Anda di halaman 1dari 24

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN KREDIT PERBANKAN

INTELLECTUAL PROPERTY AS BANKING CREDIT GUARANTEE

Trias Palupi Kurnianingrum


Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Komplek MPR/DPR/DPD Gedung Nusantara I Lantai 2,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta
email: triaspalupikurnianingrum@yahoo.com

Naskah diterima: 10 April 2017


Naskah direvisi: 29 Mei 2017
Naskah diterbitkan: 20 Juni 2017

Abstract
Intellectual Property Rights (IPR) basically have an economic value. Globally, the IPR can be used as
a collateral to obtain a bank loan internationally. The arrangement of the new materials related to IPR
as an object of credit guarantee already arranged in Article 16 Paragraph (3) Law No. 28 Year 2014
regarding Copyright and Article 108 Paragraph (1) Law No. 13 Year 2016 regarding the Patent. This
new arrangement regarding the IPR assets as a collateral of bank loan indirectly can be a motivation for
the creators, inventors to be more productive in order to create new inventions. This also mean that state
appreciate the inventors for their creation. Unfortunately, although its already regulated in legal act the
implementation still having some obstacles. The limited protection periods of the IPR’s ownership, the lack of
concepts of due diligence, the IPR’s assets appraisal, and the IPR’s appraisal institution and the absence of the
juridical support in form of regulation related to the IPR as collateral and the revision of the Bank Indonesia
Regulation No. 9/6/PBI/2007 concering the bank credit collateral can be consider as the major factors why
bank cannot accepted the IPR assets as an object of bank credit guarantee. In order to implemented the
renewal concepts, its required firm juridical support and detailed regulation about the IPR’s assets as an
object of bank credit guarantaee, and the existance of the IPR’s apparaisal institution in Indonesia.
Keywords: intellectual property, banking security, renewal of law

Abstrak
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada dasarnya mempunyai nilai ekonomis. Dengan adanya
perkembangan masyarakat global, HKI dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan kredit
perbankan secara internasional. Pengaturan materi baru terkait HKI sebagai objek jaminan kredit
sebagaimana telah diatur di dalam Pasal 16 ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
dan Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten secara tidak langsung menjadi
landasan motivasi bagi para kreator, pencipta, inventor untuk lebih produktif dalam menciptakan
karya-karya baru. Ini berarti juga menjadi dasar adanya pengakuan dan pelindungan bahwa
negara menghargai karya mereka. Meskipun sudah dinyatakan tegas dalam peraturan perundang-
undangan namun pemberlakuan tersebut masih mengalami kendala. Jangka waktu pelindungan
HKI yang terbatas, belum adanya konsep yang jelas terkait due diligence, penilaian aset HKI, dan
lembaga appraisal HKI di Indonesia, serta belum adanya dukungan yuridis baik dalam bentuk
peraturan terkait aset HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan maupun revisi mengenai
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/6/PBI/2007 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
terkait agunan kredit menjadi salah satu faktor utama mengapa pihak bank belum dapat menerima
HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan. Untuk mewujudkan konsep pembaharuan tersebut,
diperlukan dukungan yuridis yang tegas dan detail terkait aset HKI sebagai objek jaminan kredit
perbankan, sosialisasi secara menyeluruh, serta adanya lembaga appraisal HKI di Indonesia.
Kata kunci: hak kekayaan intelektual, jaminan perbankan, pembaharuan hukum

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 31


I. PENDAHULUAN justru telah menyediakan infrastruktur serta
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada memfasilitasi pengembangan HKI termasuk di
dasarnya merupakan hak eksklusif yang diberikan dalamnya pemberian kredit perbankan.4
negara kepada para kreator, inventor, atau HKI pada dasarnya merupakan aset
pencipta atas temuannya yang mempunyai kebendaan yang mempunyai nilai komersial
nilai komersil baik langsung secara otomatis (ekonomis). Apabila digolongkan sebagai aset
atau melalui pendaftaran. Konsep pelindungan perusahaan, maka HKI masuk dalam kategori
hukum melalui pemberian hak eksklusif terhadap aset tidak berwujud. Di Indonesia, pengaturan
pemegang HKI bukan hanya berfungsi sebagai alat mengenai jaminan perbankan dalam kekayaan
bukti pelindungan semata ketika terjadi sengketa intelektual telah tertuang di dalam peraturan
hukum, namun seiring dalam perkembangan pasar perundang-undangan, misalnya UU No. 28
global yang makin meningkat, HKl dapat juga Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta).
dijadikan agunan (collateral) untuk mendapatkan Dalam undang-undang tersebut dinyatakan
kredit perbankan. Hal ini didukung dalam sidang secara jelas bahwa hak cipta merupakan benda
United Nations Commission on International Trade bergerak tidak berwujud,5 yang dapat beralih
Law (UNCITRAL) ke-13 tahun 2008 dengan atau dialihkan baik seluruh maupun sebagian
materi mengenai hak jaminan dalam kekayaan melalui cara pewarisan, hibah, wakaf, wasiat,
intelektual (security rights in intellectual property), perjanjian tertulis, sebab lain yang dibenarkan
yang menyatakan bahwa HKI akan dijadikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
sebagai agunan untuk mendapatkan kredit undangan.6 Lebih lanjut, Pasal 16 ayat (3) UU
perbankan secara internasional.1 Masuknya Hak Cipta menyatakan secara tegas bahwa “hak
materi HKI sebagai objek jaminan perbankan cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan
dirasa sangat penting khususnya bagi pelaku bisnis fidusia”.7 Dengan diberlakukannya ketentuan
yang mempunyai HKI untuk dapat mengakses tersebut, maka secara tidak langsung objek hak
kredit perbankan dalam rangka mengembangkan cipta seperti karya cipta baik berwujud nyata
usahanya. (lukisan, patung, potret, dan sebagainya) maupun
Hal ini bukannya tanpa sebab, mengingat di tidak nyata (film, musik, dan sebagainya) dapat
beberapa negara, kepemilikan HKI dapat bersifat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia. Apabila
bankable yang berarti dapat dijadikan agunan membutuhkan pinjaman bank maka pemegang
untuk jaminan bank. Singapura, Malaysia dan hak cipta dapat menjadikan hak cipta sebagai
Thailand misalnya telah mengembangkan jaminan kepada pihak bank.
kredit berbasis aset tidak berwujud (intangible Hal sama juga berlaku untuk paten. Paten pada
assets).2 Bahkan Singapura, melalui The dasarnya merupakan kekayaan intelektual yang
Intellectual Property Office of Singapore3 (IPOS) diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi yang mempunyai

1
UNICITRAL, 2011, Unicitral Legislative Guide on Secured
Transactions Supplement on Security Rights in Intellectual peranan strategis untuk mendukung pembangunan
Property, https://www.uncitral.org/pdf/english/texts/security- bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.8
lg/e/10-57126_Ebook_Suppl_SR_IP.pdf., diakses tanggal 18 Peningkatan pelindungan paten dinilai sangat
Januari 2017.
penting bagi inventor dan pemegang paten karena

2
Menurut paparan Tommy Hendra Purwaka, yang dimaksud
dengan intangible assets adalah semua hak yang dapat bertugas untuk mengelola HKI, dengan cara memberikan
digunakan dalam operasi perusahaan. Yang dapat dimasukkan kesadaran hukum kepada masyarakat luas akan
ke dalam kolom aset salah satunya adalah gedung atau pentingnya pelindungan HKI, menyediakan infrastruktur
bangunan. Aset dipahami sebagai harta total yang biasanya dan memfasilitasi pengembangan HKI.
untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori, 4
IPOS: The Intllectual Property Office of Singapore, https://
seperti: aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, aset www.ipos.gov.sg/, diakses tanggal 26 Februari 2017.
tidak berwujud, aset pajak tangguhan, dan aset lain. Daftar 5
Pasal 16 ayat (1) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
aset dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, 6
Pasal 16 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid. 7
Pasal 16 ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
3
The Intellectual Property Office of Singapore (IPOS) 8
Bagian menimbang huruf a UU No. 13 Tahun 2016 tentang
merupakan kantor HKI yang berada di Singapura. IPOS Paten.

32 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


dapat memotivasi inventor untuk meningkatkan perbankan maupun revisi mengenai Peraturan
hasil karya baik secara kuantitas maupun kualitas Bank Indonesia (PBI) No. 9/6/PBI/2007 tentang
guna mendorong kesejahteraan bangsa dan Perubahan Kedua Atas PBI No. 7/2/PBI/2005
negara serta menciptakan iklim usaha yang sehat.9 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
Masuknya materi paten dapat dijadikan objek (PBI No. 9/6/PBI/2007) terkait agunan kredit15
jaminan perbankan terlihat di dalam ketentuan menjadi salah satu faktor utama mengapa pihak
Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang bank belum dapat mempraktikkan hal tersebut.16
Paten (UU Paten) yang menyatakan bahwa “hak Sementara jika dicermati, di ketentuan mengenai
atas paten dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia sebagaimana diatur dalam UU No. 42
fidusia”.10 Dengan adanya ketentuan ini maka Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (UU
pemohon baik paten11 maupun paten sederhana12 Jaminan Fidusia) justru telah mengakomodir HKI
yang tidak mempunyai modal cukup maka dapat sebagai objek jaminan perbankan melalui jaminan
menjaminkan produknya sehingga tidak perlu fidusia.17 Tulisan ini merupakan kebaruan. Untuk
menunggu adanya orang lain atau perusahaan asing menghindari duplikasi tulisan yang sudah ada,
untuk memberikan dananya sebagai pembuatan maka Penulis tertarik ingin mengkaji dari sisi
produk. hukum mengenai HKI sebagai jaminan kredit
Dengan diaturnya materi mengenai HKI perbankan. Dari latar belakang tersebut, akan
sebagai jaminan kredit perbankan secara tidak disampaikan permasalahan sebagai berikut:
langsung menjadi landasan motivasi bagi para 1. Bagaimana kedudukan HKI sebagai
kreator, pencipta, inventor untuk lebih produktif jaminan kredit perbankan di dalam sistem
dalam menciptakan karya-karya baru. Ini berarti hukum perbankan di Indonesia?
juga menjadi dasar adanya pengakuan bahwa 2. Meskipun telah diatur di dalam UU No.
negara menghargai karya mereka. Akan tetapi 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia,
meskipun telah dinyatakan secara tegas di dalam mengapa aset HKI sampai saat ini belum
peraturan perundang-undangan13 namun realita bisa menjadi objek jaminan di perbankan?
yang ada pemberlakuan tersebut masih mengalami Apa kendala atau hambatan di dalamnya?
kendala. Jangka waktu pelindungan HKI yang Tulisan ini bertujuan untuk melakukan
terbatas, belum adanya konsep yang jelas terkait kajian hukum mengenai HKI sebagai jaminan
due diligence,14 penilaian aset HKI, dan juga belum kredit perbankan, khususnya mengetahui dan
ada dukungan yuridis baik dalam bentuk peraturan memahami bagaimana kedudukan HKI sebagai
terkait aset HKI sebagai objek jaminan kredit jaminan kredit perbankan di dalam sistem
9
Bagian menimbang huruf c UU No. 13 Tahun 2016 hukum perbankan di Indonesia serta mengetahui
tentang Paten. dan memahami apa yang menjadi kendala
10
Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten. mengapa aset HKI masih belum dapat menjadi
11
Yang dimaksud dengan paten adalah hak eksklusif yang
objek jaminan kredit di perbankan. Tulisan
diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil-hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu 15
Terakhir pihak perbankan telah mengeluarkan Peraturan
melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan Bank Indonesia (PBI) No. 9/6/PBI/2007 tentang
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Perubahan Kedua Atas PBI No. 7/2/PBI/2005 tentang
12
Yang dimaksud dengan paten sederhana adalah hak eksklusif Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil-hasil 16
Belum ada revisi terhadap Peraturan Bank Indonesia
invensinya berupa produk atau alat baru dan memiliki nilai (PBI) No. 9/6/PBI/2007 tentang Agunan Kredit Bank.
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi,
17
Pengertian fidusia menurut UU 42 Tahun 1999 tentang
kontruksi, atau komponennya. Dapat dikatakan paten Jaminan Fidusia menyatakan bahwa fidusia diartikan
sederhana tidak membutuhkan hasil penelitian. sebagai pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar
13
UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, UU No. 13 kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
Tahun 2016 tentang Paten. kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan
14
Yang dimaksud dengan due diligence lebih diartikan pemilik benda. Jaminan fidusia sendiri merupakan hak
sebagai proses penting untuk memastikan objek dan jaminan atas benda bergerak yang berwujud maupun tidak
subjek kepemilikan HKI yang akan dijadikan objek berwujud dan benda tidak bergerak. Objek HKI sendiri
jaminan perbankan. pada dasarnya merupakan benda bergerak tidak berwujud.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 33


ini sangat menarik untuk dikaji, mengingat sebagai hasil dari kemampuan intelektualitas
HKI pada dasarnya merupakan bagian dalam seseorang atau manusia dalam bidang ilmu
hukum jaminan di Indonesia sebagai salah satu pengetahuan dan teknologi melalui daya cipta,
benda yang dapat dijaminkan di bank. Sebagai rasa, karsa, dan karyanya.23 Lebih lanjut, Budi
aset yang tidak berwujud, HKI tergolong dalam Santoso mendefinisikan HKI sebagai suatu hak
sistem hukum kebendaan sesuai Pasal 499 KUH yang timbul sebagai hasil kemampuan intelektual
Perdata18 dan Pasal 503 KUH Perdata.19 manusia dalam berbagai bidang yang menghasilkan
suatu proses atau produk bermanfaat bagi umat
II. KEDUDUKAN HKI SEBAGAI manusia.24 Sementara WTO mendefinisikan HKI:
JAMINAN KREDIT PERBANKAN “intellectual property rights can be defined as the rights
Kemajuan teknologi informasi dan given to people over the creations of their minds. They
transportasi secara tidak langsung telah mendorong usually give the creator an exclusive right over the use
perkembangan globalisasi ekonomi, skala investasi of his/her creations for a certain period of time”.
dan pemasaran produk, tidak hanya terbatas pada
Dari pengertian tersebut dapat diartikan
pasar nasional akan tetapi telah melewati batas-
bahwa HKI adalah hak yang diberikan kepada
batas negara. Perubahan pasar di luar batas-batas
seseorang sebagai hasil kreasi dari fikirannya
negara juga diikuti oleh HKI yang digunakan dalam
atau hasil dari intelektualnya. Hak tersebut
pembuatan produk dan pemasarannya.20 Kekayaan
memberikan penggunaan hak eksklusif kepada
intelektual merupakan kreativitas yang dihasilkan
kreator yang dapat dipergunakan dalam jangka
dari olah pikir manusia dalam rangka memenuhi
waktu tertentu. Seiring dalam perkembangan
kebutuhan dan kesejahteraan hidup manusia.21
masyarakat global, HKI dapat pula dijadikan
Kreativitas manusia yang muncul sebagai aset
akses untuk mendapatkan kredit perbankan
intelektual seseorang telah lama memberi pengaruh
secara internasional. Singapura misalnya. Dengan
yang signifikan terhadap peradaban manusia, antara
banyaknya HKI seperti paten dan merek dagang,
lain melalui penemuan-penemuan (inventions)
Singapura telah menciptakan ruang untuk
dan hasil-hasil di bidang karya cipta dan seni
dapat menggunakan HKI sebagai objek jaminan
(art and literary work). Semakin berkembangnya
perbankan. Menurut data Singapore Brand Finance
kreativitas seseorang maka semakin berkembang
tahun 2014 sebagaimana dikemukakan oleh
pula peradaban manusia. Berawal dari pemahaman
Tan Weizhen, 42% dari nilai perusahaan negara
bahwa perlunya satu bentuk penghargaan khusus
Singapura adalah aset tidak berwujud.25 Melalui
terhadap karya intelektual seseorang dan hak yang
IPOS, Singapura bahkan telah mengembangkan
muncul dari karya itu, maka konsep HKI juga
konsep/skema pembiayaan dimana IPOS
mengalami perkembangan.22
menunjuk 3 (tiga) bank, yakni DBS, OCBC, dan
Rachmadi Usman mendefinisikan HKI
UOB untuk memberikan kredit perbankan.26
sebagai hak atas kepemilikan terhadap karya-
karya yang timbul atau lahir karena adanya
23

Rachmadi Usman, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual,
kemampuan intelektual manusia dalam bidang
Bandung: Alumni, 2003, hal, 2.
ilmu pengetahuan dan teknologi. Karya-karya 24
Budi Santoso, dikutip tidak langsung oleh Kholis Roisah,
tersebut merupakan kebendaan tidak berwujud Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual HKI: Sejarah,
Pengertian dan Filosofi Pengakuan HKI dari Masa ke Masa,
18
Pasal 499 KUH Perdata menjelaskan bahwa menurut Malang: Setara Press, 2015, hal. 6-7.
Undang-Undang, barang adalah tiap benda dan tiap hak 25
Tan Weizhen, Todayonline, 9 April 2014, Bussiness
yang dapat menjadi objek dari hak milik. Singapore Firms can Now Use IP Assets Collateral Bank
19
Pasal 503 KUH Perdata membedakan benda menjadi 2 Loan, http://www.todayonline.com/business/singapore-
(dua), yakni benda bertubuh dan tidak bertubuh. firms-can-now-use-ip-assets-collateral-bank-loans,
20
Kholis Roisah, Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual diakses tanggal14 Februari 2017.
HKI: Sejarah, Pengertian dan Filosofi Pengakuan HKI dari 26
Koran Sindo, Hak Paten Diusulkan Jadi Jaminan Bank,
Masa ke Masa, Malang: Setara Press, 2015, hal. 1. 7 November 2016, http://economy.okezone.com/
21
Ibid. read/2016/11/07/320/1534641/hak-paten-diusulkan-jadi-
22
Ibid, hal.2. jaminan-bank, diakses tanggal 3 Maret 2017.

34 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Pemberian kredit ini dilakukan melalui Selain Singapura, Thailand juga telah
kerjasama Lembaga Partisipasi Finansial mengatur prosedur kredit yang menggunakan
(Participating Finansial Institution/PFIs). PFIs intellectual property, dalam hal ini rahasia dagang
memiliki fungsi untuk mendorong lembaga sebagai benda jaminan melalui Thailand’s Business
keuangan di Singapura guna menerima aset-aset Security Act B.E. 2558 (2015).29 Adapun lembaga
HKI sebagai jaminan. FPIs inilah yang nantinya keuangan yang dapat memberikan kredit dengan
akan melakukan proses due diligence dalam menggunakan aset HKI adalah SME Bank,
menilai suatu kelayakan kredit. Tahapannya Bangkok Bank, Government Saving Bank, atau
adalah sebagai berikut:27 lembaga-lembaga lainnya yang berpartisipasi di
“Step 1: a) Ensure that they meet the eligibility dalam program pemodalan kekayaan intelektual
criteria; b) Approach any of the PFIs for a (Intellectual Property Capitalization Program).30 Di
preliminary credit assessment; c) Complete dalam Thailand’s Business Security Act B.E. 2558
and submit the ‘Application for Intellectual (2015), disebutkan bahwa untuk memfasilitasi
Property Valuation’ (“Form A”) form to IPOS. peningkatan akses terhadap dana untuk bisnis,
d) Approach any of the IP valuers from the maka undang-undang tersebut memungkinkan
Panel of Valuers (POV) for an IP valuation. e) aset berwujud maupun tidak berwujud untuk
Applicants should subsequently obtain an IP dapat digunakan sebagai jaminan.31 Mekanisme
Valuation report from the appointed IP valuer. prosedur pengajuan jaminan perbankan yang
Step 2 : a) Compete the ‘Loan Application’ dilakukan di Thailand adalah sebagai berikut:32
(“Form B”) and ‘Claim for Valuation Subsidy’ a. Pengajuan aplikasi pinjaman;
(“Form C”) forms and submit to the PFIs together
pihak yang mengajukan pinjaman (baik
with the valuation report, and other supporting
perorangan maupun badan hukum yang
documents for the loan application within four
weeks from the date of the valuation report.
memiliki kekayaan intelektual) dengan
Step 3 : a)Upon successful application, sign the menggunakan intellectual property sebagai
letter of offer and draw down the funds within; b) benda jaminan harus mengajukan aplikasi
six months from the date of the letter of offer.”28 pada institusi finansial dengan rencana
bisnisnya dan dokumen-dokumen lain yang

27
Intellectual Property Office of Singapore, “Intellectual Property diminta oleh institusi tersebut.
Financing Scheme Information Sheet”, https://www.ipos.gov.sg/
b. Pemeriksaan intellectual property;
Portals/0/SCOPE%20IP/IPFSInformationSheetv21July2016.
pdf, diakses tanggal 23 Mei 2017. setelah pihak bank yang mengajukan
28
Dapat diartikan secara sederhana, tahap pertama: a) pinjaman mengisi aplikasi, institusi finansial
memastikan pihak pemohon memenuhi standar kelayakan. akan memeriksa keakuratan intellectual
Hal ini dilakukan oleh FPIs untuk melakukan penilaian
property yang digunakan sebagai objek
kredit; b) melakukan pendekatan terhadap PFIs untuk
mendapatkan pendahuluan penilaian kredit. Artinya pihak jaminan. Untuk itu, institusi finansial akan
pemohon haruslah berhadapan dengan FPIs terlebih dahulu mengadakan kerjasama dengan Kantor
sebelum berinteraksi dengan lembaga bank yang akan
ditunjuk. FPIs berwenang untuk melakukan pemeriksaan 29

AIPPI, “Using IP As Collateral in Thailand”, https://aippi.
pertama kali guna memberikan penilaian kredit; c) org/no-show/using-ip-as-collateral-in-thailand/, diakses
melengkapi formulir permohonan penilaian aset HKI. tanggal 24 Mei 2017.
Formulir ini dapat diambil di kantor IPOS; d) melakukan 30
Irawaty, “Perkembangan dan Prespektif Yuridis
pendekatan terhadap lembaga penilai aset HKI dari panel Rahasia Dagang Sebagai Benda Jaminan Kredit”, Tesis,
penilai (Panel of Valuers/POV) untuk penilaian aset HKI. Universitas Indonesia, Juli 2008, Hal. 68-69, lib.ui.ac.id/
Pemohon kemudian harus mendapatkan laporan penilaian file?file=digital/2016-9/20269729-T37441-Irawaty.pdf,
aset HKI dari lembaga penilai yang ditunjuk. Tahap kedua: diakses tanggal 14 Februari 2017.
mengirimkan kedua formulir ke FPIs bersamaan dengan 31
AIPPI, “Using IP As Collateral in Thailand”, https://aippi.
laporan penilaian dan dokumen pendukung lainnya untuk org/no-show/using-ip-as-collateral-in-thailand/, diakses
aplikasi pinjaman dalam waktu empat minggu sejak tanggal tanggal 24 Mei 2017.
laporan penilaian. Tahap ketiga: setelah aplikasi berhasil, 32
Irawaty, “Perkembangan dan Prespektif Yuridis Rahasia
tanda tangani surat penawaran dan tarik dana di dalamnya Dagang Sebagai Jaminan Kredit”, Universitas Indonesia, Juli
terhitung enam bulan sejak tanggal surat penawaran. 2008, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-9/20269729-
T37441-Irawaty.pdf, diakses tanggal 24 Mei 2017.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 35


HKI yang akan memeriksa keakuratannya intellectual property yang digunakan sebagai
kemudian memberikan hasil pemeriksaan objek jaminan perbankan, menunggu
tersebut kepada institusi finansial. pemberitahuan dari pihak institusi finansial
c. Pengabulan pinjaman; selama dua hari. Jika institusi finansial
Setelah pemeriksaan terhadap intellectual mengabulkan permohonan tersebut maka
property yang digunakan sebagai objek perubahan akan segera diproses. Namun jika
jaminan kredit, institusi finansial akan sebaliknya, kantor HKI akan meminta kedua
mempertimbangkan aplikasi pinjaman dan belah pihak untuk mengadakan perjanjian
rencana bisnis tersebut. Termasuk nilai dari melalui upaya konsultasi. Jika misalnya tidak
intellectual property yang digunakan sebagai menemui kesepakatan, perselisihan akan
benda jaminan. Institusi finansial akan diajukan kepada Arbitration Proceeding yang
mengabulkan pinjaman tersebut dan membuat berada di bawah kantor HKI.
janji untuk penandatanganan perjanjian benda g. Pembayaran pinjaman;
jaminan dalam jangka waktu lima belas hari Institusi finansial akan menentukan kapan
setelah menerima semua dokumen dan setelah pembayaran pinjaman kredit berdasarkan
dilakukan uji kelayakan. kemampuan setiap peminjam. Ketika
d. Dokumenasi dan perjanjian pinjaman; pinjaman telah dibayarkan lunas, pihak
Setelah institusi finansial dan pihak yang institusi finansial akan mengisi aplikasi untuk
mengajukan permohonan pinjaman mencatatkan penghapusan benda jaminan
menandatangani perjanjian benda jaminan, kredit dalam formulir dan menyerahkan
pihak institusi finansial tersebut akan kepada kantor HKI bersama-sama dengan
memberitahukan pihak peminjam untuk dokumen yang dibutuhkan dan bukti
mengajukan aplikasi ke kantor HKI untuk penghapusan tersebut, seperti putusan
mencatat benda jaminan tersebut. Pihak arbitrasi dan putusan pengadilan untuk
pemohon dapat melakukannya dengan mencatatkan penghapusan benda jaminan.
mengajukan formulir aplikasi disertai fotokopi h. Pelanggaran perjanjian;
perjanjian. Setelah aplikasi pencatatan Jika ternyata pihak debitur melanggar
informasi benda jaminan diterima, kantor perjanjian kredit maka langkah-langkah yang
HKI akan memeriksa dan mencatat akan dilakukan oleh institusi finansial yakni
kegunaan intellectual property yang digunakan mengeluarkan surat peringatan. Jika pihak
sebagai benda jaminan kredit pada registrasi peminjam masih juga tidak mengindahkannya
intellectual property, ceredential, dan data base- maka akan dilakukan negosiasi atau dapat
nya. Dalam kurun waktu tersebut, petugas juga meminta Kantor HKI untuk bertindak
akan memberikan dokumen untuk mencatat sebagai mediator untuk mencari resolusi.
aplikasi dan credential untuk mencatat Jika tidak menemui jalan keluar, maka dapat
intellectual property yang digunakan sebagai diajukan ke Badan Arbitrase yang berada
benda jaminan kepada pemohon. di bawah Kantor HKI.33 Dari perbandingan
e. Pemantauan proyek; kedua negara di atas, maka dapat disimpulkan
Setelah proyek tersebut berjalan akan beberapa hal dalam tabel:
dilakukan kunjungan ke lokasi oleh Selain di Asia, Inggris juga memperbolehkan
perwakilan institusi finansial yang aset HKI untuk dapat dijadikan objek jaminan
memberikan konsultasi paling tidak satu kredit perbankan. Bahkan dalam konsep hukum
tahun sekali. Hal ini dilakukan sebagai negara Inggris, aset HKI disetarakan seperti bentuk
upaya untuk memfasilitasi diberikannya lain dari kekayaan seseorang. Oleh karenanya
pinjaman tambahan jika dibutuhkan. maka HKI dapat dijadikan jaminan karena
f. Perubahan registrasi HKI; dikategorikan sebagai aset tidak berwujud. Di
Setelah pinjaman disetujui peminjam
mengajukan perubahan pencatatan 33
Ibid.

36 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Tabel 1. Perbandingan Konsep Pembiayaan HKI Sebagai Objek Jaminan Perbankan
Objek jaminan
Negara Lembaga bank Keterangan
perbankan
Singapura Paten dan DBS, OCBC, dan Melalui IPOS, Singapura bahkan telah mengembangkan
merek UOB konsep/skema pembiayaan dimana IPOS menunjuk tiga
bank, yakni DBS, OCBC, dan UOB untuk memberikan
kredit perbankan
Thailand Rahasia dagang SME Bank, Bangkok Pengaturan rahasia dagang di Thailand telah diatur dalam
Bank, Government Thailand’s Business Security Act B.E. 2558 (2015). Untuk
Saving Bank, atau memfasilitasi peningkatan akses terhadap dana untuk
lembaga-lembaga bisnis, maka undang-undang tersebut memungkinkan
lainnya yang aset berwujud maupun tidak berwujud untuk dapat
berpartisipasi di dalam digunakan sebagai jaminan. Adapun lembaga keuangan
program pemodalan yang dapat memberikan kredit dengan menggunakan
kekayaan intelektual aset HKI di Thailand adalah SME Bank, Bangkok Bank,
(Intellectual Property Government Saving Bank, atau lembaga-lembaga lainnya
Capitalization Program yang berpartisipasi di dalam program pemodalan kekayaan
intelektual (Intellectual Property Capitalization Program
Sumber: hasil olah pemikiran sendiri.

Inggris, aset HKI bahkan dapat dijadikan jaminan a. Sidang Working Group VI on Security
melalui mekanisme seperti bentuk legal mortgage34, Interest membahas mengenai materi security
fixed charge dan floating charge. Dalam traksaksi
35
interest (hak jaminan) yang merupakan
keuangan, HKI yang terdaftar lebih diutamakan kelajutan dari materi Secured Transactions
dikarenakan sifatnya yang dapat dialihkan yang dibahas dan telah diadopsi dalam
(transferability). Transferability rights merupakan
36
sidang The Resumed Fortieth Session of The
salah satu sifat benda tidak berwujud. HKI sebagai Commission dari tanggal 10-14 Desember
benda tidak berwujud sangat berkaitan erat 2007 di Wina. Security Interest yang dibahas
dengan sifat transferability yang dapat menguatkan dalam sidang Working Group VI ini lebih
posisi HKI sebagai jaminan. spesifik membahas mengenai security rights
Pengaturan HKI sebagai objek jaminan in intellectual property (hak atas jaminan
kredit perbankan pada dasarnya tidak terlepas dalam kekayaan intelektual). Hasil
dari peran serta UNCITRAL. Pada tanggal 19- pembahasan akhir dalam sidang Working
23 Mei 2008 telah dilaksanakan sidang ke-13 Group VI akan menjadi annex terhadap
UNICITRAL Working Group VI on Security UNCITRAL Legislative Guide on Secured
Interest di New York. Adapun pokok dalam Transacstion yang telah diadopsi dalam
pembahasan sidang tersebut yakni: 37
sidang The Resumed Fortieth Session of The
Commission;
34
Legal mortage merupakan jaminan hipotik (hak tanggungan). b. Hak atas jaminan dalam kekayaan
Menurut KUH Perdata pengertian “hipotik” adalah suatu hak
kebendaan atas benda-benda tidak bergerak untuk mengambil
intelektual akan dijadikan agunan untuk
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. mendapatkan kredit perbankan secara
Secara sederhana, hipotik merupakan hak kebendaan atas internasional. Untuk mewujudkan konsep
benda tidak bergerak yang timbul akibat perjanjian. hukum tersebut maka diperlukan peraturan
35
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual
Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
perundang-undangan di masing-masing
Deepublish, 2015, hal. 113. negara yang bersedia mengatur terutama
36
Ibid, hal. 114. substansi pembebanan, pengikatan, dan
37
Bulletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, pendaftaran hak atas jaminan dalam
“Cakrawala Hukum Sidang UNICITRAL Working Group
VI on Security Interest di New York”, banking.blog.
kekayaan intelektual. Materi peraturan
gunadarma.ac.id/peraturan-BI/07_cakrawala_hukum1. perundang-undangan tersebut diharapkan
pdf, diakses tanggal 14 Februari 2017.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 37


dapat berlaku sama di semua negara yang sangat penting dan perlu diatur
dengan cara melakukan penyusunan dalam hukum transaksi berjaminan yang
atau pembaharuan hukum berdasarkan modern. Untuk menindaklanjutinya maka
petunjuk khusus specific guidance (petunjuk Commission meminta Working Group VI on
khusus) yang dibuat oleh UNCITRAL; Security Interest untuk membuat petunjuk
c. Working Group VI diminta oleh Commission khusus agar dapat digunakan oleh masing-
untuk menyiapkan petunjuk khusus masing negara yang akan menyusun
berkenaan dengan perlunya koordinasi atau menyempurnakan hukum transaksi
yang tepat bagi hukum transaksi berjaminan;
berjaminan (secured transactions law) dan e. Berkenaan dengan hukum transaksi
38

hukum kekayaan intelektual (intellectual berjaminan, Working Group VI telah


property law) yang terdapat di masing- membahas creation of a security right, third-
masing negara. Setiap negara nampaknya party effectiveness of a security rights, the
telah memiliki hukum kekayaan intelektual registry system, priority of a security right,
namun belum tentu demikian halnya right and obligations of the parties to security
dengan hukum transaksi berjaminan. agreement, rights and obligations third-party
Indonesia, misalnya, telah memiliki obligors, enforcement of a security right,
hukum kekayaan intelektual namun dapat acquisition financing, law applicable to a
dikatakan belum memiliki hukum transaksi security right, scope of application and other
berjaminan yang khusus terkait HKI. Inti general rules, key objective and fundamental
koordinasi sebagaimana disebutkan di atas policies, the impact of insolvency on a security
adalah bahwa hukum transaksi berjaminan right, terminology, examples of intellectual
tidak boleh melanggar ketentuan hukum property financing practices, dan the treatment
kekayaan intelektual yang dimiliki oleh of security rights in intellectual property rights
masing-masing negara dan juga tidak boleh under current law;
melanggar perjanjian internasional di f. Creation of security right
bidang HKI yang telah dibuat antar negara. Berkenaan dengan konsep penciptaan hak
Hukum transaksi berjaminan berfungsi atas jaminan (creation of security right), jika
sebagai pelengkap terhadap hukum hukum HKI mengatur masalah penciptaan
kekayaan intelektual yang tidak mengatur hak atas jaminan maka hukum HKI yang
sampai ke bidang pengikatan HKI. Selain berlaku. Jika hukum HKI tidak mengatur
itu penerapan hukum transaksi berjaminan masalah yang dimaksud maka hukum transaksi
juga perlu dikoordinasikan dengan hukum berjaminan yang berlaku. Bila hukum HKI
pembiayaan berjaminan (secured financing mengatur bahwa pendaftaran merupakan
law) dan hukum kepailitan (insolvency law) persyaratan pengalihan HKI maka hukum
yang dimiliki oleh masing-masing negara; transaksi berjaminan tidak mencampuri
d. Commission dalam pertemuannya pada pengaturan tersebut. Namun apabila hukum
sesi ke-39 tahun 2006, telah mencatat HKI tidak mensyaratkan pendaftaran
bahwa HKI (hak cipta, paten, merek) telah sebagaimana dimaksud maka berlaku hukum
menjadi sumber pembiayaan perbankan39 transaksi berjaminan dan pendaftaran hanya
akan merupakan persyaratan untuk daya
38
Secured transasction law adalah hukum berkenaan dengan
pengikatan benda-benda bergerak baik berwujud maupun laku efektif terhadap pihak ketiga. Artinya
tidak berwujud. Khusus bagi Working Group VI on Security pendaftaran bukan merupakan persyaratan
Interest, secured transaction law adalah hukum berkenaan untuk creation of security right;
dengan pengikatan hak atas kekayaan intelektual.

39
Dalam hal ini HKI dijadikan agunan untuk mendapatkan
kredit dari perbankan. Dengan perkataan lain, agunan license dari HKI. Bentuk-bentuk pembiayaan tersebut
menjadi dasar bagi perbankan untuk menyalurkan antara lain portofolio financing, single assets financing,
pembiayaan kepada nasabahnya baik sebagai owner maupun royalty financing, dan project financing.

38 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


g. Daya laku efektif terhadap pihak ketiga bersaing dengan hak yang diperoleh
atas hak jaminan (Third-party effectiveness berdasarkan hukum kekayaan intelektual
of security right); (misal penerima pengalihan dan penerima
h. Sistem pendaftaran (The registry system) lisensi), hak atas jaminan tersebut harus
Untuk menghindari inefisiensi dan biaya didaftarkan dalam kantor pendaftaran
dalam pendaftaran atas hak jaminan khusus hak atas kekayaan intelektual, dinyatakan
HKI, disarankan bahwa jika terdapat bahwa pendaftaran itu merupakan masalah
kantor pendaftaran HKI maka pendaftaran daya laku efektif terhadap pihak ketiga dan
hak atas jaminan dalam kantor dimaksud prioritas, bukan masalah eksekusi.
merupakan suatu pendaftaran yang bersifat m. Pembiayaan akuisisi (Acquising financing);
keharusan (mandatory). Artinya tidak perlu Berkenaan dengan pembiayaan akuisisi,
melakukan pendaftaran juga pada kantor telah dipertimbangkan bahwa dalam hal
pendaftaran hak atas jaminan umum; pemberi lisensi membiayai akuisisi lisensi
i. Prioritas hak atas jaminan (Priority of oleh penerima lisensi dalam arti bahwa
security right); pembayaran dilakukan dalam angsuran
j. Rights and obligation of the parties to a security royalti yang akan datang (future royalty
aggrement instalments), maka hak pemberi lisensi
Dalam perjanjian jaminan (security dalam royalti seyogianya memiliki prioritas
aggrement), hak dan kewajiban para terhadap hak atas jaminan yang diberikan
pihak didasarkan pada prinsip kebebasan oleh penerima lisensi dalam semua asetnya
berkontrak. Namun dalam terkait HKI, baik yang ada sekarang maupun yang akan
perjanjian tersebut perlu dibatasi. Salah satu datang, termasuk pembayaran royalti dari
kemungkinan pembatasannya pemegang penerima sublisensi yang akan digunakan
hak mempunyai hak untuk melakukan oleh penerima lisensi untuk membayar
gugatan terhadap pelanggar hukum; royalti yang terhutang kepada pemberi
k. Rights and obligation of third-party obligors lisensi.
Berkenaan dengan hak dan kewajiban n. Law applicable to security right;
third-party obligors, patut diketahui bahwa Berkenaan dengan hukum yang berlaku
pemberi lisensi dapat mengalihkan terhadap hak atas jaminan, telah dicatat
klaimnya terhadap penerima lisensi untuk bahwa penerapan lex protectionis terhadap
pembayaran royalti berdasarkan perjanjian aspek kepemilikan hak atas jaminan pada
sublisensi. Penerima lisensi juga dapat umumnya tidak diterima. Sebagai jalan
mengalihkan klaimnya untuk pembayaran keluar maka diperlukan penyusunan
royalti berdasarkan perjanjian sublisensi; berbagai alternatif pendekatan hukum yang
l. Eksekusi hak jaminan (Enforcement of ukurannya adalah efisiensi terutama terhadap
security right); biaya pendaftaran dan biaya pengecekan
Berkenaan dengan eksekusi hak atas pada kantor pendaftaran yang relevan yakni
jaminan, telah diobservasi bahwa jika kantor pendaftaran hak atas jaminan umum
kreditur terjamin menghendaki untuk atau kantor pendaftaran hak atas kekayaan
mendapatkan pengawasan (control) intelektual. Selanjutnya, telah dicatat bahwa
terhadap hak atas kekayaan intelektual hak dan kewajiban pemberi hak dan kreditur
yang dibebani, maka kreditur terjamin terjamin diatur berdasarkan pilihan hukum
dapat memperoleh hak atas jaminan dalam mereka yang dituangkan dalam kontrak
hak dari pemegang hak. Sehubungan antara pemberi hak dan kreditur terjamin.
dengan kemungkinan mengeksekusi hak Dalam hal tidak terdapat pilihan hukum
atas jaminan dalam hak atas kekayaan maka diterapkan hukum yang berlaku
intelektual terhadap pengklaim yang terhadap perjanjian jaminan.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 39


o. Scope of application and other general rules; Organization (WIPO) untuk membahas kembali
Berkenaan dengan cakupan penerapan agenda HKI sebagai objek jaminan. Lebih
dan ketentuan umum, diasumsikan bahwa lanjut, tahun 2008 UNCITRAL kemudian
outright assignment atau transfer terhadap menyelenggarakan sidang lanjutan ke-13 di New
hak atas kekayaan intelektual tidak akan York dengan membahas mengenai materi security
dicakup dalam hukum transaksi berjaminan. rights in intellectual property. Dengan adanya
Hukum transaksi berjaminan akan mengatur sidang tersebut maka secara tidak langsung di
hak yang timbul berdasarkan perjanjian negara-negara tertentu,40 HKI sudah menjadi
lisensi, klaim terhadap pelanggar hukum bagian dari aset yang dapat dijadikan jaminan.
HKI, hak untuk mendaftarkan HKI, HKI Di Indonesia, kedudukan HKI sebagai
terkait dengan benda bergerak berwujud objek jaminan perbankan pada dasarnya telah
(tangible asset), penerapan prinsip kebebasan diatur di dalam ketentuan perundang-undangan
berkontrak dan komunikasi secara elektronis tentang HKI41 mengingat pada dasarnya HKI
terhadap hak atas jaminan dalam HKI. mempunyai unsur hak. Hak yang dimaksud
Materi aturan hukum transaksi berjaminan adalah hak eksklusif. HKI merupakan hak
ini tetap dikoordinasikan dengan materi eksklusif yang diberikan oleh suatu hukum atau
aturan hukum kekayaan intelektual. peraturan kepada seseorang atau sekelompok
p. Key objective and fundamental policies; orang atas karya ciptaannya.42 Eksklusif berarti
Berkenaan dengan tujuan utama dan merupakan suatu karya baru, pengembangan
kebijakan dasar, pada umumnya dirasakan baru yang sudah ada, dapat diterapkan di industri,
bahwa perlu didiskusikan dalam commentary mempunyai nilai ekonomis dan dapat dijadikan
of the annex implikasi penerapan tujuan aset.43 Dengan dimilikinya hak eksklusif sebagai
utama dan kebijakan dasar dari hukum hak mutlak yang diberikan kepada pemilik HKI,
transaksi berjaminan terhadap HKI dengan maka pemilik HKI diberikan keleluasaan untuk
menguraikan contoh-contoh praktis; mempergunakan HKI yang dimilikinya termasuk
q. The impact of insolvency on a security right; untuk dijadikan objek jaminan perbankan
Berkenaan dengan implikasi insolvency sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
(kepailitan) pada hak atas jaminan maka perundang-undangan yang berlaku.
perlu dirumuskan perlakuan terhadap hak Jika dilihat dari sudut pandang KUH
atas jaminan yang diberikan oleh penerima Perdata, HKI merupakan bagian dari benda
lisensi dalam hal pemberi lisensi pailit, dan khususnya benda tidak berwujud (immaterial).
perlakuan terhadap hak atas jaminan yang KUH Perdata telah mengatur keberadaan benda
diberikan oleh pemberi lisensi dalam hal tidak berwujud (onlichamelijke zaken) di dalam
penerima lisensi pailit; Pasal 503 KUH Perdata yang menyatakan ”benda
r. Terminology; dibedakan menjadi 2 (dua) yakni benda bertubuh
s. Examples of intellectual property financing
40

Negara yang dimaksud, antaranya meliputi: a) kawasan
practices;
Amerika Utara (Kanada dan Amerika); b) kawasan
t. The treatment of security rights in intellectual Eropa (Inggris, Perancis, dan Jerman); c) Asia (Cina dan
property rights under current law Jepang).
41
Undang-undang HKI yang dimaksud misalnya UU No. 28
Berdasarkan pembahasan sidang di atas, Tahun 2014 tentang Hak Cipta, UU No. 13 Tahun 2016
dapat dikatakan bahwa UNCITRAL telah tentang Paten, UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
mempertimbangkan, menyetujui, dan bahkan Dagang, UU No. 31 Tahun 2000 tentang Disain Industri.
42
Hak eksklusif dapat ditemui di dalam UU No. 28 Tahun
merekomendasikan bahwa HKI menjadi
2014 tentang Hak Cipta, UU No. 13 Tahun 2016
sumber pembiayaan bagi perbankan. Pertemuan tentang Paten, UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek
sidang UNCITRAL tahun 2006 kemudian dan Indikasi Geografis, UU No. 31 Tahun 2000 tentang
ditindaklanjuti di Austria pada tahun 2007 Desain Industri.
43
Venantia Sri Hadiarianti, Memahami Hak Kekayaan
bekerjasama dengan World Intellectual Property
Intelektual, Jakarta: Universitas AtmaJaya, 2010, hal. 13.

40 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


dan tidak bertubuh”.44 Batasan mengenai benda HKI termasuk aset tidak berwujud. HKI
dirujuk dalam Pasal 499 KUH Perdata yang dianggap sebagai salah satu aset perusahaan.
menyatakan “menurut paham undang-undang Sebagai contoh merek suatu perusahaan yang
yang dimaksud benda ialah tiap-tiap barang atau merupakan aset utama secara tidak langsung
tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh milik”.45 akan memberi nilai tambah bagi perusahaan
Dari pengertian tersebut dapat dibedakan tersebut.
menjadi 3 (tiga) cakupan, yakni benda (zaak), Dengan dilindungi secara hukum melalui
barang (goed), dan hak (recht).46 Benda (zaak) di undang-undang, HKI mempunyai nilai atau
dalam KUH Perdata dibedakan menjadi benda value48 yang dapat dialihkan baik melalui lisensi
berwujud dan benda tidak berwujud. Sedangkan ataupun melalui jaminan. Menurut Agus
barang (goed) mempunyai pengertian yang lebih Sardjono, HKI sebagai sebuah “hak” tidak
sempit karena bersifat konkrit dan berwujud. dapat terlepas dari persoalan ekonomi. HKI
Hak (recht) merujuk pada pengertian benda identik dengan komersialisasi karya intelektual.
tidak berwujud (immaterial) misalnya piutang Pelindungan HKI dapat menjadi tidak relevan
atau HKI seperti hak cipta, hak paten, hak atas apabila tidak dikaitkan dengan proses atau
indikasi geografis, dan sebagainya. komersialisasi HKI.49 Djuhaendah Hasan,
Akan tetapi yang perlu dicermati, mengatakan bahwa sebagai aset yang bernilai
meskipun rumusan benda pada dasarnya telah ekonomi maka HKI secara tidak langsung
diatur di dalam Pasal 499 KUH Perdata namun memberikan keuntungan ekonomis bagi
pengaturan terkait hak-hak tidak berwujud pemilik hak atau pemegang hak (right owner/
(immaterial) tidak ditempatkan di dalam KUH right holder).50
Perdata. Hak-hak tidak berwujud (immaterial) Dalam hal mengembangkan konsep HKI
dapat dijumpai di berbagai peraturan sebagai objek jaminan kredit perbankan maka
perundang-undangan misalnya UU No. 28 status HKI sendiri seperti yang sudah dibahas di
Tahun 2014 tentang Hak Cipta, UU No. 13 atas dapat dialihkan, diperjualbelikan, disewakan,
Tahun 2016 tentang Paten, UU No. 20 Tahun dan melalui perjanjian lainnya. Hal ini bukannya
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, UU tanpa sebab mengingat HKI memegang peranan
No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, penting dalam era perdagangan modern saat
UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata ini. Peran yang sangat penting ini terlihat dari
Letak Sirkuit Terpadu, dan UU No. 30 Tahun 48
Dengan adanya sifat hak ekslusif yang menempel maka
2000 tentang Rahasia Dagang. hampir semua aset HKI memiliki value/nilai ekonomis.
Terkait dengan konsep immaterial, Sebut saja misalnya hak cipta. Selain memiliki hak
Djumhana berpendapat bahwa HKI pada moral, pencipta juga memiliki hak ekonomi. Dengan
dasarnya merupakan benda tidak berwujud hak ekonomi ini, maka pemegang hak berhak untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk
(immaterial), dikarenakan hak kepemilikan hasil terkait. Hak ekonomi dapat dialihkan kepada orang
HKI sangat abstrak jika dibandingkan dengan atau badan hukum, sehingga orang atau badan hukum
hak kepemilikan benda yang terlihat.47 WIPO tersebut berhak mengkomersialkan dalam jangka waktu
juga mengkategorikan HKI sebagai benda tidak tertentu dan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
telah disepakati. Hal ini berlaku pula untuk paten, merek,
berwujud (immaterial). Dalam konsep WIPO, indikasi geografis.
49
Agus Sardjono, ”Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan
44
Pasal 503 KUH Perdata.
Tradisional”, Hal. 149. dikutip tidak langsung oleh
45
Pasal 499 KUH Perdata.
Irawaty, Perkembangan dan Perspektif Yuridis Rahasia
46
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual
Dagang Sebagai Benda Jaminan Kredit, Tesis, Universitas
Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
Indonesia, 2008, hal, 15.
Deepublish, 2015, hal. 15. 50
Muhammad Yuris Azmi, “Hak Cipta Sebagai Jaminan
47
Djumhana, ”Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori
Fidusia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun
dan Prakteknya”, Hal. 17. dikutip tidak langsung oleh
2014 tentang Hak Cipta dan Undang-Undang No. 42
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual
Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia”, Jurnal Privat Law,
Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
Vol. IV, No. 1, Januari 2016, hal. 100-101.
Deepublish, 2015, hal. 16.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 41


makin berperannya HKI dalam bentuk ekspansi ini bukannya tanpa sebab mengingat dalam
bisnis, merger, dan akuisisi. Sejalan dengan perkembangan usaha, pemilik produk sekaligus
perkembangan tersebut, beberapa transaksi sebagai pemilik kekayaan intelektual pada
melalui paten, hak cipta, merek dagang dan produk yang dihasilkan sangat membutuhkan
sebagainya telah mempengaruhi dunia industri modal dengan mengandalkan perjanjian kredit
termasuk teknologi, komunikasi, maupun dengan kekayaan intelektual sebagai objek
perbankan. Dengan demikian, kehadiran HKI jaminan perbankan.55 Secara teoritis, HKI dapat
sebagai aset mulai terasa dibutuhkan khususnya dijadikan jaminan perbankan dikarenakan HKI
dalam hal pembiayaan (financing), mengingat merupakan hak kebendaan yang mempunyai
HKI memiliki nilai ekonomis yang dapat value atau nilai ekonomis. Hal ini terlihat di
disejajarkan sebagai harta kekayaan (jaminan). dalam peraturan perundang-undangan tentang
Sebagai sumber pendanaan, perbankan HKI yang sudah mengakomodir ketentuan
memiliki peranan penting dalam proses tersebut.
pembangunan, sehingga sudah semestinya jika UU Hak Cipta misalnya. Pasal 16 ayat (3)
para pihak yakni pihak kreditur dan debitur UU Hak Cipta telah menegaskan bahwa “hak
mendapatkan suatu pelindungan melalui cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan
suatu lembaga hak jaminan yang kuat dalam fidusia”.56 Selanjutnya Pasal 108 ayat (1) UU
memberikan kepastian hukum bagi semua Paten juga menyatakan bahwa “hak atas paten
pihak yang berkepentingan. Hukum jaminan dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia”.57
kebendaan sendiri adalah subsistem dari Di samping itu, sebagai hak kebendaan maka
hukum benda yang mengandung sejumlah asas HKI dapat beralih atau dialihkan secara
hak kebendaan (real right), sedangkan hukum tertulis. Perjanjian tertulis dimaksudkan sebagai
jaminan perorangan merupakan subsistem perjanjian jaminan dengan objek HKI. Hal ini
dari hukum perjanjian yang mengandung asas dapat dijumpai di dalam ketentuan Pasal 5 ayat
pribadi (personal right).51 Dalam KUH Perdata, (1) UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
konsep hukum jaminan terlihat di dalam Pasal Dagang, yang menyatakan “hak rahasia dagang
1131 yang menyatakan “segala barang-barang dapat beralih atau dialihkan dengan cara
bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis,
yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan peraturan perundang-undangan”.58 Pasal 31
debitur”.52 Lebih lanjut Pasal 1132 KUH ayat (1) UU No. 31 Tahun 2000 tentang Disain
Perdata menegaskan bahwa barang-barang itu Industri juga menyatakan bahwa “hak disain
menjadi jaminan bersama bagi semua kreditur industri dapat beralih atau dialihkan dengan
terhadapnya; hasil penjualan barang-barang itu cara pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian
dibagi menurut perbandingan piutang masing- tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan
masing kecuali bila di antara para kreditur itu oleh peraturan perundang-undangan”.59 Hal
ada alasan-alasan sah untuk didahulukan.53 yang sama juga terlihat di dalam UU No. 32
Tidak disangkal bahwa perkembangan Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit
ekonomi dan pembangunan suatu negara tidak Terpadu. Pasal 23 ayat (1) UU No. 23 Tahun
dapat terlepas dari perkembangan HKI.54 Hal 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
menyatakan “hak desain sirkuit terpadu dapat
51
Sri Mulyani, “Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual
Sebagai Collateral (Agunan) Untuk Mendapatkan Kredit 55
Ibid, hal. 104-105.
Perbankan di Indonesia”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 56
Pasal 16 ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
12, No. 3, September 2012, hal. 568-578. Cipta.
52
Pasal 1131 KUH Perdata. 57
Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten.
53
Pasal 1132 KUH Perdata. 58
Pasal 5 ayat (1) UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
54
Rindia Fanny Kusumaningtyas, “Perkembangan Hukum Dagang.
Jaminan Fidusia Berkaitan dengan Hak Cipta”, Jurnal 59
Pasal 31 ayat (1) UU No. 31 Tahun 2000 tentang Disain
Hukum Pandecta, Vol. 11 No.1, Juni 2016, hal. 96-112. Industri.

42 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


beralih atau dialihkan dengan cara pewarisan, nasional dan untuk menjamin kepastian
hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab- hukum serta mampu memberikan pelindungan
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan hukum bagi pihak yang berkepentingan.63
perundang-undangan.60 Secara konseptual, jaminan fidusia merupakan
Mekanisme pengembangan HKI sebagai jaminan yang bersifat kebendaan, setelah benda
objek jaminan perbankan dapat dilihat di dalam yang dibebani fidusia didaftarkan64 di kantor
UU Jaminan Fidusia. Jaminan fidusia dianggap pendaftaran fidusia.65 Sehingga apabila benda
sebagai bentuk penjaminan yang paling tepat, yang dibebani fidusia tidak didaftarkan maka
dimana jaminan fidusia merupakan salah satu hak penerima yang timbul dari adanya perjanjian
sarana pelindungan hukum bagi keamanan pembebanan fidusia bukan merupakan hak
bank yakni sebagai suatu kepastian bahwa kebendaan melainkan hak perorangan.66
nasabah debitur akan melunasi pinjaman
kredit. Perjanjian fidusia bukan merupakan III. KENDALA HKI SEBAGAI JAMINAN
suatu hak jaminan yang lahir karena undang- KREDIT PERBANKAN
undang melainkan harus diperjanjikan terlebih Sayangnya meskipun dinilai telah membawa
dahulu antara bank dengan nasabah debitur.61 pembaharuan hukum khususnya bagi pemegang
Secara konseptual, jaminan fidusia merupakan hak atas HKI namun di sisi lain, ternyata
jaminan yang bersifat kebendaan. Fidusia konsep aset HKI sebagai jaminan perbankan
sebagai salah satu jaminan merupakan unsur juga masih menuai hambatan atau kendala.
pengamanan kredit bank yang dilahirkan Hal ini dianggap tidak sesuai dengan konsep
dengan didahului oleh perjanjian kredit teori kepastian dan pelindungan hukum. Teori
bank. Pasal 1 angka 1 UU Jaminan Fidusia kepastian hukum yang dikemukakan oleh Hans
menyebutkan bahwa fidusia adalah pengalihan Kelsen, mengartikan hukum sebagai suatu
hak kepemilikan suatu benda atas dasar norma. Norma merupakan suatu pernyataan
kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang menekankan aspek “seharusnya” atau
yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut das sollen, dengan menyertakan beberapa
tetap dalam penguasaan pemilik benda.62 peraturan tentang apa yang harus dilakukan.
Jaminan fidusia merupakan hak jaminan Tiap-tiap manusia memiliki kebebasan, tetapi
atas benda bergerak baik yang berwujud dalam hidup bersama ia memikul tanggung
maupun tidak berwujud dan benda tidak jawab menciptakan hidup bersama yang
bergerak khususnya bangunan yang tidak tertib.67 Untuk mewujudkan hidup bersama
dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana yang tertib tersebut, diperlukan pedoman-
dimaksud dalam UU No. 4 Tahun 1996 pedoman efektif yang harus dipatuhi bersama
tentang Hak Tanggungan yang tetap berada 63

Bagian menimbang UU No. 42 Tahun 1999 tentang
dalam penguasaan pemberi fidusia, sebagai Jaminan Fidusia.
agunan bagi pelunasan utang tertentu yang 64
Pasal 11 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
memberikan kedudukan yang diutamakan Fidusia.
kepada penerima fidusia terhadap kreditor
65
Pasal 12 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia.
lainnya. Berlakunya UU Jaminan Fidusia 66
Betty Dina Lambok, ”Akibat Hukum Persetujuan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Tertulis dari Penerima Fidusia Kepada Pemberi Fidusia
hukum yang lebih memacu pembangunan untuk Menyewakan Objek Jaminan Fidusia Kepada
Pihak Ketiga”, Hal. 224. dikutip tidak langsung oleh Sri
60
Pasal 23 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain
Mulyani, “Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual
Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Sebagai Collateral (Agunan) Untuk Mendapatkan Kredit
61
Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan
Perbankan di Indonesia”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol.
Yang Didambakan: Sejarah, Perkembangannya, dan
12, No. 3, September 2012, hal. 568-578.
Pelaksanaannya dalam Praktik Bank dan Pengadilan, 67
Bernard L. Tanya, dkk, Teori Hukum Strategi Tertib
Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2004, hal. 187.
Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta: Genta
62
Pasal 1 angka 1 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Publishing, 2010, hal. 127.
Fidusia.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 43


pula. Pedoman inilah yang disebut dengan negara sebagai penjaga kepentingan sosial.
hukum. Jika hukum telah menentukan pola Ketiga, kepentingan terhadap perseorangan
perilaku tertentu, maka tiap orang seharusnya terdiri dari pribadi (privacy).71
berperilaku sesuai pola yang telah ditentukan Penulis berpendapat bahwa kedua teori
tersebut. Senada dengan Hans Kelsen, Gustav hukum ini saling berkaitan. Kepastian hukum
Radbruch mengatakan bahwa hukum harus diperlukan untuk mewujudkan adanya
mengandung 3 (tiga) nilai identitas, yakni asas pelindungan hukum. Meskipun materi baru
kepastian hukum (rechtmatigheid), asas keadilan HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan
hukum (gerectigheid), dan asas kemanfaatan patut diapresiasi karena dianggap sebagai
hukum (zwechtigheid). Sebagai pengemban nilai pembaharuan hukum, namun nyatanya belum
keadilan, hukum menjadi ukuran bagi adil atau memberikan adanya kepastian dan pelindungan
tidak adilnya tata hukum.68 hukum. Belum adanya kepastian dan
Sementara pelindungan hukum menurut pelindungan hukum yang memadai di sini lebih
Satjipto Raharjo, yakni memberikan diartikan bahwa ternyata belum semua lembaga
pengayoman terhadap Hak Asasi Manusia perbankan nasional dapat menerima konsep aset
(HAM) yang dirugikan orang lain dan HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan.
pelindungan itu diberikan kepada masyarakat Hal ini bukannya tanpa sebab mengingat Pasal
agar dapat menikmati semua hak-hak yang 2 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
diberikan oleh hukum.69 Sementara pandangan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
pelindungan hukum menurut Sudikno 1992 tentang Perbankan, telah menyatakan
Mertokusumo: tegas bahwa perbankan Indonesia dalam
“dalam fungsinya sebagai perlindungan melakukan usahanya berdasarkan demokrasi
kepentingan manusia, hukum mempunyai ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-
tujuan. Adapun tujuan pokok hukum hatian.72 Berdasarkan hal tersebut maka dalam
adalah menciptakan tatanan masyarakat memberikan bantuan pinjaman kredit kepada
yang tertib, menciptakan ketertiban dan debitur, pihak bank perlu menerapkan lima
keseimbangan. Dengan tercapainya ketertiban prinsip C’s yakni character (watak, kepribadian),
di dalam masyarakat diharapkan kepentingan capital (modal), collateral (pinjaman), capacity
manusia akan terlindungi. Dalam mencapai (kemampuan), dan condition of economic (kondisi
tujuannya, hukum bertugas untuk membagi ekonomi).73 Di samping itu, pihak bank perlu
hak dan kewajiban antar perorangan di dalam juga menerapkan beberapa tahap, seperti tahap
masyarakat, membagi wewenang dan mengatur analisis kredit, tahap dokumentasi kredit, tahap
cara memecahkan masalah hukum serta
penggunaan kredit, tahap restruksisasi kredit,
memelihara kepastian hukum”.70
dan tahap penagihan kredit. Di antara lima tahap,
Roscoe Pound mengemukakan hukum poin analisis kredit menjadi tahap preventif
merupakan alat rekayasa sosial (law as tool of yang paling penting dikarenakan pada tahap
social engginering). Kepentingan manusia adalah ini merupakan tahap dimana bank memperoleh
suatu tuntutan yang dilindungi dan dipenuhi keyakinan bahwa calon nasabah/debitur tersebut
manusia dalam bidang hukum. Roscoe Pound memiliki kemauan dan kemampuan untuk
membagi kepentingan manusia yang dilindungi melunasi kredit yang diberikan pihak bank.
hukum menjadi tiga macam, yakni: pertama, 71
Bernard L. Tanya, dkk, Teori Hukum Strategi Tertib
kepentingan terhadap negara sebagai salah Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta: Genta
satu badan yuridis. Kedua, kepentingan sebagai Publishing, 2010, hal. 154.
72
Pasal 2 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
68
Ibid, hal. 128-130.
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
69
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya
Perbankan.
Bakti, 2000, hal. 54. 73
Riedel Wawointana, “Manfaat Jaminan Fidusia Dalam
70
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar,
Pelaksanaan Perjanjian Kredit Bank”, Jurnal Lex Privatum,
Yogyakarta: Liberty, 1999, hal. 71.
Vol. I, No. 3, Juli 2013, hal. 101-109.

44 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Tabel 2. Jenis Agunan Kredit Sesuai dengan PBI No. 9/6/PBI/2007
No. Jenis Agunan Pengikatan Dasar hukum
1. Surat berharga saham yang aktif Gadai Pasal 1150-1160 KUH Perdata
diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia atau memiliki peringkat
investasi
2. Tanah, gedung dan rumah tinggal Hak tanggungan UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan
3. Mesin yang merupakan satu kesatuan Hak tanggungan UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
dengan tanah Tanggungan
4. Pesawat udara atau kapal laut dengan Hipotik UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
ukuran di atas dua puluh meter kubik UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
5. Kendaraan bermotor dan persediaan Fidusia UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia
6. Resi gudang Hak jaminan UU No. 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi
atas resi gudang Gudang
Sumber : Pasal 46 PBI No. 9/6/PBI/2007

Pihak bank merasa kesulitan dikarenakan meskipun telah mendapatkan legitimasi undang-
hingga saat ini belum ada revisi terbaru terkait undang namun nyatanya masih dibutuhkan
jenis agunan kredit. Terakhir Bank Indonesia konsep hukum yang jelas terkait HKI sebagai
telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia objek jaminan kredit perbankan. Terlebih lagi
(PBI) No. 9/6/PBI/2007. Pasal 46 PBI No. 9/6/ ketentuan materi ini baru diundangkan pada
PBI/2007 telah menyatakan bahwa jenis agunan tahun 201474 untuk hak cipta dan tahun 2016
kredit adalah sebagai berikut: (a) surat berharga untuk paten.75 Realita yang ada sampai sekarang
dan saham yang aktif diperdagangkan di bursa belum terdapat peraturan yang jelas terkait
efek di Indonesia atau memiliki peringkat tafsiran nilai HKI dan konsep due diligence.
investasi dan diikat secara gadai; (b) tanah, Konsep due diligence lebih diartikan sebagai
gedung dan rumah tinggal yang diikat dengan proses penting untuk memastikan objek dan
hak tanggungan; (c) mesin yang merupakan subjek kepemilikan HKI yang akan dijadikan
satu kesatuan dengan tanah dan diikat dengan jaminan perbankan. Hal ini dinilai penting
hak tanggungan; (d) pesawat udara atau kapal terlebih lagi ketentuan mengenai due diligence
laut dengan ukuran di atas dua puluh meter juga telah diatur di dalam Pasal 6 huruf a UU
kubik yang diikat dengan hipotik; (e) kendaraan Jaminan Fidusia, dimana salah satu poin yang
bermotor dan persediaan yang diikat secara tertuang di dalam akta jaminan fidusia harus
fidusia; dan/atau (f) resi gudang yang diikat mengatur mengenai identitas pihak pemberi
dengan hak jaminan atas resi gudang. Untuk dan penerima fidusia.76 Sementara penilaian
lebih jelasnya, jenis agunan kredit berdasarkan (valuasi) aset HKI diartikan sebagai sebuah
Pasal 46 PBI No. 9/6/PBI/2007 dapat dilihat proses untuk menentukan nilai moneter dari
pada tabel 2. suatu subjek HKI.
Dari ketentuan tersebut, menyatakan Pengertian valuasi menurut WIPO adalah
bahwa PBI No. 9/6/PBI/2007 belumlah “the process of identifying and measuring financial
mengakomodir bagi seseorang atau perusahaan benefit of an asset”.77 Jika valuasi dihubungkan
yang hanya memiliki aset tidak berwujud untuk 74
Pasal 16 ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
mendapatkan jaminan kredit perbankan. 75
Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten.
Kalaupun dijaminkan maka hanya dipakai 76
Pasal 6 huruf a UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
sebagai pelengkap tambahan dalam perjanjian Fidusia.
77
Dapat diartikan sebagai proses identifikasi dan pengukuran
kredit bukan utama. Kendala berikutnya,
manfaat finansial aset.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 45


dengan HKI yang merupakan intangible asset, (depreciated replacement cost);83 dan c) nilai
maka pengertiannya adalah “the process of likuidasi (liquidation value).84
identifying and measuring financial benefit and risk Dapat dikatakan bahwa penilaian aset HKI
of an asset, in a particular context”.78 Menurut sangat penting. Terlebih lagi di Indonesia belum
Paul Flingor dan David Orozco, valuasi HKI ada peraturan lanjutan khusus yang membahas
dapat memberikan potensi untuk meningkatkan mengenai karakteristik aset HKI seperti apa
pengetahuan khususnya mengenai kekayaan yang dapat diterima oleh pihak perbankan
intelektual guna menggambarkan bisnis, aspek terkait jaminan fidusia. Hal ini bukannya tanpa
hukum dan finansial dari aset benda tidak sebab mengingat sebagai bentuk penjaminan
berwujud.79 Valuasi digunakan pada saat: HKI yang tepat, UU Jaminan Fidusia telah
a) membantu dalam hal proses pengambil mengatur jelas bahwa selain uraian benda
keputusan strategi pengembangan bisnis yang menjadi objek jaminan perbankan,85 nilai
perusahaan; b) jaminan investasi; c) negosiasi penjaminan86 dan nilai benda87 juga menjadi
bisnis; d) mengukur potensi kerusakan akibat poin penting dalam objek jaminan kredit
pelanggaran HKI; e) menentukan royalti lisensi perbankan. Berkaca pada negara yang sudah
HKI; f) persyaratan standar akutansi; dan g) mempraktikkan hal tersebut maka hal ini dapat
pajak. menjadi kendala dan tantangan tersendiri bagi
Sementara Kantor Pelayanan Jasa Publik Indonesia. Padahal penilaian HKI diperlukan
(KJPP) mendefinisikan penilaian aset sebagai untuk mengetahui kondisi misalnya nilai paten,
suatu proses penilaian dalam memberikan mengkalkulasi royalti sebagai hasil kontrak
suatu opini nilai suatu aset baik berwujud nilai aset. Hal ini dilakukan sebagai kelanjutan
maupun tidak berwujud berdasarkan hasil eksploitasi HKI untuk mengoptimalkan fungsi
analisa terhadap fakta-fakta objektif dan HKI sebagai aset yang strategis supaya dapat
relevan dengan menggunakan metode dan dijaminkan sesuai dengan praktik penjaminan
prinsip-prinsip penilaian yang berlaku pada saat benda-benda lain yang sudah diterima oleh pihak
tertentu.80 Salah satu penggunaan dan manfaat bank. Akan tetapi, tetap perlu diperhatikan
penilaian aset adalah untuk mendapatkan juga mekanisme penentuan penilaian aset HKI
jaminan bank. Menurut Gabungan Perusahaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan masing-masing
Penilian Indonesia (GAPPI), dalam objek HKI memiliki karakteristik yang berbeda
menentukan penilaian aset, terdapat beberapa satu sama lain.
parameter yang dapat dijadikan rujukan:81
a) nilai pasar (market value);82 b) nilai wajar penjual yang berminat menjual dalam suatu transaksi
bebas ikatan yang penawarannya dilakukan secara layak
78

Dapat diartikan sebagai proses identifikasi dan pengukuran dimana kedua pihak masing-masing mengetahui dan
keuntungan finansial dan risiko aset dalam suatu konteks bertindak hati-hati dan tanpa paksaan;
tertentu. 83
Nilai wajar adalah perkiraan jumlah uang yang diperoleh
79
Paul Flingor and David Orozco, ”Intangible Assets dari perhitungan biaya reproduksi atau penggantian
& Intellectual Property Valuation: A Multidisciplinary baru dikurangi dengan penyusutan yang terjadi karena
Perspective”, www.wipo.int/sme/en/documents/ip_ kerusakan fisik, kemunduran fungsional dan kemunduran
valuation_fulltext.html, diakses tanggal 2 Maret 2017. ekonomis kalau ada;
80
Kantor Pelayanan Jasa Publik, ”Pengertian Penilaian 84
Nilai likuidasi adalah perkiraan jumlah uang yang
Aset”, 2 Februari 2015, http://www.kjpptrisanti.com/ diperoleh dari transaksi jual beli properti di pasar dalam
index.php? option=com_ content&view= article&id = waktu yang terbatas dimana penjual terpaksa menjual
50%3Apenilaian-aset&catid=31%3Aumum-jasa-dan- sebaliknya pembeli tidak terpaksa untuk membeli. Nilai
pelayanan&limitstart=2, diakses tanggal 2 Maret 2017. ini dapat dipergunakan oleh pihak yang akan melakukan
81
Joni Emrizon, “Kode Etik dan Permasalahan Hukum lelang.
Jasa Penilai Dalam Kegiatan Bisnis di Indonesia”, Jurnal 85
Pasal 6 huruf c UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 5, Juni 2005, Fidusia.
hal. 3. 86
Pasal 6 huruf d UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
82
Nilai pasar adalah jumlah uang yang dapat diperoleh dari Fidusia.
transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti pada 87
Pasal 6 huruf e UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
tanggal penilaian antara pembeli yang berminat membeli dan Fidusia.

46 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Selain konsep penilaian aset HKI, menurut berbeda. Hak cipta misalnya. Dibandingkan
Penulis, terdapat beberapa poin lain yang dapat objek HKI lainnya, pada prinsipnya hak
menjadi kendala atau hambatan HKI sebagai cipta diperoleh bukan karena pendaftaran
objek jaminan kredit perbankan. Pertama, jangka mengingat hak cipta merupakan hak eksklusif
waktu pelindungan dan kepemilikan HKI yang pencipta yang timbul secara otomatis
terbatas. Tidak dipungkiri bahwa jangka waktu berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
pelindungan dan kepemilikan HKI tidaklah ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
sama satu sama lain. Hak cipta misalnya. Pasal tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
58 ayat (2) UU Hak Cipta menyatakan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan.96
hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang Dengan adanya ketentuan tersebut, berarti
meninggal dunia dan berlangsung selama tujuh hak eksklusif atas hak cipta dapat diberikan
puluh tahun.88 Sementara untuk paten, jangka tanpa harus melalui pendaftaran. Hal ini
waktu paten berlaku selama dua puluh tahun89 dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi
dan paten sederhana berlaku untuk jangka perbankan khususnya dalam memberikan
waktu sepuluh tahun terhitung sejak tanggal bantuan pinjaman, mengingat benda yang
penerimaan.90 dibebani jaminan fidusia wajib didaftarkan.97
Untuk merek sendiri berlaku selama Pendaftaran yang diamanahkan dalam UU
sepuluh tahun91 dan dapat diperpanjang untuk Jaminan Fidusia harus dilakukan pada kantor
jangka waktu yang sama yakni sepuluh tahun.92 pendaftaran fidusia.98
Jangka waktu desain industri dilindungi Berdasarkan hal tersebut, untuk
selama sepuluh tahun.93 Sedangkan untuk mendapatkan kekuatan hukum dari jaminan
rahasia dagang berlaku tanpa batas waktu fidusia maka hak cipta wajib didaftarkan
selama kerahasiannya tetap terjaga.94 Hal sama mengingat pada dasarnya pembebanan benda
berlaku pula bagi indikasi geografis, dimana dengan jaminan fidusia harus dibuat dengan
jangka waktu indikasi geografis akan diberikan akta notaris dalam bahasa Indonesia dan
selama tetap terjaga reputasi, kualitas, dan merupakan akta jaminan fidusia.99 Pendaftaran
karakteristik yang menjadi dasar diberikannya selain mempunyai arti yuridis sebagai suatu
pelindungan indikasi geografis pada suatu serangkaian yang tidak terpisah dari proses
barang.95 Melihat perbedaan jangka waktu terjadinya perjanjian. Pendaftaran juga
masing-masing objek HKI, maka sebaiknya merupakan suatu bentuk perwujudan dari asas
pihak perbankan perlu untuk cermat dan kepastian hukum.100 Oleh karenanya, HKI yang
berhati-hati dalam memastikan syarat-syarat akan dijadikan objek jaminan kredit perbankan
dan jaminan disesuaikan dengan jangka waktu wajib untuk didaftarkan supaya mendapat
berlakunya HKI. kekuatan hukum yang sah. Tak terkecuali bagi
Kedua, sifat HKI. Seperti yang diketahui hak cipta. Adapun mekanisme pendaftaran
bahwa masing-masing HKI memiliki sifat yang hak cipta dilakukan sesuai dengan ketentuan
UU Jaminan Fidusia, mengingat sebagai hak
88
Pasal 58 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta. kebendaan hak cipta juga mempunyai ciri-ciri
89
Pasal 22 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten. droit de suite dimana pemegang hak cipta tetap
90
Pasal 23 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten.
91
Pasal 35 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek
96
Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
dan Indikasi Geografis.
97
Pasal 11 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
92
Pasal 35 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek Fidusia.
dan Indikasi Geografis. 98
Pasal 12 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
93
Pasal 5 ayat (1) UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Fidusia.
Industri. 99
Pasal 5 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
94
Pasal 3 ayat (1) UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Fidusia.
Dagang. 100
Rio F. Najoan, “Kajian Hukum tentang Hak Cipta
95
Pasal 61 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek Sebagai Objek Jaminan Fidusia”, Jurnal Lex et Societatis,
dan Indikasi Geografis. Vol. IV, No. 7, Juli 2016, hal. 151-156.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 47


mengikuti dalam tangan siapapun hak cipta memberikan estimasi atau opini atas nilai
yang melekat pada benda tersebut.101 ekonomis suatu properti, baik berwujud ataupun
Pendaftaran HKI menjadi hal yang tidak berwujud berdasarkan hasil analisis
sangat penting khususnya bagi bank. Untuk terhadap fakta-fakta objektif dan relevan dengan
mendapatkan jaminan biasanya pihak bank menggunakan metode, parameter, dan prinsip-
akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. prinsip penilaian yang berlaku.105 Appraisal
Pengecekan dapat dilakukan ke Direktorat sendiri dibedakan menjadi dua parameter,
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJKI) yakni penilaian properti dan penilaian usaha
untuk mengetahui apakah HKI yang akan atau bisnis. Parameter appraisal properti, terdiri
diterima sebagai objek jaminan kredit atas: a) penilaian tanah dan bangunan beserta
perbankan sudah mendapatkan kekuatan kelengkapannya, serta pengembangan lainnya
hukum tetap (didaftar) atas nama pemegang atas tanah (land development); b) penilaian
atau pemilik terdaftar. Pengecekan tersebut instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam
dapat dilakukan oleh pihak bank atau melalui satu kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang
kantor notaris.102 Hal ini untuk memastikan digunakan dalam proses produksi; c) penilaian
bahwa pihak debitur benar-benar pihak yang alat transportasi, alat berat, alat komunikasi,
mempunyai kewenangan untuk menjaminkan. alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas,
Ketiga, risiko hukum. Banyak pihak bank peralatan dan perabotan kantor, dan perlatan
yang terkesan enggan memberikan jaminan militer; d) pertanian, perkebunan, peternakan,
dikarenakan masih banyak terjadi pelanggaran- perikanan, dan kehutanan; e) pertambangan.106
pelanggaran yang berkaitan dengan HKI. Sementara parameter appraisal usaha
Pembajakan misalnya. Hal ini bukannya tanpa atau bisnis, terdiri atas: a) entitas bisnis;
sebab mengingat prinsip umum bank dalam b) penyertaan; c) surat berharga termasuk
menjalankan usahanya adalah bersikap hati- derivasinya; d) hak dan kewajiban perusahaan;
hati. Meskipun masalah pembajakan telah e) aktiva tidak berwujud; f) kerugian ekonomis
diatur dalam ketentuan peraturan perundang- yang diakibatkan oleh suatu kegiatan atau
undangan (sebut saja UU Merek103 dan UU peristiwa tertentu (economic damage) untuk
Hak Cipta104 misalnya) namun pembajakan mendukung berbagai tindakan korporasi;
nyatanya masih marak terjadi. Kondisi inilah dan g) opini kewajaran.107 Poin keempat ini
yang menjadi salah satu kendala mengapa menjadi catatan tersendiri yang sangat penting,
pihak bank terkesan enggan dalam memberikan mengingat hingga saat ini belum ada lembaga
jaminan aset HKI. khusus yang berfungsi untuk melakukan
Keempat, belum adanya lembaga jasa penilaian terhadap HKI menjadi salah satu
penilai (appraisal) aset HKI di Indonesia. Yang kendala sulitnya mendapatkan pinjaman
dimaksud appraisal atau penilaian adalah proses jaminan modal perbankan. Meskipun Indonesia
pekerjaan atau kegiatan seorang penilai dalam sudah memiliki DJKI namun fungsi DJKI
sendiri belumlah diarahkan untuk melakukan
101
Sudjana, “Hak Cipta Sebagai Jaminan Kebendaan penilaian aset HKI.
Bergerak Dikaitkan dengan Pengembangan Objek
Fidusia”, Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 24, No. 3, Oktober
DJKI sebagai unsur pelaksana Kementerian
2012, hal. 405-417. Hukum dan Hak Asasi Manusia pada dasarnya
102
Susilowardani, “Optimalisasi Nilai Ekonomi Hak mempunyai tugas untuk menyelenggarakan
Merek Menjadi Agunan Kredit di Bank (Kajian perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Kritis Peraturan Perundang-undangan di Bidang Hak
Kekayaan Intelektual, Perbankan, dan Fidusia)”, Jurnal
kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan
Repertorium,Vol.1, No.1, 2014, hal. 5-18. peraturan perundang-undangan. Dalam
103
Pasal 100 ayat (1), Pasal 100 ayat (2) UU No. 20 Tahun

105
KJPP, “Jasa Appraisal/Penilaian”, http://www.kjpp-akr.co.id/
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
layanan/jasa-penilaian, diakses tanggal 10 Maret 2017.
104
Pasal 10, Pasal 113 ayat (4), Pasal 116 ayat (4), Pasal 117 106
Ibid.
ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, 107
Ibid.

48 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


menyelenggarakan tugas, DJKI mempunyai masyarakat melalui media on-line maupun
fungsi antara lain:108 brosur-brosur yang diberikan.
a. perumusan kebijakan di bidang pelindungan Negara yang mempraktikkan hal tersebut,
hukum kekayaan intelektual, penyelesaian misalnya Korea Selatan. Korea Selatan melalui
permohonan pendaftaran kekayaanKorean Intellectual Property Office (KIPO)
intelektual, penyidikan, penyelesaian bekerjasama dengan Korea Invention Promotion
sengketa dan pengaduan pelanggaran Association (KIPA) dan juga WIPO berusaha
kekayaan intelektual, kerja sama, promosi untuk memperkenalkan informasi pentingnya
kekayaan intelektual, serta teknologi penilaian aset HKI melalui IP Panorama.
informasi di bidang kekayaan intelektual; IP Panorama dirancang untuk membantu
b. pemberian bimbingan teknis dan supervisi UKM memanfaatkan dan mengelola aset
di bidang perlindungan hukum kekayaan HKI dalam strategi bisnis mereka.109 IP
intelektual, penyelesaian permohonan Panorama ini mempunyai tugas utama dalam
pendaftaran kekayaan intelektual,
menetapkan pedoman standar valuasi dan
penyidikan, penyelesaian sengketa
mempertimbangkan kelayakan apakah objek
dan pengaduan pelanggaran kekayaan HKI tertentu dapat dijadikan sebagai jaminan.
intelektual, kerja sama, promosi kekayaan Selain Korea Selatan, Denmark juga
intelektual, serta teknologi informasi di tidak memerlukan lembaga khusus penilai
bidang kekayaan intelektual; aset HKI namun lebih menggunakan cara
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan lain untuk melakukan penilaian misalnya
pelaporan di bidang perlindungan hukum dengan menggunakan media software khusus
kekayaan intelektual, penyelesaian
yang dirancang untuk mengetahui aset HKI
permohonan pendaftaran kekayaanyang nantinya akan dinilai.110 Sistem tersebut
intelektual, penyidikan, penyelesaian dinamakan IP Evaluation, menggunakan media
sengketa dan pengaduan pelanggaran on-line untuk membantu perusahaan dalam
kekayaan intelektual, kerja sama, promosi melakukan penilaian paten, merek dagang,
kekayaan intelektual, serta teknologi desain industri yang dimiliki perusahaan
informasi di bidang kekayaan intelektual; tersebut. IP Evaluation ini telah digunakan
d. pelaksanaan administrasi DJKI; dan oleh kantor merek dan paten negara Denmark
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh(Danish Patent and Trade Mark Officce/DKPTO)
Menteri. yang langsung terintegrasi pada kantor HKI
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa setempat. IP Evaluation dipergunakan dalam
111

tugas DJKI belumlah menyentuh mengenai aplikasi untuk memberikan wawasan penilaian
penilaian aset HKI. Hal ini sangat disayangkan aset HKI khususnya dalam bisnis perdagangan.
112

mengingat di beberapa negara telah mempunyai Hal yang sama juga terjadi di Inggris, dimana
dan mempraktikkan konsep lembaga khusus kantor HKI di Inggris (The UK Intellectual
valuasi HKI. Sebagai bahan perbandingan, ada Property Office) memperkenalkan informasi
beberapa negara yang memang mempunyai seputar aset HKI melalui booklet “Agreeing a
appraisal aset HKI. Namun ada pula yang tidak 109 KIPO: Korean Intellectual Property Office, http://
memerlukan appraisal tersendiri, dimana tugas www.kipo.go.kr/kpo/user.tdf?a=user.english.html.
HtmlApp&c=91010&catmenu =ek 02_03_03, diakses
penilai aset HKI justru dikerjakan oleh kantor tanggal 8 Maret 2017.
kekayaan intelektual setempat yang dilakukan 110 Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual
dengan berbagai macam cara yakni dengan Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada 111 Deepublish, 2015, hal. 160.
Danish Patent and Trandemark Office, “IP Evaluation”,
108
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, ”Struktur http://www.ip-tradeportal.com/valuation/ip-evaluation.
Organisasi”, http://laman.dgip.go.id/tentang-kami/ aspx, diakses tanggal 8 Maret 2017.
struktur-organisasi-djki, diakses tanggal 8 Maret 2017. 112
Ibid.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 49


Price for Intelelcectual Property Rights”. Booklet namun mekanismenya diserahkan kepada
tersebut merupakan salah satu informasi yang para profesional yang disebut dengan American
diberikan oleh pemerintah Inggris terkait Society of Appraisers (ASA).117 ASA merupakan
HKI. Selain booklet, Inggris juga menyediakan lembaga appraisal tertua yang didirikan sejak
informasi seputar HKI secara on-line melalui IP tahun 1936 dan lembaga kredibel yang mewakili
online checkhealth.113 Sementara yang memiliki seluruh elemen dari appraisers. Selain ASA, AS
lembaga khusus penilaian aset HKI adalah juga memiliki beberapa lembaga terakreditasi
negara Singapura dan Australia. untuk melakukan IP business valuation seperti
Melalui IPOS, Singapura telah membentuk Canadian Institute of Chartered Business Valuators
suatu lembaga khusus menangani valuasi HKI, (CICBV), The Institute of Business Appraisers
yakni melalui IP Value Lab (IPVL).114 IPVL (IBA), The American Institute of Certified Public
dikembangkan sebagai anak perusahaan IPOS, Accountants (AICPA), The National Association
yang bertugas untuk a) mempromosikan dan of Certified Valuation Analysts (NACVA).118
mengembangkan manajemen dan strategi HKI; Sebagai pedoman dalam melakukan
b) komersialisasi dan monetary HKI; c) menilai penilaian, tahun 2001 Financial Accounting
aset-aset HKI.115 IPVL membantu pemegang Standards Board (FASB) mengeluarkan
aset HKI untuk dapat menjaminkan aset Statement of Financial Accounting Standards
HKI mereka. Sementara Australia, penilaian No. 141, Business Combination (SFAS 141)
aset HKI diserahkan kepada lembaga di luar yang mengkategorikan HKI sebagai bentuk
pemerintah. Lembaga khusus tersebut adalah dari intangible assets bagi perusahaan dalam
The Australian Valuation Office (AVO) di bawah melakukan valuasi.119 Dari perbandingan
organisasi The Australian Taxation Center. AVO data beberapa negara tersebut, maka dapat
memberikan layanan valuasi termasuk untuk disimpulkan dalam tabel 3.
tujuan penjualan, pembelian, akuisisi dan leasing Oleh karena itu, belajar dari negara yang
terhadap HKI. AVO juga menyediakan valuasi sudah mempraktikkan konsep aset HKI sebagai
untuk kepentingan proses laporan keuangan objek jaminan kredit perbankan,120 sudah
dan manajemen aset. Selain AVO, pemerintah seharusnya Indonesia memiliki appraisal aset
Australia juga menunjuk lembaga lain yang HKI. Terkait dengan hal tersebut, Penulis
bertugas melayani valuasi HKI, yaitu Certified berpandangan bahwa terdapat 2 (dua) cara,
Practising Accountants (CPA) Australia dan pertama membentuk lembaga penilai (appraisal)
Institute of Chartered Accountants Australia.116 khusus HKI. Pembentukan lembaga appraisal
Yang menarik untuk dicermati, ternyata khusus HKI memang menjadi catatan urgen
terdapat juga negara yang justru menggunakan 117
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual
bantuan para profesional penilai aset HKI, Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
seperti appraisal profesional. Amerika Serikat Deepublish, 2015, hal. 157.
(AS) misalnya. Di AS, secara eksplisit 118
Ibid, Hal. 157.
119
Christine Andrew and friends, “SFAS 141 (R): Global
memang tidak dijelaskan secara tegas tentang
Convergence and Massive Changes In M&A Accounting”,
keberadaan lembaga khusus penilai aset HKI Journal of Business & Economics Research, Vol. 7, No. 4,
April 2009, hal.125-135.
113
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual 120
Thailand misalnya. Di samping memiliki lembaga
Sebagai Jaminan Dalam Perbankan, Yogyakarta: Penerbit
appraisal, Thailand juga telah memiliki regulasi yang
Deepublish, 2015, hal. 160-161.
mengatur aset HKI untuk dapat dijadikan objek jaminan
114
Intellectual Property Office of Singapore, https://www.ipos.
perbankan melalui Thailand’s Business Security Act B.E.
gov.sg/AboutUs/OrganisationStructure.aspx, diakses
2558 (2015). Regulasi tersebut memberikan fasilitas bagi
tanggal 3 Maret 2017.
peningkatan akses terhadap dana untuk bisnis, maka
115
Asia IP, Singapore Launched IP Manegement and Value
undang-undang tersebut memungkinkan aset berwujud
Lab, 5 September 2014, http://www.asiaiplaw.com/search/
maupun tidak berwujud untuk dapat digunakan sebagai
article/1952, diakses tanggal 3 Maret 2017.
jaminan. Sedangkan Singapura sudah memiliki lembaga
116
Indra Rahmatullah, Aset Hak Kekayaan Intelektual Sebagai
penilai aset HKI melalui kantor HKI setempat melalui
Jaminan Dalam Perbankan, hal. 156.
IPOS.

50 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Tabel 3. Perbandingan Lembaga Valuasi Aset HKI di Beberapa Negara
Negara Lembaga Valuasi Aset Keterangan
HKI
Korea Selatan, Tidak membentuk Ketiga negara tersebut tidak memerlukan appraisal tersendiri. Tugas
Denmark, dan lembaga baru valuasi aset penilai aset HKI justru dikerjakan oleh kantor kekayaan intelektual
Inggris HKI setempat yang dilakukan dengan berbagai macam cara yakni
dengan menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat
melalui media on-line maupun brosur-brosur yang diberikan.
Australia dan Membentuk lembaga Kedua negara tersebut membentuk lembaga valuasi aset HKI.
Singapura baru valuasi aset HKI Adapun tujuan pembentukan lembaga valuasi aset HKI dilakukan
untuk menilai aset-aset HKI, membantu pemegang aset HKI
untuk dapat menjaminkan aset HKI mereka.
Amerika Serikat menggunakan bantuan Jika dibandingkan dengan negara lain, mekanisme penilaian
para profesional penilai valuasi aset HKI di Amerika Serikat justru diserahkan kepada para
aset HKI, seperti appraisal profesional yang disebut dengan American Society of Appraisers
profesional. (ASA).
Sumber: hasil olah pemikiran sendiri

untuk dilaksanakan mengingat kedudukan lembaga jaminan fidusia, jika dicermati sebenarnya
appraisal HKI dinilai sangat penting selain untuk Indonesia juga memiliki lembaga appraisal yang
menghitung nilai ekonomi suatu aset HKI juga mumpuni, sebagai contoh Masyarakat Profesi
dapat diperlukan ketika terjadi wanprestasi121 Penilai Indonesia (MAPPI), Kantor Jasa Penilai
di kemudian hari. Pembentukan appraisal HKI Publik (KJPP), dan sebagainya.
di Indonesia nantinya dapat dilakukan dengan MAPPI dibentuk pada tahun 1981 dengan
benar-benar membentuk lembaga appraisal semangat untuk a) meningkatkan pengetahuan,
mandiri seperti negara Australia, Singapura, keterampilan dan integritas para anggota,
ataupun masih tetap menggunakan DJKI sehingga lebih kompeten dan bertanggung jawab
sehingga tugas penilai aset HKI tetap dikerjakan dalam profesinya; b) membina etika profesi
oleh kantor kekayaan intelektual setempat yang dan badan usaha jasanya dengan mematuhi
dilakukan dengan berbagai macam cara yakni ketentuan-ketentuan yang ada, dalam rangka
dengan menyebarkan informasi seluas-luasnya meningkatkan dan mengembangkan peran
kepada masyarakat melalui media on-line serta partisipasi profesi penilai dalam kegiatan
maupun brosur-brosur yang diberikan. Seperti pembangunan ekonomi; c) meningkatkan
yang dilakukan oleh negara Korea Selatan, pengembangan profesi dan badan usaha jasa
Denmark, dan sebagainya. Jika memang ingin penilai di tingkat nasional dan internasional.122
menggunakan cara ini maka pemberdayaan Sementara KJPP merupakan sebuah badan
SDM di DJKI perlu ditingkatkan, khususnya yang telah mendapatkan izin Menteri
dalam hal valuasi atau penilaian aset-aset HKI. Keuangan sebagai wadah bagi penilai publik123
Kemudian, opsi kedua, dengan mengalihkan dalam memberikan jasanya sebagai penilai.
kepada appraisal-appraisal yang sudah ada di KJPP memiliki badan usaha yang berbentuk
Indonesia. Jadi meskipun DJKI dinilai tidak
mempunyai kewenangan untuk melakukan 122
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (Indonesia Society
of Appraisers), http://www.mappi.or.id/static-291-profil.
penilaian, namun tugas penilaian aset HKI dapat
html, diakses tanggal13 Maret 2017.
dialihkan kepada para appraisal yang memang 123
Yang dimaksud penilai publik adalah profesi yang
memadai kemampuannya. Terkait dengan memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk
kedudukan lembaga appraisal di Indonesia, selain memberikan jasa sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 125/
121
Wanprestasi di sini dimaksudkan apabila debitur tidak PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik atau Penilai
dapat membayar pinjamannya dan pihak bank akan Eksternal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
melakukan lelang eksekusi terhadap aset HKI. Menteri Keuangan di bidang kekayaan negara dan lelang.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 51


persekutuan dan ada yang perorangan.124 dan penilaian aset HKI; c) jangka waktu
Penilaian aset HKI masuk dalam bidang jasa pelindungan aset HKI yang terbatas; d) sifat
penilaian yang dilakukan oleh appraisal. Pasal HKI; e) risiko hukum; f) belum adanya lembaga
2 ayat (3) huruf e Peraturan Menteri Keuangan penilai khusus aset HKI di Indonesia.
Republik Indonesia No. 125/PMK.01/2008
tentang Jasa Penilai Publik, menyebutkan B. Saran
bahwa salah satu poin yang menjadi bidang jasa Berdasarkan kesimpulan di atas, Penulis
penilaian bisnis adalah aktiva tidak berwujud.125 merekomendasikan beberapa saran yakni:
Terkait opsi kedua ini, menjadi catatan penting Pertama, perlu segera dibentuk peraturan
bahwa appraisal yang nantinya ditunjuk bukan pelaksana secara tegas dan detail terkait aset
hanya mengetahui tugas-tugas teknisnya namun HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan
juga perlu mengetahui aturan yang berlaku. sebagaimana amanah dalam UU Hak Cipta
Untuk itu mungkin perlu semacam diklat atau dan UU Paten. Hal ini dinilai sangat penting,
pelatihan khusus HKI. Terlepas dari beberapa mengingat hingga saat ini belum ada aturan
pilihan model atau opsi yang dikemukakan oleh pelaksana yang mengatur HKI sebagai objek
Penulis, tetap menjadi catatan penting bahwa jaminan kredit perbankan. Kedua, perlu
pembentukan lembaga appraisal HKI jelas segera dibentuk lembaga penilai aset HKI di
sangat dibutuhkan di Indonesia. Indonesia. Pembentukan lembaga appraisal HKI
ini nantinya dapat mengambil beberapa pilihan
IV. PENUTUP opsi, apakah berbentuk lembaga appraisal
A. Kesimpulan mandiri, masih menyatu dengan DJKI, ataupun
Dari latar belakang dan pembahasan dalam dialihkan kepada lembaga appraisal yang sudah
kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, ada di Indonesia.
kedudukan aset HKI sebagai intangiable assets
dapat dijadikan sebagai objek jaminan kredit
perbankan karena: termasuk benda bergerak
dengan bentuk tidak berwujud, mempunyai DAFTAR PUSTAKA
nilai ekonomis (value), dapat dialihkan, dapat
dibebani dengan jaminan fidusia.
Kedua, meski sudah ditegaskan di dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan Jurnal
untuk dapat menjadi objek jaminan perbankan, Andrew, Christine and friends. “SFAS 141 (R):
namun nyatanya belum semua bank dapat Global Convergence and Massive Changes
menerima hal tersebut. Kendala atau hambatan In M&A Accounting”. Journal of Business &
disebabkan: (a) belum ada dukungan yuridis, Economics Research. Vol. 7 No. 4, April 2009.
baik dalam bentuk peraturan pelaksana terkait Emrizon, Joni. “Kode Etik dan Permasalahan
HKI sebagai jaminan kredit perbankan yang Hukum Jasa Penilai Dalam Kegiatan Bisnis
telah diamanahkan undang-undang (yakni di Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis
UU Hak Cipta, UU Paten) maupun revisi Sriwijaya. Vol. 3, No. 5, Juni 2005.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait agunan
yang dijadikan dasar bagi pihak bank; b) belum F. Najoan, Rio. “Kajian Hukum tentang Hak
adanya konsep yang jelas terkait due diligence Cipta Sebagai Objek Jaminan Fidusia”. Jurnal
Lex et Societatis. Vol. IV, No. 7, Juli 2016.
124

Kantor Jasa Pelayanan Publik, http://www.goodvaluer.com/
kantor-jasa-penilai-publik-kjpp/, diakses tanggal 13 Maret Fanny Kusumaningtyas, Rindia. “Perkembangan
2017. Hukum Jaminan Fidusia Berkaitan dengan
125
Pasal 2 ayat (3) huruf e Peraturan Menteri Keuangan Hak Cipta”. Jurnal Hukum Pandecta. Vol.
Republik Indonesia No. 125/PMK.01/2008 tentang Jasa
Penilai Publik.
11, No.1, Juni 2016.

52 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017


Junaidi, Ahmad dan Muhammad Joni. HS, Salim. Perkembangan Hukum Jaminan
“Pemanfaatan Sertfikat HKI Sebagai di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Collateral Kredit”. Jurnal SMECDA. Vol. Persada, 2008.
6, No. 1, September 2011. Kamelo, Tan. Hukum Jaminan Fidusia Suatu
Mulyani, Sri. “Pengembangan Hak Kekayaan Kebutuhan Yang Didambakan: Sejarah,
Intelektual Sebagai Collateral (Agunan) Perkembangannya, dan Pelaksanaannya
Untuk Mendapatkan Kredit Perbankan di dalam Praktik Bank dan Pengadilan.
Indonesia”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2004.
12, No. 3, September 2012. Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum
Irawaty. “Perkembangan dan Prespektif Yuridis Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 1999.
Rahasia Dagang Sebagai Benda Jaminan Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: PT.
Kredit. Tesis, Universitas Indonesia, Juli Citra Aditya Bakti, 2000.
2008, lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-
9/20269729-T37441-Irawaty.pdf, diakses Rahmatullah, Indra. Aset Hak Kekayaan
tanggal 14 Februari 2017. Intelektual Sebagai Jaminan Dalam Perbankan.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015.
Sarjana, I Made. dkk, “Menguji Asas Droit
de Suite Dalam Jaminan Fidusia”. Jurnal Roisah, Kholis. Konsep Hukum Hak Kekayaan
Magister Hukum Udayana. Vol. 4, No. 3, Intelektual HKI: Sejarah, Pengertian dan
September 2015. Filosofi Pengakuan HKI dari Masa ke Masa.
Malang: Setara Press, 2015.
Sudjana. “Hak Cipta Sebagai Jaminan Kebendaan
Bergerak Dikaitkan dengan Pengembangan Sri Hadiarianti, Venantia. Memahami Hak
Objek Fidusia”. Jurnal Mimbar Hukum. Vol. Kekayaan Intelektual. Jakarta: Universitas
24, No. 3, Oktober 2012. AtmaJaya, 2010.

Susilowardani. “Optimalisasi Nilai Ekonomi Tanya, Bernard L. Dkk. Teori Hukum Strategi
Hak Merek Menjadi Agunan Kredit di Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi.
Bank (Kajian Kritis Peraturan Perundang- Yogyakarta: Genta Publishing, 2010.
undangan di Bidang Hak Kekayaan Usman, Rachmadi. Hukum Hak Atas Kekayaan
Intelektual, Perbankan, dan Fidusia)”. Intelektual. Bandung: Alumni, 2003.
Jurnal Repertorium. Vol. I, No.1, 2014.
Wawointana, Riedel. “Manfaat Jaminan Fidusia Pustaka dalam Jaringan
Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kredit AIPPI, “Using IP As Collateral in Thailand”,
Bank”. Jurnal Lex Privatum. Vol. I, No. 3, https://aippi.org/no-show/using-ip-as-
Juli 2013. collateral-in-thailand/, diakses tanggal 24
Yuris Azmi, Muhammad. “Hak Cipta Sebagai Mei 2017.
Jaminan Fidusia Ditinjau Dari Undang- “Asia IP, Singapore Launched IP Manegement and
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Value Lab”, 5 September 2014, http://www.
Cipta dan Undang-Undang No. 42 Tahun asiaiplaw.com/search/ article/1952, diakses
1999 tentang Jaminan Fidusia”. Jurnal Privat tanggal 3 Maret 2017.
Law. Vol. IV, No. 1, Januari 2016.
Danish Patent and Trandemark Office. “IP
Evaluation”. http://www.ip-tradeportal.
Buku com/valuation/ip-evaluation.aspx, diakses
Bahsan, M. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit tanggal 8 Maret 2017.
Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008.

TRIAS PALUPI KURNIANINGRUM: Hak Kekayaan Intelektual... 53


Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. KJPP, ”Good Valuer”, http://www.goodvaluer.
”Struktur Organisasi”, http://laman.dgip. com/kantor-jasa-penilai-publik-kjpp/,
go.id/tentang-kami/struktur-organisasi- diakses tanggal 13 Maret 2017.
djki, diakses tanggal 8 Maret 2017. KJPP, ”Jasa Appraisal/Penilaian”, http://www.
Flingor, Paul and David Orozco. “Intangible kjpp-akr.co.id/layanan/jasa-penilaian,
Assets & Intellectual Property Valuation: diakses tanggal 10 Maret 2017.
A Multidisciplinary Perspective”. www. Koran Sindo, ”Hak Paten Diusulkan
wipo.int/ sme/en/documents/ip_valuation_ Jadi Jaminan Bank”, 7 November
fulltext.html, diakses Kamis 2 Maret 2017. 2016, http://economy.okezone.com/
Hidayati, Endar. 29 Agustus 2014. read/2016/11/07/320/1534641/hak-paten-
“Komersialisasi Hak Kekayaan Intelektual diusulkan-jadi-jaminan-bank, diakses
(HKI) Melalui Lisensi”.eprints.uny. tanggal 3 Maret 2017.
ac.id/20713/1/LISENSI%20DAN%20 MAPPI, ”Profil MAPPI”, http://www.mappi.
KOMERSIALISASI%20HKI.pdf, diakses or.id/static-291-profil.html, diakses tanggal
tanggal 14 Februari 2017. 13 Maret 2017.
Intellectual Property Office of Singapore, https:// Silalahi, Anita. 12 April 2013. “Komentas Pasal
www.ipos.gov.sg/AboutUs/Organisation 9 Uniform Commercial Code (UCC)”.
Structure.aspx, diakses tanggal 3 Maret https://anitasilalahi.wordpress.com/tag/
2017. interesting-topic/. diakses tanggal 14
Intellectual Property Office of Singapore, Februari 2017.
“Intellectual Property Financing Scheme “The Brand Finance Report on Malaysia’s
Information Sheet”, https://www.ipos.gov.sg/ Intangible Assets and Brand”. November
Portals/0/SCOPE%20IP/IPFSInformation 2015. http://www.marketingmagazine.com.
Sheetv21July 2016.pdf, diakses tanggal 23 my/images/docs/Top%2050%20Report.pdf,
Mei 2017. diakses tanggal 14 Februari 2017.
IPOS: The Intellectual Property Office of UNICITRAL. 2011. “Unicitral Legislative
Singapore. https://www.ipos.gov.sg/. diakses Guide on Secured Transactions Supplement
tanggal 26 Februari 2017. on Security Rights in Intellectual Property”.
Kantor Pelayanan Jasa Publik. “Pengertian https://www.uncitral.org/pdf/english/texts/
Penilaian Aset”. 2 Februari 2015, http://www. security-lg/e/10-57126_Ebook_Suppl_SR_
kjpptrisanti.com/index.php?option=com_ IP.pdf. diakses tanggal18 Januari 2017.
c o n t e n t & v i e w = a r t i c l e & i d = 5 0 % 3 Weizhen, Tan.Todayonline. 9 April 2014.
Apenilaian-aset&catid=31%3Aumum- “Bussiness Singapore Firms can Now Use IP
jasa-dan-pelayanan&limitstart=2, diakses Assets Collateral Bank Loan”. http://www.
tanggal 2 Maret 2017. todayonline.com/business/singapore-firms-
KIPO: Korean Intellectual Property Office, http:// can-now-use-ip-assets-collateral-bank-
www.kipo.go.kr/kpo/user.tdf?a=user. loans, diakses tanggal 14 Februari 2017.
english.html.HtmlApp&c=91010&
catmenu=ek 02_03_03, diakses tanggal 8
Maret 2017.

54 NEGARA HUKUM: Vol. 8, No. 1, Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai