Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH

NAMA : NADIYAH FARHAH HERA

NIM : 09207720

KELAS : DKV C

MATKUL : KEWIRAUSAHAAN

INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG

2022
A. Pengertian Kewirausahaan

Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak,


moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan
sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang
modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara
umum dalam masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika
ekonomi (bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang
menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri
dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan
mencari dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui
keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang
inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai
semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban.
Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal, yakni:

a. pengenalan barang;

b. metode produksi baru;

c. sumber bahan mentah baru;

d. pasar-pasar baru

e. organisasi industri baru.

Bertolak dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting,
mengingat bahwa modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas dan
kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan jika PBB menyatakan, bahwa
suatu negara akan mampu membangun, apabila memiliki wirausahawan sekitar 2% dari
jumlah penduduknya. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling
tidak harus memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4). Namun
kenyataannya, Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah penduduk
(Suruji, 2008). Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan suatu
negara. Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan kemanfaatan bagi dirinya
sendiri-pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi negara dan warga
masyarakat dengan penciptaan lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan menyatakan,
bahwa keberhasilan suatu negara dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat
bergantung pada kuantitas dan kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.
Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya kenyataan, bahwa
konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam
kewirausahaan bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni tidak
saja dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna mewujudkan
kehidupan suatu masyarakat modern (kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat
McClelland (1987:86) yang menyatakan sebagai berikut:

1) Perilaku Kewiraswastaan:

a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan
karena kebetulan;

b. kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta;

c. tanggung jawab pribadi;

d. pengetahuan tentang hasilhasil keputusan, uang sebagai ukuran atas hasil

. 2) Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari martabat dan “sikap
berisiko: mereka.

3) Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan kewirausahaan


sebagai berikut :

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam


menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan
dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.

B. .Fungsi dan Peran Wirausaha

Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan fungsi
mikro

.1.Fungsi Makro

Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di asia, kewirausahaan
menjadi kekuat-an ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan
ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan ilmupengetahuan dan
teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-
jasayang berskala global, yang merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis.
Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja danmendorong
pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melaluiusaha kecilnya tidak diragukan lagi,
karena ;

a.Usaha kecil dapat memperkokoh pereko-nomian nasional melalui berbagai keterkaitan


usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil
produk-produk industri besar.

b.Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber
daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, danmeningkatkan
sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh

.c.Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat


pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baikdi
perkotaan maupun di pedesaan.

2. fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan
nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki
usman (1977) secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator)
dan sebagai perencana (planner).

a.Innovator Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan

1)Produk baru (the new product)

2)Teknologi baru (the new technologi)

3)Ide-ide baru (the new image)

4)Organisasi usaha baru (the new organization)

b.PlannerWirausaha berperan dalam merancang ;1)Perencanaan usaha (corporate plan)

2)Strategi perusahaan (corporate strategy)

3)Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)

4)Organisasi perusahaan (corporate organization)

C. Peluang dan tantangan kewirausahaan

1. Peluang Kewirausahaan

Setiap usaha memiliki peluang yang bebeda dan tergantung dari pasar atau produk jasa apa
yang ingin dikembangkan. Adapun cara memanfaatkan peluang usaha menurut Dr. D.J.
Schwartz

Cara memanfaatkan peluang usaha/bisnis menurut Dr. D.J. Schwartz

a. Percaya dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan. Hapuskan kata mustahil, tak
mungkin, tak bisa atau tak perlu dicoba dari khasanah pikiran dan khasanah bicara.
b. Jangan hadir lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wiarusahawan.
Lihatlah peluang-peluang usaha untuk menjadi besar, tradisi lain yang kurang menunjang
peluang-peluang usaha ialah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.

c. Setiap hari bertanyalah kepada diri sendiri, “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih
baik?”.

d. Bertanya dan dengarkanlah, dengan bertanya dan mendengarkan maka wirausahawan akan
mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat.

e. Perluas pikiran anda, bersemangatlah, bergaullah dengan orang-orang yang dapat


membuah anda mendapat gagasan-gagasan peluang usaha

melihat peluang usaha juga bisa mengguanakan analisis SWORT :

Strength

adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.

Weakness

adalah Kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.

Opportunity

adalah Peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan

Threat

adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha.

2. Tantangan kewirausahaan

Tantangan Pengangguran Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan


menjadi salah satu masalah mendasar dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS
yang baru dirilis, jumlah penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total angkatan
kerja yang mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran terdidik yang
berasal dari lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta dibandingkan dengan 14,09 juta
orang pada periode yang sama tahun sebelumnya (Simanjuntak, 2009). Kondisi tersebut
disebabkan oleh sukarnya ketersediaan lapangan kerja dan adanya gap antara kebutuhan
dunia usaha dengan kualitas lulusan perguruan tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan
merupakan alternatif agar lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan
kemampuannya dengan membangun lahan usahanya sendiri.

Selain tantangan secara global kewirausahaan juga memiliki tantangan secara personal,
yaitu :

1. Kehilangan Banyak Waktu.

2. Selalu Dihantui Rasa Takut.

3. Siap Terima Risiko.

4. Kehilangan Penghasilan Tetap.

5. Mudah Merasa Jenuh.

6. Rasa Malas.

7. Kurang Dukungan Orang Sekitar.


Daftar pusaka

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta. Griffin, RW. dan Ebert, RJ., 1997. Binis (Jilid
1), Jakarta:Prehallindo. Instruksi Presiden RI. 1995. No. 4. John Naisbitt, 1994. dalam event Global
Entrepreneur ’95 di Singapore Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

https://123dok.com/document/z1eeweey-fungsi-dan-peran-wirausaha.html

https://entrepreneur.bisnis.com/read/20210422/52/1384948/jangan-menyerah-ini-tantangan-dan-
peluang-bagi-pengusaha-di-tengah-pandemi

https://www.dosenpendidikan.co.id/peluang-usaha/

https://www.slideshare.net/misbahulkausar/tantangan-kewirausahaan-dalam-konteks-global

Anda mungkin juga menyukai