DAN PROBLEMATIKANYA
RESUME
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Umum
yang Dibina oleh Fuji Astutik, M.Pd.
Oleh:
Kelas : PB 1A
NAMA : ARIYANTI NUR SAFITRI (2108086005)
c. IVM.
Telah dilakukan pengumpulan data dari pusat-pusat bayi tabung seluruh dunia
terhadap dampak pascatindakan bayi abung terhadap ibu maupun bayi yang
dilahirkan dari hasil teknik bayi tabung. Dari laporan tersebut ternyata telah
ditemukan adanya ibu-ibu yang terkena kanker payudara dan kanker ovarium, yang
kemungkinan besar diakibatkan oleh penggunaan obat-obat pemicu ovulasi dosis
tinggi, bahkan bayi yang dilahirkan juga banyak yang terkena kanker
(retinoblastoma), dan dampak negatif tersebut baru terlihat beberapa tahun setelah
tindakan.
Dewasa ini mulai dikembangkan satu cara baru dalam rangka untuk dapat
menurunkan dosis obat-obat pemicu ovulasi. Cara tersebut bukan lagi memakai
teknik in vitro fertilisasi, namun memakai teknik yang dinamakan in vitro maturasi
(IVM). Karena IVM masih merupakan teknik yang sangat baru sekali, maka laporan
tentang keberhasilannya pun masih sedikit.
d. Pria bisa hamil.
Pada saat ditemukannya teknologi di mana bayi tabung, transplantasi rahim,
operasi caesar, dan kloning mulai menjadi nyata. Ada potensi kemungkinan pria
dapat hamil, dan melahirkan dengan cara operasi caesar. Bagaimana bila suatu saat
proyeksi di masa depan di mana wanita sebagai pasangan pria merasa bahwa anak
pertama dia yang hamil, kemudian anak berikutnya dia berkata kepada pria
pasangannya “gantian dong kamu yang hamil”. (Gumelar, Michael Sega, 2017)
Tentu hal ini sangat bertentangan dengan nilai religi dan moral. pria hamil akan
sangat menyalahi kodrat dan mampu menimbulkan masalah lainnya. Salah satu
masalah yang muncul yaitu kasus suka sesama jenis akan semakin marak karena
mereka tidak memiliki masalah jika ingin memiliki keturunan selayaknya pasangan
yang terrdiri dari laki-laki dan perempuan. Selain itu mereka akan merassa sama-
sama punya hak dalam menentukan pasangan dan pilihan.
Selain itu, hal ini juga akan menimbulkan masalah gender equality yang secara
jelas menerangkan bahwa segala identitas serta fungsi yang dapat dilakukan oleh
manusia tanpa dibedakan oleh jenis kelaminnya semakin mendapatkan tempatnya.
Implikasinya adalah membuka ruang yang lebih kepada para LGBT ini, karena
secara penelitian, ada kemungkinan secara genetik seorang pria memiliki gen gay,
atau lesbian bila diperluas untuk wanita. (Gumelar, Michael Sega, 2017)