Disusun Oleh :
Nama : JAMHARIRO
Nim : B1D020115
Kelas : 5B1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2022
LINGKUNGAN USAHA PETERNAKAN
Dalam suatu perusaha yang bergerak di dalam bidang peternakan sangat di pengaruhi oleh
faktor-faktor makro dan mikro, di antaranya sebagai berikut :
A. Faktor-faktor Makro
Faktor makro merupakan elemen yang tidak bisa dikendalikan, sehingga perusahaan akan
selalu beradaptasi terhadap adanya perubahan lingkungan makro tersebut.
Beberapa lingkungan makro usaha peternakan yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan antara lain: klimatik, edafik, biotik, Teknologi, ekonomi finansial, lingkunga n
sosial dan budaya, dan lingkungan politik (kebijakan pemerintah).
1. Klimatik
Faktor klimatik atau iklim, meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban
udara,radiasi sinar matahari dan kecepatan angin. Faktor klimatik salah satu faktor yang
tidak dapat di kendalikan oleh prusahaan yang dimana prusahaan peternakan harus mampu
menyesuiakan atau beradaftasi dengan fakator klimatik ini, sebab kilimatik bisa saja
berubah-ubah setiap saat.
2. Edafik
Faktor edafik merupakan suatu sifat-sifat tanah yang di lihat secara luas dalam
ekologi, dimana tanah tidak hanya di lihat dari segi permukaanya namun lebih luas sebagai
bagian dari kerak bumi. Tidak hanya tanah yang temasuk ke dalam faktor edafik, namun
air dan tanah. Faktor endafik ini tidsk dapat di kendalikan oleh suatu prusahaan peternakan,
yang dimana suatau prusahaan harus mamapu menyesuaikan tempat atau lokasi yang
sesuai dengan faktor endafik yang di inginkan.
3. Biotik
Biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada
pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya
golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya
digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor
biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusna hka n
dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan.
Dimana setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada
lingkungan yang cocok,yang disebut habitat.Didalam ekosistem,setiap organisme
mempunya fungsi dan tugas tertentu. Oleh karena itu, suatu prusahaan peternakan harus
mencari habitat atau lingkunyan yang cocok untuk hewan ternaknya demi lancarnya usaha
peternakan tersebuat.
4. Teknologi
Teknologi yang digunakan tergantung kondisi setempat, yang dimana teknologi dapat
diartikan sebagai :
Perangkat keras ( hard ware ), dilihat dari tiga segi yaitu mekanis, kimia atau biologis.
Perangkat lunak ( soft ware ), dalam hal ini meliputi ketrampilan dan pengetahua n
kerja, organisasi, rencana/disain usaha.
Setiap teknologi baru menggantikan teknologi lama yang sudah kurang dimina ti
atau bahkan sudah tidak diminati oleh konsumen. Apabila pemasar tetap mempertaha nka n
produk yang dipasarkan tergolong lama, kegiatan pemasarannya akan menurun seiring
dengan turunnya minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Oleh karena itu,
pemasar harus mengamati perubahan lingkungan teknologi secara cermat. Bagi perusahaan
yang tidak mengikuti perubahan teknologi, maka produk tersebut akan ketinggalan jaman
yang mengakibatkan hilangnya kesempatan pasar.
5. Ekonomi-finansial
6. Sosial budaya
Terkait dengan pengadaan tenaga kerja. Kebiasaan hidup sehari-hari dan status
kesegaran jasmani calon tenaga kerja yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas
usaha.
Lingkungan sosial budaya dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang
mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, dan perilaku masyarakat. Dengan tumbuhnya
masyarakat, akan diikuti oleh perkembangan nilai-nilai dasar dari masyarakat yang
akhirnya mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran terutama dilihat dari segi
masyarakat sebagai konsumen.
Pada umumnya nilai sosial bduaya dalam suatu kelompok masyarakat sulit untuk
diubah. Namun demikian, bukan berarti tidak bisa berubah, artinya dapat terjadi adanya
pergeseran sosial budaya. Oleh karena itu, pemasar perlu mengikuti perubahan tersebut
sehingga dapat menciptakan dan menyediakan produk yang sesuai dengan trend perubahan
akibat adanya pergeseran sosial budaya masyarakat. Beberapa faktor budaya masyarakat
yang perlu diperhatikan oleh pemasar anatar lain cara hidup, nilai-nilai sosial, kepercayaan,
dan kesenangan dari konsumen.
7. Kebijakan pemerintah
B. Faktor-faktor Mikro
Faktor mikro Yaitu berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan atau yang berasal
dari dalam prusahaan itu sendiri yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani
pelanggan, yang dimana faktor mikro terdiri dari :
1. Feeding
Feed/Pakan merupakan bahan makanan tunggal atau campuran yang diolah
maupun tidak diolah yang diberikan pada hewan ternak untuk berkelangsungan hidup,
berproduksi, dan bereproduksi.
Tinggi rendahnya biaya operasional suatu usaha peternakan ini sangat dipengaruhi
oleh biaya pakan sehingga pakan menjadi salah satu pilar utama dalam kelangsungan usaha
peternakan.
2. Breeding
Breeding/pembibitan merupakan pilar penting dalam usaha ternak mengingat
pembibitan merupakan suatu aktivitas pemeliharaan ternak dengan tujuan utama yaitu
penyediaan bibit yang sesuai dengan standar.
3. Management
Manajemen ternak sapi potong yang baik meliputi: kesehatan ternak, kebersihan,
nutrisi ternak (pakan & minum), kesejahteraan ternak, kebersihan, nutrisi ternak (pakan &
minum), kesejahteraan ternak, perkandangan dan lingkungan serta manajemen sosial
ekonomi.
4. Satuan ternak dan koefisien teknis
Satuan Ternak (ST) adalah ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat
badan ternak dengan jumlah makanan ternak yang dimakan. Jadi ST memiliki arti ganda,
yaitu ternak itu sendiri atau jumlah makanan ternak yang dimakannya.
Sedangkan Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang
sudah ditentukan yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifat
linear, luas bidang, volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase.