aspek dari sistem kekebalan tubuh dalam semua organisme. Ini berkaitan dengan, antara lain,
fungsi fisiologis dari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan kesehatan dan penyakit, malfungsi
sistem kekebalan tubuh pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hypersensitivities,
defisiensi imun, penolakan transplantasi), kimia, fisik dan fisiologis karakteristik komponen dari
sistem kekebalan tubuh secara in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki aplikasi dalam
beberapa disiplin ilmu pengetahuan, dan dengan demikian dibagi lagi.
Banyak komponen dari sistem kekebalan tubuh sebenarnya seluler di alam dan tidak
berhubungan dengan organ tertentu melainkan tertanam atau beredar di berbagai jaringan di
seluruh tubuh.
Imunologi Dasar
Tubuh kita secara terus-menerus terpapar oleh mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit. Namun kita belum tentu sakit, hal ini dikarenakan adanya peran dari sistem imun.
- Bakteri - mycoplasma
- Virus - jamur
Ketika ada antigen masuk – sistem imun (spesifik dan non-spesifik) merespon – mengeliminasi
benda asing.
1. Fase pengenalan
Terjadi ikatan antara antigen asing dengan reseptor yang ada di leukosit mature
(makrofag)
2. Fase aktivasi
Terjadi proliferasi dan diferensiasi sel imunokompeten
3. Fase efektor
Terjadi eliminasi dari antigen yang masuk. Fase ini berbeda-beda tiap sel
imunokompeten. Misal
o pada makrofag : tjd kematian sel
o sel T : membentuk sitokin/interleukin
o Sel B : produksi antibody
o Sel NK : terjadi lisis sel tumor atau sel yang terinfeksi virus
Nonspesifik
- Bekerja segera (sbg pertahanan pertama)
- Respon non-spesifik
- Sifat resistensi tetap, tidak meningkat oleh infeksi ulang
- Molekul pengenal di permukaan semua ada secara alamiah. Punya banyak reseptor
pengenal.
- Mengenal komplek karbohidrat yg menjadi bagian dari sel kuman.
- Molekulnya complement
- Selnya fagosit (makrofag, dendritik, neutrofil, monosit)
Spesifik
- Perlu waktu untuk aktivasi
- Hanya merespon antigen yang sudah pernah masuk
- Resistensi meningkat oleh infeksi ulang (sbg dasar untuk vaksinasi)
- Ada seleksi klonal. Reseptor yg berkembang adalah reseptor yang sudah tersensitasi.
- Hanya mengenal peptide kecil yang dipresentasikan oleh sel aksesori
- Molekul sirkulasi berupa antibody
- Sel limfosit
Antigen virus di sitosol masuk – di sitoplasma – terjadi pelepasan dinding virus – degradasi oleh
komplek enzim proteasom – jadi fragmen kecil – dibawa ke reticulum endoplasma – ketemu
HLA – komplek antigen HLA dibawa ke permukaan sel – dipresentasikan
HLA 2 berperan pada CD 4
Bakteri masuk lewat fagosom – degradasi oleh hidrolase di fagosom / lisosom – ketemu HLA –
dibawa ke permukaan sel – dipresentasikan.
Bakterial Antigen
1. Flagellar
- Bisa protektif : kolera
2. Phili
- Semacam papilla kecil.
- Phili adalah faktor invasi kuman utk masuk ke jaringan.
- Ada 2 bentuk. Phili tambahan dan sex-phili utk perputaran bahan genetic.
- Yang punya phili, lebih virulen. Misal pada gonorhea. Punya phili tapi karena kasase
berulang-ulang phili jadi mudah hilang akibatnya jadi ga virulen.
- Virulen itu keganasan. Biasanya ditandai dengan derajat patogenitas yang bisa diukur.
- Contoh lain yaitu ETEC (entero toksigenik e.choli)
3. Bakteri somatic
- Bisa berasal dari kapsula atau dari dinding sel kuman (polisakarida membaran luar).
- Bakteri punya kapsul. Yang punya kapsul digunakan utk melekatkan kuman pada jaringan
dan akibatnya kuman susah difagositosis. Karena kapsul punya komponen yang susah
dicerna.
4. Bakteri Toksin
- Dibedakan jadi endotoksin dan eksotoksin. Endo di dalam tubuh kuman.
Eksotoksin
- Hemolisin : merusak darah
- Leucocidine : merusak leukosit
- Hyaluronidase : menyebabkan bakteri menyebar ke seluruh tubuh
- Colagenasae : merusak kolagen
- Coagulase : menyebabkan deposit fibrin di permukaan sel.
Sel B
- Di permukaan ada kompenen IgG
Sel T
- Berasal sel yang sama dengan sel B tapi berkembang di tempat yang beda. Berasal dari
sumsum tulang tapi, maturasinya di timus.
- Membentuk interleukin/sitokin
- Tidak bisa mengenal antigen langsung
Sel fagosit
- Yang utama yaitu makrofag
- Professional : di setiap tahap perkembangan
- Paraprofessional : hanya pada imatur saja. Kalo maturl lalu ke perifer dan mengalami
apoptosis.
- Nonprofesional :
Makrofag
1. Mendeteksi mikroba karena di permukaan ada resptor (opsonik dan non-opsonik)
2. Mencegah kuman masuk (karena dimakan)
o Yang mudah difagosit yang di ekstraseluler
o Membentuk formasi granulasi
3. Menarik sel imunokoompeten yang lain utk aktif dan mau datang ke tempat infeksi
dengan cara mengeluarkan sitokin dan mediator inflamasi.
4. Sbg sel aksesori pada aktivasi limfosit. Karena makrofag mampu menpresentasi dan
membentuk co-stimulaor.
o Ada banyak, tapi yang unik di CTLA4. Jika CTLA4 terbentuk maka respon sel T
akan diblok.
5. Sbg sel efektor Karena dapat membunuh kuman dan menghancurkan dinding sel dalam
sirkulasi
Properti makrofag
1. Membran resptor
a. Scavenger reseptor : punya spectrum luas dan bisa mengenal bakteri gram
positif dan negatif
b. C reseptor : reseptor utk komplemen
c. Fc gama resetor utk reseptor antibody.
d. Sitokin reseptor : utk sitokin
e. CD14 reseptor: resptor utk LPS
2. Memproduksi banyak sitokin
a. IL-1 : mediator proinflamasi yaitu pirogen endogen
b. TNF alfa : faktor pro-inflamasi
Dapat merangsang molekul HLA tipe 1 dan mengekspresikan molekul …
c. IL-12 : penentu perkembangan sel TH1
d. IL-10 : sitokin anti respon imun. Dapat memblok proses inflamasi dan
memblok aktivasi makrofag.
e. IL-4 : faktor pertumbuhan utk sel imfosit, penentu perkembangan sel Th2
f. FGF ; utk repair jaringan rusak
3. Proses dan presentqsi antigen
4. Memproduksi enzim
Makrofag yang datang ke tempat infeksi, jelek karena tidak bisa membedakan kawan dan
lawan shg terjadi kerusakan jaringan
5. Membentuk bioaktif lipid
Reaksi oksiegen dan nitrogen terjadi kematian sel yang difagositosis
Proses fagositosis
Inos:
Inos aktif jika ada induksi faktor proinflamasi seperti IL1, LPS, TNF alfa, IFN gama. Trus
dengan deamine oksidatif L-arginin menjadi NO. NO bersama thiol groups menjadi
nitrosothiol, kalo NO ditambah H2O2 jadi peroxynitrit.
Jika ada antigen bakteri masuk untuk pertama kali– makrofag / dendritik sel bekerja –
- antigen bakteri dipresentasikan bersama HLA tipe2 ke CD4 - makrofag aktif menghasilkan
sitokin (IL-1, IL-4, IL-12) – CD4 jadi Th1 dan Th2
o Jika IL-4 lebih dominan, Th2 lebih dominan.
o Kalo IL-12 lebih dominan, jadi Th1.
o Kalo Th1 yang dominan, imunitas seluler lebih menonjol.
o Kalo Th2 yang dominan, imunitas humoral yang lebih menonjol
Th1 dan Th2 akan mengeluarkan sitokin (BCGF,BCPF, BCDF) – merangsang sel B –
menjadi sel plasma – terbentuk antibody – terjadi proses ADCC (lisis sel yang
melibatkan antibody)
CD 4 ini menyebabkan antibody yang aktif adalah IgE sehingga terjadi proses
hipersensitifitas. Harusnya kalo CD4 diblok, yang aktif adalah IgM.
IL-12 – merangsang sel NK – salah satu sel yang berperan dalam sel tumor dan sel yang
diinfeksi virus – menghasilkan interferon gama – mengaktifkan makrofag yg lain –
meningkatakan potensial killing makrofag.
- kalo virus dipresentasikan ke CD8 – menghasilkan IL-2 – membantu perkembangan sel B
membentuk sel plasma – terbentuk antibody.
Mikroba bakteri – masuk lewat fagosom – berkembang – fusi dg lisosom – antigen diproses jadi
fragmen kecil di fagolisosom – di RE terbentuk HLA – HLA ditranspor ke golgi – lalu ke
fagolisosom – berikatan dengan fragmen antigen – ke permukaan sel – dipresentasikan ke CD4.
Virus masuk – lewat endositosis – masuk ke sitoplasma – uncoating – tinggal protein virus –
dipecah oleh proteasom – jadi fragmen kecil asam amino – ditransport ke RE lewat TAP –
masuk ke RE – diikat oleh HLA – ditransport ke golgi – ke permukaan sel – dipresentasikan ke
CD8.
Costimulator
Presentasi antigen – respon sel T – jika ada 2 sinyal (antigen HLA dan costimulator).
Jika tidak ada molekul costimulator (tidak kompeten) – tidak terjadi respon sel T (disebut
imunologi kompeten).
CTLA4 tidak diblok – berhubunagn dg costimulator – respon akan diblok – biar terjadi
rangsangan, maka jangan berikatan dengan B7-2. Jadi CTLA-4 berfungsi sbg regulator.
Komplemen sistem
Harus diatur suatu protein utk mengaktivkan dan menurunkan aktivasi, menjaga agar tidak
terjadi kerusaan jaringan host.
Proses aktivasi
- Jalur klasik
- Jalur alternative
- Jalur leptin???
Kalo ada komplek antigen dan antibody – lewat reseptor Fc – melekat pada komponen C1 –
memecah C4 jadi C4a dan C4 b; bisa juga pecah C2 menjadi C2a dan jadi C2b.
C2b dan C4b berikatan – jadi enzim C4b2b – bersama C3b (yang berasal dari pecahan C3
menjadi C3a dan C3b) – membentuk C4b2b3b.
C5b berikatan dengan C6 – menjadi C5b6 – bersama C7, C8, dan C9 – menjadi MAC-
menyebabkan dinding berlubang – terjadi lisis.
Jalur alternative
C3 dengan faktor B – C3bB – dengan faktor D – jadi C3bBb – bersifat tidak stabil – biar stabil
mengiat property – memecah c3 jadi C3a dan C3b – mergabung jadi C3bBb3b – jadi C5 –
Lanjutnya kaya jalur klasik.
Dengan MAC
- CD59 – terjadi gangguan perlekatan C9 dengan C6,7,8 – shg tidak terjadi lisis sel
Definisi:Homeostasis
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem
tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari
tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan
menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai
reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis,
tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang
yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan
ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini.
Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Proses Anabolik
Natrium
Hormon
Vaginismus
Penyakit Endokrin
Homeostasis
Filed under: Keilmuan Biologi — Tinggalkan Komentar
Februari 24, 2012
Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh,
dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologis. Adaptasi fisiologis terhadap
stress adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relatif seimbang. Kemampuan
adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuiliblrium lingkungan internal tubuh. Lingkungan
internal secara konstan berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu berfungsi untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan ekuilibrium atau
homeostasis.
Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan
endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekwensi
jantung, frekwensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit,
sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk mempertahankan
adaptasi.
suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan
berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh. Semua
organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu (misalnya sebagai
respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu
atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti
berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia
menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal
untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk
mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan
ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya
tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Dubos (1965) mengemukakan pandangan lebih lanjut ke sifat dinamis respons-respons tersebut.
Dia mengatakan bahwa ada dua konsep yang saling mengisi : homestasis dan adaptasi.
Homeostasis menekankan pada perlunya penyesuaian yang harus segera dilakukan tubuh untuk
menjaga komposisi internal selalu dalam batas yang bisa diterima, sedangkan adaptasi lebih
menekankan pada penyesuaian yang berkembang sesuai berjalannya waktu. Dubos juga
menekankan bahwa ada batasan respon terhadap stimuli yang dapat diterima dan bahwa respon
tersebut bisa berbeda pada setiap individu. Baik homestasis maupun adaptasi dangat diperlukan
untuk dapat bertahan dalam dunia yang selalu berubah.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi, di mana
Homeostasis merupakan kemampuan suatu organisme dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan eksternalnya.
Pengaturan keseimbangan ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga sistem organ dari
suatu organisme.
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem
tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari
tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan
menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai
reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis,
tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang
yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan
ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama
dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat
menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan
dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang
paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis
pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti
sebuah kolam di dasar air terjun.
Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan. Organisme
akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-objek yang mati
(abiotik).
Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari fluida yang
mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen biosis
ialah:
ü Manusia
ü Tumbuhan
ü Hewan
ü Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
ü Nilai pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+)
yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga
nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen
pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan “p” pada “pH”. Beberapa
rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya
merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada
kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang
berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negatif”.
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada
tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang
terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran,
pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains
dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
ü Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
“dualisme gelombang-partikel”. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan
optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
ü Kelembapan
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan
dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur
kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat
kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada
tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada
0 °C (32 °F).
ü Topografi
Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit
alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak
hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap
lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan,
model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman
Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu
datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari
topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara
horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian.
Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan
dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk
kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi
topografi yang lebih detail.
ü Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari
dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.
Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara
umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu
yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. (Naufal, 1991)
1. Perubahan lingkungan
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati. Contoh-
contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah seperti:
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi
karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan
kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
ü kekurangan air;
Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu :
Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan), dehidrasi sedang (jika
penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan), dan dehidrasi berat (jika penurunan
cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa
pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia, atau tidak. Jika ingin
menurunkan berat badan bisa dengan cara dehidrasi apabila anda sanggup menanggung resiko
gangguan pada ginjal anda.
1. Faktor
Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat memengaruhi lingkungan dinamis. Contoh
beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:
pH – 7,3 – 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda pada tempat
tertentu.
Suhu – 37oC – 39oC
Glukosa – 4,4 – 5,5 mmol/dm3
Urea – 3,3 – 6,6 mmol/dm3
1. Kepentingan
Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada organisme yang
senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup yang kurang sehat.
Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan organ-organ tertentu dalam
badan organisme untuk mengimbangi, mengatur, mengstabilkan, menyesuaikan, dan meneruskan
lingkungan dalam supaya berada dalam keadaan yang stabil untuk sel-sel terus hidup dan
berfungsi secara optimum.
Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan
habitat yang lebih luas.
Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya
sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
BolehMemungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum.
1. Mekanisme
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang
koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh
akan berada pada jumlah yang normal.
Umpan balik positif – Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri
dan virus.
Umpan balik negatif – Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas
badan.
v Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar
keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan
mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna
merah.
v Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan
dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan
sebagai tenaga untuk kontraksi otot.
Hati
Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam
rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati
disebut proses detoksifikasi.
Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal.[1] Sel parenkimal pada hati
disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama
hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang
terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga
berkembang menjadi sel parenkimal.[2] Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi
mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.[3]
Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari
sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan
penyakitnya disebut nefrologi.
Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
v Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis
darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar
hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH yang bersifat
antidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal
(hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ion
natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan turun,
proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada jumlah normal.
v Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam
tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang
kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH
(antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal
(hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air diserap dan lebih
sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah
akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal.
Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal – Menambah permeabilitas tubulus
ginjal terhadap air.
Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang – Penyerapan ion kalsium dan ion
natrium pada tubulus ginjal.
Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah
Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air kencing.
1. Air kencing
Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan,
atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari
penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak
sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan
tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material
yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan
v Reabsorpsi
Dalam fisiologi, reabsorpsi tubular atau reabsorpsi adalah aliran filtrat glomerular dari tubulus
proksimal nefron ke dalam kapiler peritubulus, atau dari urin ke dalam darah. Hal ini disebut
“reabsorpsi” Karena ini secara teknis kedua kalinya Bahwa Nutrisi yang dimaksud diserap ke
dalam darah, pertama kali yang dari usus kecil ke dalam vili. Ini Terjadi sebagai akibat
transportasi natrium dari lumen ke dalam darah oleh Na + / K + ATPase di membran basolateral
dari sel-sel epitel. Dengan demikian, filtrat glomerular Menjadi lebih terkonsentrasi, yang
merupakan salah satu langkah dalam membentuk urin. Dengan cara ini, larutan yang berguna
(terutama glukosa dan asam amino), garam dan air itu telah berlalu di tubulus proksimal melalui
kapsula Bowman, kembali dalam sirkulasi. Larutan ini diserap isotonically, di Bahwa potensial
osmotik dari cairan tubulus proksimal meninggalkan adalah sama dengan filtrat glomerulus awal.
Namun, glukosa, asam amino, fosfat anorganik, dan beberapa zat terlarut lainnya diserap melalui
transpor aktif sekunder melalui saluran cotransport didorong oleh gradien natrium keluar dari
nefron.
v Ekskresi
proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.[1] Ekskresi merupakan
proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu, produk buangan
dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme multiselular memiliki proses
ekskresi yang lebih kompleks.
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang
terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide
resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan
konsep vitalisme.
Asam urat
senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme purin. Secara alamiah purin
terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yukni makanan dari
tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam
minuman beralkohol dan makanan kaleng.
Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas
dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat
merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat
memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm
volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup,
dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat
izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan
tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia
harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor
penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam
sungkup asap. “Amonia rumah” atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat
amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10
persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang
amat lemah (pKa=9.25).
kaidah fisika
Kaidah metabolisme
Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.
Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot
tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar)
yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas
mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot
erektor.
Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) – Memudahkan panas darah terbebas
keluar melalui proses penyinaran.
Berpeluh – Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu
yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air
peluh menguap.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak hipotalamus
akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi
akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi badan.
Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia badan
daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot. Kawalan ini
melibat peranan:
ü Otot rangka
sejenis otot berstria yang menghubungkan antara satu tulang ke tulang yang lain. Otot rangka
digunakan untuk pergerakan dan postur badan, dengan mengenakan daya kepada tulang dan
sendi melalui pengecutan. Otot rangka mengecut secara terkawal melalui stimulasi saraf.
Sel otot rangka mempunyai bentuk silinder panjang dan nukleus berbilang. Nukleus otot ini
terdapat di bawah membran plasma yang mengosongkan bahagian tengah gentian otot untuk
miofibril. Aturan unik ini membenarkan pergerakan yang lebih berkesan. Otot ini biasanya
mempunyai salah satu hujungnya terlekat kepada tulang pegun seperti skapula, dan hujung satu
lagi melintasi sendi dan melekat kepada tulang yang lain seperti humerus).
ü Kelenjar adrenal
Pada mamalia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar
endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, “dekat” atau “di” + renes, “ginjal”).
Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan
katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.
ü Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini
dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk
mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh
terhadap hormon lainnya.
Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara aktif.
Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang
sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan
kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk
meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi hormon-
hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang mungkin
terjadi ialah:
v Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar
pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa
dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah normal.