Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS

“RESIKO JATUH”

RUANG : VIP

OLEH :
NAMA : KHARISATUN NI’MAH
NIP / NIK : ……………………..
SEMINATAN : MEDIKAL BEDAH
PK :I

RSUD RA KARTINI JEPARA


TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan pasien dirumah sakit merupakan sistem pelayanan di rumah
sakit yang dapat memberikan rasa aman kepada pasien dalam memberikan
asuhan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan perioritas utama yang
dilaksanakan terkait hal mutu pelayanan dan citra rumah sakit (Depkes,2011
dalam Harus, 2015). Menurut Joint Commission Internasional ada enam
indikator keselamatan pasien di rumah sakit dan salah satunya adalah risiko
jatuh pasien (Joint Commission Internasional, 2015).
Risiko jatuh pasienadalah peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang
dapat menyebabkan bahaya fisik (Wilkinson, 2011). Pasien jatuh di rumah
sakit merupakan masalah yang serius karena dapat menyebabkan cedera
ringan sampai dengan kematian, serta juga dapat me mperpanjang lama hari
rawat (Length of Stay /LOS) di rumah sakit dan akan menambah biaya
perawatan di rumah sakit (Joint Commission Internasional, 2015).
Pengkajian risiko jatuh pada pasien dilaksanakan saat pasien pertama kali
masuk ke rumah sakit dan saat pasien mengalami perubahan status klinis
(Boushon, dkk, 2008 dalam Nursalam, 2014). Pengkajian risiko pasien jatuh
merupakan metode pengukuran risiko pasien untuk jatuh yang dilakukan oleh
petugas kesehatan pada semua pasien yang menjalani rawat inap, bertujuan
memberikan perhatian khusus pada pasien yang berisiko untuk jatuh
dibandingkan dengan yang tidak memiliki risiko untuk jatuh dan
meminimalkan atau mencegah jumlah kejadian pasien jatuh dancedera (Nursalam,
2014).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui issue yang muncul terkait resiko jatuh.
2. Untuk mengetahu beberapa penyebab resiko jatuh.
3. Untuk mengetahui tindak lanjut resiko jatuh.
BAB II

LAPORAN HASIL DISKUSI

A. Masalah yang Muncul


Beberapa kejadian di rumah sakit kadang tidak diperhatikan, yaitu pasien
jatuh pada saat sedang mendapatkan pelayanan di rumah sakit; baik itu pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap.
B. Pembahasan
Berdasarkan diskusi yang dilakukan :
Aktifitas Umum yang dilaksanakan :
1. Menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen
ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko.
Aktifitas Khusus yang dilaksanakan :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan
menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh”.
2. Melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan asesmen ulang pada
semua pasien(setiap hari / Bila ada perubahan )
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko
jatuh dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh Harian”
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif
5. Mengurangi risiko cidera akibat jatuh.
Asesmen risiko jatuh awal akan dilakukan :
1. Perawat akan melakukan Asesmen Risiko Jatuh pada seluruh pasien yang
masuk di IGD, rawat jalan dan rawat inap dengan menggunakan formulir
pengkajian risiko jatuh yang berlaku di RSUD RA Kartini, yaitu untuk pasien
dewasa menggunakan formulir dengan asesmen risiko jatuh yang mengacu
kepada Morse Fall Scale, sedangkan untuk pasien anak menggunakan skala
Humpty Dumpty. Untuk rawat jalan menggunakan formulir get up and go
pasien ditandai dengan pita kuning diikat di lengan.
2. Perawat akan melakukan reasesmen risiko jatuh dari pasien masuk di rawat
inap dan mencatat hasil asesmen ke dalam rekam medis pasien.
3. Jika hasil asesmen risiko jatuh ditemukan adanya risiko jatuh dengan skala
sedang sampai berat maka pasien akan diberikan stiker warna kuning pada
gelang identitas yang mengidentifikasikan bahwa pasien dengan risiko jatuh.
Asesmen ulang risiko jatuh akan dilakukan :
1. Setiap pasien rawat inap akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap hari
atau bila ada perubahan kondisi pasien.
2. Penilaian risiko jatuh dengan menggunakan formulir pengkajian risiko jatuh;
misalnya untuk pasien dewasa menggunakan formulir dengan asesmen risiko
jatuh yang mengacu kepada Morse Fall Scale, sedangkan untuk pasien anak
menggunakan skala Humpty Dumpty dan untuk rawat jalan menggunakan
form get up and go.
3. Untuk mengubah kategori dari risiko sedang dan tinggi ke risiko jatuh rendah
diperlukan skor <5 dalam 2 kali pemeriksaan berturut - turut

C. RencanaTindakLanjut
No Isue Kegiatan Indikator
1 Mengetahui Memantau pelaksanaan Perawat melakukan
issue yang stiker resiko jatuh sesuai pemasangan stiker resiko jatuh
muncul SPO pada pasien sesuai SPO
terkait resiko
jatuh.
2 Mengetahu Memantau jangkauan Kejadian resiko jatuh
beberapa barang atau fasilitas yang berkurang
penyebab biasa digunakan oleh
resiko jatuh. pasien, jarak bell
panggilan, memastikan
roda tempat tidur terkunci,
memastikan pagar
pengaman tempat tidur
dinaikkan /terkunci.
3 Mengetahui Melibatkan pasien dan Perawat menjelaskan tujuan
tindak lanjut keluarga dalam memasang stiker resiko jatuh
resiko jatuh. mengurangi risiko jatuh di tempat tidur pasien,
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi menunjukkan bahwa hampir semua perawat
melaksanakan pencegahan resiko jatuh di RSUD RA Kartini Jepara. Hampir
semua perawat melaksanakan intervensi pencegahan resiko jatuh dan edukasi
pencegahan resiko jatuh. Hal ini dipengaruhi oleh system kebijakan rumah sakit
dan tingkat kesadaran perawat dalam melakukan pelaksanaan pencegahan resiko
jatuh di RSUD RA Kartini Jepara.
Adapun intervensi yang harus lebih diperhatikan dan dilaksanakan perawat
adalah membantu pasien saat dibutuhkan ke toilet, pendampingi pasien saat pasien
turun dari tempat tidur, memasang stiker resiko jatuh pasien, perawat tanggap
terhadap perubahan pasien, dan perawat merespon cepat bila ada alarn panggilan.
Edukasi pencegahan resiko jatuh yang lebih diperhatikan dan dilaksanakan
perawat adalah menjelaskan tujuan memasang stiker resiko jatuh di tempat tidur
pasien, menjelaskan kepada pasien untuk memahami komunikasi risiko jatuh yang
berbentuk gambar dan simbol, menjelaskan kepada pasien pentingnya cahaya
yang adekuat, menjelaskan tujuan pentingnya mengguanakan alat bantu berjalan
dan menjelaskan pentingnya memperhatikan daerah rawan jatuh seperti kamar
mandi.
B. Saran
Diharapkan kedepannya semua perawat melaksanakan pencegahan
resikojatuh sehingga tidak ada pasien jatuh saat dirawat di rumah sakit
dandiharapkan perawat lebih melaksanakan intervensi membantu pasien
saatdibutuhkan.

Lampiran :

- Daftar hadir peserta mengetahui Kepala Ruang


- Materi / SPO
Daftar Hadir Pesrta

Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

No Nama Ttd

Jepara, 1 Desember 2021

Kepala Ruang

Sumarni S.Kep Ns

Anda mungkin juga menyukai