Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuni tugas matakuliah “Pengantar Filsafat Geografi”


Dosen Pengasuh “Dr. SYAHRUL RIDHA, S.Pd., M.Pd”

DISUSUN OLEH :

IKARMIDA
NIM : 211602067

PROGRAM STUDI PENGANTAR FILSAFAT PENDIDIKAN


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN (STKIP) AL-WASHLIYAH
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami telah dapat menyelesaikan
makalah ini yang sederhana ini dengan judul “Ruang Lingkup Geografi”
Tak lupa pula shalawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
karena keterbatasan kemampuan pengalaman kami serta kami juga menyadari
banyak kekurangan pada penyusunan makalah ini baik dari segi isi maupun dari
pembedaharaan kata, untuk itu kami sangat mengharap bimbingan dari pembimbing
dan juga mengharapkan kritik dan saran.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Penyusun,
Ikarmida

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Objek Material Geografi............................................................... 2
B. Objek Formal Geografi................................................................. 3
a) Pendekatan Geografi............................................................... 3
b) Prinsip Geografi...................................................................... 4
c) Konsep Geografi..................................................................... 5

BAB III KESIMPULAN................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

ii
BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi merupakan materi pelajaran yang masuk lingkup kajian ilmu
pengetahuan sosial (ips). geografi senantiasa memberikan uraian –uraian ilmiah
mengenai sifat-sifat bumi, hal itu merupakan satu kajian yang penting yang perlu
dibahas dalam mata kuliah ips ini. Selain itu ips mempunyai ruang lingkup serta
tujuan,kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu
banyak yang berkaitan dengan geografi dan untuk mencapai kesesuaian, pembelajaran
geografi mempunyai tujuan tersendiri.
Menurut Bintarto (1965:11), geografi sebagai ilmu pengetahuan yang
mencitrakan sifat-sifat bumi, serta menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk
serta mempelajari cara yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi
dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Obyek kajian dari studi geografi
adalah suatu wilayah dengan segala isi dan kejadian serta proses yang menyertainya.
Studi geografi meninjau bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh gejala tersebut
baik yang bersifat alami maupun binaan. Lingkup studi geografi berupa muka bumi
dan kehidupan manusia dengan segala aktifitasnya. Ruang lingkup geografi tidak
dapat dipisahkan dari ketiga komponen yaitu komponen fisik, manusia serta
aktivitasnya. Ketiga komponen ini dijabarkan dalam suatu penyebaran, relasi dan
kronologi yang terjadi dalam lingkungan hidup. Adanya perbedaan wilayah, proses
dan waktu menjadikan suatu perkembangan yaitu perkembangan yang berupa
perubahan dapat digunakan sebagai suatu rencana pembangunan yang menghasilkan
suatu manfaat bagi masyarakat luas.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup
geografi serta untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar filsafat geografi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Objek Material Geografi


Pengertian objek material geografi adalah objek material geografi berupa
fenomena geosfer (permukaan bumi) yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara),
litosfer dan pedosfer (lapisan batuan dan tanah), hidrosfer (tentang perairan), biosfer
(dunia tumbuhan dan hewan) dan antroposfer (manusia).
 Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi, atmosfer memiliki ketebalan
sekitar 1.000 KM dan tersusun atas beberapa unsur, antara lain nitrogen 78,08%,
oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Nah dalam memperdalam ilmu
pengetahuan mengenai lapisan atmosfer bumi ini dibutuhkan ilmu meteorologi
dan klimatologi.
 Litosfer atau kulit bumi, bumi itu sendiri merupakan rumah tempat tinggal dari
semua makhluk yang ada permukaan bumi. Bumi terdiri atas beberapa lapisan
tanah, batuan serta mineral yang menyusun kerak bumi atau kulit bumi. Dalam
mepelajari ilmu litosfer kita perlu memperdalam ilmu pengetahuan seperti
geologi, geomorfologi dan ilmu tanah.
 Hidrosfer (air), Hampir seluruh permukaan bumi ini adalah air. Dalam
mempelajari ilmu hidrosfer ini dapat dilakukan dengan cabang ilmu hidrologi
untuk air tawar, misalnya seperti ilmu limnologi yang mempelajari tentang
danau, hidrometeorologi untuk mempelajari tentang kandungan air di udara,
hidrologi flufial (sungai) dan hidrologi air tanah (groundwater hydrology) serta
oseanografi ilmu yang mempelajari air laut.
 Biosger (hewan dan tumbuhan), biosfer ini dapat dipelajari melalui ilmu
biogeografi, ekologi serta antropologi.
 Antroposfer (manusia), dalam mengkaji objek material geografis ini, kita bisa
mengerti bahwa suatu fenomena apabila dipandang dengan sudut pandang ilmu
geografi, akan tetap selalu di integrasi dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang
lainnya.
Untuk letak dalam studi objek geografi ini bisa dibedakan menjadi letak
fisiografi dan letak sosiografi, misalnya seperti antara letak fisiografi antara lain letak

2
astronomi, klimatologi, maritim dan letak geomorfologi. Sedangkan letak sosiografi
seperti letak sosial, ekonomi, politik dan letak kultural.
Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat
dan terjadi di muka bumi, misalnya seperti Batuan, Tanah, Gempa bumi, Iklim,
Udara, Flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia. Dengan demikian
apabila sebuah fenomena akan lebih ditinjua dari sudut pandang geografi akan selalu
diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Seperti halnya bencana alam, yang
dibahas pada buku Geografi Bencana Alam di bawah ini

B. Objek Formal Geografi


Objek formal geografi adalah sudut pandang dan pola pikir terhadap suatu
gejala yang ada dimukan bumi, baik yang sifarnya fisik, non fisik maupun sosial
yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spesial). Objek formal dalam geografi
merupakan suatu cara pandang keruangan yang diruangkan dalam konsep-konsep
geografis. Dalam mempelajari dan mamahami manfaat untuk objek studi geografi
dalam topik pembahasan fenomena buka bumi. Berdasarkan cara pandang objek
formal, munculah 6 pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal
dengan istilah 5W+1H sebagai berikut What (fenomena apa yang terjadi?), Where
(dimana fenomena ini terjadi?, When (kapan fenomena itu terjadi?), Why : mengapa
fenomena itu terjadi? dan Who : siapa yang terlibat dalam fenomena itu?. Tak lupa
How atau bagaimana upaya untuk menanggulangi fenomena itu? Studi geografi
formal senantiasa menganalisis lokasi, persebaran di permukaan bumi yang saling
memiliki keterkaitan (interelasi dan interaksi) anatara suatu fenomena dengan
fenomena yang lainnya.
a) Pendekatan Geografi
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam ilmu geografi sebagai
berikut:
 Pendekatan Keruangan Pendekatan keruangan, yaitu melihat ilmu geografi
dari sudut pandang nilai suatu tempat berdasarkan beberapa aspek seperti
letak, jarak, keterjangkauan, dan faktor lain yang berhubungan.
 Pendekatan Kelingkungan Pendekatan kelingkungan, yaitu melihat ilmu
geografi dari sudut pandang mempelajari suatu tempat dengan keadaan suatu

3
tempat yang saling berhubungan beserta komponen di dalamnya berupa
komponen biotik dan abiotik pada satu kesatuan wilayah.
 Pendekatan Kewilayahan Pendekatan kewilayahan, yaitu melihat ilmu
geografi dari sudut pandang kesamaan dan perbedaan antar daerah beserta
ciri khasnya.
 Pendekatan Waktu Pendekatan waktu, yaitu melihat ilmu geografi dari sudut
pandang perkembangan dari waktu ke waktu terhadap objek material

b) Prinsip Geografi
Prinsip Geografi adalah dasar untuk mengkaji, menjelaskan, menguraikan,
dan menganalisis berbagai fenomena-fenomena geosfer seperti atmosfer, litosfer,
biosfer, hidrosfer, dan antroposfer yang ada di dalam suatu wilayah..
Prinsip geografi ada 4 macam yaitu :
1. Prinsip Distribusi (Penyebaran)
Dilansir dari beberapa sumber, prinsip distribusi disebut sebagai kunci
pertama dalam studi geografi. Pasal, prinsip ini digunakan untuk menelaah gejala
dan fenomena geografi yang terjadi di permukaan bumi secara tidak sama dan
tidak merata. Fenomena geografi yang diteliti, bisa berupa tumbuhan, hewan,
manusia, maupun bentang alam.
Contohnya:
 Persebaran flora dan fauna dunia menggunakan wilayah biogeografi.
 Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata.
 Persebaran sumber daya alam di Indonesia.
2. Prinsip Interelasi (Keterkaitan)
Prinsip ini digunakan untuk menelaah keterkaitan gejala geografi yang
satu, dengan gejala geografi lainnya, dalam suatu ruang. Tujuannya untuk
menguraikan hubungan ada yang dalam ruangan tersebut.
Contohnya:
 Musim hujan disebabkan oleh fenomena angin muson.
 Penduduk pesisir banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan laut.
 Suhu panas di belakang gunung karena adanya angin fohn.
 Suhu yang sangat panas menyebabkan penguapan, sehingga terjadi hujan.

4
3. Prinsip Deskripsi (Penggambaran)
Prinsip deskripsi atau penggambaran berfungsi untuk memberikan
penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi
setelah dilakukan pengamatan.
Contohnya:
 Mayoritas buruh mendapatkan gaji dibawah 3,4 juta, atau UMR daerah
tersebut
 Letusan gunung api menelan 10 korban jiwa dan sekitar 200 orang luka luka
 Pengangguran di Indonesia mencapai angka 5 juta penduduk
4. Prinsip Korologi (Gabungan)
Prinsip geografi yang terakhir adalah korologi atau gabungan. Di mana
prinsip ini menggabungkan tiga prinsip yang sudah dijabarkan di atas. Prinsip
korologi bertujuan untuk menelaah fakta, gejala serta permasalahan yang terjadi
di suatu tempat. Semua itu ditinjau dari segi persebarannya, interelasinya,
integrasinya, dan interaksinya dalam suatu ruangan tertentu
Contohnya:
 Hujan di Puncak Bogor mengakibatkan banjir di Jakarta. Banjir ini membuat
kerugian sebesar Rp 100 milyar dan 20 orang luka-luka. Hal ini sering terjadi
pada saat musim penghujan, tercatat bahwa awan hujan berada di atas kota
Bogor, Malang, Palembang, dan Surabaya. (Pada cuplikan ini, kita dapat
melihat prinsip interelasi di awal, disusul oleh deskripsi, dan pada akhirnya
dijelaskan distribusi hujannya)

c) Konsep Geografi
Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai
tempat tinggal makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk menginventarisasi
fenomena yang tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep dasar geografi ada 10
jenis, yaitu konsep lokasi, jarak, morfologi, keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai
kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan.
Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak adalah konsep utama
sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau

5
pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi
absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang pasti di permukaan
bumi yang dapat ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis
bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya.
Sedangkan lokasi relatif bersifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut
sebagai letak geografis dikaitkan dengan titik strategis suatu tempat. Nilai tinggi
rendahnya objek dipengaruhi oleh objek lain yang ada kaitannya dengan objek
pertama yang menjadi titik perhatiannya. Contoh lokasi relatif pada daerah yang
dingin orang-orang cenderung berpakaian tebal atau hangat.
2. Konsep Jarak
Konsep jarak berkaitan panjang satu objek dengan objek lain. Konsep
jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak
absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya. Pada jarak
relatif digambarkan dalam 3 peta, yaitu peta isokronik mengaitkan jarak dengan
waktu; peta isofodik mengaitkan jarak dengan biaya yang dikeluarkan; dan peta
isotacik mengaitkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama. Konsep jarak
dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung
memperhitungkan jarak. Contoh jarak relatif, yaitu harga tanah naik jika dekat
dengan pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
3. Konsep Morfologi
Konsep morfologi menjelaskan tentang daratan muka bumi adalah hasil
penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi, seperti erosi dan
sedimentasi. Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang
terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan
air. Bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah
yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-
usaha yang lain. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi
sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya
bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain.
4. Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau
dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang

6
diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan.
Contohnya keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat,
Jakarta-Bandung dengan kereta api.
5. Konsep Pola
Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi,
seperti fenomena alam, yaitu aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan
curah hujan maupun fenomena sosial budaya, seperti pemukiman, persebaran
penduduk, dan mata pencaharian.  Konsep pola dapat dilihat dari pola aliran
sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman
penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya.
6. Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas
manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas
pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Beberapa kenyataan geografi yang dapat
dikaji dengan konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek manusia.
Contohnya, orang-orang kaya memilih tinggal di kawasan elit sedangkan orang
miskin tinggal di daerah kumuh.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan
lingkungan yang memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu.
Konsep ini dapat dilihat dari ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan
pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi merupakan hubungan timbal balik antar dua daerah atau
lebih yang dapat menghasilkan kenyataan baru, penampilan, dan masalah.
Konsep interaksi dan interdependensi menyatakan ketergantungan setiap wilayah
dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan
daerah lain sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam
bentuk arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya.
Contohnya, interaksi kota dan desa terjadi karena adanya perbedaan potensi
alam. Desa memproduksi bahan baku sedangkan kota menghasilkan produk
industri.

7
9. Konsep Diferensiasi Area
Konsep ini melihat dari kondisi fisik, sumber daya, dan manusia yang
berbeda di daerah atau wilayah. Berbagai gejala dan problem geografis yang
tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda. Contoh dari konsep
ini dapat dilihat dari permasalahan perkotaan yang sejenis pada kota yang
berbeda memerlukan alternatif pemecahan masalah yang berbeda sesuai dengan
karakteristik keruangannya.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Geografi merupakan ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara
fenomena fisik dan manusia yang mencirikan suatu wilayah dengan corak
keterpaduan atau sintesis tampak jelas pada kajian wilayah. Luasnya cakupan
objek kajian geografi membawa akibat pada pokok dan subpokok bahasan yang
disajikan dalam pelajaran geografi di bangku sekolah.
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan
wilayah lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi
kebutuhan dan sosial penduduknya. Contoh: apabila dikaji melalui peta maka
terdapat konservasi spasial atau keterkaitan wilayah antara wilayah A, B, C dan
D. kekeringan dan kebanjiran di Jakarta juga tidak lepas kaitannya dengan
terjadinya pengalihan fungsi lahan di daerah hulu sekitar kawasan Puncak-
Cianjur.

8
BAB III
KESIMPULAN

Ruang lingkup geografi meliputi seluruh fenomena geosfer. Dalam ruang


lingkup geografi akan diketahui objek-objek kajian dan ilmu bantu serta cabang ilmu
yang digunakan dalam study geografi. untuk mengetahui ruang lingkup geografi
dibedakan menjadi 3, yaitu objek geografi, ilmu penunjang geografi, dan cabang
ilmu geografi. untuk mengetahui ruang lingkup geografi dibedakan menjadi 3, yaitu
objek geografi, ilmu penunjang geografi, dan cabang ilmu geografi. Simak ulasan
dibawah berikut ini :
Objek geografi adalah bumi dengan segala isi dan aktivitas nya. jika dikaji
lebih mendalam, objek geografi dibedakan sebagai berikut :
 Objek matrial, adalah fenomena geosfer yang meliputi biosfer, atmosfer, litosfer,
hidrosfer, dan antroposfer. dalam kajian ini manusia merupakan agen yang
memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan dilapisan
biosfer.
 Objek formal, yaitu cara pandang dan cara fikir terhadap gejala yang ada dimuka
bumi. Cara pandang dan pikir tersebut dilihat segi keruangan, kelingkungan,
kompleks wilayah, dan waktu. Tema paling mendasar dalam kajian objek formal
adalah wilayah (region), yaitu kesatuan daerah yang menunjukan karakteristik
tertentu atau ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain.
Prinsip Geografi adalah dasar untuk mengkaji, menjelaskan, menguraikan,
dan menganalisis berbagai fenomena-fenomena geosfer seperti atmosfer, litosfer,
biosfer, hidrosfer, dan antroposfer yang ada di dalam suatu wilayah.
Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai
tempat tinggal makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk menginventarisasi
fenomena yang tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep dasar geografi ada 10
jenis, yaitu konsep lokasi, jarak, morfologi, keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai
kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan

9
DAFTAR PUSTAKA

Bertens K, 1999, Sejarah Filsafat Yunani, Jogjakarta: Kanisius.

Enjaya Eni “Geografi Kelas 10” , Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional 2009.

Gramedia.https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-geografi-aspek-geografi-
objek-studi-geografi/ diakses pada tanggal 06 November 2021

Yuni Suprapto,Teori Prinsip IPS Dalam Perspektif Geografi Di Sekolah Dasar ,


Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 Maret 2016. Hal 1-2

10

Anda mungkin juga menyukai