Anda di halaman 1dari 8

“Implementasi Pemilahan dan Pengelolahan Sampah Organik dan Non

Organik”

Mohammad Fuad Alfin Sayuti Adlan


S20183067
Email : fuad3269@gmail.com

Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember

ABSTRAK

Sampah merupakan permasalahan yang sering dihadapi di lingkungan Masyarakat.


Di Desa Pecalongan Kesadaran tentang sampah dan penanggulangannya masih minim. Oleh
karena itu penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah
pada tempatnya serta memilah sampah. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan ini
adalah Sosialisasi yang mana kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa
Pecalongan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah organik dan
nonorganik serta pemanfaatan sampah. Setelahnya dilakukan pengadaan Tempat sampah
sebagai bentuk nyata kegiatan.

Hasil yang didapat dari kegiatan ini masyarakat dapat memahami pentingnya pemilahan
sampah serta manfaatnya. Masyarakat juga dapat mulai memahami pengolahan sampah
dengan 3R yaitu: Reduce, Reuse, Recycle. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
masyarakat lebih kreatif dan dapat memanfaatkan sampah menjadi hal yang lebih berguna.

Kata Kunci: Masyarakat, Sampah, Lingkungan.


A. PENDAHULUAN

Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa dihindari untuk saat ini.
Sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat
Indonesia pada umumnya. Bisa dikatakan sampah setiap harinya dihasilkan oleh sampah
rumah tangga baik itu sampah organik maupun non organik. Namun yang memprihatinkan
adalah sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan, sehingga
efeknya merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Pemerintah saat ini telah berupaya
dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah, terutama sampah non organik.
Namun belum mencapai titik kesempurnaan, hal tersebut dikarenakan jumlah sampah yang
ada di Indonesia sangat tinggi, sehingga pemerintah kesulitan untuk mengatasi masalah
tersebut.
Desa Pecalongan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Desa
Sukosari Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Desa Pecalongan merupakan Desa
yang makmur, dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya petani dan peternakan. Di
Desa Pecalongan mayoritas penduduknya hewan peliharaan salah satu contohnya yaitu sapi.
Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat masih terbilang minim.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan sudah mendarah daging di masyarakat
sumberanyar. Membuang sampah di tanah kering (tegalan) merupakan cara yang cepat untuk
memindahkan sampah menurut masyarakat. Akibatnya sampah banyaak bertumpukan di
pinggiran jalan raya, karena terseret air ketika hujan turun. Tidak sedikit juga sampah
tersebut menyumbat di gorong-gorong selokan. Hal tersebut dikhawatirkan akan mendarah
daging kepada anak-anak di Desa Pecalongan sebagai penerus dari Desa Pecalongan, dan
juga dikhawatirkan daya dukung lingkungan akan semakin lemah akan pencemaran yang
terjadi.
Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya beserta pemilahan sampah. Setelah
masyarakat memilah sampah, masyarakat dapat menerapkan sistem 3M yaitu: reuse, reduce,
recycle. Jadi, masyarakat dapat memanfaatkan hasil dari pengolahan sampah tersebut.

B. METODE PELAKSANAAN

Progam ini dilaksanakan menggunakan metode sosialisasi dengan mengundang


beberapa elemen dari masyarakat seperti perangkat desa, RT dan RW, beserta masyarakat
sumberanyar. Setelah melaksanakan sosialisasi terkait pemilahan sampah dan pengolahan
sampah dilakukan pengadaan tempat sampah di titik yang ramai atau di kunjungi oleh warga.
Tempat sampah tersebut terdiri dari tempat sampah organik dan non organik.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu masyarakat bisa mulai memahami
pentingnya pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik dan non organik. Karena
dengan pemilahan sampah, masyarakat dapat membedakan antara sampah organik dan juga
sampah non organik. Setelah masyarakat melakukan pemilahan sampah, masyarakat dapat
mengelola sampah tersebut dengan menggunakan metode 3M yaitu: reuse, reduce, recycle.
Dengan hal tersebut masyarakat dapat mengelola dan mendaur ulang sampah tersebut.
Dengan harapan dapat menumbuhkan kreativitas masyarakat untuk kedepannya. Sehingga
dapat memuculkan penerus-penerus yang peduli terhadap lingkungan di Desa Pecalongan.
Dengan adanya pengadaan tempat sampah di Desa Pecalongan masyarakat dapat melakukan
kegiatan nyata dalam pemilahan dan pengelolaan sampah baik sampah organik dan non
organik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang ada dilingkungan masyarakat Sumberanyar
terdapat jenis sampah antara lain berupa :
a. Sampah dapur
b. Sampah kaleng
c. Sampah daun-daunan
d. Sampah plastik.

Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaaan sampah, menyebutkan


bahwa sampah merupakan permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan
secara komprehensif dan terpadu guna memberikan manfaat secara ekonomi, serta dapat
merubah perilaku hidup sehat. Sedangkan menurut definisi World Health Organization
(WHO) sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia. Dalam tahapan pengelolahan sampah di kenal
dengan metode 3R yaitu Reduce (kurangi), Reuce (gunakan kembali) dan Recycle (daur
ulang). Hal ini merupakan tahap awal untuk pengelolahan sampah yang belum diproduksi.
Pelaksanaan pengelolaan sampah 3R perlu diterapkan di lingkungan masyarakat demi
mendorong perilaku hidup sehat. Berikut penjelasan tentang prinsip-prinsip 3R:

1. Reduce
Merupakan upaya untuk mengurangi sampah dengan cara merubah pola hidup
konsumtif, yaitu dengan cara merubahan kebiasaan diri dalam menghasilkan sampah. Pengert
ian singkatnya dari prinsip ini merupakan upaya merubah kebiasaan untuk meminimalisir
penggunaan barang dan material yang digunakan. Upaya ini memerlukan kesadaran dan
kemaun masyarakat untuk merubah perilaku tersebut.
Cara kegiatan reduce yang dapat dilakukan sehari-hari sebagai berikut:
a. Memilih suatu produk kemasan dimana kemasan tersebut dapat didaur ulang
b. Mengurangi penggunaan bahan yang banyak menghasilkan sampah
c. Menggunakan suatu produk yang dapat diisi ulang.

2. Reuce
Merupakan upaya untuk memakai kembali bahan atau material agar tidak menjadi
sampah secara langsung tanpa mengolahnya terlebih dahulu, misalnya ember bekas menjadi
potbunga, sisa bungkus plastik menjadi tas belanja yang dibentuk se kreatif mungkin, botol
terbuat dari plastik atau gelas menjadi tempat bumbu, koran menjadi pembungkus.
Berikut merupakan cara kegiatan reuce yang dapat dilakukan sehari-hari sebagai
berikut :
a. Mengurangi penggunaan kertas
b. Memanfaatkan kemasan dari suatu produk untuk fungsi yang sama maupun berbeda
c. Memilah sampah kertas dan kantong plastik.

3. Recycle
Merupakan mendaur ulang bahan yang sudah tidak berguna menjadi bahan yang
dapat dimanfaatkan melalui proses pengelolahan yang cukup panjang, misalnya sampah
dapur diolah menjadi pupuk kompos, pecahan beling diolah kembali menjadi gelas, piring
dll potongan plastik diolah menjadi ember, gayung, sandal dll, lempengan kaleng diolah
menjadi kaleng dll.

Cara yang dapat dilakukan dalam prinsip recycle dalam kehidupan sehari-hari:
a. Memilih barang yang dapat didaur ulang
b. Memanfaaatkan barang bekas dari sampah organik maupun organik untuk diproduksi
menjadi bahan yang lebih bermanfaat.

Pelaksanaan progam sosialisasi mengenai pemilahan sampah organik dan non organik
dapat dikatakan berhasil dikarenakan banyak masyarakat yang hadir pada saat sosiolisasi.
Pelaksanaan sosialisasi juga berjalan dengan lancar dan interaktif karena masyarakat
sumberanyar menyambut dengan hangat dan baik. Progam ini dilaksanakan selama 2 hari
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

No Nama Kegiatan Tempat

Sosialisasi Pemilahan
1. Sampah Organik dan Balai Desa Pecalongan
Non Organik

Pengadaan Tempat
15 Titik Diseluruh Desa
2. Sampah Organik dan
Pecalongan
Non Organik
Sosialisasi pemilahan sampah organik dan non organik yang dilakukan di balai desa,
tahapan pertama yaitu persipan kegiatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Yaitu
dengan pengaturan jarak, pemberian masker hand sanitizer dan pemberian konsumsi. Tahapan
yang kedua yaitu pemberian materi tentang pemilihan sampah organik dan non organik setelah
itu masyarakat diajarkan untuk memilah dan mimilih kedua sampah tersebut. Lalu masyarakat di
ajarkan tentang tata cara pengelolahan sampah organik dan non organik. Tahapan ketiga yaitu
sesi tanya jawab dari peserta sosialisasi terkait dengan materi yang telah disampaikan, sesi tanya
jawab berjalan secara interaktif. Sosialisasi tersebut diikuti oleh kepala desa, perangkat desa dan
juga masyarakat umum namun untuk jumlahnya dibatasi karena masih dalam situasi Pandemi
Covid-19.
Setelah dilakukan sosialisai pemilahan sampah organik dan non organik lalu
dilaksanakan pengadaan tempat sampah agar terlihat hasil yang nyata dari hasil sosialisasi
tersebut. Pengadaan tempat sampah ini dilakukan karena belum adanya tempat-tempat khusus
untuk membuang sampah masyarakat Desa Pecalongan. Oleh karena itu pengadaan tempat
sampah ini dilakukan dibeberapa titik desa yang di rasa ramai dan yang paling dijadikan titik
kumpul masyarakat Desa Pecalongan. Dengan harapan adanya pengadaan tempat sampah ini
masyarakat dapat lebih disiplin lagi dalam pemilahan dan pembuangan sampah.
D. KESIMPULAN

Kebersihan lingkungan merupakan masalah umum yang dihadapi masyarakat Indonesia,


khususnya masyarakat di Desa Pecalongan. Tidak adanya penanganan lebih lanjut mengenai
sampah menyebabkan penurunan kondisi lingkungan. Sampah merupakan hal yang lumrah pada
masyarakat Sumberanyar, sampah merupakan sisa atau barang buangan yang sudah tidak
dipakai. Sampah terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Sampah
organik merupakan sampah yang dihasilakan dari makhluk hidup sedangkan sampah non-
organik merupakan sampah buatan dari manusia yang sulit diuraikan sehingga memerlukan
banyak waktu untuk terurai oleh tanah. dengan mengetahui jenis sampah masyarakat dapat
memilah-milah sampah mulai dari sampah organik dan sampah non-organik. Khususnya sampah
non-organik dapat dijadikan hal-hal yang bisa bermanfaat bagi Desa Pecalongan seperti pot dari
bahan-bahan bekas di dapur atau sisa sampah dapur contohnya plastik minyak, botok aqua dan
lain-lain. Dengan adanya sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah organik dan non-organik
diharapkan masyarakta Sumberanyar bisa semakin disiplin dalam memilah dan memilih sampah.
Serta masyarakat Sumberanyar lebih kreatif dan inovatif dalam pengolahan barang-barang bekas,
yang nantinya dapat berguna bagi penerus-penerus Desa Pecalongan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

HE. Handayani dkk. 2019. Pengelolaan Persampahan Berdasarkan 3R Menuju Lingkungan


Yang Asri Di Pesantren Aulia Cendekia Talang Jambe, Palembang : AVoER XI.
Reni Budi Setianingrum. 2018. Pengelolaan Sampah Dengan Pola 3 R Untuk Memperoleh
Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat, Yogyakarta : Jurnal BERDIKARI Vol.6 No.2.
Anonim. 2014. Makalah Pencemaran Sampah. https://himka1polban. wordpress. com/ chemlib/
makalah/makalah-pencemaran-sampah/
Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah Tangga.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Rochimi dan Achmad Nurcholis. 2012. Penanganan Sampah Organik di Kota Delta Mas.
http://kimiro chimi. blogspot. co. id/2012/07/ makalah-sampah-organik-kota-delta. Mas.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai