Anda di halaman 1dari 3

Dampak kelebihan berat badan, obesitas dan obesitas berat pada

harapan hidup orang dewasa Australia

Nama : Sri nirmalah


NIM : B0420521
Kelas : GIZI.B

A. DEFINISI
Secara global, obesitas dan obesitas parah merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang utama masalah karena prevalensinya yang terus meningkat dan
hubungannya dengan berbagai penyakit yang melemahkan, kronis, dan
mengancam jiwa kondisi. Orang yang mengalami obesitas mengalami
peningkatan morbiditas.(1)
Saat ini dunia sedang mengalami masalah gizi ganda yang dipicu oleh
meningkatnya jumlah populasi dengan status gizi lebih, yaitu gemuk (overweight)
dan obesitas. Prevalensi obesitas pada anak di beberapa kota besar di Indonesia
berkisar 2,1 – 2,5% dengan proporsi laki-laki lebih besar dibanding wanita
(Kementerian Kesehatan, 2018a). Riskesdas tahun 2018 prevalensi gemuk pada
remaja usia 13-15 tahun adalah sebesar 10,8 % dan di Sumatera Barat sebesar
10,4 % sedangkan Kota sebesar 9,5 %. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
(SMPIT) Adzkia di kecamatan Kuranji merupakan salah satu sekolah yang
memiliki kejadian overweight dan obesitas tertinggi yaitu sebesar 7,4 % (2)

B. ETIOLOGI
Salah satu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi terjadinya obesitas
pada remaja adalah perilaku makan yang salah. Obesitas disebabkan adanya
asupan energi berlebih (overconsumtion) yang banyak dipengaruhi faktor
lingkungan. Remaja lebih suka jajan dan mencoba hal yang baru sehingga
semakin tinggi untuk mencoba jajanan baru yang mengandung lemak tinggi.
(1)Diet yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi meningkatkan
penumpukan lemak tubuh yang selanjutnya akan menyebabkan dislipidemia.(1)
C. PATOFISIOLOGI
Orang yang obesitas biasanya lebih responsif dibanding dengan orang
yang memiliki berat badan normal terhadap isyarat lapar eksternal seperti rasa
dan bau makanan atau saatnya waktu makan. Mereka cenderung makan bila ia
merasa ingin makan, bukan makan pada saat lapar. Perilaku makan yang
berlebihan inilah menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan apabila
tidak memiliki kontrol diri dan motivasi kuat untuk mengurangi berat badan.(1)
Estimasi akurat dari penyebab dampak kelebihan berat badan, obesitas,
dan obesitas parah pada LE penting dalam mengukur tren kematian dari waktu ke
waktu, mengidentifikasi kesenjangan utama antara sub-populasi yang diminati
dan menginformasikan desain dan penargetan intervensi Studi sebelumnya telah
memperkirakan dampak jangka panjang dari kelebihan berat badan, obesitas, dan
obesitas parah pada tahun-tahun kehidupan hilang (YLL) relatif terhadap mereka
dengan berat badan yang sehat [7-12]. Umumnya, jika dibandingkan dengan berat
badan yang sehat, lebih banyak tahun hidup hilang untuk kategori BMI yang lebih
tinggi. Bagi mereka yang memiliki BMI nilai 35 atau lebih besar, penelitian di
lebih dari 20 negara telah memperkirakan YLL berkisar antara 2-14 tahun bila
dibandingkan dengan berat badan yang sehat . (2)

D. JENIS DIET
Diet yang di rekomendasikan pada penderita obesitas diet rendah energi
seimbang dengan engurangan energi 500-1000 kkal dari kebutuhan sehari dengan
cara mengurangi mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks(1)
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasniyati R, Ismanilda I. Konseling Gizi terhadap Perubahan Perilaku
Makan, Indeks Massa Tubuh dan Lemak Tubuh pada Anak Overweight
dan Obesitas. J Keperawatan Silampari. 2021;5(1):541–50.
2. Lung T, Jan S, Tan EJ, Killedar A, Hayes A. Impact of overweight, obesity
and severe obesity on life expectancy of Australian adults. Int J Obes.
2019;43(4):782–9.

Anda mungkin juga menyukai