemetrologian dan Kepulauan 4 Paket Rp 1.490.500.000 APBN Anambas 1 Kali Rp 1.458.737.125 APBN
Pembentukan Unit
Kendaraan Kemetrologian Anambas
Metrologi Legal (DAK)
Kab. Kab.
Monitoring Barang Terselenggaranya Kepulauan Kepulauan
Anambas 7 Anambas 7
Beredar dan Stabilsasi Monitoring Barang Beredar Rp 125.000.000 APBD Rp 230.155.000 APBD-P
Kecamatan Kecamatan
Harga dan Stabilisasi Harga

Urusan Pilihan
Bidang Urusan Perindustrian

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 36
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019


Urusan/ Bidang
Urusan
Kode Indikator Kinerja Target Target
Pemerintahan Kebutuhan Dana/ Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber
Rekening Program/Kegiatan Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Daerah dan Pagu Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Program Kegiatan Kinerja Kinerja

Program
Nilai Investasi Pada
Pengembangan
Sektor Industri Perikanan
Perwilayahan
yang Terealisasi
Industri

Penyusunan Dokumen Kab. Kab.


Lingkungan Kepulauan Kepulauan
Dokumen Lingkungan Anambas Anambas 1
Pembangunan Sentra 1 Dokumen Rp 119.850.000 APBD Rp 111.077.200 APBD-P
Pembangunan SIKM KKA Dokumen
Industri Kecil dan
Menengah (SIKM)
Pembangunan Sentra Kab. Kab.
Industri Kecil dan Terbangunnya Sarana Kepulauan 8 dari 15 Kepulauan 14 dari 19
Rp 13.792.450.000 APBN Rp 13.354.980.127 APBN
Menengah (SIKM) KKA SIKM KKA di Desa Piabung Anambas Sarana Anambas Sarana
(DAK)
Jumlah Rp 29.996.667.500 Rp30.240.736.236

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 37
Rancangan Perubahan Renja 2019

BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi


Pada RPJM Nasional 2015-2019, Pemerintah telah menetapkan prioritas
pembangunan nasional untuk lima tahun ke depan dalam rangka menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam
kebudayaan. Ada sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan, yang dikenal
dengan NAWACITA, meliputi :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tatakelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sejalan dengan sembilan agenda prioritas nasional tersebut, maka tema
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019 adalah “Memacu Pembangunan
Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta
Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”. Untuk mewujudkan
tema RKP Tahun 2019 tersebut, dirumuskan prioritas dan sasaran pembangunan
nasional Tahun 2019 sebagai berikut :

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 32
Rancangan Perubahan Renja 2019

1. Dimensi Pembangunan Manusia, meliputi :


a. Revolusi Mental;
b. Pembangunan Pendidikan;
c. Pembangunan Kesehatan;
d. Pembangunan Perumahan dan Permukiman.
2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, terdiri dari :
a. Kedaulatan Pangan;
b. Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan;
c. Kemaritiman dan Kelautan;
d. Pariwisata;
e. Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, meliputi :
a. Pemerataan Antarkelompok Pendapatan;
b. Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal;
c. Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan;
d. Pengembangan Konektivitas Nasional.
4. Kondisi Perlu: Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Prioritas pembangunan nasional yang telah tersusun ini akan menjadi
acuan dalam menetapkan tema dan prioritas pembangunan daerah, dan dalam
menjabarkan program dan kegiatan Tahun 2019. Berdasarkan tema dan sasaran
pokok tersebut, ada beberapa hal yang menjadi target pemerintah ke depan, yaitu
(a) pertumbuhan ekonomi diupayakan berada pada kisaran 5,5 Persen sampai
dengan 5,9 Persen, (b) Rasio Pajak terhadap Produk Domestik Bruto diperkirakan
berada pada level 12,6 Persen sampai dengan 12,8 Persen, (c) jumlah penduduk
miskin berkisar antara 9,5 Persen sampai dengan 10,5 Persen, dan (d) tingkat
pengangguran terbuka diperkirakan sebesar 5,3 Persen sampai dengan 5,6
Persen.
Mengacu pada sasaran pokok dan target ke depan, maka yang menjadi
tanggungjawab Kementerian Perindustrian antara lain adalah yang terkait dengan
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan dimana pada Tahun 2019 sebagai akhir
RPJM Nasional, pertumbuhan sektor industri ditargetkan mencapai 8,6 Persen,
kontribusi sektor industri terhadap PDB mencapai 21,6 Persen, dan penambahan
jumlah industri berskala menengah dan besar selama lima tahun sebanyak 9.000

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 33
Rancangan Perubahan Renja 2019

unit. Kementerian Perindustrian juga memiliki kontribusi terhadap Sasaran


Pembangunan Kewilayahan dan Antarwilayah yaitu sampai dengan Tahun 2019
terbangun sebanyak 14 kawasan industri.
Arah kebijakan Kementerian Perindustrian RI sebagaimana yang termuat
di dalam RENSTRA Kementerian Perindustrian RI Periode 2014-2019 meliputi
beberapa hal pokok berikut:
1. Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran sektor industri dalam
perekonomian nasional;
2. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan prioritas
nasional dan kompetensi daerah;
3. Meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah agar terkait dan lebih
seimbang dengan kemampuan industri skala besar;
4. Mendorong pertumbuhan industri di luar pulau Jawa;
5. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangunan lainnya dalam
mendukung pembangunan industri nasional.
Sedangkan program prioritas Kementerian Perindustrian dalam lima tahun
meliputi :
1) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis
Manufaktur;
2) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro;
3) Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi;
4) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah;
5) Program Pengembangan Perwilayahan Industri;
6) Program Kerja Sama Industri Internasional;
7) Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri;
8) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara
Kementerian Perindustrian;
9) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di
Kementerian Perindustrian;
10) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Perindustrian.
Sementara itu, arah kebijakan pembangunan di sektor perdagangan
nasional ke depan secara konsisten mengacu pada arah pembangunan dalam

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 34
Rancangan Perubahan Renja 2019

RPJM Nasional 2015-2019. Arah ini merupakan pedoman dalam menyusun


langkah-langkah strategis ke depan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Arah kebijakan perdagangan dapat dijabarkan menjadi delapan pokok pikiran,
yaitu :
1. Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama;
2. Memperluas pangsa pasar ekspor di pasar prospektif dan hubungan
perdagangan internasional;
3. Meningkatkan diversifikasi produk ekspor;
4. Mengamankan pasar domestik untuk meningkatkan daya saing produk
nasional;
5. Meningkatkan aksesibilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);
6. Meningkatkan perlindungan konsumen;
7. Meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistik;
8. Meningkatkan fasilitasi dan iklim usaha perdagangan.
Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai
kecenderungan pembangunan perekonomian ke depan, maka Kementerian
Perdagangan menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri dalam lima tahun ke
depan adalah meningkatkan daya saing produk ekspor non migas untuk
mendorong peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor serta peningkatan
keberagaman, kualitas, dan citra produk ekspor. Sedangkan arah kebijakan
pembangunan perdagangan dalam negeri adalah peningkatan penataan sistem
distribusi nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa, kepastian
usaha, dan daya saing produk domestik. Dengan demikian, arah kebijakan
perdagangan dapat dijabarkan menjadi lima pokok pikiran, yaitu :
1. Mengembangkan kebijakan dan diplomasi perdagangan internasional dengan
senantiasa menjaga kepentingan nasional, integritas wilayah, dan
pengamanan kekayaan SDA nasional;
2. Menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas;
3. Menurunnya kesenjangan kesejahteraan antarkelompok masyarakat dan
antardaerah;
4. Memantapkan nilai-nilai baru yang positif dan produktif dalam rangka
memantapkan budaya dan karakter bangsa; dan

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 35
Rancangan Perubahan Renja 2019

5. Menata kelembagaan perdagangan yang mendorong prakarsa masyarakat


dalam kegiatan perekonomian.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan memiliki sepuluh program
utama, yaitu :
1. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian
Perdagangan;
2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Perdagangan;
3. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas Aparatur Negara Kementerian
Perdagangan;
4. Penelitian dan pengembangan perdagangan;
5. Pengembangan perdagangan dalam negeri;
6. Peningkatan perdagangan luar negeri;
7. Peningkatan perlindungan konsumen;
8. Peningkatan kerjasama perdagangan internasional;
9. Pengembangan ekspor; dan
10. Peningkatan efisiensi pasar komoditi.
Di Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, pembangunan ditujukan pada upaya
penataan struktur pelaku ekonomi nasional secara terpadu dan seimbang, baik
dalam skala usaha, strata dan sektoral, sehingga berkembang struktur pelaku
ekonomi nasional yang kokoh dan mandiri. Memerhatikan peran dan potensinya
dalam perekonomian nasional, keberadaan Koperasi dan Usaha Mikro terbukti
mampu bertahan sebagai sektor yang mandiri, kukuh dan fleksibel, baik dalam
kondisi normal maupun dalam situasi krisis sekalipun. Bahkan tidak dapat
disangkal, bahwa Koperasi dan Usaha Mikro merupakan leader perekonomian
Indonesia dan menjadi jantung ekonomi rakyat, serta pelopor tumbuhnya
ekonomi kerakyatan.
Atas pertimbangan kondisi internal maupun eksternal, Kementerian
Koperasi dan Usaha Mikro telah menetapkan lima arah kebijakan prioritas bidang
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro yang akan ditempuh dalam Periode
2014-2019, yaitu :
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui (i) penguatan
kewirausahaan yang mencakup pola pengembangan kewirausahaan, penataan
kurikulum kewirausahaan di lembaga pendidikan formal, serta perluasan

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 36
Rancangan Perubahan Renja 2019

dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis teknologi (technopreneurs); dan


(ii) peningkatan akses kepelatihan dan layanan usaha terpadu;
2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan melalui (i)
pengembangan lembaga pembiayaan/bank Usaha Mikro dan Koperasi, serta
optimalisasi sumber pembiayaan non-bank; (ii) integrasi sistem informasi
debitur UMKM dari lembaga pembiayaan bank dan non-bank; dan (iii)
peningkatan kapasitas Koperasi sebagai pengelola sistem resi gudang; dan (iv)
advokasi pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Koperasi;
3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran melalui (i)
peningkatan kualitas dan diversifikasi produk berbasis rantai nilai dan
keunggulan lokal yang didukung perluasan penerapan teknologi tepat guna; (ii)
perluasan penerapan teknologi tepat guna; (iii) diversifikasi produk berbasis
rantai nilai dan keunggulan lokal; (iv) peningkatan penerapan standardisasi
produk (Standar Nasional Indonesia/SNI, HAKI), dan sertifikasi (halal,
keamanan pangan dan obat); (v) penyediaan akses pasar bagi usaha mikro
melalui revitalisasi pasar tradisional; dan (vi) integrasi fasilitasi pemasaran dan
sistem distribusi baik domestik maupun ekspor yang didukung pengembangan
trading house untuk produk-produk Usaha Mikro dan Koperasi;
4. Penguatan kelembagaan usaha melalui (i) kemitraan investasi berbasis
keterkaitan usaha (backward-forward linkages); dan (ii) peningkatan peran
Koperasi dalam penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan, dan sentra
industri kecil di kawasan industri;
5. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha melalui (i) harmonisasi
perizinan sektoral dan daerah; (ii) pengurangan.
Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro telah menetapkan 5 (lima) arah
kebijakan prioritas Bidang Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang akan
ditempuh dalam periode lima tahun, yaitu :
1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan Usaha Mikro;
Arah kebijakan ini ditujukan untuk mewujudkan pemberdayaan Koperasi
dan UMKM yang lebih koordinatif dan partisipatif, didukung peningkatan
peran lembaga-lembaga swasta dan masyarakat; menyediakan regulasi/
kebijakan nasional dan daerah yang mendukung pemberdayaan Koperasi dan

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 37
Rancangan Perubahan Renja 2019

Usaha Mikro; serta menurunkan pungutan yang menghambat perkembangan


usaha Koperasi.
2. Peningkatan akses kepada sumber daya produktif;
Arah kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan akses Koperasi dan Usaha
Mikro kepada sumber daya produktif terutama berkaitan dengan jangkauan
dan jenis sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan usaha Koperasi dan Usaha Mikro, khususnya melalui KUR
sebagai bagian penting untuk meningkatkan usaha masyarakat yang dapat
menurunkan tingkat kemiskinan. Sumber daya produktif dimaksud juga
berkaitan dengan peningkatan akses teknologi, akses pasar dan pemasaran
bagi koperasi dan Usaha Mikro.
3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan Usaha Mikro;
Arah kebijakan ini ditujukan untuk pengembangan produk Koperasi dan
Usaha Mikro yang berkualitas, inovatif dan kreatif yang bersaing baik di
pasar domestik maupun mancanegara.
4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan Usaha Mikro;
Arah kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas
Koperasi dan Usaha Mikro, yang didukung pengusaha, pengelola dan pekerja
yang memiliki kompetensi yang tinggi dan wirausaha handal serta
meningkatan jumlah wirausaha baru yang didukung pola pengembangan
kewirausahaan yang tersistem. Dilaksanakan juga revitalisasi sistem
pendidikan pelatihan dan penyuluhan perkoperasian.
5. Penguatan kelembagaan Koperasi;
Arah kebijakan ini ditujukan untuk pengembangan praktek berkoperasi yang
sesuai nilai, jati diri, prinsip dan asas Koperasi serta peningkatan peran
Koperasi dalam memfasilitasi perkembangan usaha anggota dan peningkatan
kesejahteraan anggota.
Sejalan dengan kebijakan nasional, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
juga telah menetapkan arah kebijakan pembangunannya baik dalam jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang di berbagai sektor. Di bidang
Perindustrian dan Perdagangan, arah kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan
Riau dapat diketahui melalui RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Kepulauan Riau, yang ditujukan untuk :

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 38
Rancangan Perubahan Renja 2019

1. Meningkatkan laju pertumbuhan sektor industri;


2. Perluasan kesempatan kerja dengan penyerapan tenaga kerja di sektor
industri;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia industri;
4. Meningkatkan penggunaan potensi daerah sebagai komponen Industri;
5. Melaksanakan good governance, dengan memberikan pelayanan prima;
6. Meningkatkan akses pasar baik dalam maupun luar negeri;
7. Meningkatkan pengawasan dan pegendalian distribusi barang;
8. Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan;
9. Memperkuat daya saing di pasar global;
10. Memperkuat kelembagaan perlindungan konsumen, kelembagaan persaingan
usaha dan kelembagaan perdagangan lainnya;
11. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan perlindungan konsumen dan
memperkuat sistem pengawasan barang dan jasa.
Sementara itu, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau telah
menetapkan kebijakan pembangunan Koperasi dan UKM, yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan prima;
2. Penguatan kelembagaan Koperasi;
3. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UMKM;
4. Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif;
5. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM;
6. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas aparatur di tingkat Kabupaten/Kota
dan Provinsi se-Kepulauan Riau.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau memiliki tiga program
prioritas untuk periode 2016-2021, yaitu :
1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
2. Program Peningkatan Akses terhadap Sumber daya Produktif;
3. Program Peningkatan Daya Saing UKM dan Koperasi.
Kebijakan Nasional dan Provinsi di Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM disajikan secara ringkas ke dalam Tabel 4.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 39
Rancangan Perubahan Renja 2019

Tabel 4. Kebijakan Nasional dan Provinsi di Sektor Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi dan UKM
No Kebijakan Nasional dan Sumber Keterangan
Provinsi
1. NASIONAL
Prioritas Nasional: RPJM Nasional 2015-2019
a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara.
b. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
d. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan
bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
h. Melakukan revolusi karakter bangsa.
i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia
Kebijakan Kementerian Perindustrian Renstra Kementerian
a. Pengembangan perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa, Perindustrian 2015-2019
meliputi: (a) Wilayah pusat pertumbuhan industri terutama
yang berada dalam koridor ekonomi; (b) Kawasan
peruntukan industri; (c) Kawasan industri; dan (d) Sentra
Industri Kecil dan Menengah.
b. Penumbuhan populasi industri dengan menambah paling
tidak sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan
sedang dimana 50 persen tumbuh di luar Jawa, serta
tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20 ribu unit usaha.
Strategi utama penumbuhan populasi adalah dengan
mendorong investasi baik melalui penanaman modal asing
maupun modal dalam negeri.
c. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (nilai ekspor dan
nilai tambah per tenaga kerja).
Kebijakan Kementerian Perdagangan Renstra Kementerian
a. Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama; Perdagangan 2015-2019
b. Memperluas pangsa pasar ekspor di pasar prospektif dan
hubungan perdagangan internasional;
c. Meningkatkan diversifikasi produk ekspor;
d. Mengamankan pasar domestik untuk meningkatkan daya
saing produk nasional;
e. Meningkatkan aksesibilitas Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM);
f. Meningkatkan perlindungan konsumen;
g. Meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistik;
h. Meningkatkan fasilitasi dan iklim usaha perdagangan
Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM (cek renstra
kementrian ukm)
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui (i)
penguatan kewirausahaan yang mencakup pola

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 40
Rancangan Perubahan Renja 2019

pengembangan kewirausahaan, penataan kurikulum


kewirausahaan di lembaga pendidikan formal, serta
perluasan dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis
teknologi (technopreneurs); dan (ii) peningkatan akses ke
pelatihan dan layanan usaha terpadu;
b. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema
pembiayaan melalui (i) pengembangan lembaga
pembiayaan/bank UMKM dan Koperasi, serta optimalisasi
sumber pembiayaan non-bank; (ii) integrasi sistem
informasi debitur UMKM dari lembaga pembiayaan bank
dan non-bank; dan (iii) peningkatan kapasitas Koperasi
sebagai pengelola sistem resi gudang; dan (iv) advokasi
pembiayaan bagi UMKM dan Koperasi.
c. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran
melalui (i) peningkatan kualitas dan diversifikasi produk
berbasis rantai nilai dan keunggulan lokal yang didukung
perluasan penerapan teknologi tepat guna; (ii) perluasan
penerapan teknologi tepat guna; (iii) diversifikasi produk
berbasis rantai nilai dan keunggulan lokal; (iv) peningkatan
penerapan standardisasi produk (Standar Nasional
Indonesia/SNI, HaKI), dan sertifikasi (halal, keamanan
pangan dan obat); (v) penyediaan akses pasar bagi usaha
mikro melalui revitalisasi pasar tradisional; dan (vi)
integrasi fasilitasi pemasaran dan sistem distribusi baik
domestik maupun ekspor yang didukung pengembangan
trading house untuk produk-produk UMKM dan Koperasi;
d. Penguatan kelembagaan usaha melalui (i) kemitraan
investasi berbasis keterkaitan usaha (backward-forward
linkages); dan (ii) peningkatan peran Koperasi dalam
penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan, dan
sentra industri kecil di kawasan industri;
e. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha melalui (i)
harmonisasi perizinan sektoral dan daerah; (ii)
pengurangan
Diolah Dari Berbagai Sumber

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah


Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah, maka Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan
Anambas seperti yang dikemukakan sebelumnya, sejatinya visi dan misi tersebut
dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Agar dapat diukur
keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan
strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator)
yang terukur sebagaimana terlihat pada Tabel 6. Selanjutnya, tujuan yang akan
diwujudkan tersebut dirinci pada pencapaian sasaran setiap tahunnya. Secara
umum, sasaran tahunan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas ini menggambarkan berbagai

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 41
Rancangan Perubahan Renja 2019

kebijakan yang dihasilkan, serta perubahan perbaikan kondisi di sektor


Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha MIkro yang diakibatkan oleh
kebijakan tersebut.
Tujuan dan sasaran Renja pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2019
didasarkan pada isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi yang
dikaitkan dengan sasaran target kinerja pada Renstra Periode 2016-2021.
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan
akan mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam
rangka mewujudkan Visi dan Misi. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui berbagai tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur
dan dapat dicapai.
Berdasarkan Visi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu
“Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai Kabupaten Maritim Terdepan yang
Berdaya Saing, Maju dan Berakhlakul Karimah”. Visi tersebut dapat dicapai
melalui penerapan tujuh misi. Dari ketujuh misi tersebut, ada tiga poin yang
menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan
dan Perindustrian Periode 2016-2021 sebagaimana disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Kaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran di Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian
Misi Tujuan Sasaran
3. Membangun Meningkatkan Meningkatnya Pendapatan
konektivitas Pertumbuhan Ekonomi Daerah dari Sektor Dinas
wilayah yang Koperasi dan Usaha Mikro,
tangguh dengan Perdagangan dan Perindustrian
sistem logistik
daerah yang handal
Menurunkan Tingkat Disparitas
Harga Barang Pokok maupun
Barang Penting
Optimalnya Upaya Perlindungan
Konsumen
5. Menumbuhkembang Meningkatkan Meningkatnya Koperasi yang
kan Kewirausahaan Pertumbuhan Ekonomi Sehat dan Aktif
serta Menciptakan Meningkatnya Iklim Investasi di
Iklim Investasi yang Sektor Industri
Kondusif

Sumber: Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian 2016-2021

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 42
Rancangan Perubahan Renja 2019

3.3 Program dan Kegiatan


Program dan kegiatan yang direncanakan telah dirumuskan melalui
berbagai faktor yang menjadi pertimbangan. Mengacu pada visi dan misi
Kabupaten Kepulauan Anambas, program dan kegiatan Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Perdagangan dan Perindustrian lebih menitikberatkan pada pengendalian
harga serta ketercukupan stok bahan pokok dan barang lainnya, mengingat daerah
ini merupakan wilayah kepulauan yang memiliki keterbatasan dalam hal
transportasi. Sehingga pada musim-musim tertentu persoalan kelangkaan stok
dan harga yang tinggi masih menjadi isu utama. Selain itu, rumusan program dan
kegiatan juga mempertimbangkan faktor berikut:
1. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s);
2. Pendayagunaan Potensi Ekonomi Daerah;
3. Pengembangan Produk Unggulan Daerah;
4. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Koperasi dan UKM.
Berbagai faktor tersebut dapat dicapai melalui beberapa program/kegiatan
yang diusulkan. Rumusan program dan kegiatan dimaksud mempertimbangkan
isu-isu penting dan aktual. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro , Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas harus dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian kebijakan prioritas Pembangunan Daerah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Tahun 2019. Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas
di Tahun 2019 memiliki pagu dana untuk Belanja Langsung sebesar
29.996.667.500,00 dan Belanja Tidak Langsung Sebesar 3.959.450.000,00.
Rancangan Perubahan Renja Tahun 2019 yang diajukan ini hanya
mengalami rasionalisasi anggaran sehingga Pagu Dana Belanja Langsung yang
berubah sebesar 29.070.736.236,00 dan Belanja Tidak Langsung sebesar
3.958.025.831,00. Secara rinci Pagu Dana Perubahan Kegiatan Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2019 dapat dilihat pada
Lampiran 1.

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 43
Rancangan Perubahan Renja 2019

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 36
Rancangan Akhir Perubahan Renja 2019

BAB IV
PENUTUP

Renja Perubahan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan


Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2020 merupakan dokumen
perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan
program dan kegiatan perubahan 2019, guna mendukung tercapainya target
pembangunan daerah setelah dilakukan efisiensi di Tahun 2019. Renja Akhir
Perubahan Tahun 2019 berpedoman pada RENSTRA Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian Periode 2016-2021, selanjutnya memuat hasil
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Triwulan II Tahun 2019, dilanjutkan
dengan menguraikan permasalahan yang dihadapi oleh Perangkat Daerah dalam
melaksanakan program dan kegiatan, serta mengakomodir usulan program dan
kegiatan yang akan menjadi tambahan.
Penyusunan Renja Akhir Perubahan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas juga
mempertimbangkan berbagai permasalahan dan isu strategis terkait pengembangan
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian, di level nasional maupun
Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga diperlukan adanya sinkronisasi berbagai kebijakan
pada tingkat nasional yang ditetapkan oleh masing-masing Kementerian yang
membidangi sektor Perindustrian, Perdagangan serta Koperasi dan UKM. Masukan
dari berbagai pemangku kepentingan dalam Forum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah juga menjadi multak adanya sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan RENJA ini.
Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal penting yang perlu
diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan Perangkat Daerah yang mengurus
sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian sebagai salah satu
Perangkat Daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas. Adapun alokasi anggaran yang
tercantum dalam Renja Perubahan ini masih telah disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan demikian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perubahan Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Tahun Anggaran 2019

Dinas koperasi dan usaha mikro, perdagangan dan perindustrian Kabupaten kepulauan anambas 38
RUMUSAN RENCANA KEGIATAN PERUBAHAN TAHUN 2019
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
MATRIKS RENJA PERUBAHAN
NAMA OPD : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019
Urusan/ Bidang
Kode Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Target Target Catatan
Rekening Daerah dan Program Program/Kegiatan Kebutuhan Dana/ Pagu Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber Penting
Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Kegiatan
Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Kinerja Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8
Urusan Wajib
Bidang Urusan Koperasi
Peningkatan Kualitas
Program Pelayanan
Pelayanan Administrasi
Administrasi Perkantoran
Perkantoran
Kab. Kab.
Terwujudnya Pelayanan Kepulauan Kepulauan
Penyediaan Jasa Administrasi
Administrasi Perkantoran yang Anambas 12 Bulan Rp 198.990.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 198.990.000 APBD-P
Keuangan
Baik

Penyediaan Jasa Tenaga Terlaksananya Penyediaan Jasa Kab. Kab.


Pendukung Tenaga Pendukung Kepulauan Kepulauan
Anambas 12 Bulan Rp 1.303.470.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 1.211.490.000 APBD-P
Administrasi/Tenaga Administrasi/ Teknis
Perkantoran Perkantoran
Kab. Kab.
Penyediaan Rutinitas Terwujudnya Tatakelola Kepulauan Kepulauan
Anambas 12 Bulan Rp 1.136.195.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 1.710.327.500 APBD-P
Perkantoran Perkantoran yang Baik

Program Pengembangan Nilai Penjualan Produk-


Sistem Pendukung Usaha Produk UMKM
Bagi UMKM
Kab. Kab.
Penataan dan Pembinaan Terciptanya Koperasi Unggulan Kepulauan Kepulauan
Anambas 2 Koperasi Rp 221.104.000 APBD Anambas 2 Koperasi Rp 226.297.000 APBD-P
Koperasi di Setiap Kecamatan

Kab. Kab.
Penyelenggaraan Promosi
Terlaksananya Promosi Produk Kepulauan Kepulauan
Produk Usaha Mikro Kecil Anambas 3 kali Rp 264.442.500 APBD Anambas 3 kali Rp 269.374.500 APBD-P
UMKM
Menengah

Program Penciptaan Iklim


Jumlah Pelaku UMKM dan
Usaha Usaha Kecil
Wirausaha Pemula
Menengah yang Kondusif

Kab. Kab.
Survei, Verifikasi, Kepulauan 45 UMK, Kepulauan 45 UMK,
Meningkatnya Kinerja Usaha
Penyaluran, Pendampingan Anambas Koperasi Rp 173.950.000 APBD Anambas Koperasi dan Rp 173.950.000 APBD-P
Koperasi, KUB dan UMK
dan Penagihan Dana Bergulir dan KUB KUB

Urusan Pilihan
Bidang Urusan Perdagangan
Program Peningkatan
Jumlah Pasar Tradisional
Efisiensi Perdagangan
Beroperasi
Dalam Negeri
Kab. Kab.
Terbangunnya Pasar Ikan Kepulauan Kepulauan
Pembangunan Sarana Dan
dalam Mendukung Usaha Bagi Anambas 1 Paket Rp 3.663.400.000 APBD Anambas 1 Paket Rp 3.493.967.346 APBD-P
Prasarana Pasar Tradisional
Pelaku Pasar
Rencana Tahun 2019 Rencana Perubahan Tahun 2019
Urusan/ Bidang
Kode Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Target Target Catatan
Rekening Daerah dan Program Program/Kegiatan Kebutuhan Dana/ Pagu Sumber Kebutuhan Dana/ Sumber Penting
Lokasi Capaian Lokasi Capaian
Indikatif Dana Pagu Indikatif Dana
Kegiatan Kinerja Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8
Kab. Kab.
Pembangunan Sarana Dan Terbangunnya Pasar Kepulauan Kepulauan
Prasarana Pasar Tradisional Tradisional Dalam Mendukung Anambas 1 Paket Rp 1.599.421.000 APBN Anambas 1 Paket Rp 1.848.467.438 APBN
(DAK) Usaha Bagi Pelaku Pasar

Kab.
Kab. Kepulauan
Pembangunan Gudang Non Terbangunnya Gudang Non
Kepulauan 1 Paket Rp 5.193.620.000 APBD Anambas 1 Paket Rp 5.198.396.000 APBD-P
SRG (Silpa DAK) SRG
Anambas

Kab. Kab.
Kajian Sistem Logistik Terlaksananya Kajian Tentang
Kepulauan 1 Dokumen Rp 350.000.000 APBD Kepulauan 1 Dokumen Rp 381.985.000 APBD-P
Daerah Sistem Logistik Daerah
Anambas Anambas
Kab.
Kab.
Pembangunan Sarana Parkir Meningkatnya Sarana dan 1 Lahan Kepulauan
Kepulauan Rp 161.625.000 APBD 1 Lahan Parkir Rp 160.342.000 APBD-P
Pasar Ikan Suka Ramai Prasarana Pasar Tradusional Parkir Anambas
Anambas

Jumlah Kasus Kelangkaan


Barang Pokok
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan

Kab. Kab.
Meningkatnya Kesadaran Kepulauan Kepulauan
Pengendalian dan
Pembayaran Retribusi Pasar Anambas 12 Bulan Rp 202.650.000 APBD Anambas 12 Bulan Rp 212.200.000 APBD-P
Pengawasan Restribusi Pasar
Tiap Bulan

Kab.
Penyediaan Sarana Dalam Terlsedianya Peralatan Kab.
Kepulauan
Mendukung Pembentukan Kemetrologian dan Kendaraan Kepulauan 4 Paket Rp 1.490.500.000 APBN 1 Kali Rp 1.458.737.125 APBN
Anambas
Unit Metrologi Legal (DAK) Kemetrologian Anambas

Kab. Kab.
Terselenggaranya Monitoring Kepulauan Kepulauan
Monitoring Barang Beredar 7
Barang Beredar dan Stabilisasi Anambas Rp 125.000.000 APBD Anambas 7 Kecamatan Rp 230.155.000 APBD-P
dan Stabilsasi Harga Kecamatan
Harga

Urusan Pilihan
Bidang Urusan Perindustrian

Nilai Investasi Pada Sektor


Program Pengembangan
Industri Perikanan yang
Perwilayahan Industri
Terealisasi

Kab. Kab.
Penyusunan Dokumen Kepulauan Kepulauan
Lingkungan Pembangunan Dokumen Lingkungan Anambas Anambas
1 Dokumen Rp 119.850.000 APBD 1 Dokumen Rp 111.077.200 APBD-P
Sentra Industri Kecil dan Pembangunan SIKM KKA
Menengah (SIKM)

Pembangunan Sentra Kab. Kab.


Terbangunnya Sarana SIKM 8 dari 15 14 dari 19
Industri Kecil dan Menengah Kepulauan Rp 13.792.450.000 APBN Kepulauan Rp 13.354.980.127 APBN
KKA di Desa Piabung Sarana Sarana
(SIKM) KKA (DAK) Anambas Anambas
Jumlah Rp 29.996.667.500 Rp 30.240.736.236

Anda mungkin juga menyukai