Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL OBSERVASI UMKM

“SEBLAK NYAI”

DOSEN PENGAMPU:
DRA. SITI RUSIDAH, M.M
MARYONO, S.Sos., M.Si

OLEH:
KELOMPOK 4
DHIYA FAIRUZ ADAWIYAH 2010412320022
RABIATUL HASANAH 2010412320014
SALWA NOOR AZIZAH 2010412120005
SARTIKA SITORUS 2010412120004

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi ini tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas

kelompok dari Ibu Dra. Siti Rusidah, M.M., dan Bapak Maryono, S.Sos., M.Si., pada

mata kuliah Kebijakan dan Strategi Pemasaran. Selain itu, laporan ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Rusidah, M.M., dan

Bapak Maryono, S.Sos., M,Si., selaku dosen mata kuliah Kebijakan dan Strategi

Pemasaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan

dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan.

Banjarmasin, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 4
1.5 Metode Observasi ........................................................................................... 5
BAB II TEORI ............................................................................................................ 6
2.1 Definisi Pemasaran ......................................................................................... 6
2.2 Manajemen Pemasaran ................................................................................... 7
2.3 Bauran Pemasaran ........................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 13
3.1 Identitas Usaha ................................................................................................ 13
3.2 Bauran pemasaran ........................................................................................... 14
3.2.1 Product ......................................................................................................... 14
3.2.2 Price ............................................................................................................. 16
3.2.3 Promotion .................................................................................................... 18
3.2.4 Place ............................................................................................................ 20
3.3 Analisis SWOT ............................................................................................... 20
3.3.1 Strength ........................................................................................................ 20
3.3.2 Weakness ...................................................................................................... 21
3.3.3 Opportunity .................................................................................................. 21
3.3.4 Threats ......................................................................................................... 22
BAB VI PENUTUP .................................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 23
4.2 Saran ............................................................................................................... 23
LAMPIRAN ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbisnis adalah suatu hal yang dapat semua orang lakukan atau individu

dengan menawarkan barang atau jasa ber tujuan untuk mendapatkan laba. Dalam

dunia bisnis sudah pasti tidak lepas dari aktivitas pertukaran sesuatu yang bernilai

kepada satu dan satu lainnya. Pemasaran adalah aktivitas menciptakan,

mengkomunikasikan, menyampaikan dan mempertukarkan hal yang bernilai kepada

orang. Pemasaran sendiri dapat di artikan suatu kegiatan yang dilakukan sebuah

perusahaan atau pelaku usaha dalam memenuhi permintaan pasar. Pemasaran untuk

pelaku bisnis adalah suatu hal yang penting karena berpengaruh untuk kelangsungan

hidup dan hasil yang di dapatkan.

Menurut Perreault dan McCharty (2012:8) pemasaran adalah suatu aktifitas

agar sebuah perusahaan mencapai tujuannya, menggunakan cara menyiapkan

kebutuhan pelanggan. Kotler (2012:4) secara singkat mengatakan pemasaran adalah

memenuhi kebutuhan pasar dengan mendapatkan laba. Dalam pemasaran mempunyai

strategi untuk sebuah perusahaan dapat bertahan dan menerima tantangan ditengah

persaingan yang semakin tajam.

Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi volume penjualan dalam suatu usaha. Menurut Kotler dan Amstrong

1
(2016:51) marketing mix adalah alat pemasaran yang digabungkan oleh perusahaan

untuk menghasilkan kebutuhan yang di inginkan pasar. Marketing mix dapat di

klasifikasikan menjadi 4P yaitu, Produk, Price, Place, Promotion.

Saat ini, salah satu bisnis di Indonesia sekarang yang paling marak di minati

adalah bisnis kuliner. Badan Pusat Statistik menyebutkan pada 2020, usaha kuliner

yang tersebar di Indonesia ada 11.223. 8.042 usaha terdapat pada restauran atau

rumah makan, 269 usaha yang berupa katering dan 2.912 adalah usaha kuliner lain

lainnya. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa banyaknya usaha yang tersebar di

seluruh Indonesia ini adalah suatu bentuk dari pemasaran.

Keragaman makanan dan minuman di Indonesia memicu semua para pelaku

usaha untuk membuka suatu usaha yang bisa menghasilkan laba. Alasan utama

kenapa orang lebih banyak berbisnis dalam bisnis kuliner adalah faktor keuntungan

besar bisa didapat. Rata rata keuntungan didapat berkisar di atas 20%, sedangkan

untuk kelas menengah yang mengutamakan image dan layanan berkisar diatas 40%.

Di Indonesia terkenal dengan kulinernya, bisnis kuliner akan tetap menjadi yang

terbaik karena manusia bertahan hidup itu dengan makan.

Termasuk salah satu UMKM di Banjarmasin, Kalimantan selatan. Dengan

nama usaha “SEBLAK NYAI” yang bergerak di bidang kuliner. Hal ini yang melatar

belakangi kami untuk melakukan wawancara usaha. Untuk mengetahui strategi

pemasaran yang bagaimana usaha Seblak Nyai tadi berjalan. Seblak Nyai terletak di

Jalan Sultan Adam (Sebelah Toko Mahkota Ayu) Kel. Antasan Kecil Timur, Kec.

2
Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan. Meskipun banyak usaha bisnis yang menjual

seblak makanan khas bandung ini, Seblak Nyai ini adalah salah satu kuliner yang di

cari konsumen karena ada prasmanan pemilihan toping untuk seblak. Selain itu,

tempat yang strategis untuk di kunjungi dan satu satunya penjual seblak di daerah

Jalan Sultan Adam.

Untuk mendapatkan perhatian konsumen tentu nya usaha bisnis Seblak Nyai

ini mempunyai strategi pemasaran yang mencakup 4P tadi. Umumnya, Seblak Nyai

sudah mengikuti perkembangan Digital Marketing di era digital sekarang dan

melakukan promosi, menempatan lokasi yang bagus, produk yang berkualitas dan

harga yang terjangkau. Dengan begitu, konsumen lebih mudah mengingat bahwa ada

usaha kuliner yang berlokasikan strategis dengan harga yang terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diuraikan beberapa

pokok bahasan masalah yang akan diteliti. Adapun identifikasi dari permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana identitas usaha Seblak Nyai?

2. Bagaimana bauran produk (product) pada usaha Seblak Nyai?

3. Bagaimana bauran harga (price) pada usaha Seblak Nyai?

4. Bagaimana bauran promosi (promotion) pada usaha Seblak Nyai?

5. Bagaimana bauran tempat (place) pada usaha Seblak Nyai?

3
6. Bagaimana analisis SWOT pada usaha Seblak Nyai?

1.3 Tujuan

Maksud diadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data informasi serta

bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui identitas usaha Seblak Nyai

2. Untuk mengetahui bauran produk (product) pada usaha Seblak Nyai

3. Untuk mengetahui bauran harga (price) pada usaha Seblak Nyai

4. Untuk mengetahui bauran promosi (promotion) pada usaha Seblak Nyai

5. Untuk mengetahui bauran tempat (place) pada usaha Seblak Nyai

6. Untuk mengetahui analisis SWOT pada usaha Seblak Nyai

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

1. Manfaat yang diharapkan mendapat wawasan dan pengetahuan bagi

pembaca terutama mengenai hal strategi bauran pemasaran Seblak Nyai

1.4.2 Manfaat praktis

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pengusaha

dalam hal melakukan dan menetapkan straregi yang baik dan tepat.

2. Untuk memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi usaha Seblak

Nyai dalam menjalankan aktivitas usahanya.

4
1.5 Metode Observasi

1.5.1 Lokasi Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan di usaha Seblak Nyai, lokasinya di Jl. Sultan Adam

Komp. Ruko No. 11 (samping BSI) pada tanggal 29 September 2022 pukul

15.00 s/d Selesai.

1.5.2 Metode Pengambilan Data

Metode yang dilakukan adalah dengan wawancara. Wawancara dilakukan

dengan sifat terbuka antara pemilik usaha Seblak Nyai dengan observer, kami

telah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada

pemilik usaha tersebut. Pengumpulan data ini dilakukan dengan sebenarnya

dan apa yang telah diketahui kami dan apa yang telah dijelaskan pemilik

usaha tersebut.

5
BAB II

TEORI

2.1 Definisi Pemasaran

M. Nur Rianto al-Arif (2012: 6) mendefinisikan pemasaran berhubungan dan

berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia

dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah

“memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.

Asosiasi Pemasaran Amerika memberikan definisi formal yaitu, “Pemasaran

adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyerukan nilai kepada pelanggan dan mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik

sahamnya (Philip Kotler, 2000: 8).

Kotler dan AB Susanto (2000) memberikan definisi pemasaran adalah “Suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan

dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain.”

6
2.2 Manajemen Pemasaran

Dalam konteks kehidupan saat ini, salah satu kegiatan yang harus dilakukan

yaitu pemasaran. Dan dalam melakukan pemasaran pasti membutuhkan manajemen,

agar kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen

merupakan suatu proses mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai

tujuan tertentu melalui sekelompok orang yang dapat mendatangkan hasil.

Begitu juga ketika berbicara organisasi atau perusahaan dalam mencapai

tujuannya di tentukan oleh bagaimana cara organisasi atau perusahaan tersebut

mengelola sumber daya yang dimiliki seefektif mungkin. Cara pengelolaan ini

dikenal dengan dengan istilah manajemen, tanpa manajemen yang efektif maka usaha

untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut tidak akan berhasil.

Semua organisasi tanpa memandang apakah organisasi itu besar atau kecil, komersial

atau nirlaba, domestik atau multi-nasional menggunakan beberapa kombinasi dari

sumber daya manusia, financial, fisik, dan informasi untuk mencapai tujuan mereka.

Menurut Daft yang dikutip oleh Ikhsan (2009:6) dalam bukunya yang

berjudul manajemen. Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi yang efektif

dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

sumber daya organisasi.

Pentingnya manajemen juga disinyalir dengan memberikan dfinisi sebagai art

gitting things done through people. Keterampilan (seni) dalam menyelesaikan kerja

7
melalui orang lain. (Sukirno, 2006: 96). Istilah Manajemen (management) telah

diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan,

pembinaan, pengurusan, ketata laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata

pengurusan, administrasi, dan sebagainya. Termasuk daripakar manajemen seperti

John D. Millett (dalam Siswanto, 2007: 1) membatasi managment menjadi:

”management is the proceess of directing and facilitating the work of people

organized in formal groups to achive a desired goal (adalah suatu proses pengarahan

dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok

formal untuk mencapai tujuan”.

Beberapa definisi tentang manajemen di atas dapat dikemukakan bahwa

manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

yang ada secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian yang dilakukan oleh individu-individu yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidup usahanya dan untuk mengembangkan perusahaan serta untuk mendapatkan

keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya. Berhasil atau tidaknya dalam

pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian para pengusaha tersebut dibidang

pemasaran, produksi , keuangan maupun bidang lain.

8
Selain itu tergantung juga pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan

fungsi-fungsi tersebut agar organisasinya dapat berjalan lancar. Manajemen

pemasaran mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi

permintaan sedemikian rupa sehingga dapat membantu organisasi atau perusahaan

mencapai tujuannya. Manajemen pemasaran terjadi ketika paling tidak satu pihak

yang mempunyai potensi pertukaran memikirkan tujuan-tujuan atau cara-cara

mencapai respon yang diinginkan dari pihak lain.

Kotler (2000: 7) memberikan definisi bahwa, “Manajemen pemasaran sebagai

suatu seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan.

Definisi tentang pemasaran, jika disandingkan dengan manajemen, akan

membentuk sebuah gabungan makna yang mengarahkan kepada kesempurnaan kata

tentang substansi dari pemasaran itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler

(2009: 6) yang berpandangan bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu

memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan

dengan menciptakan.

Ini mengandung makna bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu

proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan dari pemberian harga, promosi,

dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran

dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelayanan organisasi.

9
2.3 Bauran Pemasaran

Pengertian bauran pemasaran menurut Alma “Marketing mix merupakan

strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal

sehingga mendapatkan hasil yang paling memuaskan” (Buchari Alma, 2007: 130).

Menurut Zeithaml dan Bitner (2008: 48) menjelaskn, bauran pemasaran

adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan

dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu. Sedangkan

menurut Kotler dan Amstrong (2012: 92), menjelaskan bauran pemasaran adalah alat

pemasaran yang baik yaitu terdiri dari produk, harga, promosi, distribusi, lalu

dikombinasikan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dari target pasar.

Untuk mencapai strategi pemasaran yang efektif, maka dilakukan strategi

bauran pemasaran:

1. Strategi Produk

Menurut Justin G Longenecker dkk, (2001: 353), strategi produk yang

harus diingat adalah yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari

nama produk, bentuk, isi, atau pembungkus. Strategi produk

menggambarkan tindakan yang digunakan oleh komponen produk dan

bauran pemasaran untuk mencapai tujuan sebuah lembaga atau badan

usaha.

10
2. Strategi Harga

Menentukan harga menjadi elemen sangat dalam mengatur stratgi

bisnis. Dan penentuan strategi harga mnjadi catatan khusus mengingat

harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang

ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap

produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di

pasar. Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan

tujuan perusahaan.

3. Strategi Tempat dan Distribusi

Strategi bauran yang biasa dilakukan adalah pada tahap sampainya

suatu barang kepada pembeli yang biasa dikenal dengan proses

penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai

ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Saluran

distribusi sangat diperlukan karena produsen menghasilkan produk dengan

memberikan kegunaan bentuk bagi konsumen setelah sampai ke

tangannya (Sofjan Assauri, 2013: 233).

Penempatan suatu barang dan jasa pada tempat yang tepat, kualitas

yang tepat, jumlah yang tepat, harga yang tepat, dan waktu yang tepat,

dibutuhkan saluran distribusi yang tepat pula. Kesalahan perusahaan

dalam memilih saluran distribusi akan mengganggu kelancaran arus

barang dari perusahaan ke tangan konsumen. Oleh karena itu, pemilihan

11
saluran distribusi yang tepat akan bermanfaat dalam mencapai sasaran

penjualan yang diharapkan (Zaki Fuad Chalil, 2009: 11).

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Identitas Usaha

Nama usaha : Seblak Nyai

Bidang usaha : Kuliner

Status badan usaha : Perorangan

Tanggal berdiri : Juli 2021

Alamat usaha : Jl. Sultan Adam Komp. Ruko No. 11 (samping BSI)

Usaha nyai seblak telah berdiri selama satu tahun. Sebelum nyai seblak ada,

pemilik sudah terlebih dahulu membangun usaha sebuah cafe, tapi karena banyaknya

pesaing dan banyaknya modal yang harus di tambah, sehingga pemilik usaha

membanting setir ke makanan seblak. Modal awal beliau membangun usaha seblak

ini kisaran 5 juta, karena adanya property dari usaha café sebelumnya yang membuat

pemilik tidak mengeluarkan banyak biaya dalam membangun kembali usaha tersebut.

Beliau hanya membeli sedikit keperluan usaha seperti mangkok, untuk tempat

usahanya adalah milih pribadi. Usaha ini buka dari jam 2 siang sampai jam 10

malam, dengan 3 orang karyawan. Pendapatan usaha ini selama sebulan kira kira 15

juta. Untuk rencana membuka cabang, sang pemilik belum ada berfikir membuka

cabang, beliau ingin fokus terlebih dahulu pada usaha yang sedang berjalan ini,

13
karena ditakutkan jika membuka cabang terlalu dini hanya akan membuat kerugian

bagi beliau.

3.2 Bauran Pemasaran (4P)

3.2.1 Product (produk)

- Keanekaragaman Produk

Seblak nyai menjual makanan seblak dengan berbagai macam topping.

Selain menjual makanan seblak, usaha ini juga menjual macam-macam

minuman yang memiliki berbagai varian rasa. Sehingga konsumen dapat

memilih produk yang diinginkan untuk dibeli. Berikut adalah produk yang

dijual:

Aneka kuah:
1. Original
2. Asam manis / tomyam
Topping:
1. Kerupuk ulir
2. Kerupuk udang
3. Kerupuk aci
4. Makaroni ulir
5. Makaroni pipa
6. Tahu putih
7. Siomay mini
8. Pilus
9. Cuanki lidah
10. Cuanki tahu
11. Gurilem
12. Sohu
13. Sosis
14. Bakso aci
15. Bakso ayam
16. Scallop
17. Bakso lobster

14
18. Cikwa
19. Bakso cumi
20. Telur puyuh
21. Telur ayam
22. Ceker ayam
23. Sayap ayam
24. Mie
25. Kwetiau
26. Sawi putih
27. Sawi hijau
Aneka minuman:
1. Air putih
2. Teh
3. Sirup
4. Air mineral
5. Es cendol original
6. Es cendol nangka / tapai
Aneka minuman kopi:
1. Americano
2. Capucino / coffee latte
3. Kopi janji palsu
4. Kopi coklat
5. Kopi cendol
6. Kopi salted caramel
7. Kopi tiramisu
8. Kopi butterscotch
9. Kopi janji mantan
Aneka minuman non kopi:
1. Green tea
2. Red velvet
3. Coklat
4. Lemon squash
5. Mangga squash
6. Green tea mint
7. Coklat mint
8. Lemon mint squash
9. Mangga mint squash

15
- Kualitas

Kualitas dari produk sudah tidak diragukan lagi karena pemilik

mengambil bahan baku di distributor terbaik dari kota Bandung.

- Nama Merek

Pemilihan nama Seblak Nyai dipilih karena kebanyakan orang memakai

nama “teteh” sebagai nama usaha, jadi untuk membedakan dengan para

pesaing pemilik memilih nama Seblak Nyai.

- Pelayanan

Pelayanan yang dilakukan usaha ini terbilang cukup ramah, pemilik

beserta para karyawan juga sangat terbuka jika ada salah satu dari pembeli

yang mengomentari makanan tersebut dan memperbaikinya.

3.2.2 Price (harga)

Makanan seblak ini, memiliki harga yang standar atau pas di kantong semua

orang, bahkan di era kenaikan bahan baku, usaha nyai seblak ini masih

mempertahankan harganya seperti sebelumnya.

Daftar harga:

Pilihan kuah:
1. Original Rp. 3.500
2. Asam manis Rp. 4.000
3. Tomyam Rp. 4.000
Pilihan topping:

16
1. Mie kuning Rp. 2.000
2. Kwetiau Rp. 2.000
3. Tahu putih Rp. 1.000
4. Sayap ayam Rp. 5.000
5. Ceker ayam Rp. 2.000
6. Sosis Rp. 2.000
7. Cuanki tahu Rp. 1.500
8. Pilus Rp. 1.000
9. Bakso cumi Rp. 3.000
10. Bakso ayam Rp. 1.500
11. Cuanki lidah Rp. 2.000
12. Bakso lobster Rp. 3.000
13. Siomay mini Rp. 2.000
14. Dumpling keju Rp. 3.500
15. Odeng Rp. 3.000
16. Telur puyuh rebus Rp. 1.000
Minuman:
1. Air putih / teh / sirup (refill) Rp. 5.000
2. Air mineral Rp. 5.000
3. Es cendol original Rp. 10.000
4. Es cendol nangka / tapai Rp. 13.000
Minuman kopi:
1. Americano Rp. 15.000
2. Capucino / coffee latte Rp. 16.000
3. Kopi janji palsu Rp. 18.000
4. Kopi coklat Rp. 20.000
5. Kopi cendol Rp. 20.000
6. Kopi salted caramel Rp. 23.000
7. Kopi tiramisu Rp. 23.000
8. Kopi butterscotch Rp. 23.000
9. Kopi janji mantan Rp. 23.000
Minuman non kopi:
1. Green tea Rp. 13.000
2. Red velvet Rp. 13.000
3. Coklat Rp. 15.000
4. Lemon squash Rp. 15.000
5. Manga squash Rp. 15.000
6. Green tea mint Rp. 18.000
7. Coklat mint Rp. 20.000
8. Lemon mint squash Rp. 20.000
9. Mangga mint squash Rp. 20.000

17
3.2.3 Promotion (promosi)

- Promosi penjualan

Untuk strategi pemasaran, usaha nyai seblak memiliki dua cara promosi

yaitu dengan cara promosi dari mulut ke mulut dari pelanggan yang

datang ke Seblak Nyai kemudian pelanggan tersebut menginformasikan

kepada orang lain yang kemudian menyebar dari mulut ke mulut dan

Seblak Nyai juga memanfaatkan kemajuan teknologi berupa promosi

melalui media sosial instagram, namun Seblak Nyai lebih dominan

menggunakan promosi dari mulut ke mulut, karena menurut pemilik

promosi lewat mulut ke mulut lebih efektif untuk usaha tersebut. Selain itu

pemilik juga memasarkan makanan ini di e-commerce seperti gofood,

grabfood dan shopeefood agar memudahkan konsumen untuk membeli

tanpa harus datang ke tempat.

- Target pasar

Usaha ini menargetkan semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah,

menengah, maupun atas. Karena banyaknya peminat dan harga yang

diberikan cukup terjangkau bagi semua kalangan pada makanan seblak ini.

- Segmen pasar

Penentuan segmentasi pasar terbagi dalam 4 kategori, yaitu:

1. Segmentasi geografis

18
Seblak adalah masakan khas Sunda yang dikenal berasal dari wilayah

Parahyangan. Seblak mulai populer sekitar tahun 2000an yang berasal

dari Cianjur yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan di wilayah

Parahyangan. Pada dasarnya kota Banjarmasin berbeda dengan kota

Cianjur yang merupakan asal dari seblak. Masyarakat di Banjarmasin

belum pernah mengenal olahan makanan seblak yang merupakan

olahan khas sunda. Akan tetapi ternyata Seblak juga di sukai dan

digemari oleh masyarakat di kota Banjarmasin yang berbeda

geografisnya, Yang berarti makanan ini bisa diterima di daerah lain

dan Seblak Nyai berhasil melakukan segmentasi pasar atas dasar

geografi.

2. Segmentasi demografis

Secara umum seblak disukai semua usia dan kalangan dari anak-anak

hingga orang dewasa, hanya saja konsumen anak-anak lebih sedikit

dari pada orang dewasa karena makanan seblak memiliki cita rasa

yang pedas. Lalu segmen perusahaan tertuju kepada semua kalangan

3. Segmentasi psikologis

Konsumen yang dibidik adalah semua kalangan masyarakat, baik

kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Karna seblak

banyak diminati dan harga yang diberikan cukup terjangkau untuk

semua kalangan.

19
4. Segmentasi perilaku

Secara perilaku tidak ada segmentasi, konsumen kebanyakan berawal

dari rasa penasaran dikarenakan inovasi dari Seblak Nyai yang

memiliki differensiasi dari seblak lainnya yaitu sistemnya yang

prasmanan, memiliki banyak pilihan kuah dan topping dan harga yang

murah.

3.2.4 Place (tempat)

- Lokasi

Seblak Nyai berlokasi di Jl. Sultan Adam Komp. Ruko No. 11 (samping

BSI). Lokasi ini sangat strategis dikarenakan berada di pinggir jalan, yang

ramai kendaraan bermotor lewat. Dan di lokasi tersebut, terdapat berbagai

macam usaha yang menyediakan produk berbeda sehingga para konsumen

lebih tertarik datang ke lokasi ini.

3.3 Analisis SWOT

3.3.1 Strength (kekuatan):

1. Usaha nyai seblak mempunyai keunikan tersendiri yang membuat usaha

ini berbeda dari usaha usaha seblak yang lain. Kelebihannya yaitu

sistemnya yang prasmanan. Jadi konsumen bebas memilih sendiri sesuai

selera apa saja topping yang di inginkan, masing masing topping sudah

tertera harga.

20
2. Makanan ini juga sangat bersahabat dengan cuaca dingin. Karena jika

cuaca dengan hujan, banyak orang yang menginkan makanan yang panas

atau hangat yang dapat menghangatkan tubuh.

3. Lokasi yang strategis karena berada di pinggir jalan

4. Tempat nyaman dan bersih

5. Harga cukup murah, sehingga dapat terjangkau semua kalangan

masyarakat

6. Air minumnya yang prasmanan, pembeli dapat mengambil berulang kali

7. Memiliki banyak rasa dan toping, sehingga konsumen dapat memilih rasa

dan topping sesuai selera.

8. Penyajian dari seblak sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak

waktu dalam penyajian.

3.3.2 Weakness (kelemahan):

1. Jarang melakukan promosi

2. Kurangnya konten marketing yang menarik pada instagram

3.3.3 Opportunity (peluang):

1. Usaha ini dapat semakin berkembang karena adanya keunikan tersendiri.

2. Produk tersedia di gofood, grabfood dan shopeefood sehingga konsumen

bisa menjangkaunya dengan mudah tanpa harus datang ketempat

21
3. Karena seblak dapat dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai

yang tua, sehingga pasar sasarannya mencakup seluruh kalangan

masyarakat

3.3.4 Threats (ancaman):

1. Banyaknya usaha seblak yang beredar di mana mana, apalagi di daerah

Banjarmasin.

2. Bahan baku yang tidak stabil atau naik turun

22
BAB VI

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Usaha nyai seblak telah berdiri selama satu tahun. Sebelum Seblak Nyai ada,

pemilik sudah terlebih dahulu membangun usaha sebuah Cafe, tapi karena banyaknya

pesaing dan banyaknya modal yang harus di tambah, sehingga pemilik usaha

membanting setir ke makanan seblak. Selain menjual makanan seblak, usaha ini juga

menjual macam-macam minuman yang memiliki berbagai varian rasa. Makanan

seblak ini, memiliki harga yang standar atau pas di kantong semua orang, bahkan di

era gempurnya kenaikan bahan baku, usaha nyai seblak ini masih mempertahankan

harganya seperti sebelumnya. Untuk strategi pemasaran, usaha nyai seblak memiliki

dua cara promosi yaitu dengan cara promosi dari mulut ke mulut dari pelanggan yang

datang ke Seblak Nyai kemudian pelanggan tersebut menginformasikan kepada orang

lain yang kemudian menyebar dari mulut ke mulut dan Seblak Nyai juga

memanfaatkan kemajuan teknologi berupa promosi melalui media sosial instagram,

namun Seblak Nyai lebih dominan menggunakan promosi dari mulut ke mulut,

karena menurut pemilik promosi lewat mulut ke mulut lebih efektif untuk usaha

tersebut. Usaha ini menargetkan semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah,

menengah, maupun atas. Karena banyaknya peminat dan harga yang diberikan cukup

terjangkau bagi semua kalangan pada makanan seblak ini. Seblak adalah masakan

khas Sunda yang dikenal berasal dari wilayah Parahyangan. Masyarakat di

23
Banjarmasin belum pernah mengenal olahan makanan seblak yang merupakan olahan

khas sunda. Secara umum seblak disukai semua usia dan kalangan dari anak-anak

hingga orang dewasa, hanya saja konsumen anak-anak lebih sedikit dari pada orang

dewasa karena makanan seblak memiliki cita rasa yang pedas. Seblak banyak

diminati dan harga yang diberikan cukup terjangkau untuk semua kalangan. Lokasi

ini sangat strategis dikarenakan berada di pinggir jalan, yang ramai kendaraan

bermotor lewat. Dan di lokasi tersebut, terdapat berbagai macam usaha yang

menyediakan produk berbeda sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi

ini. Usaha nyai seblak mempunyai keunikan tersendiri yang membuat usaha ini

berbeda dari usaha usaha seblak yang lain. Makanan ini juga sangat bersahabat

dengan cuaca dingin karena jika cuaca hujan, banyak orang yang menginkan

makanan yang panas atau hangat yang dapat menghangatkan tubuh

4.2 Saran

Dengan adanya analisis SWOT diharapkan para pelaku usaha lebih

memperhatikan bagaimana caranya menjalankan sebuah usaha yang menghasilkan

laba yang bagus. Pelaku usaha bisa lebih memperhatikan juga tentang marketing mix.

Sebaiknya usaha seblak nyai lebih aktif lagi dalam mempromosikan usaha ini di

instragram, postingannya juga di harapkan lebih menarik, karena ketertarikan tersebut

di harapkan dapat menarik para pembeli yang sengaja datang berkunjung ke sana

untuk membeli seblak nyai, jadi tidak hanya orang yang lewat di jalan tersebut.

24
LAMPIRAN

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Mamonto, Tumbuan, Rogi. 2021. “Analisis Faktor Faktor Bauran Pemasaran (4P)
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Podomoro Poigar Di Era
Normal Baru” dalam Jurnal EMBA (Hal. 110 - 121).
https//:ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/33281/31477.
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2022.

Zainurossalamia. 2020. Manajemen Pemasaran (Teori dan Strategi). Nusa Tenggara


Barat: Forum Pemuda Aswaja

27

Anda mungkin juga menyukai