Anda di halaman 1dari 33

www.smpn13mj.sch.

id

Modul MPLS
Peserta Didik Baru
SMP NEGERI13 MUARO JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

-1.997202, 103.445030

Karakter
www.smpn13mj.sch.id
Prestasi
Empati
https://www.facebook.com/smpnegeri13ma.
ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

A. Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu


hakikat. Wiyata : Pendidikan Mandala : Tempat atau lingkungan Wiyata
mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur- unsur
wiyata mandala:

1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan


2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan
kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang
serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung
tinggi martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan
mendukung antarwarga.

B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA

Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan


mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM
untuk membina dan mengembangkan:

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Pandangan hidup/kepribadian

3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia


dengan Tuhannya

4. Kemampuan berkarya.

C. FUNGSI SEKOLAH

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki


aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola
pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

D. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARALAT BELAJAR

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :

1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib


2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja
keras.

3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

E. PRINSIP SEKOLAH

Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada


masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan
perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan
antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat
sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup
menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat
tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi
kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap
dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah
memiliki prinsip- prinsip sebagai berikut :

1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup.


Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang
mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus
menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman
tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat
(bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan
pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah
bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam
bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi
seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi
stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan
mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of
experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan
ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan
sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa.
Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner)
yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-
satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama
sekolah. Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan
seni dan kemampuan- kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan
secara seimbang.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar
intelegensi.Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun
kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk
mengembangkan kemampuan emosional dan sosial, kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam
kelompok, dan lain-lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap
sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan
berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta
lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang
beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam
lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang
berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki
tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri.
Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak
lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari
itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar
ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk
hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society).
Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik,
namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran
bagi masyarakat di lingkungan sekitar.

F. PENGGUNAAN SEKOLAH

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat


proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai
tempat :

1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak


berhubungan dengan pendidikan.
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama
tertentu yang bertentangan dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.
6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan,
dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

G. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH

1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat


preventif.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan
penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
o Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah
untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan
yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
o Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
o Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan
setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
o Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
o Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
o Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral
Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
o Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis,
gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli.
o Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan
pengembangan diri.
o Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL


PELAKSANAAN WIYATA MANDALA

Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan
serta membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah
dalam melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan
kegiatan- kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite
Sekolah.
2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik,
OSIS, Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana
prasarana) dan perangkat lunak (peraturan- peraturan, tata tertib, tata
upacara dan lain lain).
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah
(kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah
seperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.

MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA

Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang- gulangan secara dini
setiap permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya,
yaitu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :

1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat


memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain :

 Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan


kebersihan dan ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan
tidak ada tempat tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif.
 Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan
siswa serta penduduk di sekitar sekolah.
 Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan
siswa di lingkungan sekolah.
 Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.
 Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan
sekolah.
 Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya.
 Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester
dan masa liburan sekolah.
 Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai
sekolah.
2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-
peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti :

 Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik


pembinanya.
 Membatasi areal tempat terjadinya aksi.
 Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu
baru.
 Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah
yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan
sekolah.
 Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul
dan menyelesaikan secara hukum.
 Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
 Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.
MATERI KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran
berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama
sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah
ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa
dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke
dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa
yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa
warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering
bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan
terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-
lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu
yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI
harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang
dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara
Indonesia.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara


sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat
pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah
Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat
pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan
kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat
yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar
keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan,
maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh
negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan
jangan sampai mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah melakukan langkah
konkrit dalam melakukan bela negara.

Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan


negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat
yang berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat
menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela
negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.

Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air

Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela
negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada
tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah
negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita
dan pastinya menjaga nama baik negara kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian
antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik
di tingkat nasional maupun internasional.
3. Pancasila

Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,
pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman
yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain.
Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan
negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan

seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya
walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja
sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja,
mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung
langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara

Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing- masing.

Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan
lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari Siskamling, membantu korban bencana
sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam,
menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah
bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa,
mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia
sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi
dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar negeri,
melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik
pada tingkat nasional maupun internasional.
Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor- faktor
pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni

dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan di sekolah- sekolah,


juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan terwujud.. Pada pendidikan
kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu kesadaran
perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan
mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi
sudah harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara
memiliki sikap toleran.

Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme


terbagi atas ;

a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa


sendiri secara berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya,
nasionalisme ini disebut juga nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman
pada masa Hitler.

b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri
dan menggap semua bangsa sama derajatnya. Hans Kohn dalam bukunya Nationalism
its meaning and history mendivinisikan nasionalisme sebagai berikut : Suatu paham
yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi harus diserahkan pada negara.
Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah darah.

Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme

Indonesia :

 Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni


nusantara
 Mengembangka sikap toleransi
 Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa
Indonesia
Empat hal yang harus kita hidari ndalam memupuk sermangat nasionalisme
adalah :

 Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.


 Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
 Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau
perlu dengan kekerasan dan senjata.
 Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.

Sikap patriotisme bangsa indonesia telah dimulai sejak jaman penjajahan, dengan
banyaknya pahlawan pahlawan yang gugur dalam rangka mengusir penjajah
seperti Sultan Hasanudin dari Makasar, Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah,
Cut Nyak Dien Tengku Umar dari Aceh dll. Sikap patriotis memuncak setelah
proklamasi kemerdekaan pada periode perjuangan fisik

antara tahun 1945 sampai 1949 yaitu periode mempertahankan negara dari
keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.

Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa


sekalipun untuk mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah:

a. Cinta tanah air.

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan


golongan.

d. Berjiwa pembaharu.

e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.


Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :

 Dalam kehidupan keluarga ; Menyaksikan film perjuangan, Membaca buku


bertema perjuangan, dan Mengibarkan bendera merah putih pada hari- hari
tertentu.
 Dalam kehidupan sekolah ; Melaksanakan upacara bendera,
mengkaitkan materi pelajaran dengan nilaiu-nilai perjuangan, belajar dengan
sungguh-sungguh untuk kemajuan.
 Dalam kehidupan masyarakat ; Mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial
di lingkungannya, Memelihara kerukunan diantara sesama warga.
 Dalam kehidupan berbangsa ; Meningkatkan persatuan dan kesatuan,
Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, Mendukung kebijakan pemerintah,
Mengembangkan kegiatann usaha produktif, Mencintai dan memakai produk dalam
negeri, Mematuhi peraturan hukum, Tidak main hakim sendiri, Menghormati, dan
menjungjung tinggi supremasi hukum, Menjaga kelestarian lingkungan.

BUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR UNTUK MEMBANGUN


GENERSI MUDA YANG BERKARAKTER

Saat ini masyarakat harus mempunyai kepedulian terhadap kesehatan yang ada di
dalam maupun yang ada di luar dirinya (lingkungannya sekitar). Masyarakat
diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga,
memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok masyarakat sangat banyak, dimulai dari bangun tidur
sampai dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat
dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan
untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental,
spiritual, maupun sosial. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan bagian dari
pelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi berdasarkan kurikulum di
Sekolah Dasar.

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat juga merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes RI,
2007).

Tujuan dan Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni:

a. Tujuan Umum: Memperdayakan setiap peserta didik, guru, dan


masyarakat

lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
sekolah sehat.

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap peserta didik, guru,


dan masyarakat lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan peran serta aktif setiap peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah ber PHBS di sekolah.
3. Memandirikan setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber
PHBS.
2. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Sekolah

a. Manfaat bagi peserta didik

1. Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit


2. Meningkatkan semangat belajar
3. Meningkatkan produktivitas belajar

Smp negeri 13 muaro jambi


4. Menurunkan angka absensi karena sakit
b. Manfaat bagi warga sekolah

1. Meningkatnya semangat belajar peserta didik berdampak positif terhadap


pencapaian target dan tujuan
2. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
3. Meningkatnya citra sekolah yang positif

c. Manfaat bagi sekolah

1) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah

2) Adanya dukungan buku pedoman dan

media promosi PHBS di sekolah

d. Manfaat bagi masyarakat

1) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat

2) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah

Pembentukan Karakter

Pemerintah melalui UU no 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional


berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang
bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan berkarakter, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaannya

2. Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian

3. Kejujuran /amanah dan kearifan

4. Hormat dan santun

5. Dermawan, suka menolong dan gotong royong/ kerjasama

6. Percaya diri, kreatif dan bekerja kerja

7. Kepemimpinan dan keadilan

Smp negeri 13 muaro jambi


8. Baik dan rendah hati

9. Toleransi kedamaian dan kesatuan

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Sebagai Proses
Pembentukan Karakter

Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah antara lain sebagai berikut:

1. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun

Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun telah lama
diketahui oleh masyarakat umum bahwa mencuci tangan merupakan salah
satu cara pencegahan dan perlindungan diri terhadap kuman penyakit. Guru,
peserta didik, dan masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan,
sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap
kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang
mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor,
sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang
ada di tangan. Mencuci tangan menggunakan sabun ketika sebelum dan sesudah
makan. Setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) serta sebelum dan
setelah melakukan pekerjaan akan sangat efektif menjaga kesehatan tubuh serta
mencegah penyebaran penyakit melalui virus dan bakteri yang tak tampak oleh mata
menempel di tangan. Manfaat cuci tangan antara lain; a) Membersihkan tangan, b)
Membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit yang menempel di tangan dan c)
Mencegah penularan penyakit. Untuk menunjang kegiatan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di sekolah haruslah tersedia kran cuci tangan, sabun dan handuk
sebagai sarana cuci tangan bagi guru dan peserta didik. Dengan adanya sarana
mencuci tangan serta gencarnya penyuluhan pentingnya mencuci tangan akan
membuat guru dan peserta didik terbiasa dan sadar akan pentingnya melakukan
cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan air
mengalir dan menggunakan sabun melatih nilai karakter disiplin.

2. Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah

Mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi anak usia
sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Makanan

Smp negeri 13 muaro jambi


sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh mereka.
Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta serat yang cukup dapat
membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih optimal. Warga sekolah terutama
peserta didik harus lebih selektif lagi dalam memilih jajanan yang sehat, hal ini
menjadi pekerjaan rumah untuk para orang tua dan guru untuk memberikan
pengetahuan kepada anak untuk memilih jajanan yang sehat ketika di kantin sekolah.
Alangkah baiknya jikalau para orang tua membuatkan bekal untuk anak
sehingga anak tidak perlu jajan makanan yang tidak diketahui bahan dan proses
pembuatannya.

Untuk mendukung kegiatan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
haruslah terdapat kantin yang memenuhi syarat kesehatan, adanya pembinaan dan
komitmen dari kepala sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah. Hal itu
merupakan hal yang sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat
menyediakan lebih banyak jajanan yang bersih dan sehat, sehingga membuat tubuh
sehat dan kuat, angka absensi peserta didik menurun, dan proses belajar berjalan
dengan baik. Mengkonsumsi makanan sehat merupakan bagian dari nilai karakter hidup
sehat.

3. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

Kebersihan jamban mutlak diperlukan untuk mencegah penularan bakteri dan virus
penyebab penyakit diantara warga sekolah yang menggunakannya. Selain kebersihan
dari jamban, daya tahan tubuh pengguna juga menjadi faktor penentu penularan
penyakit. Sehingga diperlukan jamban yang memenuhi syarat jamban sehat. Syarat
jamban sehat diantaranya; a) Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air, b)
Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja, c) Hasil buangan tinja tidak menimbulkan
bau, d) Cukup pencahayaan, e) Cukup ventilasi, f) Cukup air, g) Cukup luas, h)
Lantai kedap air, i) Konstruksi jamban dibuat dengan baik sehingga aman bagi
penggunanya dan j) Tersedia alat-alat pembersih. Untuk mendukung kegiatan PHBS, di
sekolah haruslah tersedia jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta memiliki
sarana alat pembersih. Jamban yang bersih dan tidak berbau selain menunjukkan
kebersihan juga membuat angka penularan bakteri dan kuman penyebab penyakit
menjadi berkurang. Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh peserta didik serta terpisah

Smp negeri 13 muaro jambi


antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Dengan menjaga kebersihan jamban
merupakan bagian dari nilai karakter karakter hidup sehat.
4. Berolahraga Teratur dan Terukur

Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan bugar dan
sehat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus
penyebab penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat menjaga
dan meningkatkan kesehatan bagi pelakunya. Berolahraga hendaknya teratur dengan
jadwal yang telah terukur sesuai dengan kemampuan pelakunya.dengan berolahraga
secara teratur tubuh akan terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga tidak
terjadi kekakuan otot. Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah lainnya melakukan
olahraga/aktivitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari.

Olahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga


khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa
senam ringan dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan
membuat jadwal teratur untuk berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana
untuk berolahraga. Untuk menunjang kegiatan PHBS di sekolah, hendaknya terdapat
jadwal rutin olahraga bagi para peserta didik dilengkapi dengan sarana peralatan
olahraga yang mendukung serta perlu adanya penyuluhan PHBS di sekolah dan di
dalam materi pelajaran olahraga. Dengan berolahraga yang teratur dan terukur dapat
menerapkan nilai karakter disiplin.

5. Tidak Merokok di Sekolah

Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan


menghembuskannya ke udara. Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari
kertas dan memiliki ukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun tembakau yang telah dipotong kasar. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihisap oleh mulut melalui
ujung lainnya. Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan
sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di
sekitar perokok. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan
kimia berbahaya diantaranya; a) Karbon monoksida (CO) zat yang sering ditemukan
pada asap kendaraan bermotor ini mampu mengikatkan dirinya pada hemoglobin dalam

Smp negeri 13 muaro jambi


darah secara permanen sehingga menghalangi penyediaan oksigen ke tubuh.
Hal tersebut dapat membuat Anda cepat lelah. b) Tar, ketika merokok kandungan tar
di dalam rokok akan ikut terhisap. Zat ini akan mengendap di paru dan berdampak
negatif pada kinerja rambut kecil yang melapisi paru. Padahal rambut tersebut memiliki
fungsi untuk membersihkan kuman dan hal lainnya keluar dari paru. c) Nikotin,
menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah. Untuk
mendukung kegiatan PHBS di sekolah, tidak ada rokok, asbak dan abu serta
puntung rokok dilingkungan sekolah. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang
merokok di lingkungan sekolah. Peserta didik/guru/masyarakat sekolah bisa saling
mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan
mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok. Dengan adanya
peraturan dan sanksi merupakan indikator yang harus dicapai dalam rangka
mensukseskan kegiatan ber-PHBS. Nilai karakter yang dapat diterapkan melalui
indikator ini adalah nilai karakter hidup sehat.

6. Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan virus penyebab penyakit.
Peserta didik/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang
tersedia. Sekolah sebaiknya menyediakan tempat sampah yang terpilah antara sampah
organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak
sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit. Membiasakan
membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu peserta
didik/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit. Membuang
sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik yang positif yang harus dijadikan
sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Dengan membuang sampah pada tempatnya nilai karakter yang dapat dikembangkan
adalah nilai karakter cinta lingkungan dan disiplin.

7. Memberantas Jentik Nyamuk

Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak
ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong
air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah
pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air

Smp negeri 13 muaro jambi


yang ada di sekolah. Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup
tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari
gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena
penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki
gajah. Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN
minimal satu minggu sekali. Nilai karakter yang dapat dikembang melalui indikator ini
adalah hidup sehat.

8. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan

Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Tinggi badan adalah ukuran tubuh
dalam sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian minimal tanpa
perlengkapan apapun. Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia sekolah
sangatlah pesat, sehingga diperlukan pencatatan pertumbuhan dan perkembangan
tubuh secara rutin. Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan
diantaranya adalah makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh manusia
membutuhkan gizi lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Peserta didik ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap 6 bulan agar
diketahui tingkat pertumbuhannya.

Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat badan dan
tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan peserta didik normal atau tidak
normal. Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya terdapat jadwal
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta sekolah harus memiliki
sarana untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Dengan menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan secara rutin nilai karakter yang dapat
dikembangkan adalah disiplin.

9. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi

Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapi. Rambut yang
bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. Memeriksa
kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh guru minimal seminggu sekali.

Smp negeri 13 muaro jambi


Peserta didik diarahkan untuk memotong rambut minimal 1 bulan sekali, jika terdapat
peserta didik yang berambut

panjang untuk anak laki-laki maka guru bertugas memotong dan merapikan rambut.
Nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui indikator ini adalah disiplin.

10. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih

Pakaian bersih dan rapih yaitu pakaian yang tidak kotor, tidak berbau, dan tidak
kusam yang diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan
disetrika. Memeriksa baju yang dipakai peserta didik dapat dilakukan oleh guru
setiap hari sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. Sebaiknya pihak
sekolah mempunyai aturan tentang pakaian yang dikenakan oleh peserta didik, bagi
anak laki-laki baju dimasukkan, memakai ikat pinggang, dan memakai kaos kaki.
Dengan memakai pakaian bersih dan rapih merupakan nilai karakter yang dapat
dikembangkan adalah disiplin.

11. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih

Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya
sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secara rutin dapat dilakukan oleh guru
minimal seminggu sekali sebelum memulai pelajaran. Jika didapati ada peserta didik
yang berkuku panjang, guru mempunyai tugas untuk memotong dan merapikannya.
dengan memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih nilai karakter yang dapat
dikembangkan adalah nilai karakter hidup sehat.

Smp negeri 13 muaro jambi


Platform aplikasi Pembelajaran daring di masa Pandemi Covid
19

Dunia sedang dilanda pandemi Covid 19 termasuk indonesia. Covid 19 telah


ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO. Covid 19 dikatakan sebagai pandemi karena
virus ini menyebar dengan sangat cepat sehingga menyebabkan kondisi meningkatnya
jumlah kasus dalam waktu singkat dengan jangkauan area yang luas hingga ke
hampir

semua negara di dunia. Pandemi Covid 19 yang sedang terjadi saat ini, mewajibkan
setiap orang untuk membatasi segala aktivitas interaksi secara langsung dalam semua
aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan. Pandemi Covid 19 ini
menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung seperti konsep ideal
dalam sebuah proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses interaksi yang
dilakukan antara peserta didik dengan guru dan sumber belajarnya pada suatu
lingkungan belajar (Abidin, 2016). Berdasarkan pengertian tersebut, pembelajaran
merupakan sebuah proses mendapatkan ilmu pengetahuan melalui kegiatan
interaksi antara guru, pesesta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar. Berdasarkan konsep tersebut, suatu pembelajaran akan dikatakan
berkualitas, apabila terdapat interaksi multiarah di dalmanya seperti guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan guru, antar peserta didik, peserta didik dengan
sumber belajar dan peserta didik dengan lingkungan belajar.

Konsep ideal pembelajaran tidak dapat diterapkan. Pembatasan interaksi


menyebabkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa dilakukan secara
langsung dengan peserta didik sebagaimana yang biasa terjadi di sekolah. Proses
pembelajaran dalam situasi normal, proses penyampaian materi dilakukan oleh guru
secara langsung kepada peserta didik dengan media, metode dan model pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Dalam masa pandemi,
diperlukan adaptasi baik oleh guru maupun peserta didik dalam proses pelaksanaan
pembelajaran agar pembelajaran tetap dapat berlangsung. Pemerintah melalui
kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran COVID 19. Proses pembelajaran dalam masa pandemi Covid 19,
dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh ini merupakan

Smp negeri 13 muaro jambi


bentuk modefikasi proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah namun
dilaksanakan di rumah agar bisa mengurangi interaksi antara guru dan peserta didik.
Proses pembelajaran ini bertujuan untuk tetap memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta diidk serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup
menghadapi mengenai pandemi Covid-19.

Pembelajaran Jarak Jauh PJJ)

Pembelajaran jarak jauh merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik


dan guru tidak bertemu secara langsung dalam satu tempat. Kementerian
pendidikan dan kebudayaan melalui surat edaran nomor 4 tahun 2020, menjelaskan
bahwa terdapat dua jenis pembelajaran jarak jauh yaitu luring (luar jaringan) dan
daring (dalam jaringan). Pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang tidak
menggunakan jaringan internet maupun intranet. Sistem pembelajaran luring (luar
jaringan) artinya pembelajaran yang memanfaatkan bantuan media, seperti radio,
meminjamkan buku pelajaran kepada p untuk dipelajari, belajar melalui siaran televisi
edukasi TVRI.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk


menjangkau kelompok yang masif dan luas dengan memanfaatkan jaringan internet
(Yanti et al., 2020). Proses pembelajaran daring memanfaatkan kemajuan teknologi
seperti teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara,
email, telepon konferensi, dan video steraming online. Pembelajaran daring dapat
dilakukan secara masif dengan jumlah peserta yang tidak terbatas, dan dapat
dilakukan secara gratis maupun berbayar (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Proses
pembelajaran daring dilakukan dengan dua model yaitu dilakukan dengan satu arah
dan dua arah. Pembelajaran daring satu arah disini dilakukan ketika guru
memberikan tugas atau

materi melalui media daring kemudian peserta didik secara aktif dan mandiri
mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan, pembelajaran
daring dua arah dilakukan ketika guru dan peserta didik berada dalam satu ruang vitual
yang ssengaja disediakan untuk proses interaksi guru dengan peserta didik. Proses
interaksi ini dapat berupa penyampaian materi, penjelasan penugasan yang dapat
secara langsung dapat diikuti oleh peserta didik dan guru.

Smp negeri 13 muaro jambi


Keberhasilan proses pembelajaran daring model satu arah dan dua arah, salah
satunya ditentukan oleh pemanfaat teknologi penyedia layanan interaksi antara guru
dan peserta didik. Sarana yang menunjang interaksi tersebut dalam pembelajaran
daring banyak disediakan oleh platform-platform digital dengan berbagai kelengkapan
yang berbeda sesuai dengan tujuan interaksi yang ingin dicapai.

Pemanfaatan Platform dalam embelajaran daring

Platform digital merupakan suatu program yang dapat menunjang dalam


keberhasilan pembelajaran daring. Terdapat beberapa platform yang dapat digunakan
dalam pelaksaanaan pembelajaran daring diantaranya yaitu Google Clasroom,
Edmodo, Rumah Belajar, Ruang Guru, Sekolahmu, Kelas Pintar, Zenius, Google Suite
for Education, Microsoft Office 365 for Education (Mirzon Daheri, Juliana,
Deriwanto,2020). Selain platform tersebut, terdapat platform digital lain yang dapat
digunakan selama pembelajaran antara lain Whatsapp Group (WAG), Google
Classroom (GC), Edmodo, dan Zoom (Rachmawati et al., 2020).

Data hasil wawancara dengan 30 responden guru di kabupaten tegal,


menunjukkan bahwa terdapat tiga platform digital yang sering digunakan adalah
Whatsapp group, Fasilitas Google (Google Classroom, Google Form, dan Google meet)
dan Zoom Cloud Meeting. Platform digital yang pertama adalah Whatsapp group. Hal
ini dikarenakan penggunaan Whatsapp group lebih sederhana dan mudah digunakan.
Guru bisa mengirimkan berbagai hal seperti materi, soal evaluasi, serta penjelasan
melalui video atau voice note. Whatsapp group juga mampu memfasilitasi pembelajaran
dua arah melalui layanan video call. Melalui layanan ini peserta didik dan guru dapat
bertatap muka secara langsung dalam proses penyampaian materi dan
penyampaian tugas walaupun dengan batasan jumlah pesera didik. Data menunjukkan
keseluruhan responden menggunakan whatsapp group dalam melakukan pembelajaran
daring.

Selain Whatsapp group, platform digital yang sering digunakan adalah zoom
cloud meeting. Penggunaan zoom cloud meeting dalam pembelajaran membuat guru
dan peserta didik seakan berada di kelas karena dengan aplikasi ini guru dan peserta
didik bisa bertatap muka melalui layar laptop maupun HP. Penggunakan aplikasi ini
sangat membantu dalam penyampaian materi, interaksi antara guru dan peserta didik
lebin terjalin. Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, terdapat 20% yang

Smp negeri 13 muaro jambi


menggunakan aplikasi ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan perangkat yang dimiliki
orangtua murid serta membutuhkan jaringan yang kuat dalam menggunakannya.

Platform digital yang banyak digunakan berikutnya adalah Fasilitas Google.


Terdapat tiga fasilitas google yang dapat dimanfaatkan saat pembelajaran daring yaitu
Google Classroom, Google Form, dan Google meet. Google Classroom merupakan
aplikasi yang dibuat oleh google yang bertujuan mempermudah guru dan peserta didik
melaksanakan pembelajaran. Google Classroom ini membantu guru dengan mudah
mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara tepat dan akurat
kepada peserta didik (Hakim, 2016). Dalam pembelajaran daring guru dapat
memanfaatkan berbagai macam fitur yang ada dalam Google Classroom seperti
assignments, grading, communication, time-cost, archive course, mobile application,
dan privacy (Sabran & Sabara, 2019). Berikutnya ada google form, Google Form
adalah satu diantara beberapa aplikasi dengan model tampilan formulir sebagai kertas
kerja yang dapat difungsikan baik perorangan maupun kelompok. Penggunaan google
formulir dalam pembelajaran daring sangat mudah. Berdasarkan hasil analisis peneliti,
seluruh responden menggunakan google formulir dalam pembelajaran daring. Google
formulir ini digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Kemudahan pengguanaan
serta penilaian membuat google form digunakan. Keunggulan google formulir ini adalah
adanya template yang beragam guna pembuatan quiz, dapat menggunakan
berbagai macam jenis tes yang dibuat sesuai dengan keinginan guru, bahkan dapat
menambahkan video dan juga gambar, serta hasil tanggapan dari peserta didik bisa
langsung tersimpan secara otomatis (Bulan & Zainiyati, 2020). Hasil data yang di
peroleh dari google form ditampilkan dengan terperinci dan memudahkan guru dalam
melakukan penilaian. Layanan Google yang terakhir adalah google meet. Google meet
merupakan aplikasi yang hampir sama dengan zoom cloud meeting. Perbedaan antara
google meet dan zoom cloud meeting yang paling tampak adalah tampilan layar pada
saat melakukan pembelajaran. Penggunaan google meet dan zoom cloud meeting
keduanya sama-sama cocok dalam pembelajaran.

Smp negeri 13 muaro jambi


Materi kurikulum 2013

Tahap pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi:

a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.


2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai


kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik.Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan
sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri
karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai
pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:

 membuat rangkuman/simpulan pelajaran;


 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Smp negeri 13 muaro jambi


2) Kegiatan guru yaitu:

 melakukan penilaian;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Daya Dukung Proses pembelajaran memerlukan daya dukung berupa
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat

ASPEK PENILAIAN

A. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk
menmbah wawasan siswa di suatu bidang. Di dalam struktur kurikulum ini,jenjang SD
memiliki pengetahuan sebanyak 20% dan 80% aspek karakter,jenjang SMP memiliki
bobot pengetahuan 40% dan 60% aspek karakter,dan jenjang SMA memiliki bobot
pengetahuan 80% dan 20% aspek karakter. Pada Kurikulum 2013 memang
diintergrasikan dengan pendidikan karakter yang sebelumnya telah dicanangkan
pemerintah sebelum terbentuknya kurikulum ini.

B. Keterampilan

Aspek keterampilan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam


membuat,melaksanakan,dan mengerjakan suatu soal atau proyek sehingga siswa
dapat terlatif sifat ilmiah dan karakter yang merujuk pada aspek keterampilan. Aspek
keterampilan dapat berupa keterampilan pengerjaan soal,keterampilan pengerjaan dan
pelaksanaan proyek,keterampilan membuat teks,dan keterampilan dalam menjawab
soal lisan.

Smp negeri 13 muaro jambi


C. Sikap dan Perilaku

Aspek penilaian sikap dan perilaku merupakan aspek penilaian dengan menilai sikap
dan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. Aspek penilaian ini dinilai oleh
guru dalam jurnal harian,teman sejawat dalam sebuah lembaran nilai,dan diambil
oleh diri masing-masing siswa.

Smp negeri 13 muaro jambi


Cara Aktivasi Akun Belajar.id bagi Siswa Guru
dan Tenaga Kependidikan

Cara Aktivasi Akun Belajar.id bagi Siswa Guru dan Tenaga Kependidikan _
Melengkapi postingan yang lalu mengenai Cara mendapatkan Akun Pembelajaran bagi
Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan dan Operator sekolah, berikut ini kami sampaikan
informasi mengenai bagaimana Cara Aktivasi Akun Belajar.id bagi Siswa Guru dan
Tenaga Kependidikan. Namun, bagi anda yang belum mendapatkan
akun belajar.id, silahkan simak trik dan langkah-langkahnya pada tautan berikut ini:

Adapun Cara Aktivasi Akun Belajar.id bagi Siswa Guru dan Tenaga
Kependidikan adalah sebagai berikut:

 Pastikan anda mendapatkan akun berupa user id dan password akun


pembelajaran (@belajar.id) dari operator sekolah.
 Silahkan anda buka halaman mail.google.com pada salah satu browser yang
anda miliki lalu kemudian entrikan nama akun berupa user ID dan pasword yang
anda dapatkan dari operator sekolah

Smp negeri 13 muaro jambi


 Jika anda melihat notifikasi syarat dan ketentuan penggunaan akun yang
bertuliskan "Selamat datang di akun baru Anda:
...............x@guru.smp.belajar.id. Akun Anda kompatibel dengan banyak layanan
Google, tetapi guru.smp.belajar.id administrator yang memutuskan layanan yang
dapat diakses menggunakan akun Anda. Untuk kiat tentang penggunaan akun
baru, kunjungi Pusat Bantuan Google...." langkah berikutnya adalah silahkan
anda pilih dan klik tombol terima. Berikut ini kami berikan contoh dalam gambar:

 Langkah berikutnya adalah silahkan anda ganti akses masuk akun berupa
password akun pembelajaran anda. Mohon diperhatikan bahwa password
merupakan hal yang penting untuk bisa akses, untuk itu silahkan anda ingat dan
catat pasword akun pembelajaran anda.

Smp negeri 13 muaro jambi


 Selamat, anda dapat menggunakan akun pembelajaran anda

Akun pembelajaran ini sangat bermanfaat buat anda. Ada banyak aplikasi yang dapat
anda akses dengan menggunakan akun pembelajaran. Berikut ini adalah aplikasi
pembelajaran yang bisa diakses dengan Akun Pembelajaran:

1. Aplikasi quizizz
2. Aplikasi Salamender Soft
3. Aplikasi PBS learning media
4. Aplikasi Knovation learning
5. Aplikasi Flat for Edu

Smp negeri 13 muaro jambi


6. Aplikasi Quipper
7. Aplikasi Rumah Belajar
8. Aplikasi Google Classroom
9. Aplikasi Google Hangout
10. Aplikasi Google Slides
11. Aplikasi Google Sheet
12. Aplikasi Google Drive
13. Aplikasi Google Doc
14. Aplikasi Zoom
15. Aplikasi Zenius
16. Aplikasi Khan Academy
17. Aplikasi Bahaso
18. Aplikasi Pahamify
19. Aplikasi Pintaria
20. Aplikasi Udemy
21. Aplikasi Coursera
22. Aplikasi Ruang Guru
23. Aplikasi Buncee
24. Aplikasi CK 12
25. Aplikasi DataClassroom
26. Aplikasi Drawp for School
27. Aplikasi Formative
28. Aplikasi LanSchool
29. Aplikasi Rediker
30. Aplikasi Schoolrunner
31. Aplikasi Story Jumper
32. Aplikasi Sycamore school
33. Aplikasi RealSmart
34. Aplikasi Tes Blendspace
35. Aplikasi Tynker
36. Aplikasi Unicheck
37. Aplikasi quizizz
38. Aplikasi Salamender Soft
39. Aplikasi PBS learning media

Smp negeri 13 muaro jambi


40. Aplikasi Knovation learning
41. Aplikasi Flat for Edu
42. Aplikasi Quipper
43. Aplikasi quizizz
44. Aplikasi Salamender Soft
45. Aplikasi PBS learning media
46. Aplikasi Knovation learning
47. Aplikasi Flat for Edu

Akun belajar ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik, pendidik serta tenaga
kependidikan. Mengapa? Hal ini dikarenakan bahwa dengan akun belajar, materi dan
informasi dari kemdikbud akan dikirimkan ke alamat pos elektronik akun pembelajaran.
Selain itu, manfaat yang lain adalah dengan akun pembelajaran akan menjadi salah
satu jalur komunikasi resmi Kemendikbud ke peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan.

Smp negeri 13 muaro jambi

Anda mungkin juga menyukai