Anda di halaman 1dari 27

BAB 8 MEKANIKA STATISTIK

1. DISTRIBUSI STATISTIK
2. STATISTIK MAXWELL BOLTZMAN
3. ENERGI MOLEKULER DALAM GAS
4. STATISTIKA KUANTUM
5. RADIASI BENDA HITAM
6. RUMUS RAYLEIGH-JEANS
7. HUKUM RADIASI PLANC
8. KALOR JENIS ZAT PADAT
9. ELEKTRON BEBAS
10. DISTRIBUSI ENERGI ELEKTRON
 Mekanika staistik menunjukkan bagaimana sifat
makroskopik sistem banyak partikel berhubungan dengan
sifat mikroskopik partikel itu sendiri.

 Sifat makroskopik sifat yang dapat diukur


(mis: volume, tekanan, suhu, massa)

 Sifat mikroskopik sifat-sifat yang didasarkan pada kelakuan


molekul-molekul(partikel-partikel) tersebut.
(mis: jarak antar atom, ikatan atom, Gerakan atom)

 Dalam mekanika statistik tidak mempersoalkan gerak


sebenarnya atau interaksi antara partikel individual,
melainkan mempersoalkan prilaku dengan peluang terbesar,
sehingga perlu dipelajari bagaimana distribusi statistic dari
partikel-partikel tersebut
1. DISTRIBUSI STATISTIK
 Dalam Mekanika statistic menentukan cara paling
mungkin sejumlah energi tertentu didistribusikan di antara N
anggota system partikel dalam keadaan setimbang pada
suhu T.
 Jadi kita dapat memperoleh berapa banyak partikel yang
memiliki energi E1 dan berapa banyak partikel yang memiliki
E2, ….dst

 POSTULAT MEKANIKA STATISTIK


adalah lebih banyak cara W untuk Menyusun partikel diantara
keadaan yang memungkinkan untuk menghasilkan suatu
distribusi energi tertentu lebih besar pada peluang distribusinya.
W yang dimaksud adalah dengan syarat:
- sistem terdiri dari jumlah partikel N yang tetap (kecuali
partikelnya foton atau fonon) dan
- sistem berenergi total tetap (E)
 Maka ungkapan n(E) menyatakan banyaknya partikel
dengan energi E, berbentuk :

(1)

 g(E) = banyaknya keadaan berenergi E


 F(E) = fungsi distribusi
= banyaknya partikel rata-rata pada setiap keadaan
yang berenergi E
1. Statistik Maxwell-
Boltzmann
Ciri-ciri :
- Partikelnya identic
- Terbedakan
- Melanggar larangan PaulY
Mis : molekul gas

 DISTRIBUSI STATISTIK
2. Statistik Bose-Einsten

Cir-cirinya:
- Partikelnya identic
- Tak terbedakan
3. Statistik Fermi-Dirac
- Melanggar larangan
Ciri-cirinya: Pauly (mis : Foton)
- Partikelnya identic Partikelnya disebut
- Tak terbedakan Boson
- Memenuhi larangan
Pauly
Partikelnya disebut
Fermion
1. STATISTIK MAXWELL-BOLZMAN (M-B)
 Energi distribusi M-B menyatakan bahwa jumlah partikel rata-
rata fMB(E) padavkeadaan energi E suatu system partikel pada
temperature T adalah:

(2)
 Harga A bergantung dari jumlah partikel
 K = konstanta Bolzman = 1,38 x 10-23 J/K = 8,617 x 10-5 eV/K

 Dalam statistic M-B, masing-masing cara pembagian energi E


diantara partikel 1 dan partikel 2 mempunyai peluang yang
sama P(E1, E2), maka dapat diketahui banyaknya partikel n(E)
yang berenergi E pada kelompok partikel pada temperature T
adalah
(3)
2. ENERGI MOLEKUL DALAM GAS IDEAL

 Karena kuantitas energi dalam gerak traslasi molekul


gas tidak begitu nyata, dan jumlah molekul N dalam
sampel biasanya besar, maka digunakan distribusi
malar dari energi molekul yang kumpulan diskrit E1,
E2,….
 Jiak n(E) dE menyatakan banyaknya molekul yang
energinya terletak antara E dan E +dE maka pers(1)
dapat dituliskan:
Sekarang ingin mencari g(E) dE :
 Banyaknya keadaan yang mempunyai
energi antara E dan E + dE.
 Sebuah molekul berenergi E memiliki
momentum P yang besarnya:

 Setiap kumpulan komponen momentum Px,


Py, Pz memberikan ciri suatu keadaan gerak
 Bayangkan ruang momentum yang sumbu
koordinatnya Px, Py, Pz. Dimana Volume kulit bola = 4𝜋p2 dp

Banyaknya keadaan g(p) dP


dengan momentum yang ada
diantara P dan P + dP
berbanding lurus dengan
volume kulit bola dan tebalnya
dP. Atau dapat dituliskan:

g(P) dP = 4𝜋p2 dp

 Jadi: banyaknya keadaan momentum dituliskan :

(5)

 B = konstanta
 Karena setiap besar momentum P bersesuaian dengan energi
tunggal E, maka banyaknya keadaan energi g(E) dE antara E
dan E + dE = banyaknya keadaan momentum g(P) dP antara
P dan P + dP, sehingga:

(6)

 Karena P2 = 2mE dan sehingga pers (6) menjadi:

(7)

 Dan untuk jumlah molekul dengan energi antara E dan E + dE


adalah:

(8)
 Lalu Pers (8) dinormalisasi dengan cara:

(9)

 Dimana: dengan a = 1/KT, sehingga:

(10)

 Akhirnya energi molekuler adalah :

(11)
 Pers (11) menyatakan banyaknya molekul dengan energi
antara E dan E + dE dalam sampel gas ideal yang berisi N
molekul dan temperature mutlak T.

 Terakhir menghitung energi internal total system.


 Yaitu dengan cara mengalikan n(E) dE dengan energi E,
lalu diintegralkan terhadap semua energi dari 0 ∿

 Dengan memakai integral tertentu, maka:

 Sehingga diperoleh:
 Energi total N molekul gas :

(12)

 Energi molekul rata-rata sebuah molekul gas ideal:

(13)

 Distribusi kelajuan molekul:


(14)
 Kelajuan rms (Vrms) sebuah molekul dengan energi rata-rata
3/2. KT :

(15)

 Rms = root-mean-square speed = akar rata-rata kelajuan


molekul kuadrat

 Kelajuan berpeluang terbesar :

(16)
Contoh soal 1
 Contoh soal 2
STATISTIK KUANTUM
A. SISTEM DUA PARTIKEL YANG TERBEDAKAN.
 Tinjau system 2 partikel, yaitu partikel 1 dan 2. salah satu
partikel berada dalam keadaan a dan yang lainnya
dalam keadaan b.
 Jika kedua partikel itu tak terbedakan, terdapat dua
kemungkinan terisinya keadaan yang diperbolehkan oleh
fungsi gelombang :

(17)

(18)
 B. SISTEM DUA PARTIKEL YANG TAKTERBEDAKAN
 Jika partikelnya tak terbedakan, kita tidak dapat
menceritakan partikel mana berada pada keadaan
mana, dan fingsi gelombangnyanya harus merupakan
kombinasi dari 𝞇I dan 𝞇II untuk mencerminkan peluang yang
sama.
 Jika partikelnya Boson, system ini diberikan oleh fungsi gelombang
simetrik :

(19)

 Jika partikelnya Fermion, system itu diberikan oleh fungsi


gelombang antisimetri:

(20)
 Lalu berapa kemungkinan untuk masing-masing kasus untuk
mendapatkan kedua partikel dalam keadaan yang sama
misalnya a.
 Untuk partikel terbedakan, kedua 𝞇I dan 𝞇II menjadi :

(21)

 Sehingga menghasilkan kerapatan peluang untuk partikel


terbedakan :

(22)

 Untuk Boson, fungsi gelombangnya menjadi:

(23)
 Sehingga menghasilkan kerapatan peluang untuk Boson:

(24)

 Jadi, untuk mendapatkan kedua boson di dalam keadaan


yang sama dua kali untuk partikel terbedakan.

 Untuk fermion, fungsi gelombangnya menjadi:

(25)

 Peluang untuk mendapatkan kedua partikel dalam


keadaan yang sama menjadi nol, ini merupakan
pernyataan prinsip Pauly.
Hasil perhitungan diatas disimpulkan untuk
system banyak partikel adalah:

1. Dalam system Boson, kehadiran partikel


dalam suatu keadaan kuantum tertentu
menambahkan peluang partikel lain untuk
didapatkan dalam keadaan itu

2. Dalam sisitim Fermion, kehadiran partikel


dalam keadaan kuantum tertentu
mencegah partikel lain untuk berada
dalam keadaan itu.
 Fungsi distribusi Bose-Einsten:

(26)

 Fungsi distribusi Fermi-Dirac:

(27)

 Suku (-1) dari pers (26) menyatakan bertambahnya


peluang pengisian jamak keadaan energi oleh boson
dibandingkan dengan peluang untuk partikel terbedakan
seperti molekul.
 Suku (+1) dari pers (27) menyatakan akibat prinsip
ketidak tentuan, harga tidak pernah besar
dari 1
 Energi Fermi : (28)

 Energi ini adalah suatu kuantitas yang sangat penting


dalam system Fermion (mis : proton, electron, neutron)
 Energi fermi merupakan tingkat energi tertinggi
yang terisi penuh pada suhu 0 K.
 Pada suhu oK, electron-electron dapat tambahan energi
sehingga sejumlah electron yang semula berada di
tingkat energi bawah dapat naik ke tingkat energi atas
dan meninggalkan beberapa tingkat energi kosong yang
semula ditempatinya, maka fungsi Fermi-Dirak

(29)
Untuk pentingnya energi Fermi, maka tinjau
system fermi pada T=0:

Anda mungkin juga menyukai