PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam era modern seperti sekarang ini, SDM meiliki peranan yangsangat penting
dalam memegang kendali sebuah perusahaan.
Modal awald a r i p e r u s a h a a n b u k a n s e k e d a r b e r u p a d a n a b e s a r d a n
i n f r a t r u k t u r y a n g memadai, tetapi jauh lebih penting memiliki SDM yang berkualitas.
Dengan S D M y a n g b e r k u a l i t a s , m a k a p e r u s a h a a n a k a n s e m a k i n m u d a h
d a l a m mengembangkan bisnisnya. S e b a g a i s e o r a n g k a r y a w a n a t a u p e g a w a i ,
meningkatkan k u a l i t a s kemampuan sangat penting guna menunjang
peningkatan karir kedepan. Perlu ada rencana pribadi kedepan bagaimana karir
kita akan berkembanga t a u malah menurun. Seorang karyawan yang
senantiasa meningkatkan k e m a m p u a n maka akan meningkat juga
karirnya karena k e b a n y a k a n perusahaan yang bonafit akan mempromosikan
karyawan untuk naik ke jabatan yang lebih tinggi bukan hanya karena tingkat pendidikan
tetapi karena kemampuan yang dimiliki.
B.TUJUAN PENULISAN
1 .Siswa memahami apa arti karir.
2. Siswa memahami apa path carir itu.
3. S i s w a dapat mengetahui peranan dari perencanaan karir.
4 . Siswa m e n g e t a h u i h a l " h a l y a n g p e r l u d i p e r h a t i k a n d a l a m
menetapkan job description untuk perusahaannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ASPEK PERENCANAAN KARIR
Menurut Winkel & Hastuti (2006), terdapat tiga aspek dalam perencanaan karir, yaitu sebagai
berikut:
a) Pengetahuan dan pemahaman diri sendiri, yaitu pengetahuan dan pemahaman akan bakat,
minat, kepribadian, potensi, prestasi akademik, ambisi, keterbatasan-keterbatasan, dan
sumber-sumber yang dimiliki.
b) Pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu pengetahuan akan syarat-syarat dan
kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk sukses dalam suatu pekerjaan, keuntungan dan
kerugian, kompensasi, kesempatan, dan prospek kerja di berbagai bidang dalam dunia kerja.
Penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan
pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu kemampuan untuk membuat suatu penalaran
realistis dalam merencanakan atau memilih bidang kerja dan/atau pendidikan lanjutan yang
mempertimbang kan pengetahuan dan pemahaman diri yang dimiliki dengan pengetahuan
dan pemahaman dunia kerja yang tersedia.
Penilaian Diri
Penilaian diri adalah proses mempelajari diri sendiri terkait dengan hal-hal yang bisa
mempengaruhi kinerja seseorang di masa de pan. Penilaian diri merupakan salah satu langkah
awal yang harus dikerjakan seseorang dalam merencanakan karir agar terhindar dari berbagai
kesalahan yang bisa mempengaruhi kemajuan karirnya secara keseluruhan.
Penilaian diri bisa dilakukan menggunakan instrumen sebagai berikut:
– Neraca Kekuatan/Kelemahan: Sebuah prosedur untuk membantu orang menyadari kekuatan
dan kelemahan mereka.
– Survei Suka dan Tidak Suka: Membantu seseorang dalam mengenali batasan-batasan yang
mereka kenakan pada diri mereka sendiri. Anda mencari kualitas-kualitas yang Anda
inginkan dalam suatu jabatan dan atribut-atribut jabatan yang tidak Anda inginkan.
4
3. Berdasarkan pengamatan kinerja tersebut bisa didentifikasi kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan karyawan yang bersangkutan.
4. Berdasarkan identifikasi tersebut, manajemen membantu karyawan yang bersangkutan
menetapkan keputusan karir tentatif yang memungkinkan untuk di ubah seiring
berlangsungnya proses. Keputusan karir tentatif tersebut didasarkan pada sejumlah faktor
yang meliputi kebutuhan pribadi, kemampuan, aspirasi, dan kebutuhan organisasi.
5. Manajemen kemudian bisa menjadwalkan program- program yang terkait dengan
kebutuhan-kebutuhan khusus karyawan tersebut.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Melalui uraian pembahasan tentang kasus di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang pernah dijalankan oleh seseorang
dalam masa kerjanya. Sedangkan manajemen karir harus melibatkan semua pihak termasuk
pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.
Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi dan
produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan
SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.
Saran
a. Banyak karyawan perusahaan yang tidak mampu berkompetisi bahkan mundur dari
posisinya karena emosi, kemampuan, dan pengetahuan mereka yang belum mendukung.
Perusahaan sebagai tempat mengembangkan ide dan potensi karyawan sangat berperan
dalam mengarahkan karir pegawainya supaya dapat berkembang sesuai dengan potensi
karyawannya. Oleh karena itu perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit bagi
bisnisnya saja namun berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan
mereka.
b. Dalam organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai.
Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif cepat.
Ada pula yang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai sendiri maupun
pekerjaan rekan sekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini, konseling karir sangat
diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi. Bahkan organisasi yang cukup
besar seringkali merasa perlu mempekerjakan seorang pakar (konselor) yang khusus
menangani masalah-masalah karir ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta : Indeks.
2. Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta : Indeks.
3. 2010. Manajemen Karir. Jurnal dipublikasikan. Diunduh pada tanggal 25 Maret 2011
pukul 20.30 wita pada http//jurnalsdm.blogspot/.