Nim : 210208013 Prodi : DIII Kebidanan M.K : Asuhan Kehamilan Kebidanan Dosen pengampu : Julia Siahaan SKM,M.KM
RESUME: HIPEREMIS GRAVIDARUM
a. Pengertian Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum adalah kondisi morning sickness yang ekstrem pada masa kehamilan dan ditandai dengan mual dan muntah yang parah. Kondisi ini menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit dan keton dalam darah, serta penurunan berat badan yang signifikan. Kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan untuk menghindari dampak buruk yang dapat menimpa ibu hamil dan janin. Pengidap hiperemesis gravidarum dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, karena komplikasinya yang berakibat pada ginjal, sistem saraf, dan hati. b. Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum Beberapa faktor risiko hiperemesis gravidarum, antara lain: 1.Hamil pada usia yang sangat muda. 2.Kehamilan pertama. 3.Kelebihan berat badan (obesitas). 4.Memiliki keluarga dekat (misalnya ibu, kakak, atau adik) yang pernah mengidap hiperemesis gravidarum. 5.Mengidap mola hidatidosa (hamil anggur). 6.Mengandung anak perempuan atau anak kembar. 7.Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya. Penyebab Hiperemesis Gravidarum Penyebab pasti dari hiperemesis gravidarum belum diketahui hingga saat ini. Dugaan utama adalah akibat perubahan hormon, seperti hormon glikoprotein atau Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah. c. Gejala Hiperemesis Gravidarum Berikut adalah beberapa gejala ketika seseorang mengidap hiperemesis gravidarum: 1.Mual dan muntah, yang parah dan berkepanjangan. 2.Berat badan menurun. 3.Dehidrasi. 4.Jantung berdebar. 5.Konstipasi. 6.Mengeluarkan air liur secara berlebihan. 7.Pusing dan nyeri kepala. 8.Sangat sensitif terhadap aroma. 9.Sulit menelan makanan atau minuman. 10.Hipotensi atau tekanan darah rendah. 11.Berat badan bayi rendah. 12.Masalah psikologis, seperti stres, bingung, cemas, bahkan putus asa
d. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Dokter akan melakukan beberapa langkah diagnosis hiperemesis gravidarum dengan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta beberapa pemeriksaan penunjang, seperti: 1.Pemeriksaan laboratorium darah, urine, dan elektrolit untuk memastikan pengidap benar-benar mengalami hiperemesis gravidarum dan bukan kondisi lainnya. 2.Pencitraan dengan USG, untuk melihat kondisi janin dalam kandungan.
e. Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Beberapa komplikasi hiperemesis gravidarum, antara lain: 1.Dehidrasi akibat kekurangan asupan cairan. 2.Perdarahan pada kerongkongan akibat muntah berkepanjangan. 3.Bayi lahir dengan berat badan rendah. f. Pengobatan Hiperemesis Gravidarum Beberapa pengobatan yang umum diberikan dokter pada pengidap hiperemesis gravidarum, antara lain: 1.Pemberian obat-obatan lewat suntikan, seperti vitamin B6, vitamin B12, serta antiemetik atau antimual, untuk meringankan gejala hiperemesis gravidarum. 2.Pemasangan cairan infus, untuk menjaga asupan cairan yang dibutuhkan oleh pengidap agar terhindar dari dehidrasi. 3.Perubahan kebiasaan dan lingkungan, seperti banyak istirahat dan kurangi gerak, menggunakan pakaian longgar, menghindari aroma-aroma, suara bising, dan kedipan cahaya berlebih yang dapat memicu mual. Selain itu, konsumsi kudapan kering (misalnya biskuit) secara berkala, konsumsi makanan tinggi karbohidrat tapi rendah lemak, serta minum air jahe ketika merasa mual.
g. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hiperemesis gravidarum adalah dengan berkonsultasi dengan dokter saat merencanakan kehamilan dan menghindari faktor-faktor yang dapat menjadi pemicunya.