Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MENCANGKOK TANAMAN JERUK

Nama kelompok :

1. Intan Mei H 5. Rizkyawan Lutfiansah

2. Poppi Diana P 6. Husni Lathif R

3. Fachri dewita AB 7. Muh Fajar S

4. Rayhan Twinda S 8. Lukman S

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna untuk mempertahankan hidup,
seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan berkembang biak. Cara berkembang biak setiap tanaman jenis nya
berbeda beda. Ada beberapa tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif dan ada juga yang
berkembangbiak dengan cara vegetatif.

Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu
bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika pada batang yang dikuliti sudah muncul akar yang kokoh, maka
batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain, mencangkok juga dapat diartikan suatu
perbanyakan vegetatif secara buatan dengan menggunakan bagian dari tanaman.

Perkembangbiakan baik secara vegetatif sebagian besar berasal dari salah satu bagian tanaman, misalnya berasal
dari batang, akar, daun, dan lain-lain, atau bisa juga disebut bibit.

Kegiatan perbanyakan tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa dilakukan pada jenis
tanaman buah, Tanaman induk yang akan dicangkok dipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk
diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk
dicangkok di kemudian hari lainnya.

Kaitannya terhadap penelitian kegiatan ini adalah mencangkok tanaman yang dilakukan dengan menggunaka
indikator tanaman jeruk purut.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah proses mencangkok terhadap tanaman jeruk ?

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui proses mencangkok pada tanaman jeruk

1.4. Manfaat

Dapat mengetahui cara dan proses mencangkok terhadap tanaman jeruk


BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Reproduksi Pada Tumbuhan

Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif atau aseksual adalah perkembangbiakan secara tidak kawin, individu baru

berasal dari bagian-bagian tubuh induknya. Reproduksi vegetatif dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.

§ Vegetatif alami

Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

a) Membelah diri atau pembelahan biner

Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih

sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya

adalah pembelahan biner pada ganggang biru.

b) Spora

Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru.
Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan paku-pakuan.

c) Stolon atau geragih

Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah. Contohnya, stroberi, rumput teki, dan
daun kaki kuda.

d) Umbi

Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan Umbi dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:

(1) Umbi akar

Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas
yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh ubi.

(2) Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
(3) Umbi lapis

Merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan
terdapat calon tunas: Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh:
bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay

e) Rimpang atau akar tinggal

Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe,
kencur, dan temu lawak.

f) Tunas

Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru tumbuh
tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun. Contoh:
pisang, bambu, dan tebu

g) Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara,
dan sukun.

5. Vegetatif Buatan

Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:

- Mencangkok, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan yang berkambium (dikotil). Contoh: jeruk, mangga,
belimbing, dan jati.

-Menyambung atau mengenten, dengan tujuan menyambung dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya, biasanya
dilakukan pada pucuk tanaman. Contoh: singkong karet dengan singkong biasa.

-Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya dengan menggunakan
lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh: jeruk bali dengan jeruk limau.

-Stek, yaitu cara memperbanyak tanaman dengan menggunakan potongan-potongan dari bagian tubuh tanaman,
baik akar, batang, atau daun. Contoh: tebu, tanaman bunga, dan singkong.

-Merunduk, yaitu membengkokkan cabang atau ranting tanaman ke bawah. Contoh: alamanda dan apel.

Reproduksi Generatif

Tumbuhan melakukan reproduksi generatif dengan cara sebagai berikut:

1. Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra
(ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.

2. Isomigami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar.

Contoh: Clamydomonas (ganggang biru).


3. Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet
2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran.

4. Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan
berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.

BAB III

METODE DAN HASIL PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat : - Pisau atau cutter

- Tali Rafia

- Plastik

Bahan: - Tanaman jeruk

-Tanah

3.2 Langkah langkah

1. Siapkan alat dan bahan untuk mencangkok.

2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

3. Menyayat kulit pada batang atau cabang tersebut sepanjang +10 cm.

4. Bungkus bagian batang yang telah di dihilangkan kulitnya dengan menggunakan plastik dan beri tanah pada
plastik

5. Ikat plastik yang telah diisi tanah dengan menggunakan tali rafia

6. Rawat dan siram ±1 minggu sekali, jika musim hujan, tanaman ini tidak perlu di siram

7. Setelah ± 2 bulan, cek batang yang telah dibungkus plastik berisi tanah, bila akarnya sudah

tampak, hasil cangkok bisa di potong dari tanaman induknya.

8. Pindahkan hasil cangkok ke pot/polybag lain.

3.3 Hasil

Setelah kurang lebih 2 bulan, hasil dari tanaman jeruk yang telah dicangkok oleh penulis adalah tanaman jeruk
yang telah dibungkus dengan plastik berisi tanah dan kulit batang nya telah di hilangkan setelah 2 bulan batang
yang dibungkus tersebut mengeluarkan akar, sehingga hasil cangkokan tersebut dapat dipindah / dilepaskan dari
tanaman induknya dan dapat ditanam di tempat lain sehingga tumbuh generasi / tanaman baru.

Anda mungkin juga menyukai