Npm : 2010103010054
Mata Kuliah/kelas : Pendidikan Agama / B3
Dosen Pengampu : Naili Sumaiya, SH.,MH
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik / Ilmu Politik
(1)
Manusia dan Alam Semesta
Agama Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba
Allah (`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Allah,
manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, tugasnya hanya menyembah
kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi
sangat besar, karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki
tanggung jawab dan otoritas yang sangat besar.
( 2)
Agama Islam
(3)
Sumber Agama Islam
(4)
Aqidah
1. Aqidah Ahlusunnah Waljamaah
‘Aqidah (ُ )اَ ْل َعقِ ْي َدةmenurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (ُ)ال َع ْقد
ْ yang
َّ
berarti ikatan, at-tautsiiqu(ُ )التوْ ثِ ْيقyang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu
ْ yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah ( )ال َّر ْب^طُ بِقُ^ َّو ٍةyang
()اِإل حْ َكا ُم
berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada
keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan
yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan
kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-
Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang
telah shahih tentang prinsip-prinsip agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman
kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita
qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur-
an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.
2. Tauhid dan Ma’rifatullah
Tauhid merupakan pengetahuan yang meyakini bahwa sesuatu itu satu. Dalam ajaran
Islam, hal ini berkaitan dengan sifat keesaan Allah, bahwa Allah itu satu. Di sini, setiap umat
Muslim mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah, Sang Pencipta semesta alam dan segala
isinya yang memiliki semua sifat kesempurnaan.
Selain meyakini sifat keesaan serta kesempurnaan Allah, orang yang telah mempelajari
dan menerapkan arti tauhid juga akan meyakini kebenaran setiap ajaran Rasul. Bahwa rasul
merupakan manusia utusan Allah yang telah diberikan pengetahuan serta pelajaran agar dapat
disebarluaskan kepada seluruh umatnya.
Ma’rifat adalah pengetahuan yang tidak menerima keraguan terhadap Zat dan Sifat Allah
SWT “. Ma’rifat terhadap Zat Allah adalah mengetahui bahwa sesungguhnya Allah adalah
wujud Esa, Tunggal dan sesuatu Yang Maha Agung, Mandiri dengan sendiri-Nya dan tiada
satupun yang menyerupai-Nya.
Sedangkan ma’rifat sifat adalah mengetahui dengan sesungguhnya Allah itu Maha Hidup,
Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Mendengar dan Maha Melihat dengan segala sifat-sifat
kesempurnaan-Nya.
(5)
IBADAH
(6)
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MUAMALAH
Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan sesama umat manusia. Adapun muamalah secara
etimologi memiliki makna yang sama dengan al-mufa’ala yaitu saling berbuat, yang berarti
hubungan kepentingan antar seseorang dengan orang lain.
2. Jenis-Jenis Muamalah
Syirakh
syirah merupakan suatu akad di mana dua pihak yang melakukan kerjasama dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, syirakh juga bisa dimaknai mencampurkan dua
bagian menjadi satu, sehingga tidak bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Adapun
rukun syirakh di antaranya barang harus halal, objek akad harus pekerjaan dan modal, dan pihak
pelaku akad harus memiliki kecakapan melakukan pengelolaan harta.
Jual Beli
Dalam hukum Islam, kegiatan ekonomi atau jual belu memiliki arti suatu kegiatan atau
kesepakatan dalam menukar barang dengan tujuan untuk dimiliki selamanya. Adapun beberapa
syarat saat proses jual beli di antaranya berakal sehat, transaksi dilakukan atas dasar kehendak
sendiri, dan penjual maupun pembeli harus punya akal, baligh, dan lain sebagainya.
Murabahah
Murabahah adalah pembayaran angsuran yang diketahui oleh kedua pihak. Baik dari
ketentuan margin keuntungan atau harga pokok pembelian.
Sewa menyewa
Sewa menyewa atau dalam Islam disebut akad ijarah merupakan suatu imbalan yang
diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah diberikan, seperti kendaraan, tenaga, tempat
tinggal, dan pikiran. Adapun beberapa syaratnya ialah barang yang disewakan menjadi hak
sepenuhnya dari pihak pemberi sewa, kedua belah pihak harus berakal sehat, dan manfaat barang
yang disewakan harus diketahui jelas oleh penyewa.
Hutang piutang
Hutang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada orang dengan catatan suatu saat
nanti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Beberapa rukun hutang piutang di antaranya harus
ada barang atau harta, adanya ijab qabul, dan adanya pemberi hutang atau penghutang.
3. Tujuan Muamalah
Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama manusia,
sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan
pergaulan, saling menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah
SWT.
(7)
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN AKHLAK
DALAM AGAMA ISLAM
Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat. Sedangkan secara istilah akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa
yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang
melahirkan perbuatanperbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan
lagi.
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Allah sebagai khaliq. Akhlak yang baik kepada
Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya baik secara syar’i maupun secara takdir. Ia menerima
hal itu dengan lapang dada dan tidak mengeluh.
Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang tidak disukai oleh muslim
itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar. Ia berkata dengan lisan dan hatinya: Aku ridha
Allah sebagai Rabbku. Jika Allah menetapkan hukum syar’i, ia pun ridha dan menerima. Ia
tunduk kepada syariat Allah Azza Wa Jalla dengan lapang dada dan jiwa yang tenang. Beberapa
bentuk akhlak terhadp Allah, yaitu menaati segala perintah-Nya, beribadah kepada Allah,
berzikir kepada Allah, berdo’a kepada Allah, tawakal.
Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang Islam
mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna mengimani ajaran
Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya. Ahlus sunnah mencintai
Rasulullah SAW dan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih
dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Beberapa bentuk akhlak
kepada Rasulullah, yaitu menghidupkan sunnah, taat, selalu bershalawat, mencintai keluarga
Rasulullah.
Akhlak kepada kedua orang tua adalah jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan baik
karena kebiasaan tanpa pemikiran dan pertimbangan sehingga menjadi kepribadian yang kuat
didalam jiwa seseorang untuk selalu berbuat baik kepada orang yang telah mengasuhnya mulai
dari dalam kandungan maupun setelah dewasa. Adapun akhlak terhadap orang tua adalah
menyayanginya, mencintainya,menghormatinya, mematuhinya, dan merendahkan diri padanya
serta sopan kepadanya.
Selain akhlak, ada juga yang namanya adab. Adab secara bahasa berasal dari bahasa
Arab yaitu Addaba - Yu'addibu - Ta'dib yang dapat diartikan sebagai sebuah proses mendidik
atau pendidikan. dikaitkan dengan akhlak yang mempunyai arti budi pekerti, tingkah laku,
perangai sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dalam menuntut ilmu, seorang murid harus selalu menghormati, menghargai, dan
menjunjung tinggi seseorang yang mampu menjadi sumber ilmu tersebut. Dalam hal ini adalah
guru yang begitu berjasa terhadap kita. Oleh sebab itu, memuliakan guru wajib hukumnya bagi
pencari ilmu agar ilmunya berguna dan membawa keberkahan.
Kita harus hormat kepada guru karena guru adalah pihak yang berperan penting dalam
memberikan ilmu dan bekal kehidupan kepada kita, baik dalam bentuk ilmu pengetahuan,
maupun nilai serta norma-norma yang berlaku dalam kehidupan.
2. Adab Kepada Orang Islam
Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa hak seorang muslim atas muslim yang lain ada
enam, yaitu Jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika dia mengundangmu
maka datanglah, jika dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat, jika dia bersin lalu
mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah, jika dia sakit maka jenguklah, dan jika ia
meninggal maka iringilah jenazahnya.
(8)
ISLAM DISIPLIN ILMU
pada dasarnya, sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode. Yaitu, periode
klasik, periode pertengahan (jatuhnya Baghdad sampai ke penghujung abad ke-17 M), dan
periode modern.
Periode klasik
“Ini merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan Islam dan dibagi ke dalam dua
fase. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan (650 – 1000 M). Kedua, fase
disintegrasi (1000 – 1250 M),” menurut Syamruddin.
Pada masa inilah daerah Islam meluas dari Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan
Barat dan melalui Persia hingga ke India di belahan Timur. Daerah-daerah itu tunduk kepada
kekuasaan Islam. Sejumlah ulama besar bermunculan di fase ini. Seperti Imam Malik, Imam Abu
anifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Imam al-Asya’ri, Imam al-
Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’i dalam bidang Teologi.
Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-
Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam bidang Falsafat. Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-
Mas’udi dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain-lainnya.
Ilmu pengetahuan baik dalam bidang agama, umum dan kebudayaan juga ikut
berkembang. Namun pada fase disintegrasi, keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai
pecah.
Periode Pertengahan
Syamruddin juga membagi periode pertengahan sejarah peradaban Islam dengan dua fase
yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar. Pertama, fase kemunduran (1250 – 1500 M).
Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan
Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia bertambah nyata kelihatan. Dunia Islam terbagi dua.
Bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika
utara. Bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah.
Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 – 1800
M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India.
Periode Modern
Syamruddin menyebutkan, "Periode modern (1800 - sekarang) merupakan zaman
kebangkitan umat Islam." Umat Islam mulai sadar bahwa di Barat telah timbul peradaban baru
yang lebih tinggi dan menjadi ancaman. Itu dimulai sejak jatuhnya Mesir ke tangan Barat. Pada
periode modern umat Islam heran melihat kebudayaan dan kemajuan Barat. Raja-raja dan para
pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam
kembali.
"Karena umat Islam heran melihat alat-alat ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat
untuk percobaan kimiawi, dan dua set alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang
dibawa serta oleh Napoleon. Jadi, di periode modern ini, timbullah pemikiran-pemikiran, ide-ide
mengapa umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu adanya
pembaharuan dalam Islam," ungkap Syamruddin.
(9)
PROXY WAR
1. Pengertian Proxy War
Proxy War adalah perang terselubung di mana salah satu pihak menggunakan orang lain
atau pihak ketiga untuk melawan musuh. Dengan kata lain, proxy war artinya perang tidak
tampak. Proxy war menggunakan cara-cara halus untuk menghancurkan dan mengalahkan lawan
menggunakan pihak ketiga. Misalnya negara-negara kecil atau non stateactors (aktor tanpa
negara) yang bisa berupa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi massa (Ormas),
kelompok masyarakat, maupun perorangan. Sistem perang ini diharapkan bahwa pihak ketiga
tersebut tidak menimbulkan perang skala penuh selama konflik berlangsung.
Hampir mustahil untuk memiliki proxy war yang murni, sebab pihak ketiga yang
berjuang untuk bangsa tertentu biasanya juga memiliki kepentingan mereka sendiri, yang dapat
menyimpang dari para patron mereka. Tujuan Proxy War adalah menaklukan suatu bangsa oleh
bangsa lain yang berniat jahat menguasai negeri dengan segala kekayaan alamnya.
Perang Korea
Perang Korea terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai27 Juli 1953. Perang ini juga disebut
"perang yang dimandatkan” (bahasa Inggris: proxy war) antara Amerika Serikat bersama sekutu
PBB-nya dengankomunis Republik Rakyat Tiongkok yang bekerjasama dengan Uni Soviet (juga
anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea
Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara
lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB. Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat
Tiongkok menyediakan kekuatan militer, sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat
perang, pilot pesawat, dan juga persenjataan untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara.
3. Confentional War
Tujuan Conventional War adalah untuk melemahkan atau menghancurkan militer lawan,
sehingga meniadakan kemampuannya untuk terlibat dalam peperangan konvensional. Dalam
memaksa kapitulasi , bagaimanapun, satu atau kedua belah pihak akhirnya mungkin
menggunakan taktik perang yang tidak konvensional.
Untuk mencegah konflik sosial, perlunya disusun kebijakan afirmasi kepada daerah yang
terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta kepada golongan masyarakat yang berada pada garis
kemiskinan ke bawah. Menegakkan keadilan hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Peneguhan
ideologi Pancasila dengan beragam cara dan menggandeng seluruh komponen bangsa.
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang
bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang
strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi,
politik, atau gangguan keamanan. Terorisme adalah seranganserangan terkoordinasi yang
bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
( 10 )
PAKAIAN DAN PERGAULAN
DALAM ISLAM
Pakaian yang sesuai dengan syariat islam yaitu pakaian yang telah dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW, kita sebagai kaum muslim dan muslimah ada baiknya jika kita mengikuti
anjuran dari nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Dalam islam menetapkan bahwa
berpakaianitu mestilah bersih,menutup aurat,sopan dan sesuai dengan akhlak seorang muslim.
Fungsi utama berpakaian yaitu menutup aurat, islam mengajarkan umatnya agar selalu menutup
aurat seperti yang telah ditetapkan dalam syariat islam.
Islam melarang orang yang berpakaian mengundang sukhroh atau pakaian yang
mengundang perhatian dari orang lain karena pakaian tersebut tidak umum dipakai oleh
masyarakat bersangkutan. Contohnya seperti pakaian yang aneh atau mencolok, terlalu mahal
atau terlalu begitu jelek sehingga mengundang perhatian. Selain itu juga dilarang seorang
muslim untuk berpakaian yang memikat lawan jenis.
Di dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian (untuk lelaki dan wanita)
yaitu :
1.Menutup aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita
pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.
2. Tidak menampakkan tubuh
Pakaian yang jarang sehingga menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup aurat.
3. Pakaian tidak ketat.
Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan yang merangsang lawan
jenis untuk bermaksiat.
4. Tidak menimbulkan perasaan riya.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Siapa yang melabuhkan pakaiannya kerana
perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat."
5. Lelaki, dan wanita berbeda.
Maksudnya pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh wanita, begitu
juga sebaliknya.
6. Larangan pakai sutera.
Islam mengharamkan kaum lelaki memakai sutera.
7. Memanjangkan pakaian.
Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak yaitu bagi
menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada.
8. Memilih warna sesuai.
Contohnya warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna ini
sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah SAW.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu menjaga hubungan baik dengan sesama.
Baik kepada saudara di dalam keluarga, teman, maupun para tetangga. Dan kita sebagai remaja
islam harus bisa mejaga diri dari pergaulan bebas antar remaja. Berikut adalah beberapa perilaku
menyimpang yang biasa dialami remaja zaman sekarang, yaitu:
1. Minum minumas keras dan judi. Dua hal tersebut sudah dilarang dalam agara Islam.
2. Pergaulan bebas,seperti berpasangan. Berpasangan atau memiliki hubungan khusus dengan
lawan jenis termasuk perilaku negatif dan layak untuk dihindari bagi remaja. Dengan hanya
berdasarkan nafsu demi memenuhi kebutuhan akan bersenang-senang, maka dikhawatirkan dapat
menimbulkan hal negatif berikutnya.
3. Tawuran atau berkelahi antar kelompok. Biasa terjadi di antara kelompok remaja akibat
perselisihan yang sebelumnya terjadi.