Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Petunjuk Belajar
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini.
Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat
ditanyakan kepada guru yang mengampu mata kuliah tersebut.
2. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level
yang diharapkan, coba ulangi membaca dan bertanya kepada guru yang mengampu
mata kuliah tersebut.
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan benda hidup dan benda mati.
Suatu saat kita kadang-kadang harus mengkomunikasikan sesuatu obyek, baik obyek hidup
(bergerak) maupun obyek mati (diam) kepada orang lain. Seandainya informasi tentang
obyek yang kita komunikasikan itu kurang lengkap maka orang yang menerima informasi
sangat dimungkinkan untuk bertanya lebih jauh lagi. Misalnya kita mengkomunikasikan besar
dan beratnya sebuah batu, cepatnya lari seseorang, jauhnya perjalanan, panasnya suatu benda
dan sebagainya. Orang yang menerima informasi tentu akan bertanya lebih jauh lagi tentang
seberapa beratnya batu tersebut, berapa kecepatan lari orang tersebut, seberapa jauh
perjalanan yang ditempuh, seberapa tinggi panas benda tersebut, dan sebagainya. Pertanyaan
ini sangat dimungkinkan timbul apabila obyek yang dikomunikasikan tidak dilengkapi
dengan obyek pelengkap. Obyek pelengkap ini biasanya dinyatakan dalam bentuk ukuran dan
satuan sehingga obyek yang diinformasikan mempunyai arti lebih luas. Misalnya, batu
tersebut beratnya satu ton, kecepatan larinya sekitar 1 kilometer per jam, jalan yang sudah
ditempuh sekitar 2 kilometer, panas badannya sekitar 40 derajat Celcius, dan sebagainya.
Dengan demikian peranan obyek pelengkap sebagai penambah keterangan dari obyek yang
diinformasikan memang sangat penting.
Sebetulnya, dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan sesuatu yang
sifatnya harus diukur. Setiap saat kita harus memperhatikan waktu, setiap saat kita harus
memperhatikan jarak atau panjang sesuatu, saat-saat tertentu kita harus memperhatikan berat
sesuatu, setiap saat kita merasakan panas (suhu) sekitar, dan sebagainya. Dengan kata lain
bahwa pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari apa yang
dinamakan pengukuran. Penggunaan kata pengukuran disini dikhususkan pada masalah
pengukuran hasil-hasil industri yang menyangkut masalah pengukuran bentuk, pengukuran
kehalusan permukaan, dan yang terbanyak adalah pengukuran dimensi (ukuran) dari suatu
produk.
Kini kita berada pada era yang serba otomatis, kemajuan dan perkembangan teknologi
menghasilkan barang-barang atau produk yang sangat bagus bentuknya, canggih
Mengukur merupakan aktivitas sederhana, tetapi sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari. Mengukur adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang
lain yang dipakai sebagai ukuran. Sesuatu yang diukur tersebut dinamakan besaran dan
ukuran pembandingnya disebut satuan.
Yang dimaksud dengan alat ukur di sini adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur
secara presisi, yang diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan otomotif khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya. Alat ukur
yang banyak dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu alat
ukur mekanis; alat ukur pneumatic; alat ukur elektris dan elektronis.
Gambar 1. Penulisan Toleransi dengan mencantumkan ukuran maksimum dan minimum secara
langsung
Gambar 3. Penulisan toleransi dimana besarnya toleransi terletak simetris terhadap ukuran dasar.
A. Pengertian
Teknologi perindustrian makin lama makin berkembang. Masing-masing negara yang
memiliki industri besar berusaha meningkatkan produktivitas perindustriannya dengan tujuan
hasil perindustrian tersebut bisa digunakan oleh negara-negara lain. Dalam usaha
meningkatkan produk industri ini, timbul pula usaha untuk menyempurnakan sistem dan
standar pengukuran. Salah satu negara yang terkenal dengan perkembangan pengukuran
adalah Perancis. Pada sekitar tahun 1791, Paris Academic of Science mengenalkan suatu
sistem pengukuran mendasarkan pada satuan meter dan kilogram. Baru pada 20 Mei 1875,
suatu badan Internasional yang bernama International Metric Convention bekerja sama
dengan International Bureau of Weight and Measures, melakukan penyeragaman dan
pembenahan diri sistem pengukuran yang hingga sekarang terkenal dengan nama sistem
metrik (metric system).
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia perindustrian saat ini
ada dua sistem pengukuran yang digunakan yaitu sistem metric dan sistem inchi (english
system). Satu persatu dari sistem tersebut akan dibicarakan pada pembahasan berikut ini.
1. Sistem Metrik (Metric System)
Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan Perancis sejak tehun 1790-an.
Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang dan kilogram untuk
pengukuran berat. Dari satuan meter dan kilogram ini kemudian diturunkan unit satuan lain
untuk mengukur luas, volume, kapasitas, dan tekanan.
Pada mulanya satu meter ini panjangnya diperkirakan sama dengan sepersepuluh juta dari
kuadrant meredian bumi. Berdasarkan pengamatan lebih lanjut ternyata persamaan tersebut
kurang tepat. Lalu dibuatlah standar meter dari bahan platinum-iridium yang kemudian
dikenal dengan sebutan Prototip Meter Internasional (International Protoype Meter). Sejak
tahun 1960, oleh General Conference of Weights and Measures (CGPM), satu meter
didefinisikan sebagai satuan panjang yang panjangnya adalah sama dengan 1650763,73 kali
panjang gelombang radiasi atom Krypton 86 dalam ruang hampa dan ini timbul karena
adanya perubahan tingkatan energi antara 2p10 dan 5d5. Sedangkan satu kilogram
didefinisikan sebagai masa dari satu decimeter kubik air destilasi pada kekentalan (density)
Perbedaan tersebut timbul karena pada waktu poros jam ukur bergerak ke atas banyak
gaya-gaya yang harus dilawannya seperti gaya pegas dan gaya gesek, pada waktu poros
jam ukur turun gaya pegas malah mendorongnya tetapi gaya gesekan harus dilawannya.
Kita lihat garis grafik waktu naik berbeda dengan garis grafik waktu turun. Seharusnya
garis grafik waktu turun dan garis grafik waktu naik dapat berimpit walaupun kesalahan
pengukuran dapat terjadi. Untuk menghindari histerisis maka gesekan poros dengan
bantalannya harus dibuat seminimum mungkin. Kalaupun ada pengaruh histerisis,
pengaruh ini dapat dikurangi dengan jalan membuat tinggi susunan blok ukur kirakira
sama dengan tinggi benda ukur, sehingga dengan demikian perbedaan ukuran yang
ditunjukkan oleh jam ukur adalah relatif kecil.
5. Kepasifan
Kadang-kadang sewaktu dilakukan pengukuran terjadi pula bahwa jarum penunjuk
skala tidak bergerak sama sekali pada waktu terjadi perbedaan harga yang kecil. Atau
dapat dikatakan isyarat yang kecil dari sensor alat ukur tidak menimbulkan perubahan
sama sekali pada jarum penunjuknya. Keadaan yang demikian inilah yang sering disebut
dengan kepasifan atau kelambatan gerak alat ukur.
Untuk alat-alat ukur mekanis kalaupun terjadi kepasifan atau kelambatan gerak jarum
penunjuknya mungkin disebabkan oleh pengaruh pegas yang sifat elastisnya kurang
sempurnya. Pada alat ukur pneumatis juga sering terjadi kepasifan ini misalnya
A. Pendahuluan
Sebagian besar pengukuran geometris benda ukur dalam metrologi industri adalah
menyangkut pengukuran linier atau pengukuran panjang (jarak), diameter poros, tebal gigi,
tinggi, lebar, kedalaman, perhitungan sudut dengan metode sinus atau tangent,
kesemuanya itu merupakan contoh dari dimensi panjang (linier) dari benda ukur yang
memang mempunyai variasi bentuk panjang yang bermacam-macam. Untuk itu perlu
dipelajari bagaimana cara mengukurnya dan alat-alat ukur apa saja yang bisa digunakan
untuk mengukurnya. Berdasarkan cara mengukurnya maka dapat dibedakan dua jenis
pengukuran yaitu pengukuran linier langsung dan pengukuran linier tak langsung.
1. Alat ukur linier langsung dan cara menggunakannya
Telah dikemukakan bahwa pegukuran langsung adalah pengukuran yang hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan.
Dengan demikian alat ukur yang digunakan juga alat ukur yang mempunyai skala
yang bisa langsung dibaca skalanya. Alat ukur linier langsung yang banyak digunakan
dalam praktek sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar yaitu : Mistar
ukur dengan berbagai macam bentuk, Mistar ingsut (jangka sorong) dengan berbagai
bentuk, Mikrometer dengan berbagai bentuk.
a. Mistar ukur
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal yang namanya mistar atau penggaris. Ada
yang terbuat dari kayu, ada yang dari bahan plastik, dan ada pula yang terbuat dari baja atau
kuningan.Yang paling banyak saat ini adalah mistar yang terbuat dari plastik (untuk
menggambar/menggambar teknik) dan mistar yang terbuat dari baja (untuk pengukuran
di bidang permesinan). Yang akan dibicarakan disini mistar yang terbuat dari baja atau
kuningan yang memang banyak digunakan untuk pengukuran dalam kerja mesin. Mistar
ukur yang terbuat dari baja ini bermacam-macam bentuknya, misalnya meteran gulung,
meteran lipat, mistar ukur berkait, mistar ukur pendek. Sistem pembagian skalanya juga ada
yang dengan sistem inchi dan ada pula yang dengan sistem metrik.
c. Mikrometer
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi adalah mikrometer.
Mikrometer inipun mempunyai bentuk yang bermacammacam yang disesuaikan
dengan bentuk yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur.
Bagian yang sangat penting dari mikrometer adalah ulir utama. Dengan adanya ulir utama
kita dapat menggerakkan poros ukur menjauhi dan mendekati permukaan bidang ukur
dari benda ukur.
Ulir utama ini dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran ulir utama dapat
menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir. Berarti di sini
gerak rotasi diubah menjadi gerak traslasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm. Pada
ulir utama inilah biasanya terjadi kesalahan kisar. Bila diamati kesalahan kisar ini
mulai dari awal gerak sampai batas akhir akan terjadi kesalahan kisar yang biasanya
disebut dengan kesalahan kumulatif.
Untuk mengurangi kesalahan kumulatif dari kisar ulir utama maka biasanya
panjang ulir utama hanya dibuat sampai 25 mm yang berarti panjang poros ukur
maksimum hanya 25 mm (panjang yang bisa dicapai oleh maju mundurnya poros ukur).
Untuk pengukuran yang berjarak lebih besar dari pada 25 milimeter maka biasanya dibuat
landasan tetap yang dapat diganti-ganti.
Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu mikrometer luar
(outside micrometer), mikrometer dalam (inside micrometer) dan mikrometer
kedalaman (depth micrometer). Meskipun mikrometer ini terbagi dalam tiga tipe yang
masing-masing tipe mempunyai bermacam-macam bentuk, akan tetapi komponen-
komponen penting dan prinsip baca skalanya pada umumnya sama. Gambar 7
menunjukkan bagian-bagian umum dari mikrometer luar.
Gambar 12. Contoh pembacaan mikrometer yang menunjukan ukuran 0,359 inchi.
Dari gambar 12 dapat dijelaskan sebagai berikut. Ujung dari skala putar
(thimble) berada di sebelah kanan dari angka 3 pada skala tetap, berarti
menunjukkan ukuran 0.3 inchi. Di samping itu, ujung skala putar masih juga
berada sejauh dua skala kecil (divisi) di sebelah kanan angka 3 skala tetap, berarti
menunjukkan 2 x 0.025 = 0.05 inchi. Sekarang dilihat garis skala pada skala putar,
ternyata ada satu garis skala yang posisinya segaris dengan salah satu garis skala
tetap yaitu garis angka 9 dari skala putar. Ini berarti menunjukkan ukuran 9 x 0.001
= 0.009 inchi. Jadi, pembacaan keseluruhannya adalah 0.3 + 0.05 + 0.009 inchi =
0.359 inchi.
Ada pula mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier sehingga
memungkinkan mikrometer tersebut memiliki tingkat kecermatan sampai 0.0001
inchi atau 0.001 milimeter. Gambar 12 menunjukkan contoh pembacaan
mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier dengan satuan dalam inchi. Dari
gambar nampak bahwa ujung skala putar berada di sebelah kanan angka 2 tetapi
belum sampai pada angka 3 dari skala tetap. Ini berarti ukurannya = 0.02 inchi.
Skala putar garis angka 16 melampaui sedikit garis batas pada skala tetap tetapi
Gambar 13. Contoh pembacaan skala ukur mikrometer dengan skala vernier dalam
inchi
Telah dikemukakan di muka bahwa secara umum mikrometer terbagi dalam tiga
tipe yaitu mikrometer luar, mikrometer dalam dan mikrometer kedalaman.
Mikrometer luar digunakan untuk mengukur jarak luar atau diameter luar.
Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur jarak dalam atau diameter dalam.
Berikut dijelaskan mekanisme penggunaan kaliber induk tinggi (height master) antara
lain sebagai berikut
Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata
Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada kaliber induk
ketinggian sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk mengukur atau
membandingkan dengan ukuran objek ukur
Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh permukaan blok
ukur pada kaliber induk ketinggian. Lakukan penyetelan padaposisi nol atau
kencangkan baut pengikatnya jika menggunakan penggores
Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran ketinggiannya pada
benda kerja
Bandingkan ketinggian blok ukur dengan ketinggian kaliber apakah lebih tinggi atau
lebih rendah, memenuhi standar toleransi atau di luar standar toleransi yang
diberikannya.
Simpulkan hasil pengukurannya Memenuhi standar ukuran yang diminta atau tidak
memenuhi standar toleransi yang diberikan.
Dial indikator/jam ukur adalah salah satu alat ukur yand dapat mengugur kerataan
benda kerja yang ketelitiannya 0,01mm.
Masukkan tangkai dial indicator pada lubang pengunci yang ada pada tiang dial
indicator, kemudian kencangkan baut pengencangnya.
Masukkan bagian dial indikator yang terdapat skala dan jarum pad a tangkai dial
indikator kemudian kencangkan.
2) Pupitas
Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk
mengetahui:
• Kerataan permukaan benda kerja.
• Mengukur daerah toleransi suatu produk.
Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada
pupitas berupa lengan dengan ujung berbentuk boladan gerakkannya seperti busur,
mempunyai kapasitas pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.
Konstruksi bagian-bagian pupitas terdiri atas:
• Sensor yang berbentuk lengan
• Blok gerak
• Blok diam
• Piring ukur
• Rangka terbuat dari metal atau plastic