Anda di halaman 1dari 12

GERMAS

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Di susun Oleh :
Uswatun Hasanah
Tjut Jessy Fiolina
Mayang Damayanti
Diana
Herlinasari
Triyuni Candra
Ginanjar Wahyudi
Rizky Ramadhan
Aang Lutfi Hakim
Aswin Saputra

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Jln. RA. Kartini No. 66 Bekasi Timur
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI dalam mengoptimalkan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif sebagai payung besar tercapainya hidup
sehat, dan penurunan prevalensi penyakit (Kemenkes, 2016). GERMAS didukung oleh
kebijakan Presiden dalam peraturan Instruksi Presiden RI Nomor I Tahun 2017. Harapan
dengan adanya GERMAS adalah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan yang
disebabkan karena perilaku masyarakat yang tidak sehat.
Permasalahan Kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup
yang tidak sehat. Untuk mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan
serius di Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan
penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak
menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam
berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi
perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes,
kanker dan jantung koroner.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman
yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi
dari gerakan masyarakat hidup sehat.
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) juga merupakan program pemerintah
untuk mengajak masyarakat hidup sehat dengan focus pada 3 kegiatan utama yaitu
melakukan aktifitas fisik, mkan buah dan sayur dan cek Kesehatan secara rutin minimal
enam bulan sekali.
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupan sebuah Gerakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan seluruh komponen bangsa secara Bersama-sama
dan penuh kesadaran , kemauan dan kemampuan berperilaku sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ?
2. Apa tujuan dirancangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ?
3. Bagaimana penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam kehidupan sehari-
hari ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
2. Untuk mengetahui definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. Untuk mengetahui tujuan dirancangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
4. Untuk mengetahui penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


2.1.1 Pengertian
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupakan gerakan
nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya
promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam masyarakat
paradigma sehat.
GERMAS adalah sebuah Gerakan yang bertujuan memasyarakatkan
budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat
yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan
perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untukprogram infrastruktur dengan
basis masyarakat.
Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan
peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas
masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan (Kemenkes RI, 2016).
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus
pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit perhari, 2)
Mengonsumsi buah dan sayur, dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan
saat ini juga dan tidak membutuhkan biaya yang besar (Kemenkes RI, 2016).
Terdapat program penyuluhan dalam rangka pendekatan keluarga dan
2.1.2 Tujuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS )
Tujuan gerakan masyarakat menurut Kemenkes (2016) yaitu :

a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan produktivitas masyarakat.
3. Mengurangi beban biaya kesehatan.

2.1.3 Ruang Lingkup Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Gerakan Masyarakat pada
tahun 2016 adalah peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,
peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas
lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat.
2.1.4 Sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu/ penduduk usia >15 tahun dan
seluruh Desa/Kelurahan di setiap Kabupaten/ Kota. Selain itu, kegiatan
pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin sebagai upaya pencegahan yang
harus dilakukan oleh setiap penduduk usia >15 tahun keatas untuk
mendeteksi secara dini adanya faktor risiko perilaku yang dapat
menyebabkan terjadinya penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit paru
kronis, gangguan indera serta gangguan mental (Indriani 2018).
2.2 Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat
Fokus kegiatan gerakan masyarakat (GERMAS) pada tahun 2017 ada tiga yaitu
a. Melakukan Aktivitas Fisik
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
pengeluaran tenaga atau energi. Aktivitas fisik merupakan upaya
menyeimbangkan antara pengeluaran dan asupan zat gizi terutama
sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik meliputi berbagai kegiatan
termasuk olahraga. Aktivitas fisik dapat memperlancar sistem
metabolisme di dalam tubuh, termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karena
itu, aktivitas fisik berfungsi menyeimbangkan antara asupan dan
pengeluaran energi tubuh. Aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang
minim melakukan aktivitas fisik , baik itu aktivitas fisik karena bekerja
maupun berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari
– hari karena bantuan tehnologi dan minimnya waktu karena banyaknya
kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang
kurang sehat . bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu
Gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas Kesehatan
seseorang.
b. Konsumsi sayur dan buah
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali
menjadikan berkurangnya waktu untuk makan buah dan sayur yang
sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi Kesehatan tubuh.
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin,
mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung
dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau
penangkal senyawa jahat dalam tubuh serta mencegah kerusakan sel.
Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat menghambat
perkembangan sel kanker usus besar (Hayati 2018).
Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari sangat penting karena
mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh serta mengandung serat yang tinggi (Departemen
Kesehatan, 2008).
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran berperilaku
hidup sehat melalui mengkonsumsi buah dan sayur bagi seluruh lapisan
masyarakat. Adapun sasaran kegiatan ini adalah seluruh kalangan
masyarakat.
c. Memeriksa Kesehatan secara berkala
Pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya
promotif preventif yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh
bupati/walikota sesuai Permendagri no 18/ tahun 2016 dengan tujuan
untuk: mendorong masyarakat mengenali faktor risiko PTM terkait
perilaku dan melakukan upaya pengendalian segera ditingkat individu,
keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor risiko fisiologis
berpotensi PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah
tinggi, gula darah tinggi, gangguan indera dan gangguan mental;
mendorong percepatan rujukan kasus berpotensi ke FKTP dan sistem
rujukan lanjut.
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor
risiko bersama yang menjadi penyebab terjadinya penyakit tidak
menular terutama jantung, kanker, diabetes dan penyakit paru kronis
yaitu diet tidak sehat (kurang mengonsumsi sayur dan buah,
mengonsumsi makanan tinggi garam, gula, lemak dan diet gizi tidak
seimbang), kurang beraktifitas fisik 30 menit setiap hari,
menggunakan tembakau/rokok serta mengonsumsi alkohol.
2) Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan
modifikasi perilaku berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup
sehat mulai dari individu, keluarga dan masyarakat sebagai upaya
pencegahan PTM.
3) Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan
diabetes melitus serta mendorong rujukan ke fasilitas kesehatan
tingkat pertama untuk ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar.
4) Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur
akibat penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan
untuk mendeteksi PTM utamanya hipertensi dan diabetes melitus pada
tahap dini.
5) Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker
payudara dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
2.3 Langkah-langkah Gerakan Masyarakat Sehat
Berikut ini adalah 7 langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang
merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat
guna mncegah berbagai masalah Kesehatan :
a. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim
melakukan aktivitas fisik , baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun
berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena
bantuan tehnologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah
menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat . bagian
germas aktivitas fisik merupakan salah satu Gerakan yang diutamakan untuk
meningkatkan kualitas Kesehatan seseorang
b. Mengkonsumsi Sayur Dan Buah
Mengkonsumsi buah dan sayur sangat penting untuk penyerapan asupan
yang baik bagi tubuh melalui menu seimbang. Menu seimbang adalah menu
seimbang dalam arti kualitas dan kuantitasnya baik dan menyehatkan
(Apriadji 2013). Kualitas berarti mengandung zat-zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh. Sementara kuantitas berarti asupan gizi yang dikonsumsi tidak
kurang juga tidak berlebihan. Salah satu kampanye GERMAS adalah
kampanye makan buah dan sayur yang memberikan informasi betapa
besarnya manfaat makan buah dan sayur setiap hari dan dampak akibat
kurang makan buah dan sayur untuk Kesehatan tubuh seperti timbulnya
konstipasi, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tekanan darah tinggi
dan lainnya.
c. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk
bagi Kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari Gerakan idup
sehat dan akan berdampak pada diri sendiri dan orang lain. Merokok
berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai penyakit di antaranya, kanker
paru-paru dan penyakit kardiovaskular (Arief 2017). Selain tidak merokok
secara aktif, individu juga harus menghindari menjadi perokok pasif. Perokok
pasif adalah orang yang menghisap asap rokok orang lain (Arief 2017).
Dampak yang ditimbulkan sama dengan perokok aktif. Bahkan ada pendapat
yang menyatakan bahwa perokok pasif lebih berbahaya, karena asap sisa
yang dihembuskan perokok aktif mengandung 75% zat berbahaya yang ada
pada rokok, sementara perokok sendiri hanya menghirup 25% dari
kandungan rokok karena menghisap hasil pembakaran per batang lewat filter
di ujung hisap. Artinya perokok pasif menghirup zat berbahaya 3 kali lebih
banyak dari perokok aktif (Arief 2017).
d. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
Alkohol adalah senyawa organic yang mengandung gugus fungsi
hidroksil dan sering dikonsumsi dalam bentuk minuman oleh sebagian orang.
Menurut laporan global status report on alcohol and health tahun 2014,
terdapat 1.928.000 orang penduduk Indonesia mengalami gangguan
Kesehatan akibat mengkonsumsi alcohol secara berlebihan, dan sebanyak
1.180.900 orang penduduk Indonesia mengalami ketergantungan alkohol.
Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai
masalah Kesehatan seperti ketergantungan alcohol, sirosis hepatis, kanker
dan luka-luka yang disebabkan pengaruh langsung maupun tidak langsung
dari intoksikasi alcohol. (Tritama, 2019)

e. Memeriksakan Kesehatan secara Rutin


Salah satu bagian dari arti gerakan hidup sehat adalah dengan lebih
baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang kerumah sakit
atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi
penyakit atau masalah kesehatan lebih dini. Contoh pengecekan yang bisa
dilakukan adalah mengukur TB dan BB agar bisa menentukan IMT untuk
mengetahui apakah sudah dalam kondisi ideal atau berisiko terkena penyakit
tidak menular, mengukur lingkar perut secara berkala untuk mengontrol
lemak perut yang dapat mengakibatkan terkena penyakit stroke, diabetes
hingga penyakit jantung, mengukur tekanan darah agar dapat mendeteksi
risiko hipertensi hingga stroke, memeriksakan kadar gula darah untuk
mengetahui potensi diabetes, cek kolesterol, deteksi dini kanker, SADARI.

f. Menjaga Kebersihan Lingkungan


Bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat juga berkaitan
dengan meningkatnya kualitas lingkungan, salah satunya dengan lebih serius
menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala
kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan
sampah dan menjaga lingkungan rumah tetap bersih.
Lingkungan yang bersih akan menjauhkan sumber-sumber penyakit
untuk berkembang di sekitar kita. Hal itu tentu berkaitan dengan kesehatan.
g. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup
sehat salah satunya dengan menggunakan jamban yang memenuhi syarat
sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran diluar jamban
dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus
menurunkan kualitas lingkungan.
Perilaku menggunakan jamban merupakan cara yang paling efektif,
sederhana dan murah untuk mencegah timbulnya penyakit. Dengan
meningkatan pengetahuan tentang penggunaan jamban merupakan
pendekatan kesehatan secara preventif yang efektif untuk menurunkan risiko
timbulnya penyakit seperti diare, kolera dan disentri.

2.4 Peran Perawat dalam Kegiatan GERMAS


GERMAS dilakukan oleh semua komponen, mulai dari pemerintah hingga
lapisan masyarakat paling bawah, setiap orang bertanggung jawab
melaksanakannya termasuk perawat sebagai tenaga Kesehatan.
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dari Sumber Daya Manusia
(SDM) yang sangat penting perannya guna meningkatkan kesadaran yang lebih
tinggi pada pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif.

Perawat mempunyai peran penting untuk menyukseskan program GERMAS


dan melalui praktik keperawatan mandiri setiap perawat bisa memberikan
edukasi menyeluruh terkait dengan GERMAS.
Peran perawat perawat dalam implementasi GERMAS adalah sebagai role
model dan sebagai penggerak masyarakat untuk hidup sehat.
Perawat dapat mengambil peran dalam mengubah dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
memberika edukasi kepada masyarakat tentang keuntungan dalam penerapan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi Kesehatan.

PENUTUP

Ruang Lingkup Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kegiatan utama yang
dilakukan dalam rangka Gerakan Masyarakat pada tahun 2016 adalah peningkatan aktivitas
fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan
perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas
lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat.
Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Pemeriksaan/skrining kesehatan secara
rutin merupakan upaya promotif preventif yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh
bupati/walikota sesuai Permendagri no 18/ tahun 2016 dengan tujuan untuk: mendorong
masyarakat mengenali faktor risiko PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian
segera ditingkat individu, keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor risiko
fisiologis berpotensi PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah tinggi, gula
darah tinggi, gangguan indera dan gangguan mental; mendorong percepatan rujukan kasus
berpotensi ke FKTP dan sistem rujukan lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia


2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan Indonesia; 2016.

Hermas Cokroadhisuryani (2018) tentang Pelaksanaan Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat (GERMAS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik I.

Mohammad, A. & Madanijah, S. (2015). Konsums ibuah dan sayur anak


usia sekolah dasar di Bogor . Jurnal Gizi Pangan , 10 (1), 71–76.
Diakses dari
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/artikel/view/9315.

Teori Lawrence Green https://catatansehat.com/teori-lawrence-green-


perubahan-perilaku-kesehatan/
INPRES No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat [JDIH
BPK RI] Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2017.

https://promkes.kemkes.go.id/germas

https://www.kemkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-
indonesia-sehat.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Buku Panduan


Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Jakarta: Kemenkes RI
Hastuti, P., Susanti, Y., Iqomh, M. (2019). Gambaran Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Ilmiah Stikes Kendal. 9 (2). 141-148

Anda mungkin juga menyukai