PROPOSAL
ERNIH
105721141717
MAKASSAR
2021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
porsi lebih kepada daerah untuk menyalurkan segala urusan dan kepentingan
utama.
mulai dari tingkat teratas sampai terendah yang memiliki kewenangan untuk
1
2
tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
tahun.
pemerintah desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa
Desa. Desa yang merupakan daerah otonom terendah, otomatis akan menjadi
dan Belanja Desa (APBDesa). APBDesa adalah peraturan desa yang memuat
dapat tercapai.
oleh pemerintah desa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari konteks
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
(APBDesa).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Teori
E. Pengertian Efektivitas
hasil, atau efektivitas dari pemerintah daerah adalah bila tujuan pemerintah
pasal 4 ayat 4, efektif adalah pencapaian hasil program dengan target yang
Efektivitas berfokus pada outcome atau hasil. Suatu organisasi, program atau
6
7
hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir
atau kegiatan. Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih
banyak bersifat output tidak berwujud yang tidak mudah untuk di kuantifikasi ,
bisa diketahui dalam jangka pendek, akan tetapi jangka panjang setelah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dengan biaya yang lebih
rendah.
juga dapat berarti kegiatan yang selesai tepat pada waktunya sesuai rencana
yang telah ditetapkan, jadi apabila suatu organisasi tersebut telah mencapai
dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya mau pun mutunya, maka dapat
dikatakan efektif.”
Desa (APBDesa) dapat dilihat dari perbandingan antara realisasi belanja desa
9
690.900-327 tahun 1996 tentang kriteria penilaian dan kinerja keuangan dapat
efektif
F. Pengertian Efisiensi
ukuran apakah penggunaan barang dan jasa yang dibeli dan digunakan oleh
langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non-
fisik.
suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan
10
sumber daya dan dana yang serendah – rendahnya (spending well). Indikator
unit organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran yang
dihasilkan.
Dedi (2010:161) efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa yang
terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang
ekonomi. Karena itu tingkat efisiensi yang terjadi akan lebih besar apabila
690.900-327 tahun 1996 tentang kriteria penilaian dan kinerja keuangan dapat
efisien
1) Pendapatan Desa
hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
2) Belanja Desa
kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
3) Pembiayaan Desa
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
sumber dana dan pengeluaran atau belanja rutin pembangunan desa. Melalui
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Secara rinci manfaat
dana pendukung.
pendapatan asli desa, seperti melalui pinjaman atau jenis usaha lain.
atau siklus pengelolaan APBDesa yang baik, karena ini akan dapat memberi
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran, sehingga akan mendorong dan
a) Fungsi otorisasi
dasar untuk melakukan pendapatan dan belanja desa pada tahun yang
bersangkutan.
b) Fungsi perencanaan
bersangkutan.
15
c) Fungsi pengawasan
d) Fungsi alokasi
e) Fungsi distribusi
Masyarakat
f) Fungsi akuntabilitas
pemerintah desa.
16
B. Tinjauan Empiris
C. Kerangka Konsep
efisiensi adalah sejauh mana tercapainya suatu target yang telah ditentukan
sebelumnya.
Efektivitas Efisiensi
Analisis
D. Hipotesis
A. Jenis Penelitian
18
19
1. Lokasi penelitian
Sulawesi Selatan.
2. Waktu Penelitian
2 (dua) bulan, dimulai dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2021.
Menurut Sugiyono (2013:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
dan ouput. Adapun definisi dan pengukuran variabel dalam penelitian ini,
maka formula yang digunakan adalah rasio antara realisasi belanja desa
desa dengan realisasi belanja desa, dimana semakin kecil rasionya maka
c. Variabel - variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah Variabel
1. Populasi
2. Sampel
sifat yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian
dan dokumentasi.
21
diteliti.
dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
2018 sampai dengan tahun 2020 dan Profil Desa Talle Kecamatan Sinjai
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan –
berikut:
22
berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa
suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah di tetapkan
merupakan hubungan antara output dengan tujuan atau dengan kata lain
realisasi anggaran belanja desa dengan target anggaran belanja desa yang
telah ditetapkan.
hal ini adalah realisasi belanja sedangkan tujuan atau target adalah target
belanja. Makin besar kontribusi output terhadap tujuan makin efektiflah satu
target belanja.
23
antara 90,01% - 100%, semakin tinggi rasio efektivitas berarti kinerja akan
semakin baik dan semakin rendah rasio efektivitas berarti semakin buruk.
2 90 - 100% Efektif
Karena itu tingkat efisiensi yang terjadi akan lebih besar apabila biaya yang
60,01% - 80%, semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja akan semakin
berikut:
4 60 - 80% Efisien
25