Exposure (E): terdapat trauma pada kepala bagian kiri belakang, terdapat luka
sobek pada kepala bagian kiri belakang, luka sekitar 3 cm, kedalaman luka sekitar
1 cm.
SECONDARY SURVEY:
1. Sign and symptom (tanda dan gejala)
pasien datang ke IGD pukul 07.48 WIB dengan keadaan sadar, lemas, dan
mengeluh nyeri pada kepala bagian kiri belakang dan pinggang bagian. GCS
pasien 14 dengan tanda tanda vital : TD : 174/97 mmHg, HR : 97 x/mnt, RR :
24 x/mnt, SPO2 : 97%, S : 36,4∘C
2. Allergies (Riwayat Alergi)
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat maupun makanan
tertentu.
3. Medication (Riwayat Pengobatan)
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
4. Past Illness (Riwayat Penyakit)
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
5. Last Oral Intake (asupan makan/minum terakhir)
Keluarga pasien mengatakan sebelum dibawa ke IGD pasien belum makan,
namun sudah minum teh hangat satu gelas.
6. Event Before Incident (kejadian sebelum insiden)
Keluarga pasien mengatakan sebelum dibawa ke Rumah Sakit pasien
melakukan aktivitas membersihkan halaman rumah, namun pasien terpeleset
dan jatuh sehingga kepala pasien menghantam pralon yang menyebabkan luka,
lalu dilarikan ke IGD RSUD Tugurejo Semarang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(D. 0077) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
RENCANA TINDAKAN
Observasi:
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Lakukan hecting pada area sobekan
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI
1. Mengobservasi TTV dan mengkaji nyeri (08:00 WIB)
DS = pasien mengatakan nyeri pada kepala bagian kiri dan pinggang bagian kiri
DO = pasien tampak lemas dan cemas, terdapat luka sobek sekitar 3 cm dengan
kedalaman sekitar 1 cm pada kepala bagian kiri belakang
- TD : 174/97 mmHg
- N: 97 x/menit
- RR: 24 x/menit
- S: 36,4oC
- SpO2: 97%
- TB : 140 cm
- BB : 48 kg
Pengkajian nyeri =
- P : luka karena membentur benda keras (luka sobek)
- Q : seperti disayat
- R : kepala bagian kiri
- S:5
- T : hilang timbul
2. Mengajarkan relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri (08:02 WIB)
DS = pasien mengatakan paham dengan cara relaksasi napas dalam
DO = pasien tampak mempraktikkan teknik relaksasi napas dalam
3. Lakukan hectinig pada area sobekan (08:07 WIB)
DS : pasien mengatakan bersedia
DO : pasien tampak meringis kesakitan, telah dilakukan hecting sebanyak 3 jahitan pada
area luka sobek
4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (08:20 WIB)
DS = pasien mengatakan bersedia
DO = pasien mendapatkan obat pulang yaitu Paracetamol 500 mg untuk diminum dirumah
EVALUASI
S: Pasien mengatakan nyeri berkurang
O: Pasien tampak sadar, namun masih terlihat lemas
- TD : 164/90 mmHg
- N: 96 x/menit
- RR: 24 x/menit
- S: 36,5oC
- SpO2: 98%
- TB : 140 cm
- BB : 48 kg
A: Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan, kolaborasi pemberian obat, pasien mendapat obat Paracetamol tablet
500 mg.