Segera Diselesaikan
Berdasarkan isu yang telah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan proses penipisan isu
menggunakan kriteria APKL. Kriteria APKL merupakan teknik yang digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, diantaranya:
1. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang.
2. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
4. Layak (L),yaitu isu yang masuk akal(logis),pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu
yang prioritas.
Hasil penapisan isu menggunakan teknik analisis APKL disajikan pada Tabel 2.
No Identifikasi Isu Kriteria Keteranga
n
A P K L
Keterangan:
A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak
(√) = Memenuhi Syarat
(×) = Tidak Memenuhi Syarat
Hasil penapisan isu dengan metode analisis APKL sebagaimana disajikan pada Tabel 1
diperoleh tiga isu yang memenuhi syarat, yaitu:
1. Kasus Korupsi Mafia Minyak Goreng yang Melibatkan Pemerintah dan Perusahaan
Swasta
2. Gubernur papua tersangka korupsi
Setelah didapatkan isu yang memenuhi kriteria APKL kemudian dilanjutkan pemilihan
isu menggunakan kriteria USG. Metode analisis USG digunakan untuk menentukan
permasalahan isu yang menjadi prioritas utama. Urgency merupakan seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth merupakan
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 2. Prioritas Utama Menggunakan Metode USG
Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Interval Penskoran:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak.
Tabel 2 menunjukkan analisis pemilihan isu prioritas utama menggunakan metode USG.
Hasil penetapan isu dengan metode USG menunjukkan bahwa permasalahan isu yang
menjadi skala prioritas adalah “Kasus Korupsi Mafia Minyak Goreng yang Melibatkan
Pemerintah dan Perusahaan Swasta”.
Selanjutnya Untuk mencari akar permasalahan dari isu tersebut, dilakukan analisis sebab
akibat dengan diagram fishbone.